NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:127.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama lebih dari 27 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#26

#26

Malam itu, Johan tidur dalam keadaan lapar, bukan cuma lapar, tapi ia juga dongkol luar biasa pada Sonia. Disisi ini ia merasa menyesal karena memilih Sonia, andai Marina tak tahu perbuatannya di belakang layar, mungkin hingga kini Johan lebih memilih mempertahankan Marina dan Sonia.

Marina adalah istri yang patuh, tak banyak membantah apa lagi menuntut, selain itu tak bisa dipungkiri Johan selalu merasa menjadi raja di rumahnya sendiri. Tapi selalu ada ribuan alasan kenapa pria memilih berselingkuh, padahal semua telah didapatkan dari istrinya di rumah, itulah yang Johan lakukan.

Nasi sudah terlanjur basi, dan kepalang tanggung Johan tak mau kehilangan gengsinya sebagai suami. Karena itulah ia menyetujui keinginan Marina, karena ia tak terima telah dipermalukan di depan umum. 

Tapi masalah baru kini muncul di tempat kerja, Johan mulai merasa bahwa dirinya menjadi bahan omongan rekan-rekan kerjanya. Jabatan baru yang kini disandangnya tak sepenuhnya membuat Johan bahagia, karena ternyata di posisinya saat ini ia tetap merasa gelisah, karena sang atasan telah mengetahui skandal rumah tangganya.

Entah berapa lama Johan terlelap, tak lama kemudian ia merasa tempat tidurnya sedikit bergerak, rupanya Sonia baru saja berbaring, setelah puas memarahi bik Narti. Padahal dia sendiri yang salah, namun masih keukeuh menyalakan ART nya karena tak mengingatkannya bahwa LPGnya sudah hampir habis. 

Sonia mengusap dada Johan dengan lembut, “Aku minta maaf, Mas. Katakan padaku hal apa yang bisa kulakukan untuk meredakan amarahmu?” tanya Sonia.

“Tidurlah, ini sudah malam.” Alih-alih menyambut rayuan Sonia, Johan justru berbalik memunggungi Sonia. Entahlah ia sedang tak berselera, padahal ketika Marina belum mengetahui perselingkuhannya, Johan merasa begitu berhasrat pada Sonia, tapi setelah Marina tahu kebusukannya, ia justru tak bisa melampiaskan hasratnya dengan tenang, tanpa memikirkan apa-apa.

“Sudah malam? Ini baru jam 8, Mas,” jawab Sonia, padahal belum juga ia mengutarakan niatnya, jika begini alamat bisa gagal mendapatkan berlian baru. 

“Aku ngantuk.” 

Sonia merengut dengan dengan bibir mengerucut, jemari tangannya mulai merayap di manja di punggung Johan, apapun yang terjadi, ia harus mendapatkan apa yang kini sedang dia idamkan. “Maaas, masa udah tidur?” 

Tapi Johan yang sedang tak berhasrat, justru memberinya hadiah dengkuran. 

***

Pagi hari di rumah utama tuan Gusman, Nyonya Selina sedang sibuk mondar-mandir menyiapkan sarapan untuk putra sambungnya, dan para ART yang ada di rumah tersebut sudah tahu, jika tuan Gusman sedang di rumah, maka hanya nyonya Selina yang boleh menyiapkan makanan untuknya.

Dan setelah hidangan tersaji, tuan Gusman pun turun dari kamarnya, pria itu sudah rapi dengan setelan kerjanya. “Gung, Ayo sarapan dulu.” 

“Saya sudah sarapan, Tuan.” Dengan halus Agung menolak, karena memang pagi tadi ia sudah sarapan seadanya bersama orang-orang yang bekerja di rumah besar tersebut. 

Dan Lagi, Agung tak ingin kejadian lampau terulang kembali, karena di belakang tuan Gusman, ia pernah dimarahi nyonya Selina habis-habisan, hanya karena ia berani makan satu meja dengan tuan Gusman.

