Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Pa,ma,Senja mau kerja"cetus Senja di hadapan papa Brian dan mama Amelia.

perkara keinginan untuk bekerja bukanlah hal yang terpikir satu atau dua hari,sejak dua bulan kedatangannya di Indo,Senja sudah berpikir untuk mencari pekerjaan,tapi dia bingung bekerja apa dan dimana.

sebagai seseorang yang masih berkewarganegaraan China,dia cukup kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai keinginannya.

meskipun papa Brian dan mama Amelia sudah pindah kewarganegaraan,tapi dia masih ragu,ingin menetap di Indo selamanya atau nanti kembali lagi tinggal di China,tanah airnya sekaligus tempat dimana dia mendapatkan luka tak berdarah,hasil dari perbuatan orang -orang yang iri

"tapi kerja apa ya pa,ma?"

"gimana kalau kita buka katering?buat sementara,sebelum kamu dapat kerjaan"usul mama Amelia dan papa Brian mengangguk,setuju dengan usulan sang istri.

"boleh ma,tapi Jana jangan bagian masak ya"

"kalau nggak masak,apalagi?"

"bisa jadi tukang beli barang,packing,pasarin lewat sosmed,atau anter"semua dia masih bisa,kalau urusan jalan bisa pakai maps,gampang lah...tapi kalau masak,bisa -bisa orang keracunan atau minimal sakit perut lah atau paling minimal lagi,dia akan mengacau,fiks...itu akan terjadi.

"yakin nih?"

"yakinlah ma,Jana itu serba bisa,kecuali urusan masak"

"oke,besok kamu beli bahan ke pasar,trus lusa kamu antar"

"besok?cepet banget,emangnya mama udah ada rencana mau jual apa?"

"belum,cuman ada teman mama yang minta di bikinin nasi kuning,jadi sekalian kamu latihan,mama mau liat"

"siap ma"

...****************...

Brukk...

mendengar suara benda jatuh dari arah belakang,langkah kaki Senja terhenti,karena penasaran dia berbalik badan,ternyata ada seorang ibu -ibu yang sepertinya kepayahan membawa cukup banyak barang di tangannya,wanita paruh baya yang kira -kira seumuran mama Amelia itu menenteng kantong plastik ukuran sedang,beberapa buah.sampai akhirnya barang belanjaannya berjatuhan.

"astagfirullah...tante,sini aku bantu"unjuknya.

dia paling tidak bisa melihat ada orang kesusahan,apalagi wanita paruh baya,mengingatkannya pada sosok sang mama.membayangkan kalau mamanya yang berada di posisi seperti itu dan tidak ada yang menolong,dia tidak sanggup.

"terima kasih nak"ujar wanita itu,sambil memunguti barangnya yang jatuh dan ada sebagian yang terhambur akibat tali plastiknya putus dan isinya secara otomatis jatuh.di bantu Senja yang ikut memunguti.

"sama -sama tante,ini tante mau kemana?mobil?atau naik taksi?"

rasanya mustahil kalau naik sepeda motor seperti dirinya,dengan belanjaan sebanyak itu.

"tante mau cari taksi di depan"tunjuknya ke arah halte bus yang terletak di pinggir jalan.

"sini biar aku bantu tante"

"nggak usah nak,takut ngerepotin"

"nggak sama sekali tante,sini biar aku bantu"Senja terus memaksa wanita itu,dia benar -benar tidak tega membiarkannya sendirian membawa banyak barang.

"yaudah,sekali terima kasih"

akhirnya Senja benar -benar mengurungkan niat untuk mengambil motornya yang masih berada di parkiran,"gampang lah...nanti di ambil,nggak bakal hilang juga"

...****************...

kalau kemarin,Senja sibuk membantu mama Amelia membeli segala macam bahan baku yang di perlukan untuk membuat nasi kuning,maka hari ini,dia sibuk membantu mengantar nasi tersebut ke rumah salah satu teman mama Amelia,orang yang memesan nasi tersebut.

"hah...akhirnya selesai juga"monolognya,ini adalah ketiga kalinya dia bolak -balik dari rumahnya ke rumah pembeli.

mengantar menggunakan motor agak sedikit sulit,tidak bisa membawa dalam jumlah banyak,sehingga mau tidak mau harus beberapa kali.dan pesanan teman mama Amelia cukup banyak,sekitar 100 kotak nasi kuning lengkap.

jangan heran mama Amelia yang orang China bisa memasak nasi kuning,mamanya itu suka memasak dan suka mencoba menu -menu baru,kalau gagal akan coba lagi,bukan seperti dirinya yang sukanya jadi kang makannya.

back...

baru saja Senja mau naik ke atas motornya,panggilan seseorang membuatnya urung naik.

