NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:353.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: tindek_shi

Jalan buntunitulah yang Vania rasakan. Vania adalah gadis muda berusia 17 tahun, tapi takdir begitu kejam pada gadis muda itu. Di usianya yang belia dia harus menikahi kakak iparnya yang terpaut usia 12 tahun di atasnya karena suatu alasan.

Saat memutuskan menikah dengan kakak iparnya, yang ada di fikiran Vania hanya satu yaitu membantu Papanya. Meski tidak menginginkan pernikahan itu, Vania tetap berharap Bagas benar-benar jodohnya. Setelah menikah dengan Kakak Iparnya ternyata jauh dari harapan Vania.

Jalan berduri mulai di tempuh gadis remaja itu. Di usia yang seharusnya bersenang-senang di bangku sekolah, malah harus berhenti sekolah. Hingga rahasia besar terkuak. Apakah Vania dan Bagas berjodoh? Yok simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma Vania

"Sayang, Mommy kenapa bisa seperti ini?" tanya Robert yang panik dan langsung mengangkat tubuh Vania untuk di baringkan di ranjang kamar wanita itu.

"Adek ngak tau Daddy, tadi Mommy pucat gemetaren lalu minta tolong tapi suaranya ngak keluar. Waktu Adek mendekat Mommy semakin gemetaren dan langsung tidak sadarkan diri," jelas balita itu seraya menangis tergugu.

"Dad, Mommy tidak apa-apa kan?" Cassy menaiki ranjang ibunya dan memeluk seraya mengguncang-guncang agar Vania sadarkan diri.

Robert segera menghubungi dokter keluarga, sebentar lagi Charlote seorang dokter keluarga usia 45 tahun akan segera datang. Wanita itu selqlu jadi pilihan untuk Robert ketika dalam keadaan genting seperti ini.

"Apa Mommy sering seperti ini Cassy?" tanya Robert pada Cassy seraya mengelus lembut rambut panjang putrinya.

"Tidak Daddy, tapi Mommy sering sakit dan tidur seperti ini. Biasanya Grandma Charlote yang selalu memeriksa dan memberikan obat," jelas Cassy.

"Sudah jangan menangis lagi, sebentar lagi Grandma Charlote akan datang dan kita akan tahu kenapa Mommy Cassy bisa pingsan," Robert ingin menggendong sang anak tetapi balita itu menolak dan memilih memeluk tubuh ibunya yang sedang tidak sadarkan diri.

Robert berlalu keluar sebentar lalu kembali dengan segelas air putih untuk putrinya.

"Sayang minum dulu," Robert membantu Cassy minum, setelah habis setengah gadis kecil itu menolak minuman yang di sodorkan ayahnya.

Tidak berselang lama Chatlote datang, tanpa banyak kata wanita paruh baya itu langsung memeriksa pasien yang sudah dia anggap srbagai anak sendiri.

Charlote membuang nafas kasar, pasti ada yang mengingatkan Vania pada trauma lamanya. Ya Tuhan, mengapa nasip malang menimpa eanita muda ini berkepanjangan. Masih sangat muda, bahkan keponakan Charlote baru lulus kuliah seusia Vania ini.

"Vania tidak apa-apa semuanya baik-baik saja. Jangan lupa ingatkan dia minum obat teratur dan..." Charhlote menggantung ucapannya. Menimbang apakah rahasia ini harus di buka atau tidak?

"Kenapa Dokter?" tanya Robert kerena wanita itu menggantung ucapannya.

Wanita paruh baya menghela nafas sejenak, sebenarnya sudah sejak lama Charlote ingin memberi tahu kepada keluarga Vania mengenai kondisi wanita muda itu. Tetapi, Vania kekeh tidak ingin satupun dari keluarganya tahu terutama Ibra.

"Menikah di usia 17 tahun dan punya anak kembar di usia 18 tahun bukan perkara mudah. Mungkin akan baik-baik saja jika perlakuan semasa bersuami baik-baik saja. Akan tetapi Vania mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan, bukan hanya tidak di cimtai tapi juga mengalami KDRT dan itu tidak mudah bagi ibu muda seperti Vania. Dia mengalami trauma aku sudah sering mengajaknyan ke psikolog agar bisa di terapi, akan tetapi Vania tidak ingin. Bagi Vania traumanya bukanlah penyakit tapi aib, sehingga dia tidak ingin satu orangpun tahu perihal dirinya. Vania akan kembali pada traumanya ketika ada yang mengingatkannya pada pernikahan mengerikan yang dia alami," kata Dokter Charlote memberi penjelasan.

Penjelasan dari Dokter Charlote membuat Robert mengepalkan telapak tangannya erat. Emosi pria tampan itu terasa memuncak rasanya dia sangat ingin menghancurkan Bagas dan keluarganya hingga rata tanpa tersisa, saat mendengar penjelasan dokter Charlote.

Setelah Dokter berpamitan, Robert tidak meninggalkan Vania dan Cassy berdua di kamar. Pria itu menunggu hingga Vania tersadar dari pingsannya agar Vania bisa segera makan obat dan beristirahat agar kondisinya membaik.

Selang 1 jam 55 menit Vania mengerjabkan matanya. Robert segera mendekat, pria tampan itu membantu Vania duduk dan juga memberikan obat yang di berikan oleh dokter Charlote pada Vania. Setelah Vania meminum obatnya, Robert kembali membantu wanita muda itu bersandar di ranjangnya.

