NovelToon NovelToon
Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Dijual, dibeli, dikurung selama hamil.

Dan saat melahirkan, salah satu dari bayi kembar tiganya, direnggut paksa oleh orang yang tidak dikenal Nabella.

Lolos dari maut, 6 tahun kemudian, Nabella kembali ke kota kelahirannya untuk mencari anaknya.

Saat di stasiun, tanpa Nabella sadari kalau Edgar-anak pertamanya dan Lucas-anak keduanya yang dibesarkan dipihak Shane-sang Daddy, tertukar tanpa disengaja.

Kesalahpahaman itulah yang membawa si kembar sedikit mengetahui kenyataan tentang Ayah dan ibu kandung mereka sesungguhnya.

Lantas, berhasilkah si kembar menyatukan Nabella dan Shane di antara kelicikan Zoya, sang ibu tiri yang memegang rahasia besar.

Lalu, bagaimana reaksi Shane jika mengetahui anaknya bukan satu, melainkan tiga sekaligus? Apakah pria yang punya trauma terhadap wanita itu, tega merebut semua hak asuh anaknya dari tangan Nabella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Kami di restoran sushi yang berada di lantai dua, meja no 5.

Pesan itu dari Elzan yang saat ini tengah dibaca oleh Edgar di samping duduk Shane dalam perjalanan.

"Sejak kapan kau punya jam tangan itu?" tanya Shane yang baru melihatnya. Sedari tadi, anaknya selalu tertangkap membuka tutup layar jam via phone tersebut.

"Ini?" Edgar berpikir keras mencari alasan. "Dari Mommy Zoya," katanya berbohong. Karena sudah tahu sang Daddy tidak akur dengan Zoya, ia akhirnya mengucapkan nama tersebut.

Benar saja, Shane langsung memalingkan wajah ke arah jendela.

Setelah sampai di Mall, Edgar baru berkata ke Shane, "Daddy, Bibi Anna sudah reservasi meja makan resto sushi untuk kita atas perintah ku. Aku ingin makan sushi sekarang bersama Daddy, tidak apa kan?"

Dengan gaya khas datar nya, Shane hanya mengangguk seraya menggenggam tangan puteranya untuk berjalan bersama.

Edgar tidak bisa menyembunyikan rasa senang nya digenggam oleh Shane. Sayangnya, saat di dekat lokasi restoran sushi yang dimaksud, Edgar harus melepas paksa tangan Shane.

"Kenapa?"

"Aku kebelet pipis, Dad."

"Oh, kalau begitu, Daddy antar saja."

"Ah, tidak usah, Dad." Edgar langsung menolak. "Daddy tunggu aku saja di resto, meja nomer lima, ya."

"Tapi__"

Edgar tidak memberi kesempatan Shane untuk membantah nya. Bocah itu berlari ke arah toilet, di mana ada dua bocah sebesar diri nya yang membelakangi nya. Jelas, itu punggung Elzan dan Lucas yang memakai baju kembar.

Drrtt...

Karena ada telepon, Shane akhirnya membiarkan anaknya. Hitung-hitung mengajari kemandirian untuk Lucas.

"Iya, Liam." Shane menjawab telepon sambil berjalan ke restoran yang dimaksud oleh anaknya.

"Tuan Shane, N2E sudah merespon bujukan email saya. Dia setuju bertemu membahas kontrak kerja hari ini juga."

"Jam berapa?"

"Sekitar jam tiga sore."

Shane tidak bisa berjanji untuk datang bersama karena tergantung anaknya, apakah lama bermain di Mall ini atau cepat?

"Urus saja. Kalau sempat, saya akan datang."

"Siap, Tuan."

Selesai menelepon, Shane akhirnya fokus mencari meja nomer 5.

Itu dia mejanya. Tapi, kenapa ada punggung wanita yang saat ini menduduki nya seraya sibuk dengan handphone nya.

"Excuse me!" kata Shane datar dengan khas suara serak nya.

