NovelToon NovelToon
GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

Status: tamat
Genre:Romansa / Kaya Raya / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: wilia

Latizia adalah wanita yang bersuami. Parasnya yang cantik dan nyaris sempurna melekat tapi tak bisa merubah kenyataan rumah tangganya.

Ia harus menerima kepahitan saat melihat suaminya bercinta dengan wanita lain di kamarnya sendiri.

Tibalah suatu malam Latizia tak sengaja menyaksikan hubungan panas kakak iparnya bersama istri pria itu.

"Kau pasti juga ingin merasakannya, bukan?!" Desis sesosok pria bertubuh kekar tinggi yang tengah membekapnya dalam kegelapan.

Sejak saat itu Latizia terlibat hubungan terlarang dengan kakak iparnya yang bahkan lebih bengis dari sang suami. Pria itu menekankan jika hubungan mereka hanya sekedar saling memuaskan dan terlepas dari masalah apapun, pria itu tak ingin ikut campur.

Bagaimana nasib Latizia selanjutnya?! Mampukah ia terus bertahan dengan hubungan terlarang dirinya dengan pria bangsawan itu?!

......

Tinggalin like, komen and subscribe-nya ya say..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu mustahil

Setelah turun dari gunung tadi pagi, Milano dan Latizia memutuskan untuk berpisah di jalan. Milano kembali ke kerajaan sedangkan Latizia masih di luar mengantisipasi kecurigaan atas kepergian mereka hari itu.

Tapi, tetap saja dengan kedatangan Milano yang sendirian masih belum membuat putri Veronica puas.

Ia mencecer pertanyaan bahkan Milano sampai berulang kali menahan emosinya agar tak membunuh wanita ini di tempat.

"Kau kemana saja? Aku menelpon-mu tapi ponselmu tak pernah aktif. Seluruh kerajaan mencarimu tapi kau seperti hilang di telan bumi. Sebenarnya kau kemana?" Tanya putri Veronica mengikuti langkah tegas Milano menuju kamar.

Wajah Milano semakin dingin semenjak kembali. Bahkan, ia pergi langsung ke teras atas tanpa menemui putri Veronica.

"Milanoo!!"

Brakk..

Tubuh putri Veronica terpental ke belakang secara tiba-tiba membuatnya membentur dinding. Wajah wanita itu langsung pucat dengan darah yang tiba keluar secara perlahan dari hidungnya.

Mata putri Veronica berkabut rasa takut melihat Milano yang masih berdiri di depan pintu kamar dengan hawa yang sangat kelam dan menakutkan.

"Kau ingin mencampuri urusanku?!" Dingin Milano melirik tajam putri Veronica yang seketika menelan ludah luruh perlahan.

Sakit, mengigil dan gemetar menyelubungi tubuhnya. Ia tak lagi berani bicara bahkan bernafas saja ia mulai tersendat.

"A..aku.."

"Kau menyewa pembunuh bayaran."

Degg..

Putri Veronica langsung terkejut Milano tahu itu. Ia sudah berusaha menutupi soal rencananya untuk membunuh Latizia.

Yah, Milano tahu jika beberapa orang yang mereka intip saat di hutan kali itu bukanlah suruhan kerajaan melainkan pembunuh bayaran.

Orang-orang kerajaan adalah yang mengejar mereka dengan anjing pelacak. Saat itu Milano mengikuti alur karna tak ingin Latizia tahu yang sebenarnya.

"M..Milano..a..aku.."

Milano mengepalkan tangannya hingga sesuatu yang panas tiba-tiba terasa mencekik leher putri Veronica sampai wanita itu memeggang lehernya kuat dengan wajah pucat dan mata terbelalak.

"M..mila...no.."

"Diamlah selagi aku masih membutuhkanmu," Tekan Milano lalu masuk ke dalam kamar dan sontak rasa mencekik di leher putri Veronica terhenti beriringan dengan pintu yang tertutup rapat dengan sendirinya.

