NovelToon NovelToon
Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Konflik etika / Balas Dendam
Popularitas:142.9k
Nilai: 5
Nama Author: heyyo

Pernikahan mereka dimulai tanpa cinta,tapi juga tanpa pilihan.
Nadira mengira hanya butuh waktu untuk membuat Dewa jatuh hati. Sampai ia sadar, pria itu tidak takut dicintai, Melainkan tidak bisa.
Dewa menyimpan sesuatu yang bahkan Nadira tak berani bayangkan. Sebuah masalalu yang tersusun rapi,namun perlahan menuntut untuk di temukan. Setiap tatapan dingin,setiap diam,setiap luka...Semuanya, menyimpan satu kebenaran yang bisa menghancurkan mereka berdua.
Dewa menyembunyikan masa lalu yang bahkan lebih menyakitkan daripada kebohongan.

Di antara rahasia, pengkhianatan, dan cinta yang terlambat tumbuh, mereka harus memilih: bertahan dalam luka, atau melepaskan dalam kebenaran.

Namun, siapkah Nadira mengetahui setiap kebohongan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heyyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Ayo Saka!.

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi ketika aku sudah bersiap untuk keluar. Hari ini tidak ada alasan bagi Dewa untuk melarangku. Bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa desain interior kafe itu sepenuhnya menjadi bagianku? Maka, pagi ini aku akan berbelanja.

Aku menuruni anak tangga dengan langkah ringan, namun semangatku sedikit goyah ketika mendapati Dewa tidak pergi bekerja. Ia duduk di sofa bersama Kai dan Saka, masing-masing memegang piring berisi mi instan, lengkap dengan ekspresi puas seolah baru menemukan kuliner surga.

Aku melintas di belakang mereka, meyakini bahwa seperti biasa, Dewa tidak akan menggubrisku. Namun, langkahku terhenti ketika suaranya terdengar.

“Mau ke mana?” tanyanya dingin tanpa mengalihkan pandangan dari piringnya.

Aku membetulkan tali tas di bahuku, meliriknya sekilas, lalu menatap ke depan lagi. Sejujurnya, aku masih sedikit kesal atas ucapannya tadi malam.

“Pergi,” jawabku singkat.

Kai dan Saka melirik ke arah kami dengan piring masih di tangan. Kai terlihat waspada, seperti hendak kabur jika suasana semakin memanas, sedangkan Saka tetap tenang, menyuap mi dengan khusyuk.

Dewa menghela napas pelan, lalu tanpa melihat ke arahku, berkata,

“Kai, katakan kepada wanita di sebelah sana… ia pasti ingin pergi bertemu dengan seseorang.”

Kai tertegun. Bahkan aku dan Saka pun ikut tercengang. Bukannya bertanya langsung, Dewa malah melemparkan kalimatnya lewat Kai—padahal jelas-jelas aku bisa mendengarnya.

Aku menahan napas, mencoba tetap tenang. Tuduhannya yang mengada-ada benar-benar membuat darahku mendidih.

“Eee… Nadira,” ucap Kai ragu sambil menatapku dengan pandangan memohon agar tidak dijadikan korban salah paham. “A—anu, Dewa bilang…”

Aku langsung menatap Saka, yang masih berusaha menarik mi sepanjang mungkin dari piringnya.

“Saka,” panggilku, membuatnya terhenti di tengah suapan. “Tolong sampaikan pada temanmu itu, bahwa aku hendak membeli perlengkapan interior untuk kafe. Bukankah dia sendiri yang memintaku untuk menanganinya sendiri?”

Saka tampak ragu, melirik ke arah Dewa seperti anak sekolah yang tak yakin apakah boleh mengadukan temannya kepada guru.

“Dewa… kau dengar sendiri, kan—”

“Oh, ya?” Dewa menyela, masih tak menatapku. “Kai, katakan kepadanya, bagaimana aku bisa yakin bahwa ia benar-benar membeli interior? Bagaimana jika ternyata ia malah bertemu lelaki lain?”

Kai menutup wajah dengan tangan kosongnya, seolah ingin menghilang dari dunia. Saka menatap ke langit-langit, mungkin berharap ada lubang dan dia bisa jatuh masuk ke dalamnya.

