NovelToon NovelToon
Berondong Atau Duda?

Berondong Atau Duda?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Bad Boy / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Berondong
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.

Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

"Yes pulang pulang pulang pulang!" heboh Glory tak kala melihat Daddy nya datang.

Daddy Bram yang melihat tingkah heboh putrinya menatap heran ke arah Mommy Mora.

"Kenapa dia Mom?" tanya Daddy Bram kepada Mommy Mora.

"Oh, dia lagi seneng. Kan dia minta buat pulang sekarang, terus aku bilang nunggu kamu dateng dulu ke sini," jawab Mommy Mora.

"Eh, gak boleh-boleh kamu gak boleh pulang dulu!" tegas Daddy Bram.

Glory yang mendengar ucapan sang Daddy hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ih Daddy kok gitu? tadi kata Mommy boleh pulang kalo Daddy udah di sini, tapi kok pas udah ada Daddy malah gak dibolehin," sebal Glory.

"Ya kamu kira kamu habis sakit biasa hah? kamu ini habis koma terus amnesia sayang, masa iya baru bangun dari koma langsung pulang ke rumah," gemas Daddy Bram.

"Tapi tadi kata Mommy boleh," gumam Glory yang sepertinya akan menangis.

"Sayang, kamu udah bilang belum sama dokter kalo mau pulang?" tanya Daddy Bram dan Glory menggelengkan kepalanya.

"Tuhkan, gimana mau pulang. Minta izin sama dokter aja nggak," omel Daddy Bram.

"Ya tapikan Dad, kan kata Mommy boleh," ucap Glory.

Mommy Mora yang mendengar dirinya disebut pun langsung menoleh ke arah sang suami dan sang anak.

"Eh kok jadi ke Mommy sih?" ucap Mommy Mora yang seakan-akan dia tidak ikut campur akan urusan Glory yang ingin pulang hari ini.

"Ah udah-udah mendingan sekarang kita panggil dokter yang nangani kamu, kamu boleh dipulangin apa nggak," putus Daddy Bram yang rasanya berdebat dengan Glory tidak akan ada habisnya.

"Iya deh," ucap Glory yang akhirnya menyetujui dan mematuhi ucapan sang Daddy.

Mommy Mora pun menekan tombol yang jadi pertanda untuk memanggil dokter yang menangani pasien.

"Ada apa nyonya?" tanya dokter tersebut tak kala telah sampai di ruangan Glory.

"Begini dokter, anak saya ingin pulang. Apakah boleh untuk pulang sekarang?" ucap Mommy Mora yang to the point.

"Kalo begitu, nona Glory berbaring dulu di tempat tidur. Saya akan cek dulu kondisi nona," ucap dokter itu dan Glory pun langsing merebahkan dirinya di tempat tidur pasien.

Dokter itu pun mulai mengecek semua kondisi badan Glory, setelah di cek dokter pun membolehkan Glory untuk pulang sekarang.

"Nona Glory sudah diperbolehkan pulang, ini memang sedikit mustahil tapi dengan kuasa yang maha kuasa nona Glory memang sudah sembuh. Tetapi hanya untuk ingatannya sendiri yamg masih belum sepenuhnya ingat," jelas dokter dan itu membuat Glory senang bukan main.

"Tuhkan Glory boleh pulang," ucap Glory yang kesenangan.

Mommy Mora dan Daddy Bram yang melihat itupun menghela napas pelan, sepertinya sifat mereka berdua yang keras kepala dan selalu mendapatkan apa yang mereka mau menurut kepada Glory.

"Ya sudah, kalo begitu saya pamit untuk undur diri," pamit dokter dan dia pun pergi meninggalkan keluarga Smanatha.

"Nah kalo gitu kalian siap-siap dulu gih," titah Daddy Bram.

"Udah Daddy ku sayang," ucap Glory dan turun dari tempat tidur pasien tersebut.

"Sepertinya kalian sudah merencanakan hal ini sebelum Daddy pulang dari kantor ya?" tanya Daddy yang mencurigai istri dan anak perempuannya.

