NovelToon NovelToon
CEO Cantik Si Penggoda Hatiku

CEO Cantik Si Penggoda Hatiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Poligami / CEO / Selingkuh
Popularitas:272.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ocha Zain

Risty Azalea, gadis cantik yang berasal dari keluarga sederhana bertekad merubah hidupnya menjadi wanita yang sukses dan dihormati semua orang, tapi siapa sangka kisah asmaranya tidak semulus karirnya saat ini. Dia malah jatuh cinta pada Bima Arya Dalwyn, seorang laki-laki menyebalkan dan bermulut tajam yang tidak menyukainya sama sekali. Penasaran kan bagaimana lika-liku perjalanan kisah cinta mereka? Yuk ikuti terus kisah mereka, jangan lupa beri like dan komen ya kesayangan!😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocha Zain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28.Janda Muda

"Kak Bim! Gimana kabarmu?"

Risty melihat Bima yang sedikit kurus dengan penampilan yang tidak begitu rapi, karena banyak jambang halus dipipinya. Rambutnya yang terbiasa pendek, rapi dan selalu memakai Pomade, sekarang malah sedikit panjang dan dibiarkan berantakan seadanya.

Dia tahu Bima memang benar-benar frustasi karenanya, terlihat baru dua minggu lebih dia meninggalkan laki-laki itu, Bima sudah sedikit berubah. Dia melihat sorot mata Bima yang menyimpan banyak kerinduan.

"Kamu pasti tahu aku lagi nggak baik-baik aja, sekuat tenaga aku berusaha merelakan kamu pergi dariku,"

Bima berterus terang akan perasaannya.

"Ikhlaskan aja takdir kita kak, kita emang nggak berjodoh! Kamu sendiri yang telah memilih jalanmu untuk bersamanya dan sekarang lepasin aku dengan ikhlas agar kelak aku bisa bahagia seperti pasangan lain kak!"

"Aku sangat menyesal, sangat menyesal menyia-nyiakan wanita sepertimu, aku minta maaf!" Bima tertunduk lesu menyesali semuanya.

"Sudahlah kak! Semua udah terjadi, jangan disesali lagi, sekarang cintailah istrimu sepenuh hati kak! Dia udah susah payah mengandung buah hatimu, jangan pernah sia-siakan mereka!" nasehat Risty.

"Kenapa aku baru sadar hati kamu begitu baik? Vania udah menyakitimu tapi kamu dengan mudah melupakan semuanya? Aku tahu waktu kamu mengambil barang-barangmu tempo hari di apartemen, Vania udah memfitnah kamu dan asistenmu. Aku minta maaf udah membentakmu dan nggak percaya sama kamu, harusnya aku bisa mengecek CCTV dulu sebelum aku mempercayai ucapan Vania," ucap Bima merasa bersalah.

"Udah kak, nggak usah dibahas lagi! Aku sendiri udah lupa masalah itu," Risty tersenyum manis dan membuat dada Bima semakin sesak.

"Apa kita masih bisa berteman? Aku ingin kita berpisah baik-baik," tanya Bima penuh berharap.

"Tentu aja Kak! Jangan khawatir aku juga ingin kita berpisah baik-baik, karena keluarga kita juga berhubungan sangat baik. Aku akan bantu bicarakan perpisahan kita pada daddy dan mommy. Aku yakin mereka bisa mengerti, aku akan bantu bujuk mereka,"

"Benarkah? Kamu mau membantuku membujuk mereka agar tak marah padaku?" tanya Bima berbinar bahagia.

Risty pun membalas dengan mengangguk tersenyum.

"Makasih banyak Ris!"

Tanpa sadar Bima memeluk Risty tiba-tiba.

"Kak jangan begini!" Risty berusaha melepaskan pelukan Bima.

"Please, bentar aja! Ini untuk yang terakhir kali aku meluk kamu, anggap aja kamu lagi dipeluk sahabatmu ya!" tawar Bima yang masih memeluk Risty.

Risty hanya terdiam, dia membiarkan Bima memeluknya. Jangan ditanya bagaimana perasaan Risty karena tidak ada lagi Bima sedikitpun dihatinya. Dia benar-benar menganggap pelukan itu hanyalah pelukan seorang sahabat.

