NovelToon NovelToon
Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:342.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Ini adalah kisah penuh haru, mohon di baca pelan-pelan jangan memberikan like tanpa membaca isinya.

"Menikahlah denganku Zahira, aku sudah tidak tahan ingin menyentuhmu. Terimalah aku agar memikirkanmu tak lagi menjadi dosa bagi ku." Raditya
saudara sekaligus cinta pertama.
"Sejauh apapun kau pergi, takdir akan membawamu kembali padaku, aku yakin itu." Anggara, seorang konglomerat tampan yang belum menikah, dan begitu menyayanginya sejak lama.

Kisah cinta pertama, menikah dan memiliki kebahagiaan sempurna, tapi itu tidak berlangsung lama. Pernikahannya hancur ketika seorang gadis datang merebut suaminya, membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Hingga akhirnya takdir mengizinkan ia kembali kepada laki-laki dewasa yang sejak lama mengagumi.

Menikah setelah sembuh dari koma dan tidak ingat apa-apa, membuat pria dewasa tersebut khawatir jika suatu saat Zahira akan meninggalkannya.

Tapi kenyataan sedang merubah jalan hidup, Zahira hamil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Ingin merasakannya

"Kau pikir aku masih kecil, bahkan aku sudah pernah mimpi basah!" Vino menggerutu kesal pada sahabatnya itu.

Radit tersenyum geli mendengarnya, jangankan mimpi basah bahkan Radit yang seusianya sudah berkali-kali merasakan basah-basahan bersama Zahira. Tapi basah yang halal loh, bahkan dia sudah ingin sekali punya anak.

Bel sudah berbunyi, Raditya dan Vino memasuki kelas mereka. Sekilas Radit melihat Merry sedang menunggu kedatangannya, mata gadis itu tak berkedip saat Radit memasuki ruangan hingga duduk di bangku kelasnya.

"Hay Radit." Sapa Merry dengan lembut, senyum manis tapi sedikit sendu menghiasai wajah cantiknya.

"Hay." Radit menjawab sedikit, lalu kembali fokus dengan buku yang baru saja ia keluarkan.

Tak lama kemudian guru kimia mereka masuk dan memulai pelajaran.

"Bagaiman dengan praktek yang sudah bapak beri tahu kemarin, adakah kelompok yang sudah siap?" Pak Edwin bertanya pada semua muridnya.

"Kami sudah siap pak, hanya jadwal prakteknya saja yang belum siap, karena kami masih belum diskusi soal waktu." Merry menjawab cepat, tentu saja sejenak ia menoleh Radit.

"Tapi aku belum mencari bahannya?" Radit menyahuti Merry dengan suara pelan.

"Sudah ku dapatkan semua, tinggal kapan kita punya waktu untuk mengerjakannya." Merry menjawabnya juga dengan suara pelan, karena posisi mereka tidak terlalu jauh.

"Baiklah, nanti kalian diskusikan dan praktekkan di rumah terlebih dahulu, baru setelahnya kita praktekkan bersama. Mengingat ini adalah praktek ringan, bukan bahan yang bisa meledak." Pak Edwin menjelaskan.

"Baik pak." Jawab Merry setuju, tentu saja ia begitu semangat, kelompok yang di bentuk oleh pak Edwin begitu membuat ia bahagia. Dapat bertemu Radit dan punya kesempatan untuk bicara. Jika di sekolah pria itu terlalu dingin dan irit bicara, membuat Merry bingung harus memulai bicara dari mana, bahkan tak jarang saat Merry bertanya Radit malah meninggalkannya berlalu. Itu sungguh membuat Merry kesal setengah mati.

"Kita akan mengerjakan itu dimana?" Vino ikut bertanya, dia memang orang yang biasa-biasa saja, sedikit polos, atau bahkan terlalu polos untuk ukuran anak kelas tiga Sekolah Menengah Atas.

"Bagaimana jika di rumahku?" Merry memberi usul. Mata gadis itu begitu terlihat berbinar-binar sesekali melihat ke arah Radit, dan kemudian ke arah Vino.

"Aku setuju, asal kau siapkan makanan yang banyak." Vino mengajukan syarat, tentulah makanan yang paling utama untuk Vino yang sangat suka mengemil.

"Baiklah, tak masalah bagiku." Merry tersenyum mendapat dukungan dari Vino, tinggal Radit saja yang masih terdiam.