"Sweety, apa kau butuh sesuatu?" tanya Robert setelah dia duduk di kursi yang sengaja di letakkannya di samping kasur Vania.

"Tidak Kak, aku ingin beristirahat. Kepala ku terasa sangat pusing," keluh Vania.

"...Baiklah, kau boleh tidur. Jika ada yang kau butuhkan, kau boleh memanggilku," Robert berlalu dari kamar Vania.

Pria tampan itu tadinya ingin menanyakan perihal trauma yang di alami wanita muda yang menjadi Mommy dari anaknya itu, akan tetapi Robert mengingat apa yang di bilang oleh dokter Charlote bahwa Vania tidak boleh mengingat hal-hal yang berhubungan dengan masa lalunya yang pahit.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Suasana yang pagi di sambut dengan wangi masakan yang sangat menggugah selera. Vania yang sudah merasa baik-baik saja tetap melakukan aktivitas seperri biasa. Kemampuan Vania dalam memasak tidak perlu di ragukan lagi, seperti pagi ini Vania membuat sarapan yang sangat menggugah selera bagi anak-anaknya yang masih balita dan tentu saja untuk Robert yang masih ada di Mansion itu.

"Ummm, enak masakan Mommy selalu paling lezat. Cassy suka sekali," kata Cassy seraya memakan makanan yang di suapkan oleh pengasuhnya.

Cassy dan Twin sama-sama memiliki pengasuh. Vania sengaja menyewa pengasuh, karena selain wanita karir memiliki tiga anak yang seumuran tentu bukan hal yang mudah, karena jika si sulung minta perhatian maka anak tengah dan bungsu juga tidak tinggal diam menuntut untuk di perlakukan sama.

"Mommy, Adek ingin ikut Mommy ke Cafe! Adek ngak mau tinggal sama Abang dan Kakak. Abang dan Kakak ngak mau di ajak main masak-masak," kata Cassy pada Vania saat wanita cantik itu hampir menyelesaikan sarapannya.

"Kalau Adek ikut, Abang dan Kakak juga mau ikut Mommy. Abang dan Kakak ngak mau main hanya di temani Bibi, maunya main sama Mommy dan Daddy," kata si Sulung pada Vania.

Wanita muda itu tersenyum hangat pada anak-anaknya. Dia tahu akan seperti ini, selalu menjadi rebutan buat anak-anaknya.

"Baiklah, hari ini Mommy tidak akan pergi bekerja tapi akan pergi menemani anak-anak Mommy yang ganteng dan cantik ini untuk main," kata Vania seraya menatap pada Robert.

"Kemana kita akan main hari ini anak-anak?" tanya Robert pada anak-anaknya.

"kita akan ke taman hiburan, ayo anak-anak segera ke mobil selagi para Bibi menyiapkan kebutuhan kalian selagi bermain di sealanya dolphinpark nanti," kata Robert mengarahkan anak-anak untuk segera bersiap-siap.

Berbeda dengan Vania, Robert dan anak-anak maka berbeda lagi dengan Ibra yang sekarang sedang berbicara serius dengan seseorang melalui saluran telepon.

"Trauma!" kata Ibra melalui saluran telepon pada seseorang yang di kenalnya.

"Jadi aku ingin dia menghadapi langsung traumanya, sudah bukan waktunya dia selalu menghundari luka lama. Yang harus di lakukan oleh adikku adalah menghadapi bukan berlari." kata Ibra dengan wajah tegas.

"Sayang, kau sedang berbicara dengan siapa? Aku susah tidur, Baby kita ingin di peluk Daddynya sehingga dia sangat rewel sekali," kata wanita muda yang menggelayut di lengan sang suami.

"Biklah, aku tutup dulu. Lakukan sesuai perintahku! Apapun itu pastikan dia tidak akan lepas kali ini!" kata Ibra seraya mengelus rambut wanita yang memeluknya saat ini. Meski tangan dan bahasa tubuhnya lembut, tapi mata itu memancarkan amarah yang begitu besar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Siti Ramsah
Lumayan
Lilik Juhariah
Kecewa
Lilik Juhariah
Buruk
jen
apa yg akan terjadi dgn vania
jen
awal" dah serem yaaa ... mampir thor
yuyunn 2706
knpa Vania gak lapor polisi kasus kdrt,lemah banget jdi wanita
yuyunn 2706
Thor kalo didunia nyata kira2 ada gak ya wanita seperti vania
Wayan Sucani
Luar biasa
Wayan Sucani
Tak terbayang di posisi Vania
Jauhkan Hamba dr siksa neraka spt ini ya Tuhan
Nisa Sugiarti
Lumayan
Kartika Dewi
Luar biasa
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,saya kasih bunga n vote,,semangat berkarya ya thor
asiah puteri mulyana
knp dulu g minta tolong sm Ibra pas papa nya dlm masalah sih Vania aduuuh
Dahlan sauduran Panggabean: iya juga sih
total 1 replies
asiah puteri mulyana
ambil aja jem
asiah puteri mulyana
😭😭😭 kejam bgt hanya di novel ini aku ga mau deh akhirnya Vania sm Bagas kejam bgt soalnya
asiah puteri mulyana
Untuk papanya karakternya baik duh ga kebayang klo semua dendam sm keluarga Vania...kasian bgt pdhal Vania korban disini😭😭😭
Fida
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thorr
Yantik Purwati
Luar biasa
Enung Samsiah
vania jd tumbal kasian,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!