Sedangkan Bima merasa sangat lega, setidaknya sebagian bebannya telah menghilang karena Risty dan rasa rindunya juga telah terobati karena pelukan Risty. Hanya tinggal menghadapi daddy dan mommynya saja nanti.

Setelah lebih tenang, Bima melepaskan pelukannya.

"Udah lega kak?"

"Udah, Terimakasih!" Bima tersenyum.

"Jangan bahagia dulu kak! Aku masih punya permintaan! Emangnya aku mau gitu bantu tanpa ada imbal balik? Kita ini pebisnis, segala hal harus sama-sama saling menguntungkan, ya kan?" Risty menaik turunkan alisnya sembari tersenyum jahil.

"Hah? Kamu nggak minta macem-macem kan? Jangan bilang kamu minta harta gono-gini yang besar dariku! Aku kira kamu tulus ikhlas bantuin aku, ternyata kamu nggak sebaik itu!" ucap Bima sedikit was-was.

"Diiihh! Emang setahu kakak aku ini mata duitan!" seru Risty dan Bimapun menggeleng.

"Ini bukan masalah duit kalee! Kalo masalah harta gono-gini sih terserah kakak aja, berapapun aku terima asal kakak ikhlas! Tapi kalo dikasi banyak aku juga nggak nolak!" Risty tersenyum nyengir dan Bima hanya memutar malas bola matanya.

Kini mereka tidak canggung lagi, keakraban yang pernah mereka rasakan sekarang muncul kembali karena keduanya sudah sama-sama dewasa dan mengikhlaskan segala hal telah yang terjadi.

"Dasar matre!"

"Bodo amat!"

"Lalu aku harus ngelakuin apa untuk kamu?" tanya Bima penasaran.

"Papaku masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh,"

"Ap..!" teriakan Bima terhenti saat Risty membekap mulut Bima.

"Dengerin dulu semuanya! Nggak usah berlagak sok kaget!"

Bukannya Bima berpura-pura kaget, kenyataannya Bima memang terkejut mengenai kabar papa Risty tapi Bima tak bisa membalas ucapan Risty karena tangan Risty masih menutup mulutnya, sehingga Bima hanya mengangguk tanda mengerti.

"Papa udah sadar dan membaik hari ini, papa ingin bertemu kakak dan mungkin ingin mengobrol tentang hubungan kita. Aku harap kakak bisa berakting dengan baik dihadapan papa dan mamaku, aku nggak mungkin ceritain perpisahan kita saat ini karena kondisi papa. Kita harus terlihat baik-baik saja dihadapan mereka, nanti kalo papa sudah benar-benar sembuh aku akan jujur padanya dan memberinya pengertian," ucap Risty tanpa jeda.

"Maaf aku nggak begitu perhatian pada keluargamu Ris, harusnya aku bisa meluangkan waktu untuk menjenguk mereka." ucap Bima penuh penyesalan.

"Nggak papa Kak, udah jangan pikirkan! Aku cuma minta itu aja kok,"

"Dengan senang hati aku bakal bantu kamu, kapanpun kamu butuh aktingku aku siap! Gini-gini aku tuh dulu pemain teater sewaktu SMA, jadi idola para wanita!" ucap Bima tersenyum bangga.

Dan Ristypun hanya mencibir mendengar ucapan Bima.

Risty memutuskan makan siang bersama Bima di kantornya dan mengajaknya ke rumah sakit saat pekerjaan Bima telah selesai.

***

Dan sore itu juga Bima dan Risty menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Papa Risty. Mereka datang mengendarai mobil sendiri-sendiri agar Bima bisa langsung pulang ke apartemennya nanti.

"Ceklekk!"

"Assalamualaikum!"

Risty dan Bima mengucap salam bersamaan saat memasuki ruangan Pak Haris dirawat.

"Wa'alaikumsalam.. Warahmatullahi.. Wabarakatuh.." jawab kedua orangtua angkat Risty bersamaan.

"Mama, Papa! Maaf, saya baru sempat menjenguk kalian karena pekerjaan saya sangat padat," ucap Bima sembari menyerahkan buah tangannya pada sang mama mertua dan mencium tangan mama mertuanya.

