Menikah dengan orang yang paling di cintai adalah impian setiap insan.
Namun bagaimana jika yang menikah denganmu nyatanya tidak pernah mencintaimu?
Bahkan untuk menyentuhmu saja tidak sudi.
Kisah perjalanan cinta Namira yang menikah karena sebuah perjodohan yang dimana ia tidak pernah mendapatkan perilaku baik dari suaminya pasca menikah.
Hina'an bahkan cemo'ohan dari sang suami seolah menjadi makanannya sehari-hari.
Lantas dapatkah Namira bertahan dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara Dasella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Sedangkan Rian yang sudah pergi kekantor, kini tiba-tiba Namira merasa sangat lapar. Karena perasaannya yang diselimuti rasa marah sejak pagi alhasil Namira pun juga enggan melakukan hal yang biasa ia lakukan setiap paginya.
Namira juga sengaja tidak memasak untuk Rian dan juga tidak melakukan apapun seperti hari-hari biasanya. "Perutku rasanya lapar sekali." Ucap Namira seraya mengusap perutnya.
Namira yang merasa kelaparan itu pun memilih untuk pergi kesebuah Resto untuk mengisi perutnya dengan makanan yang mungkin ia inginkan nantinya disana. Tanpa menelfon atau bahkan memberi tau Rian terlebih dulu, Namira yang masih kesal terhadap suaminya itu lantas memilih pergi dengan memesan mobil taxi.
10 Menit Namira menunggu mobil taxi pun sampai dikediaman Rian. Beranjak lah Namira naik kemobil taxi tersebut dan Diantar lah Namira kesebuah Resto yang ia ingin datangi. Sesampainya diresto, Namira turun dan masuk kedalam resto tersebut. Gadis itu duduk sendiri dan tak lama pelayan datang dengan memberi pilihan menu pada Namira.
...****************...
Sementara itu diperusahaan milik Rian, seperti biasa ia tengah sibuk dengan pekerjaannya. Dan semenjak kejadian pemukulan yang dilakukan Keynan pada Rian, Kini Keynan sudah tidak lagi bekerja diperusahaan Rian. Bukan lantaran diberhentikan dari pekerjaannya oleh Rian, namun Keynan sendiri lah yang sudah tidak ingin bekerja sama lagi bersama Rian.
Namun meski begitu, hal itu tidak lantas membuat hidup Keynan menjadi kesulitan. Karena pasalnya sebelum bekerja diperusahaan Rian, Keynan memang sudah memiliki perusahaan sendiri. Dan alasan kenapa keduanya bisa bekerja didalam satu perusahaan yang sama, itu lantaran Rian yang memang ingin jika Keynan bekerja bersamanya diperusahaan miliknya itu.
Dan disela-sela pekerjaannya, Rian mulai merasakan kekhawatirannya pada Namira. Rian terus memikirkan istrinya itu lantaran sikapnya yang berubah sejak kembalinya ia kerumah.
Rasa curiga dan rasa takut pun tak jarang menghasut pikirannya. Kadang ia berpikir apa perasaan Namira sudah berubah sejak tinggal bersama Keynan atau justru diam-diam Namira dan Keynan sudah menjalin hubungan. Isi pikiran buruknya pun seolah terus mengganggunya dalam konsentrasinya bekerja. Sampai lamunan Rian pun tersadar saat tiba-tiba pintu ruangannya terbuka begitu saja.
"Ceklek..."
"Rian..." Sapa Elena pada Rian seraya menebar senyum menggodanya. Gadis itu pun masuk tanpa Rian memintanya.
"Ada apa kau kesini!" Tanya Rian dengan nada dinginnya. Elena dengan santainya duduk diatas meja kerja milik Rian dengan tangannya yang menarik dasi Rian perlahan.
"Kau marah padaku?" Ucap Elena yang kemudian Rian menarik dasinya dan berdiri menjauh dari Elena. "Pergilah, aku sedang banyak pekerjaan." Bukannya pergi, Elena justru turun dari meja kerja Rian dan memeluk pria itu dengan erat dari belakang. "Maafkan aku sayang."
"Elena lepas!" Rian dengan kasar melepas pelukan Elena.
"Apa tidak bisa kau memaafkanku dan memberiku kesempatan lagi? Apa kau lupa dengan kejadian malam itu?" Lagi-lagi Elena mengingatkan Rian akan hal yang sangat memuakkan baginya. Dengan tidak sabarnya Rian menarik paksa tangan Elena dan membawanya keluar dari ruang kerjanya.
Namun bukan Elena namanya jika ia tidak melawan dan mencoba untuk bertahan disana. "Lepas Rian!" Sentak Elena seraya menghempas tangan Rian. "Sebelum kau mengusirku, kau harus melihat satu hal." Elena mengeluarkan ponsel dari tas kecil miliknya.
"Apa yang ingin kau tunjukkan padaku hah! Aku tidak butuh apapun, keluar kau sekarang! Rian menarik kembali tangan Elena namun lagi-lagi Elena memberontak. "Ini tentang perselingkuhan Namira dan Keynan!" Ucapan Elena seketika membuat Rian terdiam dan berbalik menatap Elena dengan tajam.
kalau suatu saat suaminya didekati wanita lain yang baik dan perhatian pada suaminya dan suami menerima kebaikan wanita itu dan suami author dan wanita itu selalu kontak fisik dan ketika author marah, tinggal aku tunjukkan novel ini bagaimana dia kembangkan kelakuan Namira dan keynan
biar author paham
*semua kelakuan nya dianggap benar
*semua lelaki lain yang suka dan baik pada nya dianggap lelaki paling baik
*wanita lain yang suka dan baik pada suaminya dianggap wanita murahan
*suami selalu salah
*kelakuan menjijikan Namira yang dibenarkan author
*begitu lembut pada pria lain
*selalu menerima ajakan pria lain
*kontak fisik dengan pria lain
*berduaan dengan pria lain
*curhat berduaan dengan pria lain
*pergi tinggal suami
*tinggal berduaan dengan pria lain
*mengumbar aib rumah tangga
*munafik dia yang membuat fitnah dan slaah paham tapi malah menyalahkan suaminya
kelakuan menjijikan keynan
*selalu mendekati istri orang
*sok baik pada istri orang
*kontak fisik pada istri orang
*membawa istri orang
*membuat salah faham dan fitnah yang menghancurkan rumah tangga orang
tapi karena author buta fakta jadi dia selalu membela dan membenarkan kelakuan Namira dan keynan
fakta dan sudah jelas biang masalah di novel ini adalah istri/Namira dan keynan (pebinor), key selalu menemukan dan kontak fisik istri orang berduaan dan Namira seorang istri yang gampang menerima dan melayani pria lain, dan kelakuan namira dan keynan yang membuat fitnah da salah faham
Thor pakai otak musala suami didekati wanita lain dibelakang mu dan suami menerima kehadiran wanita itu dengan baik (kayak Namira dan keynan) bagaimana perasaan loe, pakai otak thor buang egoismu biar tau mana salah mana benar