Dalam hati Agung berharap, semoga nyonya baru rumah ini akan segera hadir, jika tidak, maka nyonya Selina akan terus berbuat semena-mena. Wanita itu sudah seperti ibu suri yang enggan turun dari tahta yang seharusnya diduduki permaisuri, padahal tuan Cakrabima sudah wafat beberapa tahun silam.

“Baiklah, tunggu Aku di mobil.” 

“Baik, Tuan.”

Nyonya Selina mulai menyendokkan nasi ke piring tuan Gusman, “Sudah, Bu. Aku akan memilih laukku sendiri.” 

Nyonya Selina mengangguk, tuan Gusman menyendok sepotong ikan goreng, ia melirik sambal yang juga tersaji di hadapannya, seketika ia mengingat wanita yang beberapa hari ini mulai mengusik hatinya.

Tuan Gusman melirik ponselnya, ada rasa ingin mengirim pesan, mungkin sekedar menanyakan kabar. Tapi atas dasar apa? Karena hubungan mereka tak sedekat itu, teman bukan, kekasih apalagi. Lagi pula wanita itu masih berstatus istri orang, apa iya dia harus jadi pebinor? Memberinya dukungan untuk segera bercerai, bila perlu meminjamkan pengacara agar proses perceraian bisa dipercepat.

Tapi jika itu terjadi, apa kata dunia? Tuan Gusman pebisnis sukses yang dingin dan arogan, ternyata juga sukses menjadi pebinor. 

Bisa dipastikan setelah ini, Agung akan puas menertawakan dirinya, atau mungkin memberinya julukan pebinor tua.

“Teguh bilang, ada gonjang-ganjing di perusahaan, karena Kamu tak memiliki penerus.” 

Ucapan nyonya Selina membuyarkan lamunan tuan Gusman. “Aku tak berminat membicarakannya.”  

“Kenapa? Aku bisa membantu jika kamu ingin mencari seorang istri,” ujar nyonya Selina lembut, bahkan wajahnya terlihat tenang penuh senyuman.

“Aku belum ingin mencari pengganti Anna,” jawab tuan Gusman beralasan.

“Padahal aku punya kenalan wanita yang cantik dan juga anggun, pasti serasi denganmu.” 

Tuan Gusman diam tak menanggapi, ia justru mempercepat sarapannya, karena ingin buru-buru lari dari pembicaraan ini.

Kepala pelayan datang membawa map yang cukup tebal, “Tuan, kiriman ini baru saja datang,” ujarnya.

“Terima kasih,” ucap tuan Gusman tanpa minat, tanpa di buka pun ia sudah tahu apa isinya. Tuan Gusman kini diibaratkan seorang raja tanpa pewaris tahta, dan map ini adalah petisi dari bawahannya yang meminta dirinya agar segera mencari istri untuk melahirkan calon penerus baru. 

“Mereka pikir Senopati Group itu sebuah peternakan penghasil keturunan, seenaknya saja menyuruh orang menikah demi mendapatkan keturunan,” gumam tuan Gusman dalam hati. Membayangkannya saja membuat tuan Gusman mual, hingga terpaksa pria itu menghentikan sarapannya.

“Loh kenapa tidak dihabiskan?” Tanya nyonya Selina, tak biasanya tuan Gusman menyisakan makanan.

“Maaf, Bu. Mendadak Aku kehilangan selera makan.” Tuan Gusman meninggalkan meja makan, tak lupa ia membawa map dan juga ponselnya.

Di dalam mobil tuan Gusman mulai membuka amplop dan memeriksa apa gerangan isinya, Benar saja dugaan tuan Gusman, itu adalah petisi dari pemegang saham yang masih mendukungnya, mereka menginginkan dirinya segera memiliki penerus baru. Karena adik tiri dan sepupunya dinilai tak cukup kompeten untuk menggantikan posisinya kelak.

