Heaven, pria tampan sejuta pesona yang telah mendapat predikat playboy sejak SMA, mengalami nasib tragis setelah mendapatkan kutukan dari salah satu mantannya.
"Aku sumpahi kamu menjadi perjaka tua. Tak akan ada yang mau menikah denganmu. Jika adapaun kau akan mendapatkan istri yang sangat jelek." Ucap Selena setelah mengetahui jika dia bukan satu satunya kekasih Heaven. Ternyata pria itu memiliki 4 orang kekasih disaat bersamaan.
Entah karena kutukan itu atau karena memang takdir, hingga usia 33 tahun, Heaven tak juga laku. Kisah cintanya selalu kandas tak sampai pada pernikahan.
Hingga sang mamanya yang sudah kebelet pengen cucu, mendatangi paranormal untuk menghilangkan kutukan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERENANG
"May, jalan jalan yuk, mumpung aku libur."
Mayra yang sedang fokus menonton drakor langsung menatap Heaven yang sedang berdiri tak jauh dari sofa yang dia duduki. Setelah 2 bulan lebih menikah, ini pertama kalinya suami kayanya itu mengajaknya jalan.
"Kok malah bengong?"
"Ya iyalah, orang omongan Kakak udah kayak orang kesambet, aneh tau gak? Udah ah, aku mau lanjut nonton drakor. Nanggung, lagi seru serunya." Mayra kembali fokus kearah led tv besar didepannya. Kembali menonton aktor kesukaannya Lee joon Gi yang sedang berakting didrama moon lovers. Drama yang sudah dia tonton untuk kedua kalinya tapi masih tetap membuatnya nangis bombai.
Heaven menoleh kearah tv, dia sama sekali tak berminat menonton drakor.
"Nonton bioskop aja yuk, mumpung lagi ada film biru, eh baru maksudku." Heaven sengaja melawak agar Mayra bisa tertawa dan suasana lebih mencair.
Hahaha...
Heaven tersenyum saat Mayra beneran tertawa.
"Sumpah, Kak Heaven aneh banget." Heaven tercengang saat sadar Mayra bukan tertawa karena guyonan recehnya. "Aku kayak kehilangan suamiku yang biasanya. Aku sampai kangen loh Kak."
"Kangen?"
"Iya, kangen." Mayra masih saja terus tertawa. "Kangen dipanggil jelek. Rasanya sejak semalam, aku tak lagi mendengar panggilan kesayangan itu."
Heaven menelan ludahnya susah payah. Sindiran Mayra begitu menohok, membuatnya tak bisa mengeluarkan satu katapun sebagai pembelaan.
"Udah ah, Kakak ganggu. Aku mau fokus nonton."
Heaven mendesis pelan lalu pergi dari saja. Kalau saja waktu bisa diputar kembali, dia pasti tak akan membulli Mayra selama 2 bulan ini.
Mayra kembali fokus pada tontonannya, berkali kali menyusut hidung sambil menyeka air mata. Terbawa suasana drakor yang dia tonton. Sampai sampai tak sadar jika Mama Mita menghampirinya.
"May."
Mendengar namanya dipanggil, Mayra langsung menoleh dan mendapati mama Mita berjalan kearahnya.
"Iya Mah."
Mama Mita geleng geleng melihat mata menantunya yang bengkak. Dia sampai heran pada May, udah tahu bikin sedih, tapi masih aja ditonton. Tiap ada waktu luang, kerjaannya ngedrakor.
"Heaven lagi berenang, temenin gih."
Mayra langsung melongo mendengar permintaan mertuanya.
"Emm...."Mayra garuk garuk kepala.
"Kenapa, kamu gak punya baju renang?"
Mayra menggeleng.
"Ya udah, pakai daleman aja, toh dirumah sendiri dan sama pasangan halal, jadi gak ada masalah." Itu justru bangus, batin mama Mita yang merasa rencananya akan berjalan lebih mulus dari perkiraannya.
"Bukan, bukan itu masalahnya." Ucap Mayra sambil terus menggeleng.
"Lalu?"
Mayra tersenyum absurd. "May gak bisa berenang Mah."
Mama Mita melongo. Pantesan selama tinggal disini, dia tak pernah melihat Mayra berenang, jadi ini alasannya. Gagal dong rencana bikin mereka makin dekat di kolam renang.
"Ya udah kalau gitu, buatin jus aja, lalu anter ke kolam."
Mayra merasa mertuanya sedang ingin merencanakan sesuatu untuk mendekatkannya dengan Heaven. Tapi sungkan juga kalau menolak perintahnya. Mama Mita mertua yang sangat fleksibel, tak pernah menuntutnya ini itu atau memarahinya untuk hal hal sepele. Jadi mana mungkin dia menolak perintahnya.
Mayra mematikan tv lalu beranjak menuju dapur. Membuat jus jeruk kemudian dia bawa ke kolam.
Sesampainya di area kolam, Mayra dibuat takjub dengan pemandangan didalam kolam. Heaven sungguh jago berenang. Pria itu bolak balik dari satu ujung ke ujung lain dengan sangat cepat. Dia seperti melihat seorang atlit renang profesional.
Melihat kedatangan Mayra, Heaven tersenyum lalu naik ke atas. Tubuh atletisnya yang hanya memakai celana renang membuat Mayra menelan ludahnya susah payah.
Perfect, satu kata itu yang paling tepat ditujukan pada Heaven. Tapi Mayra cepat cepat mengalihkan pandangan kearah lain. Menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Tidak, dia tak boleh terpesona.
Ingat May, kamu harus kasih pelajaran dulu sama si Neraka, jangan mudah luluh. Bikin dia terseok seok dulu, merangkak, hingga ngesot ngesot ngejar kamu.
Mayra kaget saat jus ditangannya tiba tiba ditarik Heaven. Saking sibuk dengan isi kepala, dia sampai tak menyadari jika Heaven sudah ada didepannya.
Glek glek glek
Jakun Heaven bergerak naik turun saat meminum jus. Dari sudut matanya, dia memperhatikan Mayra yang menatap kearah kolam.
"Kenapa melihat kesana terus?" Heaven sengaja memancing.
Mayra bingung mencari jawaban. Tak mungkinkah, dia bilang karena menghindari menatap seseorang didepannya agar tak terpesona.
"Takut ter-Heaven Heaven ya?" ledek Heaven sambil menyeringai kecil.
"Gak usah ge er." Mayra akhirnya melihat kearah Heaven. Menatap dada bidang dengan perut kotak kotak yang melambai minta disentuh. Dan dibawahnya, astaga...Mayra cepat cepat menatap kearas lagi. Bisa bisanya matanya nyasar kesana. Melihat gundukan yang yang ada dibalik celana renang. Sudah bisa dipastikan jika ular ganas yang bersembunyi didalam sana pastilah besar.
Heaven terkekeh pelan. Menarik tangan Mayra lalu menaruh jus yang tinggal setengah ketangannya. Dia lalu kembali menceburkan diri kedalam kolam.
"Airnya sangat segar, cuaca juga bagus. Ayo kita berenang bersama."
Maaf banget jika sekarang up nya agak lama. Author lagi pulang kampung.
Babnya pendek, cukup padat ceritanya,,
Tapiiii kyknya ga rela tamat, debaynya blom lahir thor..
Semangat & teruslah berkarya thor..