NovelToon NovelToon
AWAL DARI SEMUANYA

AWAL DARI SEMUANYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Manusia Serigala
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: idastars

Cerita awal dari buku Not Human

Awal kisah untuk mengenal masalah kisah manusia serigala yang dihadapi oleh Carriton dan kawan-kawannya. Buku ini juga menampilkan konflik persahabatan, percintaan, harta dan persaudaraan.

Bagaimana keseruan ceritanya? Silakan dibaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon idastars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Ashton telah tiba dari beberapa menit yang lalu. la memilih bersembunyi dan tidak menghampiri Greisy yang kehujanan. Ia masih cukup kecewa dengan apa yang dilakukan Greisy. Ashton dengan sorot matanya melihat Greisy malah memilih berjalam semakin menjauh memasuki hutan. Ashton malah geram dengan tindakan Greisy yang masih nekad untuk menemuinya. Sementara dirinya sudah kehujanan dan kedinginan. Ashtonn tidak kuat melihat Greisy, perlaha ia menghampiri Greisy dari arah selatan.

"Apa kamu bodoh ha?" sentak Ashton, di tengah hujan yang semakin deras. Kini mereka berdua kehujanan. Greisy mendengar sentakan itu, tetapi dalam hatinya ia sedih. Perlahan Greisy membalikkan diri, ia sudah menggigil, dan wajah yang puca. Raut wajahnya semakin lemah namun dipaksakannya.

"Aku memang bodoh. Untuk itu kurangin kebodohanku, dan dengarkan aku!” kata Greisy masih menggigil. Mulutnya hanya bisa berucap pelan-pelan, supaya Ashton mendengarkannya secara jelas.

“Aku kamu sudah menyadari, bagus kalau begitu,” kata Ashton menyiratkan kebencian di balik kata-katanya. Tetapi jauh di lubuk hatinya ingin menoleng Greisy. Ia tahu Greisy sudah tidak berdaya lagi.

“Aku datang kesini, karena ingin menjelaskan semuanya. Aku takut kau memang gak bisa datang besok pagi, karena aku harus balik pulang ke kota. Aku-,”

“Apa pentingnya aku harus datang ha? Aku juga tidak butuh penjelasanmu!” sentak Ashton semakin kuat, dan itu berhasil membuat kaget dan semakin takut. Greisy saat ini, berusaha untuk menguatkan diri. Meski akhirnya harus dibenci oleh Ashton.

“Aku dijodohkan oleh paman dan bibiku di kota. Mereka adalah tetanggaku, hanya saja mereka telah menganggapku sebagai anak. Di balik itu semua, mereka yang membantuku, membiayai uang kuliahku. Ternyata mereka meminjam pada orang kaya, dan aku dijodohkan pada anaknya," jelas Greisy, yang semakin melemah. Greisy hanya bertumpuan dengan kakinya, semoga kakinya bisa bersahabat agar bisa keluar dari hutan tersebut.

“Aku menuruti mereka, karena mereka sudah baik padaku. Aku harap kamu mengerti.”

Greisy kembali melangkahkan kakinya perlahan menghadap Ashton. Ia ingin menyatakan sesuatu lagi dengan baik-baik tanpa dibentak. Jujur hatinya semakin tersanyat dengan perlakuan Ashton tadi. Greisy cukup tahu diri dan tidak menentang lagi.

Kini jarak mereka menyisakan dua puluh centimeter. Greisy ingin melihat wajah lelaki yang dicintainya, wajah pucat dan dingin itu. Ia tersenyum masih diizinkan untuk bertemu dengan Ashton.

“Terimakasih untuk hati yang kau berikan. Aku bersyukur telah mengenalmu. Kamu memang tampan, baik hati, dan pasti bisa diandalkan. Kamu pantas menerima yang jauh lebih baik dariku. Aku rasa kamu pantas menerima perjodohan yang diberikan orang tuamu,” ucapnya dengan air mata yang berembes jatuh di pipi. Greisy tidak kuat untuk mengatakan itu. Hatinya tidak menerima apa yang telah dilontarkan tadi. “Aku Greisy Hawsia melepas-"

Ashton langsung menarik pergelangan tangan Greisy untuk di dekapnya secara erat. Ashton sudah tahu apa yang ingin dikatakan Greisy, dan dirinya tentu harus mencegah itu. Ashton tidak akan pernah melepaskan Greisy sampai kapanpun.

“Aku tidak akan pernah melepaskanmu!" kata Ashton tegas.

Greisy tersenyum sedikit seraya matanya perlahan sudah meredup. Ashton merasakan beban yang menimpa semakin berat. Ia mencoba melihat wajah Greisy, ternyata sudah tidak sadarkan diri.