Nafas putri Veronica memburu, ia terlihat sangat kesakitan di bagian lehernya dan segera merangkak untuk berdiri melarikan diri dari amarah mengerikan Milano.

Sementara di dalam sana, Milano langsung meraih botol wine di atas meja lalu duduk di sofa sudut ruangan.

Ia menegguk botol itu ganas lalu bersandar dengan nafas cukup tak stabil.

"Kenapa aku jadi gelisah?!" Gumam Milano frustasi. Sejak berpisah di luar saat itu, Latizia tak lagi menunjukan diri bahkan ia tak pernah terlihat.

Milano masih menunggu kabar dari anggotanya yang sudah ia perintahkan mencari wanita itu. Tapi, sebenarnya bukan soal hilangnya Latizia tapi perubahan sikap wanita itu padanya.

Sejak di goa yang menjadi suram setelah ia bicara terakhir kali menjahili Latizia, wanita itu seperti tak lagi ingin berurusan dengannya. Latizia jadi berbeda bahkan terkesan menjauh untuk suatu hal.

"Apa aku melakukan sesuatu yang keterlaluan?!" Gumam Milano mencoba mengingat-ingat perlakuannya. Ia jad bingung dan emosi sendiri melihat bagaimana Latizia mencampakkannya, wanita itu seperti tak butuh dan sangat egois.

Dreet..

Ponsel Milano menyala. Ia dengan malas melihat layar benda pipih itu dan ternyata ada kabar dari Darren.

"Hm."

"Prince! Nona Latizia pergi ke wilayah kerajaanya. Dia seperti menemui beberapa orang yang masih terikat dengan keluarga kerajaan mereka."

Penjelasan Darren membuat Milano tertegun. Ia menegguk botol wine yang ia pegang dengan pikiran melayang.

Kau ingin membuat pasukan pemberontak?!

Pikir Milano tersenyum remeh. Jika seperti itu maka sesuai dengan alur rencananya. Tanpa ia desak, Latizia sendiri yang bergerak untuk mendapatkan kembali kerajaan.

"Apa perlu nona di bawa paksa!"

"Tidak perlu," Jawab Milano mematikan sambungan. Ia mengambil nafas dalam mencoba untuk tak memikirkan wanita itu.

"Dia sudah masuk dalam perangkap-mu. Tinggal tunggu dia bergerak dan kau akan buat sebuah keuntungan besar," Gumam Milano menyeringai.

Ia akan memanfaatkan kerajaan putri Veronica untuk suatu hal di masa depan. Sekarang, ia hanya perlu menunggu kejutan dari nona depresi yang sudah lepas kendali.

Setelah beberapa lama, suara pintu di ketuk membuat Milano langsung terganggu. Tapi, suara panglima Ottmar membuatnya langsung serius.

"Masuk!"

Pintu itu terbuka. Panglima Ottmar berdiri di depan pintu tak jauh dari Milano yang masih minum.

"Prince! Besok adalah pesta hari pernikahan Yang Mulia! Mereka sepertinya tak ingin kau hadir di sana, Prince!"

Milano diam. Ia tahu betul bagaimana liciknya Raja Barack. Pria itu tak akan sudi menunjukannya di hadapan banyak kalangan bangsawan lain.

"Tentu bukan itu yang ingin kau katakan!"

"Benar. Raja Barack berencana untuk mengumumkan jika pangeran Delvin akan meneruskan tahta!"

Milano tampak terhenti minum. Matanya mulai mengobarkan sebuah kebencian dan amarah yang besar.

"Ingin merebut tahta kakakku, hm?!" Gumam Milano meremas botol itu sampai pecah.

Panglima Ottmar tak bisa berkata-kata. Ia sudah hafal dengan tempramental buruk Milano yang selalu tak bisa mengendalikan emosi jika menyangkut tahta dan kakaknya.

"Biarkan mereka berencana. Hasil akhirnya ada di tanganku," Licik Milano memandangi darah yang mengalir di tangannya.