"Tidak apa-apa nak kami sangat mengerti, yang terpenting bagi kami kalian bahagia dan baik-baik aja," Bu Hana tersenyum manis dan menyambut uluran tangan Bima.

"Terimakasih mah,"

Bima berjalan mendekati ranjang Pak Haris.

"Bagaimana keadaan anda pa?"

Bima menyapa papa mertuanya dan menyalami laki-laki paruh baya itu.

"Alhamdulillah sudah lebih baik nak,"

"Alhamdulillah pa, saya sangat senang mendengarnya,"

Pak Haris tersenyum mengangguk, kemudian mereka berbincang seputar kabar keluarga Bima dan pekerjaannya. Pak Haris berencana ingin mengajak istri, putri dan menantunya untuk berlibur setelah dia benar-benar sembuh dan Bima pun berpura-pura menyambut rencana itu dengan bahagia. Apapun yang terjadi nantinya, dia hanya berusaha membuat papa mertuanya semangat dan sehat kembali dengan kata-kata manisnya.

"Nak, tolong jaga istrimu dengan baik ya! Cintai dia dan sayangi dia sepenuh hati, dia memang bukan tipe wanita yang manja bahkan terlalu mandiri. Tapi aku tahu, dia sangat menyukai hadiah dan perhatian kecil dari orang yang dicintainya. Papa berharap kalian selalu bahagia dan segera memiliki momongan," nasehat Pak Haris pada sang menantu.

"Amiinnn.. Terimakasih atas doa anda pa! Tanpa anda meminta, saya akan menjaga dan mencintai istri saya sepenuh hati Pa, anda jangan meragukan saya."

Bima meyakinkan papa mertuanya, kali ini dia tidak berbohong. Dia memang masih mencintai Risty dan berharap menjaga wanita itu dari jauh, walaupun pada akhirnya mereka akan berpisah.

Setelah selesai berbincang bersama kedua mertuanya Bima mendoakan kesembuhan papa mertuanya dan dia ijin untuk pulang beristirahat kepada mereka, sedangkan Risty meminta ijin Bima untuk menemani mama dan papanya di Rumah sakit.

"Sayang, boleh ya aku tidur disini menemani papa dan mama?" ucap Risty sembari memegang pipi Bima.

Sentuhan Risty membuatnya terkejut, ada rasa tegang, bahagia dan perasaan hangat menjalar dihatinya. Jika dia bisa memilih, dia ingin hubungannya dengan Risty bisa sehangat dan semesra ini.

Bima masih terdiam karena melamun, sedangkan Risty terus membuat kode lewat matanya.

"Kamu pulang aja sayang temani suamimu dirumah! Mama nggak apa-apa disini sama papamu," ucapan Bu Hana menyadarkan lamunan Bima.

"Iya kasian suamimu, siapa nanti yang akan menyiapkan makan malam dan segala keperluannya yang lain?" Pak Haris menyauti.

"Ahhh tidak masalah Ma.. Pa! Saya mengijinkan istri saya menemani mama sama papa disini, kalau urusan makan malam dan keperluan lain saya bisa lakukan sendiri. Lagi pula istri saya pasti tidak akan tenang dirumah jika meninggalkan mama dan papa disini," Bima tersenyum, sedangkan Pak dan Bu Hana membalas mengangguk.

"Terimakasih udah ijinin sayang!" Risty berbinar bahagia dan Bima pun tersenyum mengangguk.

Kemudian Bima pamit kepada mereka bertiga untuk pulang terlebih dahulu dan berjanji akan berkunjung lagi besok.

***

Satu Bulan telah berlalu, kini Risty dan Bima telah resmi bercerai. Bima tidak ingin mempersulit gugatan cerai Risty, dia sadar jika perasaan cinta itu tidak bisa dipaksakan. Walaupun sangat berat, dia mencoba untuk bangkit membuka lembaran baru dan mengubur perasaannya pada Risty dalam-dalam karena dia ingin fokus dengan Vania dan calon buah hatinya.

Bima memberikan satu apartemen mewah, satu mobil mewah dan tabungan ratusan milyar untuk Risty sebagai pembagian harga gono-gini mereka.