"Udahlah Dad, mendingan yuk kita pulang sekarang. Kasihan tuh anak gadis mu udah kesenengan buat pulang sekarang," jelas Mommy Mora.

Daddy Bram pun melirik anaknya dan ya memang benar, anak gadisnya memang sebahagia itu bisa keluar dari rumah sakit ini.

"Ya sudah kita pulang," ucap Daddy Bram dan membawa tas Glory yang untungnya tidak terlalu besar.

Mereka pun pergi menuju parkiran rumah sakit, dan ya mereka tidak menggunakan supir untuk keperluan keluarga seperti ini.

"Nanti kalo ada apa-apa di rumah kamu gak usah dipikirin atau gak usah didengerin ya?" ucap Mommy Mora yang ada di depan bersama Daddy Bram yang mengemudikan mobil sport merah.

"Emang kenapa Mom?" tanya Glory kepada Mommy Mora.

"Udah deh, kamu jangan banyak tanya. Ikutin aja apa kata Mommy kamu, bukannya kami ngelarang kamu. Tapi itu juga demi kebaikan kamu, kamu sendiri tahukan gimana sifat kakak kembar kamu kalo ada gadis itu?" ucap Daddy Bram dan mulai melajukan mobilnya.

"Gadis itu siapa Dad?" tanya Glory pura-pura tidak tahu, padahal yang sebenarnya dia mengerti dan paham apa yang diucapkan oleh Mommy dan Daddy nya.

"Tahu tuh Daddy kamu, udah tahu anaknya lagi amnesia malah nanya gadis itu. Ya mana dia ingat atuh Daddy sayang," ucap Mommy Mora dan menekankan kata gadis itu.

"Ya maaf Daddy kan lupa sayang, tapi untunglah kalo Glory amnesia. Mungkin dia akan lupa dengan apa yang dilakukan oleh manusia sampah seperti mereka," ucap Daddy Bram dan Mommy Mora menganggukkan kepalanya setuju dengan pemaparan Daddy Bram.

Glory yang mendengar percakapan kedua orangtuanya tersenyum menyeringai, dia sudah menyusun apa saja yang akan dia lakukan kepada mereka yang dianggap sampah oleh kedua orangtuanya.

"Tunggu aja pembalasan gua jamet, ya mungkin dulu sering fitnah gua karena gua suka bully lo. Tapi sekarang masih sama yang kaya dulu tapi dengan cara yang rapih. HAHAHAHAHA!"

🥀🥀🥀🥀🥀

"Nah sudah sampai, yuk turun," ucap Daddy Bram dan mereka bertiga pun turun dari mobil.

"Loh Mom, Dad, itu motor siapa? kok banyak amat yang terpakir di halaman rumah kita?" tanya Glory menatap heran dengan banyak motor yang ada 4 motor sport.

"Oh palingan itu temen-temen abang kamu, ingat apa kata Mommy tadi. Jangan ngeladenin mereka kalo lagi ngomong sama kamu," ucap Mommy Mora dan menganggukan kepalanya mengerti.

"Yuk masuk," ucap Daddy Bram dan menggandeng kedua lengan wanita yang sangat dia cintai, ya itu Mommy Amora dan Glory, putri kesayangannya.

Baru sampai di sana mereka sudah disuguhkan dengan sampah yang berserakan di mana-mana, dan Mommy and Daddy tidak terlalu banyak bicara mereka pun masuk rumah dan langsung berbicara.

"Glory baru sadar dari komanya, dan kalian jangan ada yang mengganggunya! dia amnesia," ucap Daddy Bram dan yang lainnya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ayo sayang kita ke kamar kamu, Mommy antar," ucap Mommy Mora dan Glory pun menggelengkan kepalanya.

"Nggak Mom, Mommy duluan aja. Tapi kasih tahu dulu kamar Glory di mana," jelas Glory.

"Ya sudah, kamar kamu ada di lantai dua terus sama pintu dengan nama kamu," ucap Mommy Glory.