Ashton langusng membawanya ke gubuk. Di sana ia membuat api unggun agar Greisy tidak menggigil lagi. Jaket yang sudah basah digantinya dengan jaket yang anti air, yaitu jaketnya sendiri.

Ashton merasakan api sudah cukup untuk tubuhnya, langsung saja ia mendekat Greisy yang terbaring. Kepala Greisy diletakkan ke pahanya. Perlahan ia mengusap pelan pipi Greisy. Greisy yang menjadi harinya, ia tidak suka melihat kondisi Greisy. Cukup laam menunggu, perlahan badan Greisy tidak menggil lagi. Tinggal menunggu sadarnya Greisy.

Di mansion Dalbert, Fero telah menjadi anggota keluarga Dalbert. Dalbert juga tidak segan-segan memberikan kebutuhan Fero. Fero saat ini sudah berada di kamar, ia tengah memikirkan atas tindakan yang telah dilakukan pada keluarganya. Namun segala yang telah dia lakukan setimpal dengan perbuatan orang tuanya.

Fero berusaha membuang segala pikirannya tentang mereka. Untuk saat ini, dirinya tidak berurusan dengan orang tuanya.

Falton datang mengunjungi kamar Fero. Ia ingin berbicara basa-basi dengan Fero. Ia mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Falton membuka pintu perlahan, mendapati Fero yang tengah melamun.

la mendekat dan Fero sama sekali belum sadar.

Buk

Satu tepukan di bahu Fero hingga membuatnya sadar Falton suda berada di depannya. “Lamunin apa sih? Sepertinya serius."

“Eh, gak ada kok. Lagi pengen melamun doang," jawabnya santai.

“Ada orang ingin melamun, itu berarti ada yang dipikirkan. Kamu pasti mikirin orang tuamu bukan?" kata Falton menebak apa yang dipikirkan Fero.

Fero mengangguk membenarkan tebak Falton. “Kira-kira bagaimana keadaan mereka di sana?" tanya Fero yang masih peduli akan orang tuanya. Bagaimanapun perlakuan mereka, Fero juga tahu bahwa mereka tetap orang tuanya.

“Doakan saja semoga baik-baik,” saran Falton tersenyum. “Aku harap juga begitu." “Oh, iya di mana Ashton?" tanya Fero

“Ck, sepertinya dia sedang tidak ada di sini. Ini sudah menjadi kebiasaan pergi entah kemana. Menurutku sih dia lagi berpacaran,” jawab Falton.

“Ahk, dia sudah punya pacar? Mengapa tidak di bawa saja ke sini?” tanya Fero serasa ada yang janggal.

Falton sedikit bingung, apakah dirinya harus memberitahu siapa pacara Ashton. Dilihat dari gelagat Fero sepertinya bisa dipercaya. Perlahan Fero menceritakan siapa pacar Ashton dan itu membuat Fero kaget luar biasa. Putra dari raja Dalbert malah membuat kesalahan besar. Fero sudah tahu hukum alam dan kesepakatan antara mansia dengan manusia serigala. Ashton sungguh luar biasa telah bertindak sejauh ini. “Kamu serius?" tanya Falton memastikan.

“Aku serius, dan itulah yang terjadi. Tapi jangan beritahu siapapun! Ini rahasia diatara kita bertiga. Ashton bisa marah nanti,” kata Falton memperingatkan Fero.

“Terus hubungan mereka ke depannya bagaimana?"

“Mereka sepertinya sudah putus, tapi aku tidak tahu kepastiannya. Mereka juga sama-sama dijodhkan oleh orang tua masing-masin dan satu lagi si wanita menolak perbedaan diantara mereka. Pacara Ashton terkesan tidak mau berhubungan dengan manusia serigala seperti kita,” jawab Falton.

“Si wanita itu juga bakal balik ke kota, kalau tidak salah besok. Jadi aku rasa memang gak ada harapan dengan hubungan mereka,” tambah Falton lagi.

Fero semakin gila memikirkan apa yang telah dilakukan Ashton. Sangat terkejut tetapi tidak bisa melakukan apa-apa.

“Bagaimana kalau Ashton menyusulnya ke kota? Kan itu bisa membuat hubungan mereka semakin dekat,” saran Fero siapa tahu bisa menjadi ide yang bagus untuk Ashton dan kekasihnya.

“Manusia serigala seperti kita setahuku tidak bisa melewati hutan ini, yang ada perlahan tenaga kita yang terkuras.”

Fero membenarkan apa yang dikatakan Falton. Memang itu menjadi kelemahan manusia serigala jika sampai keluar dari hutan. Fero mengingat sesuatu, dan ini bisa dipastikan berhasil.

“Fal, kita manusia serigala bisa keluar dari hutan ini, dengan satu cara bukan? Haru memakai cincin permata.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!