NovelToon NovelToon
Uang Kaget Bergetar

Uang Kaget Bergetar

Status: tamat
Genre:Matabatin / Sistem / Tamat
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

bagaimana rasanya ketika kamu mendapatkan sebuah penawaran uang kaget?

Rara di hina dan di maki selama hidupnya.

Ini semua karena kemiskinan.

Tapi ketika dia merasa sudah menyerah, Dia mendapatkan aplikasi rahasia.

Namanya uang kaget.

Singkatnya habis kan uang, semakin banyak uang yang kau habiskan maka uang yang akan kamu kantongi juga akan semakin banyak.

Tapi hanya ada satu kesempatan dan 5 jam saja.

Saksikan bagaimana Rara menghasilkan uang pertama kali di dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Di dalam mobil, Rara menatap ke luar jendela. Lalu lintas pagi yang padat perlahan tergantikan oleh papan-papan petunjuk jalan menuju bandara.

Tujuannya jelas Zurich, Swiss.

Negara tempat kakaknya, Arya, sedang melanjutkan kuliahnya, dan tempat kedua orang tuanya kini dirawat di rumah sakit khusus pemulihan neurologis.

Suara lembut musik instrumental mengalun pelan dari dalam mobil. Rara bersandar di jok belakang, matanya menerawang ke luar jendela. Jakarta yang ramai tampak bergerak perlahan di balik kaca mobil yang tertutup rapat, sementara pikirannya melayang jauh… kembali ke masa-masa yang sulit.

Ia masih ingat saat dirinya pertama kali mendapatkan uang dari aplikasi Uang Kaget Bergetar. Rasanya seperti mimpi,tiba-tiba saja ia harus membelanjakan nominal uang yang bahkan orang dewasa pun belum tentu mampu memiliki nya.

Ia pernah kalap.

Bayangan Belanja besar-besaran, membeli barang-barang mahal ,ah semuanya kacau tapi menyenangkan.

Mobil melambat saat melewati salah satu gedung tinggi di pusat kota. Rara menoleh ke arah bangunan tersebut. Matanya meredup.

“Di sana…” batinnya

“…aku pernah berdiri di atapnya, berpikir hidupku sudah berakhir.”

Dulu, gedung itu menjadi saksi bisu ketika dunia terasa menutup semua pintu. Kedua orang tuanya masuk rumah sakit, kakak nya Arya tidak bisa melanjutkan kuliah, dan ia sendiri menjadi bahan ejekan di sekolah. Tidak ada satu orang pun yang tahu betapa dalam luka yang ia tanggung seorang diri.

Tapi waktu terus berjalan.

Setengah jam kemudian, mobil melintasi kawasan elit di mana bangunan megah berdiri menjulang dengan desain modern yang mencolok. Rara mengenali tempat itu dan bibirnya terangkat membentuk senyum kecil.

“Nusantara Luxuria…”

Gedung megah yang dulu hanya bisa ia pandangi dengan tatapan iri, kini menjadi salah satu bagian dari hidupnya.

Di situlah ia berinvestasi secara diam-diam. Di situlah mimpi-mimpinya mulai berwujud. Dan hari ini, ia adalah salah satu pemegang saham muda Nusantara Luxuria—tempat yang menjadi lambang kekuatan dan prestise di masa depan.

“Musibah itu… aku ubah jadi berkah,” pikirnya, penuh ketenangan.

Mobil akhirnya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sopir turun terlebih dahulu dan membukakan pintu. Dua koper diturunkan dari bagasi.

“Selamat jalan, Mbak Rara. Semoga perjalanannya lancar, dan semoga semua impian Mbak tercapai di sana.”

Rara menatap sopir itu dengan tatapan hangat. “Terima kasih, Pak. Jaga diri, ya.”

Ia menarik koper sambil berjalan menuju pintu keberangkatan. Suara pengumuman bandara terdengar sayup, bercampur dengan langkah-langkah cepat para penumpang. Tapi Rara berjalan mantap.

Tidak ada keraguan.

Tidak ada beban.

Hari ini, ia bukan lagi gadis yang dipermalukan dan dihina.

Hari ini, ia melangkah sebagai Rara yang baru.

Langkah kaki Rara menjejak lantai bandara Soekarno-Hatta dengan mantap. Troli koper mendorong dua bagasi beroda yang mengilap. Suara pengumuman keberangkatan terdengar samar, menyatu dengan kesibukan bandara yang tak pernah tidur.

Namun ketenangan itu segera terusik.

“Rara! Rara tunggu!”

Terdengar teriakan putus asa yang menggema di lorong keberangkatan.