"Oke Mom, kalo gitu Mommy sama Daddy istirahat aja ya? cape kan dari tadi kalian ngejagain aku, terus Daddy habis kerja langsung ke rumah sakit tadi," ucap Glory yang penuh perhatian.

"Baik banget hati kamu sayang, emang ya yang paling pengertian di sini itu cuman kamu doang. Gak kaya kakak kamu," ucap Mommy Glory dan melirik ke arah anak kembarnya.

Mommy Mora dan Daddy Bram pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

"Lo gak usah caper gitu sama Mak Bapak gua deh," sinis Aldrich, kakak kembar keduanya.

"Lo siapa dah?" tanya Glory yang memang tidak tahu siapa tadi yang ngomentarin dirinya.

"Dia abang kedua lo Aldrich Juvenal Smanatha, dan gua Erik Juvenal Smanatha abang pertama lo," ucap Erik dengan datarnya dan itu membuat yang lain melongo.

"Itu si Erik kesambet apaan ya? tumben amat mau ngomong panjang cuman buat memperkenalkan diri," bisik Cakra kepada Bastian.

"Ya mana gua tahu bodoh," ucap Bastian dan memutar bola matanya malas

"Nah kan caper-caper biji mata lo! Mak Bapak lo, ya Mak Bapak gua juga keles," ucap Glory memutar bola matanya malas.

"Eh Glory kamu gak boleh ngomong gitu sama kakak kamu," ucap Amanda yang berniat untuk mencari muka.

"Siapa lo anjing berani banget ngurusin hidup gua," sinis Glory kepada Amanda yang terus-menerus bergeloyotan kepada seorang pria disampingnya, persis seperti anak monyet.

"Gak usah kasar!" tegas pria di samping Amanda bukan lain adalah tunangan dari Glory.

"Lo juga siapa? heran banget di sini banyak yang ikut campur," cerocos Glory yang kesal juga.

"Lo itu tunangan gua sialan," desis Xavieer yang merasa tidak terima jika Glory menganggap dirinya seperti orang asing.

"Kalo lo tunangan gua lo gak mungkinkan buat deket-deket sama cewe sampah kaya dia? ya tapi mau gimana juga kalian itu cocok, yang cowo mokondo yang cewenya murahan," ucap Glory dan itu membuat kemarahan orang yang di sana rasanya meledak.

"Jaga batasan lo sialan!" bentak Aldrich dan bangun dari duduknya.

Glory yang mendapatkan hal seperti itu pun langsung menatap datar ke arah Aldrich.

"Lo sialan bangsat," desis Glory dan dia pun langsung naik ke kamarnya.

Melihat hal itu pun Aldrich menghela nafas pelan, dan memandang ke arah Amanda yang sudah ketakutan dan akan mulai menangis.

"Maafin Glory ya Man," ucap Aldrich dan Amanda hanya menganggukan kepalanya payah.

"Halah payah banget lo Man, baru dikatain murahan aja udah mau mewek gitu. Gimana sama Glory yang udah dihina-hina terus dikasarin sama mereka semua?" tanya Bastian dan memandang sinis ke arah Amanda.

Memang dari antara mereka berenam cuman Bastian yang tidak suka dengan Amanda, karena menurut dirinya. Amanda terlalu menye-menye dan itu adalah sebuah beban untuk dirinya.

"Gak usah banyak bacot," desis Erik tak kala melihat Aldrich yang akan membalas ucapan Bastian.

Selain Bastian yang tidak suka dengan Amanda, ada juga Erik yang tidak suka juga dengan Amanda. Menurutnya Amanda adalah seseorang yang polos-polos bangsat, apa pun yang terjadi dia hanya bisa menangis tanpa melakukan apa pun.

Aldrich yang mendengar kembarannya hanya mendengus pelan, tetapi tak urung dia juga ikut duduk kembali.

🥀🥀🥀🥀

1
Batara Kresno
ha cewenya mcnya menye menye banget tinggal ditendang aj knpa sh pakai menye memye
Latifa 2024
semangat
Latifa 2024
next
Latifa 2024
Next
Latifa 2024
semangat!!!
Latifa 2024
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!