NovelToon NovelToon
BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Keluarga / Idola sekolah
Popularitas:290
Nilai: 5
Nama Author: MyNamesEel

BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa

Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenalan Dulu Kali Ya...

"Ko-Yo, kalian pada bangun kagak? Kalo masih merem aja, beneran ini ibu guyur pake air cucian beras!" teriak Bu Lukita di area kebanggaan, area dapur, sembari tangannya masih asyik bergelut mencuci beras murah bantuan pemerintah

Ko-Yo alias Koa dan Yoa adalah anak-anak tersayang dari pasangan Bu Lukita dan Pak Gianto. Koa adalah bujang laki-lakinya yang berusia 17 tahun dan saat ini tengah duduk di kelas 3 SMA. Sedangkan Yoa adalah anak perempuan berusia 15 tahun yang baru menjajal seragam putih abu-abunya. Mereka berdua bersekolah di salah satu SMA Negeri yang cukup terkemuka di kota kecil tempat mereka tinggal.Bu Lukita sendiri adalah seorang guru matematika di salah satu SMP swasta tempat orang-orang tajir dan berkulit putih sekolah. Sedangkan suaminya, Pak Gianto adalah pensiunan PNS yang saat ini sibuk mengurus kebun binatang mini di rumahnya. Ya, untuk mengisi waktu senggangnya, Pak Gianto memilih untuk mengadopsi sepasang ayam jago dan betinanya, 3 ekor burung, 8 jenis ikan murah yang ia beli di SD sebelah rumah, dan seekor kucing kampung yang sama sekali ga ada fungsinya di rumah selain mencakar jok sepeda Koa.

"Ibu hitung sampek tiga. Kalau masih belum ada yang bangun dan masuk kamar mandi, ibu mandiin di dalem kamar pake air bekas cucian piring," ancam Bu Lukita kali ini sedikit lebih ekstrem.

Mendadak ruang tengah berubah menjadi gempar. Terdengar suara pintu kamar dibuka dengan keras diikuti dengan langkah kaki berlarian seakan tengah balapan menuju arah kamar mandi.

"Lepasin ga lu!" seru Koa yang berhasil meraih ganggang pintu kamar mandi lebih dulu.

"NGGAK!" jawab Yoa sambil memegang kaos kakaknya dengan erat, menghalangi agar kakaknya itu tidak masuk ke satu-satunya kamar mandi yang ada dalam rumah itu terlebih dahulu.

"Ming..gir," kata Koa sambil mengangkat kaki kirinya dan menendangkan ke arah kaki Yoa

Yoa yang pantang menyerah langsung berlutut dan memegang kaki kakaknya yang dipenuhi bulu-bulu itu

"Gue dulu yang masuk. Kalo nggak, gue cabutin ni bulu-bulu kaki lu," ancam Yoa.

"Sekalipun lo cukur abis, gua ga peduli." kata Koa sambil menaruh pantatnya yang tipis itu ke arah muka adiknya. Dan dengan satu tarikan nafas... DUUUUTTTTT.

Seketika Yoa langsung melepas kaki kakaknya itu dan menutup hidungnya dari aroma terapi yang diberikan kakaknya.

"KOA! Jorok Lu, bisa-bisanya lu kentutin gue," teriak Yoa

Koa yang tidak mempedulikan amukan adiknya itu, langsung masuk ke kamar mandi. "Berisik lu, gue mau berak. Gak tahan udah 4 hari gue tunggu tai gue ga keluar-keluar." kata Koa dari dalam kamar mandi.

"Awas lu ya. Liat aja nanti pas lu keluar." kata Yoa sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi."

"Yang jelas, pas gue keluar, lu bakal mandi ditemani aroma tai gue yang udah bertapa 4 hari 4 malam dalam usus," jawab Koa sambil tertawa terbahak-bahak.

Sementara itu Yoa yang mendengar jawaban kakaknya hanya bisa ngedumel sambil tetap menggedor pintu kamar mandi

"Jangan lama-lama. Gue udah telat!" teriak Yoa.

Bu Lukita yang mendengar perdebatan anaknya langsung keluar dari dapur untuk menenangkan paginya yang cukup berisik karena kelakuan kedua anaknya

"Bisa diam ga kalian! Kayak bocil aja. Lagian kan udah ibu bangunin dari sejam lalu. Molor aja lu pada. Udah tau kamar mandi cuma satu, tiap hari kerjanya rebutan WC. Rebutan apa gitu yang lebih keren." omel Bu Lukita.

"Lagian ibu, tahu kamar mandinya cuma satu, ditambahin kek. Daripada uangnya dipake buat beliin sepeda motor Koa, mending buat bikin kamar mandi lagi satu." protes Yoa.

"Terus mau taro mana kamar mandinya? Emang kita punya lahan nganggur? Lagian kalo ibu ga beliin Koa sepeda, kalian mau berangkat sekolah pake apa? Masih mau bonceng 3 sama bapak kayak cabe-cabean?" tanya Bu Lukita.

Yoa hanya diam mendengar pertanyaan logis ibunya.

"Ini kan hari pertama Yoa di SMA bu. Masa telat gara-gara nungguin Koa berak. Koa kalo berak lama." kata Yoa.

"Lagian lu, Koa, demen banget nyimpen tai lama-lama di perut," teriak ibu pada Koa yang masih asyik "me-time" bersama WC-nya.

"Ya mau gimana lagi bu. Masih pada betah tainya nginep di perut." jawab Koa dari dalam kamar mandi.