"Bagaimana? Ku rasa itu ide yang tidak buruk, jadi janganlah kau menolak, aku akan bersenang-senang di rumahnya." Vino menunjuk kepala Merry, laki-laki yang tampak polos itu begitu gembira.

"Baiklah, tapi aku sudah pasti tidak bisa lama, kalian datang lebih awal, setelahnya aku akan menyusul." Radit tidak suka harus datang ke rumah Merry, namun apa lah daya jika sudah menyangkut tugas dari gurunya, ia tak mungkin menolak.

"Hari Jum'at sore saja ya, jam Dua harus sudah ada di rumahku." Merry menunjuk kedua pria yang sedang bicara padanya. Radit hanya mengangguk setuju.

Siang itu, Radit melajukan mobilnya menuju kampus Zahira, dengan kecepatan sedang pria itu menyetir dengan mendengarkan lagu-lagu romantis dengan sambil memikirkan Zahira. Begitu ia menikmati setiap kata cinta yang di dengarnya melalui alunan musik sendu itu, mendayu-dayu seperti sedang mengungkapkan perasaannya pada Zahira. Radit memang tak pernah absen mengingat istrinya, di dalam pikirannya, hatinya, jiwanya, nafas dan aliran darahnya sudah mengalir penuh dengan nama Zahira. Hanya Zahira saja.

Tidak terasa ia sudah berada di depan kampus elit itu, lama menunggu kehadiran kekasih hati yang sudah sangat ingin ia memeluknya. Hingga hampir tiga puluh menit, tampak gadis cantik dan imut melangkah anggun menuju mobil Radit.

Radit bergegas membuka pintu dan keluar menyambut Zahira. Tangannya meraih buku dan tas yang di bawa Zahira, begitu tak sabar memeluk dan mengecup pipi mulus dan wangi seperti aroma vanila yang selalu membuatnya rindu.

"Radit malu di lihat orang." Suara lembut itu terdengar sedang merengek, semakin membuat gemas Radit yang sedang mengecup pipinya, malah turun ke bibir yang sedang bicara.

"Kenapa harus malu, kau milikku." Radit menghisap bibirnya sendiri yang terasa basah karena mencium Zahira.

"Terserah kau saja." Zahira masuk lebih dulu ke dalam mobil dengan tangan Radit belum lepas merangkul lengannya.

Radit tersenyum, ikut masuk ke dalam mobil meletakkan buku dan tas Zahira yang cukup berat untuk di bawa terlalu lama. "Kita pulang saja, agar tidak di lihat orang." Radit tersenyum mengedipkan sebelah matanya, membuat Zahira pasrah dengan ronde yang akan diminta Radit padanya.

Mereka tidak menyadari, tak begitu jauh darinya seorang wanita sedang terdiam menyaksikan kemesraan yang begitu membuatnya cemburu. Ciuman hangat Radit begitu membakar hatinya yang sedang menahan rasa cinta, pelukan Radit membuatnya kesal karena dia sungguh menginginkannya.

Tapi.

"Aku tidak menyangka seorang Radit melakukan itu dengan begitu bernafsunya, di depan umum?" Merry berbicara sendiri. "Wanita berhijab itu selalu saja bermesraan dengannya, sebegitu dekatnya mereka hingga melakukan ciuman di depan kampus." Merry tampak berpikir, "Apa seorang Radit begitu menyukai hal seperti itu, hingga tidak mampu menahannya."

Merry sengaja mengikuti Radit saat pulang sekolah, dia berharap bisa mengetahui tempat tinggalnya. Tapi malah pemandangan itu yang dia dapat, Merry jadi membayangkan betapa nikmatnya di cium oleh pria tampan itu. "Ah aku rasa aku sedang tidak waras!" Ucapnya kemudian mulai melajukan mobilnya.

Sementara di tempat lain, David dan Ayu sedang menghabiskan waktu makan siang berdua, mereka sedang mengobrol banyak hal.

"Sepertinya Zahira sudah mulai bisa mengendalikan perusahaannya." David berbicara dengan penuh keyakinan.

"Syukurlah, ayah ibunya sangat pintar mana mungkin anaknya tidak hebat, hanya mungkin selama ini ia tidak memikirkan hal itu, karena dia pikir ada Radit yang akan mengendalikan semuanya, tapi syukurlah sekarang dia sudah punya keinginan untuk bekerja." Ayu begitu lega.

"Itu berkat Anggara, dia berhasil meyakinkan Zahira untuk belajar bekerja. Dan lagi Anggara juga belum benar-benar melepaskannya, dia masih mengontrol proyek yang di kerjakan Zahira." David menambahkan.

