NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.5M
Nilai: 5
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

"Bunda..." Teriakan dari bocah balita yang ada digendongan seorang pria menarik seluruh atensi tamu undangan.Siapa lagi jika bukan balita bawel yang bernama Antariksa.

Rafa mematung ketika mendengar pekikan dari putranya itu. Rafa menghentikan langkahnya yang baru saja mencapai pintu gedung dan menatap putranya. Rafa yang hadir bersama putra pertamanya itu tiba-tiba saja menjadi pusat perhatian seluruh orang.

Seluruh tamu undangan merasa terkejut ketika melihat kehadiran pengusaha sukses dari keluarga Kalandra menghadiri acara pernikahan tersebut.

Rindi yang melihat keberadaan Rafa dan Antariksa membulatkan matanya tak percaya. Dengan begitu antusias, Rindi berjalan mendekati posisi Rafa yang sedang berdiri di ambang pintu gedung. Seakan tak menghiraukan tatapan dari tamu undangan, Rindi tetap meneruskan langkahnya.

Sedangkan beberapa tamu undangan kembali memusatkan pandangannya ke depan ketika suara dari MC menginterupsinya. Sedangkan ada beberapa tanu yang masih setia menatap Rindi.

"Bunda... Ini Anta" Ucap Antariksa dengan girangnya membuat Rindi tersenyum haru mendengar panggilan barunya dari bocah mungil itu. Sedangkan Rafa malah terdiam kaku kala mengetahui 'Bunda' yang dimaksud putranya itu adalah Rindi.

Rafa begitu terpaku akan kecantikan Rindi pada sore hari ini. Wanita yang beberapa hari lalu bersamanya itu, kini tampak berkai-kali lipat jauh lebih cantik. Bahkan Rafa juga sempat mendengar suara indah milik Rindi saat menyanyi tadi.

"Iya, sini sama Tante" Jawab Rindi dengan mengulurkan tangannya untuk mengendong balita tampan tersebut. Namun yang didapatinya justru gelengan kepala dari Antariksa.

"Bunda, ukan Ante agi" Ucap Antariksa dengan wajah yang dibuat sok marah malah membuatnya semakin menggemaskan.

Rindi menatap canggung ke arah Rafa yang lebih tinggi darinya. Sedangkan Rafa sedikit menunduk untuk menatap wajah cantik Rindi. Seakan mengerti, Rafa dengan sedikit ragu menganggukkan kepalanya untuk jawaban.

"Iya, sini Anta gendong sama Bu...Bunda" Ucap Rindi dengan sedikit kaku kala menyebut kata 'Bunda' tangannya kembali diulurkan untuk menggendong Antariksa. Dengan senang hati, balita kecil itu menerima uluran tangan Rindi.

"Mari Tuan, duduk bersama keluarga saya" Ajak Rindi kepada Rafa meskipun dengan sedikit rasa takut. Namun Rindi bernapas lega ketika mendapat anggukkan dari Rafa.

Sedangkan Linda dan Alvin yang sedang menyalami para tamu, tetap melihat semua interaksi antara Rindi dan Rafa. Keduanya merasa sedikit iri akan kedekatan keduanya yang tampak begitu serasi.

Rindi yang menggendong Antariksa berjalan beriringan dengan Rafa yang berdiri di samping kanannya. Secara tidak sengaja, baju yang mereka kenakan begitu serasi.

Bagaimana tidak? Rindi mengenakan dress berwarna navy yang begitu cocok dengan jas yang dikenakan oleh Rafa yang berwarna navy juga. Jangan lupakan jika kemeja berukuran kecil yang dikenakan Antariksa juga berwarna navy.

Para tamu hadirin merasa begitu iri dengan keserasian antara Rafa dan Rindi. Mereka berpikir jika Rindi merupakan calon istri dari seorang Rafael Putra Kalandra. Mereka juga begitu terkejut kala melihat kedekatan Rindi dengan putra dari Rafa.

"Bunda ni sapa?" Tanya Antariksa ketika mereka bertiga telah sampai di meja keluarga besar Rindi. Sedangkan keluarga Rindi menunduk hormat ketika Rafa ikut duduk dalam satu meja dengan mereka.

"Ini keluarganya Bunda, sayang" Jawab Rindi dengan senyum manisnya. Kini, gadis cantik itu mulai membiasakan diri dengan panggilan baru untuknya itu.

Sedangkan keluarga Rindi merasa terkejut dengan interaksi antara Rindi dan balita yang merupakan anak dari pengusaha sukses.

