NovelToon NovelToon
Mahligai Impian

Mahligai Impian

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Angst
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

"Seiman, aku ingin seperti Mama yang cium tangan Papa di sepertiga malam sambil pakai mukena ... belajar ngaji selepas Isya dan berdiri berdampingan di Jabal Rahmah." - Zavia

Menjadi pasangan seorang Azkayra Zavia Qirany adalah impian seorang Renaga Anderson. Namun di sisi lain, sepasang mata yang selalu menatapnya penuh cinta justru menjadikan Renaga sebagai cita-cita, Giska Anamary.

Mampukah mereka merajut benang kusut itu? Hati mana yang harus berkorban? Dongeng siapa yang akan menjadi kenyataan? Giska yang terang-terangan atau Zavia yang mencintai dalam diam.

Follow ig : Desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 - Terbuka

Khawatir putrinya terjerat dalam hal yang salah, Evan mengambil tindakan tegas. Dia mengenal Justin sejak lama, jelas saja pria itu khawatir hubungan mereka akan berakibat buruk nantinya andai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Tanpa Keyvan duga, di sana juga ada Keny yang justru mendatangi Justin dengan alasan yang sama. Giska yang murung dan enggan menjelaskan adalah sebab utama hingga Keny meminta penjelasan dari Justin.

"Dia belum pulang ... kita besok saja kita bicarakan."

Justin pikir kedua sahabatnya ini hanya membuat runyam ketika putri mereka masih kecil. Namun, yang terjadi justru berbeda dan kini Justin dibuat sakit kepala akibat ulah Renaga.

"Tidak bisa, Just ... putriku menangis sampai membakar semua foto Renaga di kotak sampah, ini pasti ada sebabnya."

Keny masih berusaha memperjuangkan masa depan Giska, cita-cita mereka tepatnya. Kehadiran Evan yang justru membawa bukti semacam itu membuat Keny benar-benar bingung saat ini.

"Ya tenang dulu, tunggu Renaga saja jika minta penjelasan, Ken ... kau juga, Van."

Justin meminta dua pria ini untuk tenang lebih dulu, sayangnya baik Keny maupun Evan sama-sama keras kepala dan memilih bertahan sekalipun sudah diusir secara terang-terangan.

"Tidak bisa!! Aku sangat menyayangi Zavia, kau tahu aku bisa segila apa andai sesuatu terjadi padanya .... jangan sampai Renaga mati di tanganku, Just."

"Astaga, hanya ciuman? Apa semerusak itu, Van?"

"Iya!! Awalnya mungkin begitu, tapi aku tahu Renaga adalah pria yang kini sudah dewasa ... otaknya pasti tidak jauh berbeda darimu."

Ingin marah, tapi ini semua kenyataan dan tidak bisa Justin tepis begitu saja. Justin benar-benar sakit kepala melihat sahabatnya marah besar lantaran Renaga berbuat ulah.

"Renaga selancang itu? Wajar saja Giska sampai menangis, mereka pacaran di belakang Giska?" tanya Keny mengerutkan dahi seraya memandangi sebuah foto di ponsel Evan.

"Aduh, Keny!! Jangan membuatku semakin rumit, mana kutahu ... sudah kukatakan tunggu saja Renaga nanti dia akan pulang dan memberikan penjelasan pada kalian berdua."

"Kau ini bagaimana? Anak sendiri tapi tidak tahu, hubungi dia cepat ... ingat ya, Giska bersedih karena Renaga."

"Iya-iya, sabar dulu, aku sudah coba telepon tapi ponsel Renaga tidak bisa dihubungi."

Perdebatan panas terjadi antara ketiga pria ini. Secara bersamaan kedua pria yang mengenal Renaga menuntut penjelasan dari semua perbuatan yang dia lakukan.

"Nikahi Giska."

"Ck, kau gila? Lihat sendiri bagaimana Renaga pada putriku, Ken."

Sementara di sisi lain, Renaga tengah mengatur napasnya sebelum memutuskan untuk masuk. Pembicaraan ketiga pria itu menjelaskan jika dia sudah tertangkap basah dan mungkin akan terjebak dalam masalah.

Awalnya dia sedikit takut, tapi kali ini perasaan itu berbda dan Renaga justru berpikir kemarahan Evan adalah celah untuk dia mendapatkan Zavia lebih mudah.

Perlahan, Renaga mendekat. Keberaniannya benar-benar diuji kali ini, salah satu dari tangan mereka tentu akan ada yang mendarat di wajahnya, pikir Renaga mulai berpikir macam-macam.

"Dad, Aga pulang."