"Dia memang baik sekali." Ayu tersenyum sambil tangan kanannya mengaduk minuman dan menghisapnya.

"Tadinya aku takut Anggara jatuh cinta pada Zahira, tapi ternyata tidak, dia benar-benar membantu dengan begitu tulus." David menatap wajah Ayu dengan lega sama seperti istrinya.

"Apapun itu, yang paling penting sekarang Zahira sudah menerima perusahaan itu, dan itu memang miliknya. Sebentar lagi kau bisa pensiun." Ayu terkekeh.

"Kau juga sayang, Radit akan bisa mengendalikan perusahaan milikmu." David juga tersenyum bahagia.

1
Dayang Rindu
terimakasih kakak.

mohon dukungannya, mampir di karya baru ku ya kak. Sepi banget
😁
Lena Sari
terimakasih Thor,,,ceritanya bagus banget
syamsul anam
rasain sakit nya y sperti itu radit..mknya jgn mendua..km jg ngerasain yg di rasakn zahira..milikmu di miliki orang lain.
Dayang Rindu: makasih sudah mampir ya kak, ☺️☺️.
total 1 replies
Jue
Kadang suami yang kita harapkan berakhirnya duka , Lebih baik bergantung harap pada diri sendiri daripada orang luar yang belum tentu ikhlas .
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir. 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
radit lelaki paling bodoh

di novel sosok radit paling miris dibuat, author paling tidak peduli dengan sosok ini,

semua lelaki lain dibuat dapat kebahagiaan yang masing2 hanya radit dibuat paling bodoh, istrinya direbut, dibuat kayak pengemis cinta, dan akhir hanya jadi budak cinta zahira yang bebas diperlakukan apapun oleh zahira, dia harus Terima saja zahira cinta lelaki lain

novel egois hasil karya wanita egois
Dayang Rindu: gak butuh nasehat Lo kali, Lu bukan siapa-siapa gue, enggak penting.
Dayang Rindu: pasti kisah hidup lo semraut. makanya emosi baca tulisan orang. kasian banget
total 9 replies
Shifa Burhan
radit lelaki yg paling bodoh kayak didunia ini wanita satu saja, saat sahira bebas memilih lelaki lain, kau juga harus cari wanita lain, masih banyak wanita yang mencintai mu dengan tulus, yang hatinya hanya untukmu, yang menerima kau apa adanya buka kayak zahira yang membuat kau kayak pengemis cinta

sadar radit sahira tidak pantas kau perjuangkan, nanti kau ada masalah rumah tangga lagi dan ada lagi lelaki lain yang sok baik pada zahira, pasti sahira luluh lagi dengan lelaki lain itu, radit sadar rumah tangga pasti ada masalahnya sadar radit, cari wanita lain, sahira tidak pantas kau perjuangkan

hanya lelaki bodoh yang mau wanita kayak zahira
Shifa Burhan
secara tidak langsung wanita mengakui bahwa cinta pria lebih baik, tulus, dan kuat dari pada wanita

lihat cinta lelaki bertahan selamanya untuk pemeran utama wanita sedangkan cinta wanita pindah sana sini,
Siti Ramlah
lanjut thoor..ok
Dayang Rindu: makasih udah mampir kak... 🙏☺️☺️
total 1 replies
Dee
duuuhhh....sampai bab ini....ceritanya begitu mengaduk perasaan
Dayang Rindu: terimakasih kak, lanjut baca ya... ☺️🙏🙏
total 1 replies
Agus Tina
Suka sekali,
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Sivia
ujung ujungnya balik sama matan.... padahal udah bagus sama Anggara..
Yus
bagus sekali ceritanya,aku sangat suka
Dayang Rindu: terimakasih kak, jangan lupa mampir di novel yang lainnya.
total 1 replies
Ninit Anggraeni
À
Erita Wahyuni
oh tidakkk
Dayang Rindu: Tamat
total 1 replies
Aisah
hadehh...
Aisah
selalu ingin bertemu, selalu merindu dan tak ingin jauh, itulah cinta....
Aisah
sepertimu dik. 😆😆
Aisah
bayi yang ingin menikah ya Zahira, 😂😂😂
Dayang Rindu: iya . 😀😀😀
total 1 replies
Aisah
cinta pertama yang indah, cinta yang tak di sadari pada akhirnya cinta abadi
Aisah
like like. aku suka alurnya
Dayang Rindu: makasih kakak. 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!