NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. Kebangkitan Dua Jiwa

Suatu siang menjelang sore hari....

Di sebuah ruangan rumah sakit bernuasa warna putih, seorang gadis remaja berusia 18 tahun terbaring diam di atas brankar. Kondisinya bagai layaknya mayat, tak ada gerakan sedikitpun dari tubuhnya yang sedikit kurus itu.

Gadis itu bernama Annabella Calista, salah seorang siswi SMA kelas 12 IPA di PAS (Persada Academy School) 1.

Dia sudah terbaring koma di atas brankar selama sebulan lebih sejak insiden di gedung belakang sekolahnya.

Seperti telah diketahui sebelumnya, Annabella melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari atas sebuah gedung terbengkalai di belakang sekolahnya, demi untuk agar dirinya yang suci tidak dilecehkan oleh siswa-siswa suruhan Nikita, adik angkatnya.

Selanjutnya, entah apa yang terjadi, Annabella yang malang sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi. Tahu-tahu dia sudah diantar ke rumah sakit, dan masih terbaring hingga kini, bagai layaknya orang yang sudah mati.

Tampak wajahnya yang suci itu amat cantik laksana bidadari. Akan tetapi wajah itu begitu lugu dan cupu, mudah percaya sehingga begitu mudah ditipu dan dimanipulasi, wajah yang berbalut pilu dan penderitaan yang begitu mengenaskan.

Hampir separuh hidupnya hingga usianya 18 tahun Annabella mereguk pahit getirnya penderitaan dan penindasan.

Sejak bayi hingga umurnya mencapai 14 tahun dia lewatkan di panti asuhan dengan penderitaan dan air mata. Empat tahun berikutnya hingga usianya 18 tahun sekarang dia hidup bersama keluarga yang katanya keluarga kandungnya.

Namun penderitaan yang dia alami selama 4 tahun di situ lebih dahsyat lagi, melebihi penderitaannya selama hidup di panti. Hingga akhirnya dia ditindas oleh adik angkatnya hingga berujung pada penderitaan antara hidup dan mati, saat ini....

Tampak sepasang mata Annabella Calista terpejam rapat, amat rapat, belum pernah terbuka selama dia terbaring koma di rumah sakit.

Tapi jika mata itu terbuka akan menampakkan sepasang mata yang indah bagai taburan gemintang di angkasa.

Namun semenjak dia tingga di keluarga kandungnya cahaya sepasang mata indah ini telah redup telah sirna, berganti dengan ketakutan dan kerapuhan. Sehingga melahirkan kepatuhan yang tak terarah.

Namun, tidak lama kemudian, keajaiban seketika terjadi di situ, di atas brankarnya, di atas tubuhnya yang diam dan rapuh.

Seketika cahaya tak berwujud, tak berwarna melesat amat cepat dari sesuatu yang entah dari mana, lalu menerobos masuk seolah dengan paksa ke dalam tubuh Annabella melalui kedua matanya yang masih terpejam rapat.

Lalu cahaya tak berwujud itu tampak seperti menjalar ke sekujur tubuh Annabella dengan cepat, dari ujung kepala hingga ujung kaki, menerbitkan aura samar yang kuat sehingga membuat sekujur tubuhnya bergetar hebat.

Tapi sepasang matanya masih terpejam.

Kemudian tak lama secara perlahan tubuh Annabella bertransformasi, yang tadinya lemah dan rapuh, kini berubah kuat dan kokoh serta mengeras.

Wajah yang tadinya cupu dan lugu penuh ketakutan, kini berubah menjadi tegas dan pemberani yang berpadu dengan kebekuan dan aura dingin, penuh aura membunuh.

Kejap berikut sepasang matanya seketika terbuka lebar, melotot nyalang. Sebelumnya sepasang mata indah itu menyorotkan ketakutan, kerapuhan, dan rasa minder.

Kini sepasang mata itu berbinar indah, namun menyorotkan keberanian --bukan saja berani dalam bertarung tapi berani untuk membunuh--, kecerdasan yang seakan tanpa batas dan rasa percaya diri yang absolut.

Kejadian aneh itu berlangsung selama 10 menit kurang lebih. Lalu sepasang mata itu kini menyorot biasa. Namun di situ sudah tertanam keberanian dan kekuatan yang tak terhingga.

Kemudian, seperti telah menyadari akan dirinya dan keadaan sekitar, seketika dia tersentak bangkit terduduk. Sejenak memindai keadaan sekitar yang membuatnya mengernyit keheranan.

★☆★☆

"Di mana aku sekarang?" gumamnya bertanya pada diri sendiri dalam rasa heran. "Bukankah... aku tadi mati di hutan karena ditembak Hendry dan Kayra?"

"Di mana Adeline?" gumamnya selanjutnya.

Tunggu..., tunggu sebentar...!

Ini bukan ucapan Annabella 'kan?

Karena Annabella sama sekali tidak mengenal Hendry maupun Kayra apalagi Adeline. Yang hanya mengenal Hendry dan Kayra serta Adeline adalah....

Astaga! Apakah... apakah itu Fiorella Devara --sang mafia cantik tapi kejam, jiwa Fiorella yang merasuk ke dalam tubuh Annabella Calista yang malang?