Dengan malas, tuan Gusman meletakkan kertas-kertas tersebut tanpa minat. “Gung, Kamu punya pacar?” Tanya tuan Gusman iseng.

“Sekarang tidak ada, Tuan.”

“Berarti, pernah ada,” tebak tuan Gusman. 

“Mmm … Begitulah.” Agung menyeringai. 

Tuan Gusman sedang sangat bosan dengan urusan pekerjaan, jadilah ia iseng bertanya hal-hal tak berfaedah pada asisten sekaligus sopir pribadinya tersebut. “Masih suka bertanya kabar padanya?” 

Agung masih santai menanggapi pertanyaan tuan Gusman. “Pernah, tapi sudah cukup lama.” 

“Bagaimana caramu menanyakan kabar, apa tidak canggung?” 

“Buat apa canggung, udah kayak teman biasa aja sekarang, malahan Dia sudah mau menikah.” 

Plak! 

Tuan Gusman memukul pundak Agung menggunakan kertas yang ada di tangannya. “Aku tak tanya Dia mau menikah, yang Aku tanya gimana caramu menanyakan kabarnya?” 

Memang sedikit menyebalkan, tapi begitulah sikap random tuan Gusman, kadang sangat ramah, kadang dingin, seringnya bersikap seenaknya sendiri. 

Agung kembali menggaruk kepalanya yang tak gatal, “Ya udah, tanya aja, apa kabar?”

Beberapa menit kemudian, di tempat Marina, wanita itu tengah mengucek matanya beberapa kali, demi memastikan pandangannya tidak salah. 

📥 Apa Kabar?

Begitu bunyi pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

1
Cindy
lanjut kak
Aan
Rindu rindu an dah ya......
🌷Vnyjkb🌷
😜😜🤣🤣🤣abg tua ,tingkahmu smakin gilaaa🤣🤣
Nar Sih
sabarr tuan gusman tinggal menghitung jam pasti rindu mu terobati
Siti Siti Saadah
awkward banget abg lanjut usia
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
aduh udah sepuh jgn terlalu gombal pk ulat bulu ya ampuuuun.... 🤦‍♀🤦‍♀🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
mantaaaaap...
Dew666
Pada lagi puber tuh pasangan calon pengantin 😍🥰💐❤️‍🩹😄
Esther Lestari
Saya juga rindu....kata Marina🤭
Hafizah Aressha R
rinduku ke pd tuan gusman hihihi
Dwi Istiani
belum update lgi yah kak 😁 bolak balik ngecek belum up 🤭
moon: lagi review kak, sabar ya /Sneer/
total 1 replies
Bunda Aish
jadi ingat kasus Tante me**ng dengan food blogger cb.... ujung-ujungnya duit 🙄
Bunda Aish
pasti kerjaan brondong mokondo nya soniak 😡
Rahmawati
ibu tiri sok berkuasa sekali
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
ni blum update apa lagi gangguan ya? 🤦‍♀🤦‍♀
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️: owalah kirain gangguan k moon 🤭🤭🙏🙏
moon: lagi di tulis kak /Joyful//Joyful/

sabar ya, dikiiit lagi
total 2 replies
Bunda Aish
uang Sonia didapat dari hasil morotin laki orang, lah sekarang gantian dong uang Sonia habis diporotin brondong mokondo 🫢
Bunda Aish
lucu 🤭 membayangkan wanita setengah baya yang polos ketika sedang grogi
Bunda Aish
Marina tahu kah kamu kalau anak-anak mu mulai mendapat pelajaran berharga atas sikap mereka selama ini...semoga mereka berdua bisa blajar dari kesalahan mereka selama ini dan berubah jadi lebih baik
Bunda Aish
yang kelihatan kinclong di luar ternyata bosok di dalamnya 😏 yang kusam, dianggap bodoh hmmmm ternyata jauh lebih hebat dan dipoles sedikit langsung keluar cahaya yang memang berasal dari hati yang tulus
Bunda Aish
semoga Diana segera sadar sebelum semua nya terlambat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!