Tapi, Nabella tidak bergeming karena mengira suara tersebut menyapa pemilik meja sebelah nya. Selain itu, Nabella lagi sibuk memfoto gambar sketsa wajah Hen yang dibuatnya. Ia berniat mencari anaknya mulai dari pria asing yang mengurungnya dulu melalui unggahan media sosial.

"Mommy kenapa tidak merespon Daddy?"

"Mungkin tidak mendengar nya."

"Ssstt, diamlah dulu. Mereka belum saling melihat wajah."

Orang tua mereka yang akan bertemu, tapi jantung si triplets boys yang mengintip itu, merasakan dag-dig-dug ser.

"Halo, Nona!" Shane yang kesabaran nya setipis tissue, menaikkan oktafnya sembari mengetuk meja di depan Nabella yang membuat wanita itu menoleh kaget.

"Iya, ada apa?"

"Ada apa kau bilang? Masih perlu diperjelas, Nona?"

Pria ini lagi linglung atau mabuk? Datang-datang main marah saja. Nabella hanya memandang bingung.

"Ini meja saya! Anda sangat tidak sopan menempati dan memakan yang bukan hak Anda."

"Hah?" respon Nabella shock setengah malu karena menjadi pusat perhatian akibat tuduhan tersebut.

"Lihat makanan saya, sudah habis setengah nya. Ya ampun, perut kecil begitu tapi makannya versi jumbo."

Sorot mata Shane memperhatikan Nabella, seolah olah mencibir. Jika biasanya diam seribu bahasa adalah jurus ampuh mengabaikan Zoya selama ini, maka khusus wanita yang lancang di depannya, harus Shane omelin agar tidak sembrono mengambil hak orang.

"Heii, Anda mengatai saya pencuri dan rakus?"

Iya!

"Tidak, tapi kalau sadar diri sih, ya bagus."

Rahang Nabella mengetat menahan diri untuk tidak mempermalukan dirinya di depan umum. "Tuan, jika ingin minta ditraktir, maka ngomong saja! Saya akan membelikan untuk Anda satu porsi besar untuk mu!"

Ini sebuah hinaan untuk Shane. Yang benar saja ditraktir, huu... ia bisa membeli restoran tersebut jika perlu.

"Tolong ya, jadi wanita jangan mencari perhatian ku dengan komudusan basi mu."

Cih, siapa yang modus? Pria ini terlalu narsis rupanya.

Byurr.

Rasakan siraman satu gelas jus jeruk itu. Lagian, sudah menuduh mencuri dan rakus, kini ditambah pula sebagai wanita murahan yang mencari perhatian pria. Memang nya ia ini perempuan gatal?

"Kau__" Shane yang hendak mengamuk terjeda, saat sadar kini dirinya menjadi pusat perhatian. Ia terlihat memejamkan mata sembari mengatur nafas demi menetralisir emosi nya.

"Astaga, mereka malah berantem seperti anak-anak."

"Aku juga melihat nya, jadi pelankan suara mu di telinga ku, Elzan." Kuping Edgar berdenging karena adiknya.

"Bagaimana ini?" tanya Lucas menepuk jidatnya.

Ekspektasi si kembar tentang pertemuan kedua orang tuanya tidak sesuai yang diharapkan, mereka kira akan ada cipika-cipiki atau pelukan hangat yang saling merindukan satu sama lain, nyatanya ... Heemm, malah ribut di tengahi oleh manager resto saat ini.

"Benarkah mereka itu orang tua kita? Kenapa terlihat seperti sepasang orang yang saling tidak mengenal?"

"Aku juga bingung, yang jelas kita bukan anak kodok kok." Edgar mengabaikan Elzan dan Lucas yang mendelik seketika mendengar nama hewan tersebut.

"Eh, cepat berpisah, itu Daddy kemari."

Lucas salah menarik tangan Edgar yang seharusnya ditinggal.

"Hei, Bodoh. Kau salah tarik." Elzan membeo sembari mengejar Lucas dan Edgar yang berlarian bersama.

Lantas, Lucas berhenti. Sejurus melepas tangan Edgar. "Jangan sampai bertemu dengan Mommy saat bersama Daddy. Kita tidak boleh dilihat bersamaan sebelum ada info akurat, kenapa Daddy dan Mommy seperti tidak saling mengenal. Paham?"