Mendengar suara Renaga, ketiga pria itu menoleh dan Evan segera berdiri seraya melayangkan tatapan permusuhan pada Renaga di sana. Menakutkan, Renaga tidak menunduk sekalipun tatapan itu benar-benar tajam seakan menusuk persendiannya.

"Dari mana? Setelah putriku, kau menemui wanita lain juga, Ga?" tanya Evan berkacak pinggang dengan sejuta kecurigaan hingga pikirannya sama sekali tidak ada baiknya.

"Tidak, Om ... aku cuma cari angin sebentar."

"Aku tegaskan padamu, Renaga ... jangan permainkan putriku. Sudah dua kali kau tertangkap basah dan malam ini benar-benar tidak bisa aku maafkan."

Renaga benar-benar mati kutu, sementara Justin tidak mampu memberikan perlindungan padanya. Pria itu hanya terdiam dan saat ini putranya memang salah.

"Ga? Apa yang terjadi sebenarnya? Bisa jelaskan pada Om?" tanya Keny kembali mendekati Renaga dan berharap pria itu akan memberikan penjelasan kepadanya.

"Satu-satu, Ken ... kepala putraku bisa pecah jika dipaksa menjelaskan semuanya," tutur Justin menghela napas panjang, saat ini dia merasa kasihan pada Renaga yang tiba-tiba mendapat tekanan dari dua pihak sekaligus begini.

"Evan duluan."

"Apa yang kau mau dari putriku sebenarnya? Hanya ingin mencicipinya sebelum nanti menikah dengan wanita lain?" tanya Keyvan yang sama sekali tidak bisa berpikir jernih.

"Aku tidak akan pernah menikah, kecuali bersama Zavia," jawab Renaga mantap tak terbantahkan dan hal itu berhasil membuat mata Keny membola.

"Apa? Katakan sekali lagi, Renaga?!!"

Suasana malam ini sedikit panas, Justin hanya menatap dan menjadi pihak penengah jika diperlukan. Seperti yang dia katakan sejak kemarin bahwa akan membiarkan Renaga memilih sesuai dengan keinginannya.

"Aku tidak akan menikahi wanita manapun, kecuali Zavia ... om tolong berhenti menjodohkanku bersama Giska, percuma karena aku tidak akan pernah mau."

"Ga?"

"Teruntuk om Evan, maaf karena tidak sopan ... a-aku mencintainya, izinkan saya untuk menjadi imam Zavia."

"Renaga jangan bercanda, tahu arti Imam dalam rumah tangga yang sesungguhnya bagaimana?" Dia yang tadinya hendak marah, mendadak melemah ketika mendengar ucapan Renaga. Tanpa basa-basi, dia mengucapkan keinginannya tentang Zavia.

"Tahu, Insya Allah aku mampu membimbingnya ... a-aku hanya ingin sakinah bersama Zavia, itu saja."

Tidak hanya Keyvan yang terkejut, Keny bahkan sampai terhenyak mendengar kalimat terakhir Renaga. Sementara Justin hanya menatap santai ketiganya tanpa mengucapkan apapun.

.

.

- To Be Continue -

1
fitriani
sweet bgt🥰🥰🥰🥰
fitriani
terkadang alam bawa sadar kita masih sakit ketika mengingat luka dr org masa lalu kita
fitriani
bnr2 y giska ngatain suaminya kurang se ons😂😂😂😂😂
fitriani
wkwkwkwkwk baru taw kl giska punya bakpao imut🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂perut aku kram gara2 ketawa
fitriani
idih alah si gabi gak jelas bgt... kan dy yg mencampakkan giska lah skr berasa dy yg korbannya giska😏😏😏😏😏
fitriani
nah gmn giska setelah karma datang padamu krn dulu sering bikin aga naik darah😂😂😂😂😂
fitriani
widih auto lgsg jadi mantu ini ma🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hati2 giska pasti nanti ada kalimat tambahan dari crist😂😂😂😂😂
fitriani
kmrn giska melongo krn hp skr karena mobil🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
kirain emaknya mau ngucapin selamat ultah eh tawnya minta obat sakit gigi😂😂😂😂😂😂
fitriani
wkwkkwwkkw lucu bgt giska sampe melongo gara2 lht hp crist🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
enakan baca season 2 ini drpd season 1....lucu...gemes😁
fitriani
wkwkwkwkwk crist ketemu giska berasa dpt jackpot🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
padahal dulu aku kirain gabi adalah obat bwt giska eh ternyata malah racun paling pahit bwt giska
fitriani
wah ternyata seorang crist masih ada hati nurani😂
Neng anah
Luar biasa
Uyi Adiraja
Lumayan
Uyi Adiraja
Biasa
sweet love
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!