Rafa dan Rindi dipersilakan untuk duduk kembali dengan kursi yang berdampingan. Rindi duduk dengan memangku Antariksa. Sedangkan Rafa duduk dengan sopan di samping Rindi dengan menjawab sapaan dari anggota keluarga Rindi.

"Tuan, mau bersalaman sekarang?" Tanya Rindi dengan menolehkan kepalanya ke arah Rafa dengan pandangan yang berusaha untuk menghindar. Rindi memang berniat mengajak Rafa karena melihat Tika yang sudah lebih dulu naik ke atas pelaminan bersama teman-teman lainnya.

"Tentu saja Nona" Jawab Rafa dengan berdiri dari duduknya dan diikuti oleh Rindi yang menggendong Antariksa. Rindi pamit terlebih dahulu kepada keluarganya dan dijawab anggukkan oleh semua orang.

Semua orang kembali menatap ke arah dua sejoli yang begitu serasi malam ini, mereka semua malah lebih tertarik akan kehadiran Rafa dan Rindi daripada kedua mempelai pengantin.

"Apakah kita perlu sedikit drama lagi Nona?" Tanya Rafa dengan sedikit berbisik ke arah Rindi. Sedangkan gadis itu malah tersenyum licik menanggapinya. Entah mengapa Rafa mengerti akan jalan pikirannya, sehingga membuat Rindi mengiyakannya.

Ketika Rindi dan Rafa sedang mengantre untuk bersalaman, Antariksa menyandar dengan manja di gendongan Rindi. Dengan penuh kasih sayang, Rafa mengelus pelan punggung putranya itu.

"Anta lindu Bunda banak-banak" Ucapan Antariksa membuat Rafa dan Rindi menundukkan kepalanya menatap balita mungil itu.

"Benarkah? Sebanyak apa?" Tanya Rindi dengan sedikit tawanya sehingga membuat Rafa merasa kagum akan sosok disampingnya ini.

"Sebanak ni..." Balas balita itu dengan menggerakkan tangan mungilnya membentuk lingkaran besar. Rafa dan Rindi tertawa ketika melihat tingkah polos dari balita yang berusia hampir dua tahun tersebut.

"Iya, saking rindunya sampai marah sama Ayah gara-gara belum ketemu kan?" Tanya Rafa yang aslinya untuk menyindir sikap putranya itu. Sedangkan Rindi malah tertawa mendengar ucapan Rafa.

"Ya kan, Anta lindu belat" Jawab Antariksa dengan nada sewotnya membuat Rindi mencium gemas pipi gembul balita itu. Sedangkan Antariksa yang dicium oleh Rindi tersenyum puas.

Ketika giliran mereka untuk menyalami tamu, Rafa dengan begitu nekat merengkuh pinggang ramping milik Rindi dan mendekatkan pada tubuhnya. Perilaku tiba-tiba dari Rafa membuat Rindi tersentak kaget, namun kemudian gadis itu mampu kembali normal saat mengingat dramanya.

Bahkan kedua orang tua Rindi dan Alvin terkejut melihat kedekatan Rindi dengan Rafa. Sama halnya dengan kedua mempelai yang ikut memanas saat melihat kedekatan keduanya.

Rindi dan Rafa bergantian untuk menyalami pengantin itu. Sedangkan Rindi dengan wajah datarnya serta Rafa dengan wajah yang tak jauh berbeda dari Rindi.

Mereka bisa dengan santai berjalan di pelaminan karena para tamu undangan sedang sibuk memakan kudapan yang sudah disediakan. Sehingga perilaku keduanya tidak terlalu disorot.

"Selamat atas pernikahan kalian" Ucap Rafa ketika tangannya berjabat dengan Alvin. Ada sedikit nada tak sukanya dalam ucapan Rafa.

"Terimakasih Pak Rafa" Balas Alvin dengan sopan.

"Happy wedding untuk kalian berdua. Wah kau begitu cantik Lin, Mbak sampai pangling melihatmu" Ucap Rindi yang sebenarnya hanya untuk berbasa-basi saja. Sedangkan Linda tersenyum lebar mendengar pujian dari kakaknya.

"Endak, antik Bundana Anta" Sela Antariksa dengan menyentuh pipi milik Rindi dengan tangan mungilnya. Sedangkan wajah Linda sudah merah padam karena menahan malu dan kesal secara bersamaan.

Rafa dan Rindi saling pandang dan sama-sama mengulum bibirnya supaya tawa mereka tidak pecah saat itu juga. Rindi merasa sangat takjub dengan balita yang ada di gendongannya kini.