Beberapa orang mulai berdatangan dengan wajah panik dan mata sembab. Rara menoleh sekilas. Pak Dermawan suami nyonya falecia,,berlari ke arahnya, wajahnya kusut seperti orang yang tak tidur semalaman.

“Rara, tolong! Aku mohon! Aku dipecat pagi ini! Padahal aku hanya,aku hanya... tolong, aku punya anak-anak untuk dibiayai...”

pak Darmawan tidak memiliki kesalahpahaman apapun dengan Rara tapi istrinya terlalu kurang ajar dan membuat Rara sakit hati. sebenarnya di dalam lingkungan sekolah, Nyonya Felicia memang sudah terkenal dengan sikapnya yang angkuh dan sombong.

Tapi sebagai seorang suami dia tidak pernah memberikan pelajaran untuk istrinya malah melakukan pembiaran.

Jadi sikap sembrono itu semakin menjadi-jadi setiap hari.

Tapi sekarang,dia mendapatkan balasannya.

Nyonya Felicia datang bersama putrinya dari belakang. wajahnya memerah dan nafasnya tersengal-sengal. seumur hidup dia kan belum pernah berlari sekencang ini.

Awalnya dia tidak mau tapi mengingat apa yang terjadi di masa depan membuat dirinya harus menundukkan kepala.

"Ra...

Ini suara mutiara, putri Nyonya Felicia yang sebenarnya masih sekelas dengan Rara di sekolah. Namun mereka tidak memiliki interaksi sebelum ini sehingga persahabatan mereka hanya sebatas itu.

"Ra .. sebelumnya aku dan mama salah.Tapi Ra, bisakah kau melupakannya saja? Aku...

Nyonya Felicia jelas merasakan hal yang sama namun dia menolak untuk meminta maaf apapun yang terjadi. Rara bisa dikatakan sepantaran dengan putrinya sendiri ,bagaimana mungkin dia layak untuk meminta maaf.

Jadi Nyonya Felicia hanya bisa menutup mulutnya dan memaksa putrinya yang berbicara.

Lain halnya dengan pak Darmawan, suaminya ,yang sangat dia tahu dengan konsekuensi apa yang akan dia terima.

Dia dipecat dari jabatannya sebagai wakil, itu tidak masalah.

Tapi jika di blacklist di Jakarta, dia akan sulit untuk menemukan pekerjaan lagi di masa depan.

"Nak... istri ku bodoh dan sombong, tapi ini saja,aku...aku akan menceraikan dia nanti jika dia mengulangi kesalahan yang sama"Kata nya.

Sebenarnya memang seperti itu, tapi kesalahan seorang istri tidak terlepas dari peran seorang suami.

Putrinya juga tidak di ajar dengan baik, jadi dia juga bengkok seperti ibunya.

Kejadian semacam itu tidak terjadi satu kali.Tapi ketika berhadapan dengan Rara ,semuanya menjadi berbeda.

Seandainya kejadian ini menimpa gadis lain, mungkin mereka tidak akan pernah menyesali nya.

Belum sempat Rara menjawab, suara isakan lain mengisi udara. Ibu Rini datang tergopoh-gopoh bersama suami dan anak perempuannya.

Ra...

Ibu Rini adalah ibu dari Chika, yang saat itu menghina Rara. dia sudah mendengar masalah ini dari Chika sebelumnya.

Sangat disayangkan konsekuensi dari menyinggung Rara adalah hal yang benar-benar di luar dugaan mereka.

Rara sebenarnya semampu itu.

“Kami mohon, Ra ... tolong jangan cabut semua kerja sama itu... Perusahaan kami defisit. Semua mitra membatalkan kontrak. Mereka bilang... kami menyinggung seseorang yang tak boleh disinggung...”

Chika sangat sombong sebelumnya karena dia adalah putri dari pemilik perusahaan besar. tapi akan berbeda cerita jika perusahaan yang runtuh dalam satu malam.

Dia menertawakan rara ketika perusahaan papanya bangkrut dan sekarang adalah gilirannya.

Rara tidak menjawab.

Matanya tenang, wajahnya datar tanpa emosi. Saat itu, suara jeritan yang lebih nyaring terdengar.

Tasya.

Diseret paksa oleh kedua orang tuanya yang wajahnya tampak kalut dan penuh penyesalan.

“Putriku tidak tahu siapa kamu sebenarnya... tolong! Jangan hukum kami karena kebodohan dia... Kami akan melakukan apa saja...”

“Rara... aku... maaf...” Tasya berlutut, air matanya mengalir deras.