Dengan senang hati Risty menerima semuanya dan memutuskan untuk pindah ke apartemen yang Bima berikan. Dia hanya tidak ingin hidup boros atau menghabiskan hasil kerja kerasnya untuk hal-hal yang dirasa terlalu berlebihan, dia lebih memilih mengirimkan uang untuk modal usahanya di kampung daripada harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk menyewa apartemen mewahnya.

Sedangkan Pak Haris sudah sehat setelah empat hari berada di rumah sakit waktu lalu, dia mulai bekerja lagi dan sering ke luar kota untuk mengurus cabang perusahaannya yang lain.

"Hei Jamud! Udah jam makan siang nih, yuklah kita cuss!" Yona memanggil Risty yang tengah sibuk di depan laptopnya.

"Hah?! Jamud? Apaan sih!" Risty mengernyitkan dahinya

"Janda Muda!" goda Yona sembari menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahil.

1
Ririn Nursisminingsih
kesuwen sama2 cinta kok ndak aaling terbuka
Ririn Nursisminingsih
bener risty jg mau direndahkan jadilah wanita yg kuat ,cerdas ndak mudah ditindas
Nurul Huda
Buruk
Wy Ky
keren
aca
bodoh mending cerai
linamaulina18
emng d dunia novel g ada yg bs cari sndr y pasti ujungw d jodohkan kyk cwe n cwo g laku aja
Silvia Adelin
gajel
Silvia Adelin
Samapi eps ini nyesel bet bacanya
Ocha Zain
Terimakasih ya kak sudah mampir 🙏🙏☺️☺️
Firman Junior
kirain bima udh tobat sewaktu anak y msk rimah sakit..ngajak angga sholat d mushala...ee. msh .....end ...
Firman Junior
dari awal entah udh brp flash back
ahyuun.e
huh males bnget sama si alfi, baru aja bnyak duit dkit udah mau dideketiin cow, dlu aja ngak ada duit sibuk kerja sok g respon org dketin, pas udah bnyak duit bisa suka sama cow lain trus ditinggal bentar blik ke ibukota dah nyantol cowo lain wkwksk
ahyuun.e
wahhh cakepp thorr, thanks thor di ksih bonus
ahyuun.e
termakasih bnyak author yg sudah merampungkan ceritanya dengan epik, semoga kedepannya lebih di permudah dan perlancar lg dalam dunia penulisannya, terus semngaatt thor
ahyuun.e: aamiin, semoga smua do'a baiknya kembali kpd author, semngaat terus berkarya thor
Ocha Zain: Amiinn Ya Robbala'laminn.. Terimakasih banyak Kak, atas semangat, doa dan dukungan.,🙏🙏🙏😘😘 Smg sehat sll kak
total 2 replies
ahyuun.e
nah baru tau rasa kami gendis, biiar tau kmu kuasa suami mu gak bisa nolong perbuatan mu, krn suami sendirilah yg akan ikut menghukum mu
ahyuun.e
udah kejadian aja baru nyesel lu ben, udah tau maminya jahat, ampe kakaknya bunuh diri, dan tau klo maminya juga gak suka sama ria, dan trus coba msukin arletta kehidupan lu, malah lu nya enggak tegas sendiri, membiarkan trus peluang kejahatan trus hadir, udah gtu aja baru deh lu nyesel, untung ria gak knpa" pdhal lg hamil, gmna klo mereka smua menggoy huh dasar beno beno mang ngeselinn


btw thanks thor udah up 2 uluh" sarangheo thor semngaaat trus thor up satu" ngak papa thor asal jngan lama" thor
ahyuun.e
hayoo thor semangaat lebih bnyak lg thor upnya
ahyuun.e
wealaah thor thor, nunggunya lama bnget upnya cuma satu 😑, lbih semangat lagi thor
Ilham Risa: Hai kak, mampir juga yuk kak ke novel aku "ketika suami ku mendua" makasih kak 🙏
total 1 replies
ahyuun.e
dasar gendis gak inget umur, matanya cuma kebuka sama yg gemerlap aja, sampe tega mau bunuh cucunya sendiri
ahyuun.e
upnya dua dong thor jngan satu"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!