"Oke!"

"Eh, sebentar." Lucas menahan tangan Edgar lagi. "Berikan jam mu padaku. Mommy selalu menanyakannya. Nah, ini handphone ku, pegang lah."

Edgar tidak memprotes. Buru-buru, menghampiri Shane, begitu pun Lucas dan Elzan yang kompak bersembunyi di dekat patung manekin.

"Dad__"

"Kita cari restoran lain! Di sini, pelayanan nya sangat buruk!" Suara Shane sangat dingin.

"Ayo, Dad."

Edgar main setuju-setuju saja sebelum Nabella yang saat ini mendumel kesal, terlihat hendak meninggalkan restoran tersebut pun. Jangan sampai mereka berpapasan dulu.

"Kenapa kau berbohong tentang kursi nomer lima yang sudah direservasi, eum?"

"Nomer lima? Ah, Daddy, aku mengatakan nomer lima belas tadi, bukan nomer lima." Edgar mengelak dengan wajah yang sangat meyakinkan. Ia begitu lihai mempermainkan ayah nya.

Jadi, apakah saya yang tuli tadi? batin Shane sembari melirik wajah polos Edgar.

Huff....

Shane hanya bisa menghela nafas panjang. Ia sudah salah menuduh wanita tadi, tapi ia juga ogah meminta maaf karena wanita tersebut sudah menyiram baju nya.

"Dad, aku lihat dari jauh, Daddy ngobrol dengan seorang wanita cantik. Dia siapa?"

"Mana Daddy tau. Ralat, ya, bukan ngobrol tapi cekcok. Lihat baju Daddy sekarang, sudah kotor dan lengket karena nya."

Edgar meringis melihat wajah masam Shane. Tapi, ia belum puas bertanya, "Yakin, Daddy tidak mengenalnya?"

"Iya!" Shane menjawabnya dengan suara bete seraya berbelok ke toko baju, berniat mengganti bajunya yang kotor. Ia tidak curiga kenapa anaknya begitu cerewet, karena mengganggap Lucas sebagai anak polos yang sirat ingin mengetahui segala sesuatunya.

"Dad, aku tertarik pada wanita tadi, bisakah dia menjadi Mommy ku?"

"Hah?" Shane mendadak berhenti berjalan. Menatap anak nya seksama. "Tadi ngomong apa?"

"Mau Mommy baru, Dad."

Anaknya pikir minta permen kali ya.

1
Ana
siapa yang bawa nabella 🤔
Ana
semoga zoya secepatnya dapat hukuman, kasihan nabella 🥺jalan satu-satunya ya kalian menikah biar bisa bersama si triple selamanya
Ana
ih zoya ini ya jahat banget
Ana
jelaslah ibu kandung 😁
Ana
next
Ana
jangan percaya nabella meskipun shane sombongnya minta ampun tapi dia juga korban kelicikan zoya
Ana
hihihi 😁😁😁berarti dia nyaman tuh
Ana
munafik kamu shane
Ana
ck ngeselin banget sih
Aisyah Luqman
dapat notif langsung baca ...
lanjutttttt
Ana
🤣🤣🤣🤣🤣mereka tuh cocok loh sebenarnya, cuma ya sama-sama keras kepala, apalagi shane sombongnya kelewat batas
Aisyah Luqman
lanjut
Ana
semoga secepatnya zoya tertangkap
Ana
🤣🤣🤣🤣semoga kamu betah shane
Aisyah Luqman
kemarin kok g up ... ???
d tungguin loh ... kirain mo d doble hri ini 😁
Siapa Aku?: Hehehe, maaf klw ga bisa double up, Kak.
total 1 replies
Aisyah Luqman
yaahhhhh... habissssss
lagi dong .....
Ana
yuklah triple satukan kedua orang tua kalian 😁😁😁
Ana
,😂😂😂😂😂
Ana
nah bener tuh😂
Ana
kan mommy kandung mereka yang melahirkan mereka jelas dong mereka nurut 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!