Surat dari pengacara tertentu dikirim ke perusahaan. isinya adalah pelaporan terhadap Tasya , Chika dan beberapa teman lain dengan alasan pencemaran nama baik.

Tasya menyesal sekali.

Mereka baru saja tamat SMA dan berencana untuk kuliah. tapi begitu sama SMA mereka saat ini terancam di bumi.

Bagaimana dengan masa depan setelah itu.

Tangan Rara sempat ditarik, begitu pula kakinya dicegat. Tapi Rara tidak bergeming.

"ketika kalian melakukannya kalian tidak menyadari konsekuensinya kan. ada kasus di mana seorang gadis di fitnah dengan cara itu dan dia bunuh diri. kalian tidak akan pernah merasakannya Jadi kalian hanya menganggap remeh"

Rara tidak menyebutkan nama tapi sebenarnya itu adalah pengalamannya sendiri.

Seandainya dia tidak mendapatkan sebuah keberuntungan dengan bert aemu aplikasi uang kaget bergetar, mungkin dia sudah lama pergi dari dunia dengan cara terjun dari gedung.

Jadi dia tidak akan pernah memaafkan orang-orang seperti ini.

Tidak akan.

"Ra... aku tahu salah dan aku tidak akan mengulanginya lagi, Ra, Tolong cabut laporan itu oke"

Segera bandara menjadi ribut dengan suara isak tangis dan permohonan maaf. meski demikian orang tidak akan pernah berniat untuk mundur.

Sebaliknya, ia melirik ke arah petugas keamanan yang berjaga tak jauh dari sana.

“Satpam.”

Suara Rara terdengar ringan, tapi dingin.

“Aku merasa diganggu. Tolong bawa mereka pergi.”

Petugas bandara yang profesional langsung bergerak. Dalam hitungan detik, satu per satu dari mereka ditarik dan dijauhkan dari lorong keberangkatan. Jeritan dan tangisan mereka tak mampu menghentikan langkah para satpam.

"Rara putriku bersalah tapi kau jangan hancurkan keluargaku gara-gara dia.. Rara mohon bantuannya...

"Rara... apapun kita adalah teman sekelas, Rara, maafkan Aku, maafkan Aku...

"Rara... huhuhu, Aku tidak ingin dipenjara Rara, bantu aku aku akan membayarmu dengan semua tatananku, Rara... huhuhu..

Bandara menjadi berisik tapi Rara sudah bisa sedikit senang karena bantuan satpam.

Namun belum selesai.

Adrian Mahendra datang, dengan napas yang berat. Ia melihat semua kejadian itu,semua penderitaan, tangisan, dan permohonan maaf yang terlambat.

Tatapan Rara menabrak matanya.

Dan saat itulah, sesuatu yang tak pernah diduga terjadi.

Adrian... berlutut.

“Rara... aku tahu ini tak akan mengubah apa pun. Tapi aku minta maaf... untuk semuanya. Aku tidak pantas diperlakukan seperti itu. Aku... salah.”

Para gadis yang tadinya menangis tiba-tiba tercengang. termasuk dengan Chika yang selama ini menargetkan Rara hanya karena berpikir cara sedang merayu Adriani.

Tapi apa yang terjadi sekarang.

Hening sejenak.

Rara menarik napas pelan, menatap mereka semua satu per satu wajah-wajah yang dulu bersinar sinis di hadapannya, kini berubah menjadi topeng-topeng yang penuh kehancuran dan penyesalan.

“Aku tidak bisa mencabut apa yang sudah ku perintahkan,” katanya dengan tenang, suaranya nyaris tanpa beban. “Apa yang terjadi, adalah hasil dari perbuatan kalian sendiri.”

Ia tak menatap ke belakang lagi. Troli kembali didorong ke depan.

Tidak, Rara...

Rara.... maafkan aku...

Langkah Rara menjauh, membiarkan suara tangisan dan jeritan memudar ditelan suara pengumuman keberangkatan.

Hari ini, dunia membalikkan wajahnya pada mereka yang dahulu bersikap angkuh.

Dan Rara melangkah… tanpa sedikit pun keraguan.

Sementara itu Rara sudah berada di bandara.Suara pengumuman keberangkatan kembali terdengar di udara.

Dan Rara melangkah mantap, meninggalkan masa lalu yang kini memohon-mohon untuk dimaafkan,tapi mereka tak akan pernah mendapatkan itu.

Langkah-langkah Rara bergema di sepanjang koridor menuju ruang boarding. Pengumuman keberangkatan terus terdengar, bercampur dengan suara roda koper dan hiruk pikuk penumpang lain. Namun di telinganya, semuanya terasa seperti gema jauh… seolah dunia sedang memperlambat waktunya.