"nak..."

"siapa?"batinnya.namun dia tetap memutar tubuhnya 180 derajat ke arah sumber suara.

"kamu yang waktu itu kan?"

Senja mengerjitkan alis,tidak mengerti apa yang di maksud orang di depannya,waktu itu?waktu mana,dia tidak ingat,apa mereka pernah bertemu sebelumnya?

"yang kemarin bantu tante,di depan pasar"

"oh...tante yang kemarin itu?"pantas saja dia agak sedikit familiar,ingat sedikit!saking sedikitnya ibarat gambar,sempat buram.

"iya,waktu itu kita belum sempat kenalan,nama kamu siapa?"

"aku Senja tante,kalau tante?"

"kenalkan nama tante Sarah"

"kamu lagi apa disini?atau rumah kamu di sekitaran sini?"

"nggak tan,aku lagi bantu mama anter pesanan"

"oh...kamu lagi buru -buru?"

"nggak tan,ada apa?apa tante lagi butuh bantuan?"

"nggak,tante cuma mau undang kamu ke rumah buat makan siang,sekaligus balas kebaikan kamu waktu itu"

"nggak perlu tan,lagian aku ikhlas kok"

"tapi tante maksa nih"canda umi Sarah.

Senja yang berada di ambang kebingungan,akhirnya menerima tawaran umi Sarah,dia merasa tidak enak kalau menolak.

"baik tan,aku kirim pesan ke mama dulu"

"silahkan"

...****************...

di tengah -tengah mereka sedang menikmati makanan,tiba -tiba Senja melontarkan pertanyaan,pertanyaan yang membuat semua orang awalnya biasa saja,tapi akhirnya hanya bisa geleng -geleng kepala.

"tante,Senja boleh bertanya?"

"boleh,tentu saja boleh?kalau tante bisa jawab,pasti akan tante jawab"jawab umi Sarah,lembut

"di dalam islam,seorang perempuan bolehkan melamar seorang laki -laki?"

"iya boleh,jika sudah menemukan seseorang yang tepat,boleh saja perempuan mengajukan ta'aruf atau melamar laki -laki,dan seperti halnya laki -laki yang melamar perempuan"

"seperti sayyidah Khadijah yang mengajukan lamaran kepada baginda Nabi"

"berarti misal aku melamar Anak tante juga boleh?"

seketika suasana menjadi hening,semua orang menghentikan suapan mereka,pertanyaan itu berhasil membuat umi Sarah dan abi Ahmad kaget,apalagi orang yang di jadikan topik pembicaraan,ustadz Azzam yang sedang minum sampai tersedak,saking kagetnya.tidak pernah ada satupun perempuan yang berani mengatakan hal itu,terlebih di depan kedua orang tuanya langsung.

uhukkk...uhukkk...uhukkk…

mendengar putranya tersedak,umi Sarah gegas menyodorkan segelas air putih kepada ustadz Azzam.

"cepat minum Zam"

glukk...glukk...

setelah berhasil meredakan tenggorokannya,ustadz Azzam mengucapkan terima kasih pada umi Sarah

"kenapa ustadz tersedak?apa sudah baik -baik saja?"

lagi -lagi mereka semua melongo,mereka semua tidak menyangka atas pertanyaan yang di lontarkan Senja.

apa gadis itu tidak sadar bahwa Azzam tersedak karena akibat pertanyaan yang dia ucapkan.

"dia baik -baik saja,hanya terkejut dengan pertanyaan kamu"tutur umi Sarah menjelaskan.

"oh...tapi itukan cuma misal,kenapa ustadz harus sekaget itu?soalnya disini ustadz yang belum menikah,tidak mungkinkan aku misalin om"

kenapa tidak pria lain?atau seorang pria saja?

ingin rasanya ustadz Azzam berkata seperti itu,tapi dia urungkan,memilih diam tanpa memperpanjang perkara,lagian ucapan perempuan itu ada benarnya juga,itu hanya misal,kenapa dia harus sekaget itu?

bantu like dan comment biar aku lebih semangat....