Ya benar, jiwa itu adalah jiwa Fiorella yang secara ajaib masuk ke dalam tubuh Annabella, sehingga menyebabkan tubuh itu --yang tadinya lemah dan rapuh-- kini menjadi kuat dan kokoh.

Setelah puas mengamati keadaan sekitar yang segera dia sadari jika sedang berada di ruangan sebuah rumah sakit, Fiorella di dalam tubuh Annabella sejurus lamanya mengamati keadaan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama setelah mengamati keadaan dirinya yang lain, Fiorella segera sadar kalau jiwanya bukan lagi berada di tubuh aslinya, melainkan berada di tubuh orang lain yang beberapa saat lamanya dia belum tahu, bahkan tidak tahu sama sekali.

Tapi satu hal yang Fiorella Devara sadari bahwa kekuatannya yang penuh semangat dan enerjik serta kehebatan dan kecerdasan yang seakan tak terbatas masih berada bersamanya, seakan-akan ikut masuk ke dalam tubuh ini bersama jiwanya.

Hal itu membuat perasaanya menjadi senang.

Selagi dia memikirkan tentang keadaan dirinya yang berada di tubuh yang berbeda dan di tempat yang terasa asing, seketika kepadanya terasa amat berat seakan dibenani benda yang amat berat, berikut amat sakit, sehingga membuatnya jatuh terbaring. Bahkan dia hampir pingsan dibuatnya.

Selagi Fiorella merasakan penderitaan yang amat menyakitkan itu, seketika di dalam benaknya seperti ada yang berbicara atau berbisik padanya.

"Kak Fior, aku bernama Annabella Calista. Jiwamu masuk ke dalam tubuhku. Sebelumnya, tubuh ini amat lemah dan rapuh, sebelumnya jiwa ini amat penakut dan putus asa. Tapi dengan masuknya jiwamu ke dalam tubuh ini, maka jiwaku juga menjadi kuat dan pemberani...."

"Kedepannya... kita akan selalu bersama-sama membalaskan rasa sakit hati kita yang menyebabkan kita harus mengalami kehidupan aneh seperti ini...."

"Tapi percayalah! Ini seperti kesempatan kedua bagi kita untuk menikmati kehidupan ini. Maka gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, Kak Fior...!"

Kemudian setelah itu di benak Fiorella muncul rekaman-rekaman tentang kehidupan Annabella yang penuh penderitaan hingga pada adegan dia mati bunuh diri akibat hampir diperkaos oleh lima siswa brengsek suruhan adiknya.

Dalam benak Fiorella mengunci tentang siapa-siapa saja yang membuat Annabella menderita.

Satu jam lamanya Fiorella yang berada dalam tubuh Annabella merasakan penderitaan yang begitu rupa hingga peluh bercucuran di sekujur tubuhnya.

Kejap berikut rekaman-rekaman tentang kehidupan masa lalu Annabella telah sirna, rasa sakit pada kepalanya juga sudah hilang. Dia akhirnya terbebas dari penderitaan yang aneh. Akan tetapi tak urung napasnya masih tersengal-sengal.

Namun satu hal dia dapat merasakan sekarang, Fiorella seperti merasakan jika Annabella juga hidup dalam dirinya. Tapi bukan Annabella yang dulu melainkan Annabella yang sekarang.

Setelah lima menit lamanya mengatur napas hingga kembali normal, dia kembali bangkit terduduk. Lalu tercetuslah ucapannya yang seolah dia bersumpah pada dirinya sendiri dan pada Annabella.

"Kamu tenang saja, Annabella, kita akan bersama-sama memberi pelajaran kepada orang-orang yang telah menyakiti kita...."

"Aku akan memanfaatkan kehidupan ke dua ini dengan sebaik-baiknya," lanjutnya penuh penekanan, "seperti pesanmu...."

Belum lama Fiorella alias Annabella mengucapkan ucapan sakral itu, benaknya seperti membisikkan sesuatu jika akan ada orang yang akan masuk di ruang inap ini. Lalu, seakan refleks dia mengambil kaca mata ber-frem hitam di atas nakas di samping brankar itu, terus memakainya.

Jiwa Fiorella tidak tahu itu kaca mata siapa, awalnya. Akan tetapi lagi-lagi sebuah bisikan memberitahukan padanya jika itu kaca mata Annabella.

Fiorella mencoba menganalisa itu bisikan siapa. Tapi sampai lama berpikir, dia belum bisa memastikan itu bisikan siapa. Tapi satu nama terpatri dalam pikirannya saat ini, yaitu Annabella Calista, pemilik tubuh yang jiwanya tempati saat ini.

Apakah jiwa Annabella belum seutuhnya lepas dari raganya ini? Jiwa itu lemah, butuh jiwa lain yaitu jiwanya agar dapat membuat tubuh ini bisa bergerak sebagaimana mestinya, apakah begitu?

★☆★☆★

1
Adhie
maksudnya kenapa bella masih bertahan di kediaman winata?
bella menunggu momen di mana dia benar benar diusir oleh keluarga winata, baru dia mau keluar.
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
Adhie: makasih sudah mampir kaka...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!