Aku mengepalkan tangan, menahan amarah yang makin membara.

“Saka,” ulangku dengan nada tegas, “katakan pada temanmu yang terlalu posesif itu, jika dia selalu curiga kepadaku, kenapa dia tidak saja ikut pergi bersama?”

Dewa akhirnya menoleh, namun hanya sekilas. Tatapannya tajam, bukan karena marah, tapi karena takut kehilangan kendali atas sesuatu yang bahkan belum pernah benar-benar ia genggam.

Kai meletakkan piringnya, berdeham, lalu berujar pelan,

“Aku rasa… aku akan mencuci piring saja.” Dia pergi dengan cepat.

Saka mengangguk ikut berdiri.

“Aku ikut. Piring ini-

"Saka," Dewa menghentikan Saka yang hendak berdiri. "Pergilah bersama Nadira." Perintah Dewa tegas.

Aku terkejut, bukan hanya aku, bahkan Saka ikut terbelalak, kami berdua memandangi Dewa tidak percaya. Aku benar benar dibuat kesal oleh keputusan yang Dewa ambil, meminta temannya untuk menemani ku? Sadarkah dia bahwa Saka juga seorang lelaki, dan kami bahkan tidak pernah mengobrol sebelumnya.

"Ayo Saka!" Ucapku terlanjur kesal, Mengibaskan rambutku dan pergi meninggalkan Dewa yang menatapku bersama Saka disana.

......................

"Dewa, Apa apaan ini!?" Tanya Saka kesal memperhatikan Dewa yang sedang menunduk, sepertinya dia sedang merasa bersalah? atau sedih?.

"Aku lebih percaya pada mu Saka, Daripada dia pergi bersama lelaki lain," Ujar Dewa.

Saka menatap Dewa, masih dengan tatapan tidak percaya. Jika memang dia tidak peduli kepada Nadira, lalu kenapa dia takut Nadira pergi bersama lelaki lain. Ini sedikit membingungkan bagi Saka, (yang memang agak kurang sekilo ini-)

"Siapa? Hans?..." Tanya Saka dengan raut wajah penasaran. "Kenapa tidak kau saja yang menemani nya?." Saka berusaha melepaskan diri dari jeratan Dewa.

Dewa menunduk, kali ini tatapannya sedikit layu.

"Kau tau aku Saka, hanya saja ini terasa sulit bagiku."

1
Vina Tamaela
Kukira happy ending pdhl ceritanya buruk buang2 waktu aja ku baca novelmu yg tak berguna ini
puputte.: astagfirullah kak?😭😭😭
belum selesai novel nya yaallah, masih on going🙏🏻😭
total 1 replies
Vina Tamaela
Cih cerita taik buat hamil nadira trus bikin keguguran othor nya otak pembunuh cuihhh tak sudi like dan berikan penghargaan cerita asuuu
Vina Tamaela
Novelmu buruk perempuan nya perangai buruk mengorbankan janinnya demi egonya cerita taik
Vina Tamaela
Tapi di perempuan jg klo setia sedingin apapun suami dia tetap memilih mnjg jarak dngn lki2 lain
Vina Tamaela
Tapi di perempuan juga mau aja didekati lki2 sdh tau dewa prnh terluka mmg bnr kata dewa sdh bersuami
awesome moment
ternyata kesalahan tu menyakiti mrk smua
awesome moment
mmg hrs sabar bacanya
awesome moment
unboxing tanpa mata2
awesome moment
brusaha jalan bareng
awesome moment
smg lbh happy
awesome moment
smg jd lbh baik
awesome moment
smg fokus dgn pilihan
awesome moment
smg g ribet lg
awesome moment
dewa sdh memilih
awesome moment
smg dewa g oleng
awesome moment
org yg dewa percaya
awesome moment
mata2 melisa kompeten abis
awesome moment
🤭🤭🤭
awesome moment
komunikasi. pemberi hidup beri kemampuan utk bicara.
awesome moment
dewa hrs tau. bhw dia sdh melukai nadira. org yg tdk tersangkut masa lalu dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!