"Maafkan putra saya" Ucap Rafa dengan nada yang dibuat seolah-olah tidak enak. Padahal dalam hatinya, Rafa sudah tertawa lepas.

"Oh, tidak apa-apa Pak Rava. Memang pada kenyataannya seperti itu kan..." Ucapan Alvin yang sepertinya spontan itu seketika terhenti karena mendapat tatapan tajam dari istrinya itu.

Sedangkan Rindi menyikut pelan perut sixpack milik Rafa yang mengkode nya untuk segera pergi dari tempat itu. Rafa yang paham hanya menganggukkan kepalanya.

"Maaf, kalau begitu saya dan Rindi permisi kebawah" Pamit Rafa kepada kedua mempelai yang dianggukki oleh Alvin namun tidak dengan Linda yang sudah dibuat kesal oleh drama yang diciptakan oleh Rindi.

Dengan begitu percaya dirinya, Rafa merangkul bahu Rindi sehingga lagi-lagi membuat gadis itu merasa kaget. Dengan cepat, Rindi mencubit lengan kekar milik Rafa sehingga membuat si empunya sedikit merasa sakit. Namun Rindi tetap menghiraukan hal tersebut.

"Nenek, Akek" Panggil Antariksa pada kedua orang tua Rindi saat mereka bertiga melewati tempat duduk Johan dan Lia. Kedua paruh baya tersebut tersenyum ramah menatap balita itu.

"Wah ada Nak Antariksa" Sapa Johan ketika putrinya yang menggendong Antariksa berdiri didepannya. Dengan begitu pintarnya, Antariksa mencium punggung tangan Johan dan Lia sehingga membuat mereka merasa bangga.

"Anta ama Ayah Bunda" Ucapan dari Antariksa itu mengejutkan Johan beserta istrinya. Namun sedetik kemudian mereka ikut tersenyum mendengarnya. Terutama Lia yang bahagia ketika Rindi mulai dekat dengan Rafa dan putranya.

"Maaf Pak Johan, tadi saya berangkat sedikit terlambat karena putra saya sedikit rewel" Ucap Rafa setelah bersalaman dengan Johan dan Lia. Sedangkan Johan malah menepuk bahu Rafa dua kali dan tersenyum hangat.

"Tak apa Nak Rafa, lagi pula ini acara yang tidak terlalu formal. Jadi tidak masalah jika terlambat, bukan begitu Rin?" Tanya Johan kepada putri kandungnya itu. Sedangkan Rindi merasa sedikit tersindir ketika dirinya yang sengaja datang terlambat.

"Papi ih...sukanya nyindir gitu" Ucap Rindi dengan wajah yang sedikit manyun karena ucapan ayahnya. Sedangkan Rafa turut menyimak dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana.

"Akek ih..." Mereka semua tertawa karena mendengar suara lucu dari Antariksa yang mengikuti nada bicara Rindi tadi. Sedangkan bocah itu malah menutup mulutnya dengan tangan dan tersenyum malu.

"Anak siapa sih ini kok pinter banget?" Tanya Lia dengan mengelus pelan rambut milik balita itu.

"Anak Bunda" Jawab Antariksa dengan memeluk erat leher Rindi. Mereka semua tersenyum ketika melihat betapa lengketnya Antariksa pada Rindi. Hati Rafa kembali menghangat ketika lagi-lagi melihat kedekatan putranya dengan Rindi.

"Ya sudah, silakan kalian menikmati makanan yang sudah disediakan. Silakan Nak Rafa" Perintah Johan pada keduanya dan dianggukki oleh Rafa dan Rindi.

Dengan begitu santainya, Rafa kembali merangkul bahu Rindi. Rindi bahkan sudah memperingatkan Rafa untuk melepaskannya, namun tetap saja tak berhasil. Akhirnya membuat Rindi hanya bisa pasrah.

'Tidak tahukah perbuatan Tuan Rafa ini membuat jantungku tidak normal' Gerutu Rindi dalam hatinya. Gadis itu sedang menormalkan kembali detak jantungnya yang dengan lancangnya berdetak cepat.

Mereka kembali mendudukkan diri di meja keluarga Rindi. Semua anggota keluarga tersenyum hangat menyambut kedatangan ketiganya. Kini Antariksa meminta untuk dipangku oleh ayahnya.

"Anta mau makan apa Nak?" Tanya Rindi dengan menatap ke arah balita yang sedang menyenderkan tubuhnya pada sang ayah.

"Anta au uding Bun" Tunjuk balita menggemaskan itu pada pudding yang berwarna kuning. Dengan cekatan mengambilkannya untuk Antariksa.