Tangannya menggenggam erat boarding pass dan paspor.

Anindya Zahra Putri Mahesa.

Tujuan, Swiss.

Dia memilih kota itu bukan karena glamor atau impian masa kecil, tapi karena di sanalah universitas pilihannya berada.Di sanalah kedua orang tuanya sedang menjalani perawatan jangka panjang.

Rara menarik napas pelan, melangkah lagi. Di balik wajah cantiknya yang tenang, tersimpan gelombang kenangan dan tekad yang tak main-main.

Dulu, dia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Pernah menatap puncak gedung pencakar langit, tempat dia ingin mengubur semua rasa malu, dendam, dan kehancuran.

Tapi hidup memberinya jalan lain.

Uang kaget bergetar.

. Dari situlah titik baliknya dimulai,tempat dia membalik takdirnya, menciptakan keajaiban dengan tangan dan akal sendiri.

Semuanya legal, terdaftar atas namanya sendiri. Saham-saham besar, sebagian dari perusahaan prestisius, disimpan rapi di balik identitas pribadi bukan sebagai keluarga Mahesa.

Dia pernah memberitahu kakaknya bahwa dia memiliki uang.Namun tak sekalipun dia menyebutkan tentang portofolio saham internasional dan aset yang kini dia kelola.

Dia sudah belajar.

Dari ayah yang terlalu percaya pada ‘sahabat’, dari ibunya yang terlalu ramah, dari Arya,kakak tercintanya yang terlalu naif dan terlalu lemah untuk bertarung.

"Aku tak akan menjadi pecundang," gumamnya, hampir tanpa suara.

Bukan seperti Arya yang menangis saat pertama kali perusahaan mereka digoyang. Bukan seperti dirinya dulu yang hanya tahu memanjakan diri dengan uang, tanpa tahu cara mempertahankannya.

Sampai di gerbang boarding, dia menunjukkan dokumennya. Petugas tersenyum, mempersilakan masuk.

Sebelum benar-benar melewati pintu, Rara menoleh ke belakang. Sekilas. Pandangan terakhir pada negeri yang dia tinggalkan, bukan sebagai pelarian, tapi sebagai pemenang.

“Selamat tinggal,” bisiknya. “Aku akan kembali… tapi bukan sebagai yang sama.”

Dan langkahnya pun menghilang ke dalam ruang boarding.

Menuju langit.

Menuju masa depan.

1
Heni Setianingsih
Luar biasa
Ainii 2809
apa ini aka dilanjutkan tor ceritanya
Ainii 2809: ok tor tapi jiand kalu dilanjutin bagus endinya gantung sih
Disty Aulya Syamlan: lho udah, gini aja ceritanya
total 3 replies
Rani Muthiawadi
hooot thort pasti seruu soalnya beda sama kiamat yg lainnya
Lala Kusumah
ceritanya bagus seruuuu juga menarik tidak berbelit-belit, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪😍
Lala Kusumah
wah giliran Adrian ya yang dapat sistem uang kaget, aku mau juga Thor 😂😂🙏🙏
Disty Aulya Syamlan
semangat athor. luar biasa kejutanmu 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Disty Aulya Syamlan
mulai kembali.......
Endah Herawati
good... going better.. semangat Thor
Lala Kusumah
wadaw...
Wanita Aries
Wuaduh harus berkencan dgn byk pria 🫣
Wanita Aries
Bagus ra udh bener apa yg km lakuin wlw kejam tp mmng apa yg mereka lakukan harus dbayar.
Vivo Y93
semangat
🌻nof🌻
kira2 ada kesempatan kedua buat korban gak?🤔
yanthi
petani tp punya sistem thor
senyaman mu nulis aja thor manut AQ
Endah Herawati
Akan lbh baik kalau Rara akhirnya memberi maaf kpd orang2 yg nyakitin dia, dgn syarat ketat spy mrk jd orang baik.... tdk mengulangi kesalahan mrk. jd kan Rara tokoh yg kuat, tegas tapi baik hati... usul aja Thor... 🤗
Aryanti endah
Luar biasa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut...ish si Doni yang tak tau diri pengen dihajar itu mah
🌻nof🌻
Jack pikirannya masih bener
Wanita Aries
Doni gilak 😡 seharusnya rara pny bodyguard biar gk di sentuh dgn musuh2nya.

Byk typo ehh author
Kurniawan Khang
wah terima kasih atas novelnya sangat bagus,saya suka sistem pertanian,perikanan,kuliner.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!