"Udah cepetan jangan pake lama. Sepuluh menit lu ga keluar, ibu dobrak ya." kata bu Lukita.

"Oke bu," jawab santai Koa.

"Udah, lu siapin tuh seragam yang mau dipake, sepatu, kaos kaki, topi sama semua tetek bengek lu. Ibu mau lanjut masak buat makan bapakmu nanti."

"Udah ga sempat bu," kata Yoa buru-buru ke wastafel cuci piring.

"Mau ngapain lu?" tanya ibu

"Cuci muka."

"Ga mandi?"

"Kalo sama mandi nanti waktunya gak cukup. Malah telat."

"Kan mandi bentar doang. 5 menit juga kelar,"

"Mandinya emang cepet bu. Dandannya yang lama," jawab Yoa sambil mencuci mukanya tanpa sabun.

"Ya nanti kan dandan di sekolah bisa."

"Ya kalo sekolah tempat ibu ngajar bisa. Bawa bedak, bawa lipstik, bawa blush on bahkan bawa kompor pun juga dibolehin. Lah, di sekolah Yoa, jangankan bedak muka, bawa bedak buat ketiak biar ga bau ketek aja dilarang." kata Yoa lalu mengeringkan mukanya dengan handuk dan bergegas masuk lagi ke kamarnya.

"Ga gosok gigi Yo?" tanya ibu.

"Ntar aja nunggu bau tainya Koa hilang dulu," kata Yoa diikuti dengan gelengan kepala Bu Lukita pasrah.

Sementara itu Pak Gianto yang berada di ruang tamu sama sekali tak terganggu dengan drama keluarganya di pagi hari dan memilih untuk memberi makan ikan-ikan emas murahnya di akuarium.

 

"KOA! Cepetan!" teriak Yoa dari teras rumah.

Ia tengah menunggu kakaknya yang masih sarapan dengan nasi bungkus yang dibelikan ibunya di tukang sayur dekat rumah.

"Bentar napa. Masih juga 3 suap."

"Lagian ngapain juga sarapan. Nanti jam sembilan juga bakal dapet makanan gratis dari Prabowo," omel Yoa

"Yey, MBG mah porsinya cuma cukup buat ngisi seperempat lambung gua. Lu ga inget gue baru aja ngosongin perut gua setelah 4 hari gue ga BAB?"

"Bodo amat! Cepetan."

"Sabar napa nduk, orang masih jam setengah tujuh." kata Pak Gianto lemah lembut khas orang Jawa.

"Pak, masuknya emang jam tujuh dan perjalanan dari rumah ke sekolah cuma 15 menit. Tapi kalo mepet-mepet, nanti si Koa bakal ngebut. Dan akibatnya, rambut anak gadismu yang cantik jelita ini, yang sudah dicantok selama 20 menit sampek tangan kebas, pasti bakal rusak dan awut awutan." jelas Yoa.

Bapak hanya menggelengkan kepala melihat anak gadisnya tumbuh menjadi anak yang sangat centil ini.

"KOAAAAAA..." teriak Yoa lagi penuh emosi.

"Ya, ya ini udah," kata Koa lalu keluar rumah sambil menenteng tas ranselnya menuju sepeda motor yang tengah ia panasi.

Di sana ia melihat Yoa sudah berdiri siap disamping sepeda sambil sesekali berkaca pada spion kecilnya.

"Mau kemana lu? Kondangan?" tanya Koa sambil melihat dandanan adiknya.

"Sembarangan." jawab Yoa sambil perlahan memakai helm, takut merusak rambut yang ia catok ikal.

"Putih banget tuh muka. Belang tuh kaya zebracross depan rumah."

"Masa?" tanya Yoa sambil mengecek dandanannya di kaca spion sepeda.

"Tuh juga pipi merah bener. Habis digampar ibu lu?" tanya Koa sambil memakai helm vespa retronya.

"Mau juga pipi lu merah gua gampar?" tanya Yoa emosi dengan godaan kakaknya.

"Yey, marah. Lagian berangkat sekolah kayak berangkat fashion show aja. Mandi juga kagak."

"Eh, awas ya. Jangan bilang ke orang sekolahan kalo gue belum mandi. Kan gue bisa malu." kata Yoa.

"Dengan dandanan kayak gini, awas ya kalo lu ngaku adek gue. Gue bisa malu!"

"Idih. Sapa juga yang mau pamer jadi adek lu. Amit-amit."

"Ga tau aja ni anak kalo kakaknya tenar di sekolah."

"Bodo amat. Udah berangkat!"

"BU, PAK, berangkat. Assalamualaikum" teriak KO-YO

Bapak dan Ibu yang masih sarapan nasi bungkus di rumah, bernafas dengan lega melihat Tom dan Jerry itu sudah meninggalkan rumah. Akhirnya mereka berdua bisa sarapan dengan tenang tanpa mendengar pertikaian dari dua mahkluk absurd itu.

1
Mayuyuuuuu
lanjut thor
Mayuyuuuuu
suka suka suka

berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆
JustForFun: terima kasih🙏
total 1 replies
Mayuyuuuuu
ketika Yoa lebih serem dibanding Valak🤣
JustForFun: ya namanya juga cewek🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
🤣🤣🤣 emang kalau punya kakak cowok kayak gitu🤣
JustForFun: pengalaman ya🤭🤭🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
wiii...pindah aliran🤣
JustForFun: biar ga bosen. ganti genre🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!