Panglima Ottmar tak ingin memandang itu. Ia menunduk sampai suara ponselnya berdering.

"Prince! Ini pangeran Franck menelponku!"

Milano langsung diam menormalkan emosinya. Panglima Ottmar mengangkat panggilan itu seraya mendekati Milano.

"Pangeran!"

"Kau dimana? Kenapa semua orang menghilang?! Milano dan Latizia belum kembali. Apa mereka baik-baik saja?"

Suara omelan Franck sudah seperti ibu-ibu. Panglima Ottmar diam melirik Milano yang mengisyaratkan agar menenangkan kakaknya.

"Pangeran! Prince ada urusan di luar. Sepertinya mereka ada kencan berdua."

Milano langsung menatap membunuh panglima Ottmar yang ciut tapi tak punya cara lain lagi meredam keingintahuan Franck.

"Kencan?! Berdua?! Haiss.. kenapa tak mengatakannya padaku?! Jika tahu seperti itu aku bahkan akan menyiapkan tiket bulan madu yang paling romantis," Rutuk Franck terdengar senang sekaligus kesal.

"Iya, pangeran!" Gumam panglima Ottmar seadanya.

"Baiklah. Kau cepatlah kembali! Semangatku sekarang seperti api yang siap melahap adikku. Aku tak sabar ingin berdiri dan segera memukul kepalanya!"

Panglima Ottmar hanya tersenyum kecil melihat Milano yang tampak lebih baik setelah mendengar suara cerewet Franck.

Saat Franck mematikan sambungan barulah panglima Ottmar menyimpan ponselnya.

"Pangeran Franck begitu berharap keturunan darimu, Prince!"

"Cih, mustahil!" Gumam Milano terlihat meremehkan itu.

Panglima Ottmar hanya diam. Ntahlah, ia agak meragukan ucapan Milano. Dari gosip Franck dan Darren yang tak bisa berhenti menceritakan hubungan mereka, panglima Ottmar jadi sedikit merasa ragu untuk kali ini.

"Semoga saja, Prince!"

....

Vote and like sayang..

1
Netty Netty
semangat berkarya thorr
sukses untuk mu thorr
Netty Netty
sarung tangan🙏
Netty Netty
bagus thorr, 👍👍👍
Netty Netty
latizia ceroboh
Ida Irwanto
kira2 siapa ya yg curi dengar
Ida Irwanto
sdh belah duren habis ini milano kecanduan dah dan tiap hari ada gempa dan banjir lokal🤣🤣🤣
Ida Irwanto
apa milano yg memainkan harmonikanya ya
Ida Irwanto
untuk yg blm perna baca cerita kak will coba dulu ya pasti nyandu baget ceritanya selalu menarik dan buat candu pembacanya semangat terus kak will👍💪💪💪
Khofifah Khofifah
fyi aq download apk noveltoon bln kmren pas baca kyk gk ada yg seru trus habis itu aq uninstall aq dipizo emng tau kak wil karya2nya...tp gtw klw dia juga nulis dinoveltoon ...pas tau akun noveltoon kak wil ini aq download lagi 😂 dn hello ini karyanya yg pertama yg aku baca 👌🏻😭 the best pokok e😂😉
Earlyta a.s Salsabila
good
Earlyta a.s Salsabila
Buruk
Betri Betmawati
aku Krang srek dengan peran wanita nya lemah bodoh,mau ja ditindas
Lia Pazliani
keren banget👍👍👍👍
jojo
Luar biasa
liya kurniawan
/Scare//Scare//Scare//Scare/
liya kurniawan
cerita nya tentang kerajaan. tp di cerita nya pakaian mreka pake jas, latizia pake hotpants,sama rok pendek. AQ jd susah bayangin nya. ko zaman kerjaan bgtu?
Avril
🤣🤣
Erna Na
hihihi
Lis Nawati
sangat keren
Murniyati
kerennnn mksh author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!