Gadis Tengil Pilihan Mama

Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan sedang , memecah lalu lalang nya kendaraan dikota metropolitan ini. Sepasang manusia yang sedari tadi diam tak ada obrolan diantaranya. Cristal membuang mukanya kesamping , entah apa yang membuatnya menarik disana , sedangkan sang suami dia cuma melirik tanpa ada keinginan untuk membuka obrolan dengan sang istri .

Akhirnya mobil yang mereka kendarai berhenti diparkiran sebuah

pusat perbelanjaan terbesar dikota itu , setelah Arya memarkirkan kendaraannya dia mengajak sang istri untuk turun. Dengan ogah ogahan Cristal terpaksa mengikuti langkah sang suami.

Siang itu suasana pusat perbelanjaan tersebut begitu ramai,

tampak beberapa pasang mata menatap tak berkedip pada dua sejoli tersebut .Ketika ada segerombolan pemuda berpapasan

tampak mereka berdecak kagum kala melihat kecantikan wajah Cristal , meski tanpa polesan siapapun yang melihatnya akan berdecak kagum , melihat sang istri yang menjadi pusat perhatian mereka ,Arya mendengus kesal pingin rasanya dia mencongkel mata mereka karena dengan beraninya menatap penuh minat pada sang istri.

Dengan posesif nya Arya merengkuh pinggang sang istri , seolah olah dia sedang menunjukkan pada mereka bahwa wanita disampingnya ada lah miliknya. Cristal tersenyum simpul ternyata dia bisa membaca kalau sang suami sedang cemburu.

"Mas .pelan pelan jalan nya " Arya hampir kelupaan kalau istrinya sedang tidak baik baik saja karena ulahnya.

"Sayang..masih sakit yah ? Apa perlu mas gendong saja ?"

"Jangan macam macam deh , mas..malu dilihat orang"

"Kalau malu kamu tinggal tutup mata saja pura pura tidur , lagian kita tidak merugikan mereka "

"please..jangan Ngadi Ngadi , kalo maksa Cris pulang nih!"

"Ok ..ok..terserah kamu saja , kalau gitu kita isi perut dulu yuk ada restoran enak disini "

Cristal mengangguk setuju karena sedari tadi perutnya sudah terasa perih

Mereka memasuki restoran mewah yang menyediakan berbagai seafood .mereka memilih meja yang paling ujung karena terlihat begitu nyaman dilihat apalagi dengan konsep taman hijaunya menambah kesan damai.

Seorang pelayan menyodorkan buku menu kepada mereka , Cristal melihat menu apa saja yang disediakan, mereka sepakat untuk memesan beberapa makanan dan menyodorkan buku menu tersebut kepada pelayan.

"Mas ,Cris ke toilet dulu yah ?"

"hm..pergilah dan cepat kembali karena saya sudah sangat lapar"

Cristal melangkahkan kakinya ,rasanya sesuatu yang dibawah hampir mau meledak.

Tampak seorang wanita cantik menatap keberadaan Arya ,sesekali dia memicingkan matanya untuk memastikan apakah lelaki tersebut benar sahabatnya.Dengan langkah anggunnya dia menghampiri Arya.

"Arya..Elo bener Arya kan ?"

Mendengar namanya yang disebut seorang wanita ,yang begitu familiar ditelinga nya . Wanita yang pernah mengisi hatinya dimasa dulu dia kuliah.

Deg

Arya membeku menatap sosok wanita cantik dihadapannya, tidak ada yang berubah wajah cantik dengan pandangan mata yang begitu meneduhkan.

"Anjani..."

"Akhirnya kita dipertemukan kembali , gue kangen banget ..kamu kemana saja ,Ar..?"

Tanpa sungkan Anjani memeluk tubuh lelaki didepannya dengan erat seolah olah dia tidak mau kehilangannya lagi. Arya yang dipeluk seperti itu tanpa sadar dia membalas pelukan tersebut, tanpa Arya sadari ada sepasang mata yang menatapnya miris dengan interaksi keduanya.

Cristal menarik nafasnya pelan , yah sepasang mata itu adalah Cristal ,dia yang baru tiba dari toilet begitu kaget melihat pemandangan didepannya. Ada sesak yang dia rasakan saat ini ,tak terasa bulir bening menetes tanpa kompromi dipipinya.Cristal mengusap kasar air matanya . Dengan hati yang dia buat setegar mungkin Cristal menghampiri suaminya.

"Mas...". Arya mempersilahkan istrinya duduk. Tak lama makanan yang mereka pesan tiba, Sakit hati Cristal betapa tidak ternyata keberadaan Cristal disana seperti tidak dianggap , mereka hanyut dengan dunia mereka sendiri. Seperti mereka sedang bernostalgia dengan pertemuan mereka, sampai sampai Arya lupa atau sengaja tidak mengenalkan dirinya sebagai istrinya.

"cihh..mereka kira gue manusia tak kasat mata apa , kan kata orang kalau lelaki dan perempuan sedang berduaan yang ketiganya setan, berarti gue setan dong tapi gue kan istrinya" Cristal menepuk keningnya bisa bisanya dia berpikiran begitu.

karena merasa tak dianggap tanpa sepengetahuan mereka Cristal melangkah keluar meninggalkan restoran tersebut.

**

#lanjut up terus yah, maaf kalau masih banyak typo🙏🥰#