"Uap Anta ya? Apek nih" Pinta antariksa yang menampilkan wajahnya yang dibuat sok lelah padahal hanya drama saja.

"Kamu capek ngapain Nak? Kan dari tadi digendong terus" Balas Rafa dengan mengelus pelan perut anaknya. Sedangkan anggota keluarga Rindi yang mendengarkannya terkekeh gemas.

Tanpa banyak bicara, Rindi menyuapkan pudding tersebut kepada balita yang bawel itu. Sedangkan Rafa hanya mengamati gerak-gerik Rindi yang tengah menyuapi putra sulungnya dengan telaten.

Paman dan Bibi dari Rindi menatap ketiganya dengan senyum hangat. Mereka berpikir jika dengan perlahan Rindi akan mendapatkan kebahagiannya sendiri.

Setelah selesai memakan makanan yang disediakan, balita kecil itu sepertinya merasa mengantuk. Terbukti dari tangan mungilnya yang mengucek matanya berkali-kali. Mulut kecilnya juga mengeluarkan rengekan kecil dan menggeliat pelan.

"Tuan, sepertinya Anta sudah mulai mengantuk" Ucap Rindi yang dianggukki oleh Rafa. Rafa berusaha untuk menidurkan putranya dalam pangkuannya, meskipun tak dapat dipungkiri hal tersebut sangat sulit.

"Au ndong Bunda" Rengek Antariksa dengan mengulurkan tangannya ke arah Rindi. Dengan senang hati, Rindi membawa Antariksa ke atas pangkuannya.

"Kamu ngantuk ya sayang? Bobok nggak papa" Ucap Rindi dengan tangan yang bergerak menghapus keringat yang ada di dahi Antariksa. Sedangkan balita mungil itu malah sibuk memainkan kalung yang dikenakan oleh Rindi.

"Apa tidak berat Nona?" Tanya Rafa dengan khawatir jika Rindi akan merasa pegal karena memangku putranya.

"Tentu saja tidak Tuan" Jawab Rindi dengan mengelus pelan punggung Antariksa dengan lembut.

Setelah beberapa menit berlalu, kini Antariksa sudah tertidur pulas di dekapan Rindi. Acara resepsi yang diadakan juga hampir selesai diselenggarakan.

...*****...

Karita langsung double up nih Kak...

Ditunggu kelanjutannya ya Kak...

Jangan lupa komen di kolom komentar ya Kak, jangan lupa gunakan bahasa yang baik...

Terimakasih untuk pembaca yang masih setia di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like serta komennya ya Kak...

...Gracias...

1
Jihan Putri
mending sama rindi sih si Laura gblok bgt itu anak lo sendiri malah nggak mau kasih asi ibu macam apa lo Laura
Jihan Putri
laki laki bnyk rin biarin Alvin sama si baru kali kaya Linda dan kebahagiaan akan menyertaimu rin
Jihan Putri
iya bener rin cowok kaya Alvin mah buang aja siapa tahu dapet berlian kan
Yuli Yuli
JD melo, Oma SM opa nenek SM kakek kok g ada
Yuli Yuli
sekalian tu Rajendra dgn titania dnikahkan brengan SM galaksi dn azura biar seru🌹🌹🥰🥰
Yuli Yuli
tu emg sifat aslinya kyak gt kn gala, apa LG uda ktmu SMA pujaannya ya kn gala🥰🥰🌹🌹
Yuli Yuli
👍👍🥰🥰💪💪💪
Yuli Yuli
knp Rajendra, ktnya mau mengajak titania kswatu tmpat kok g jd
Yuli Yuli
lgsg tancap gas aja Jen🤣🤣
Yuli Yuli
Titania anak cewek kok mknya byak bget, Uda pesen siome kok jg mei ayam🤣🤣
Yuli Yuli
pnya istri kok lupa si anta😅😅
Yuli Yuli
galaksi Uda mulai usil tu kyaknya
Yuli Yuli
tu Jendra Uda gandeng" titania Uda ada tanda" nii🥰🥰
Yuli Yuli
jgn" Jendra suka tu SM titania
Yuli Yuli
lnjt
Yuli Yuli
ya Allah antariksa bkin panik yg baca aja dikira knp" 🥰🥰 lgsg nglamar aja anta lgsg tancap gas
Yuli Yuli
Abang knpa niii
Yuli Yuli
Rafa g merasa tua tu msih pngin pya Beby trus🥰🥰🥰
Yuli Yuli
Uda mulai posesif tu anta
Yuli Yuli
ya tu kluarga Alvin jg kmn g ada kbar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!