SAHABATKU KEKASIHKU

Keduanya kini berada dalam keadaan yang tidak berjarak, Satria tersenyum menatap Ira dengan lembut, tangannya meraih wajah istrinya dan mengecup bibir Istrinya lembut

"Kamu tadi manggil apa?" tanya Satria

"Satria"

"Seharusnya?"

"Iya sorry yang, masih belum terbiasa" ucap Ira

"Ini masih sakit?" Tanya Satria mengusap bibir Istrinya

"Sedikit"

"Aku menginginkannya, boleh?" Tanya Satria

Ira menatap Satria dan mengangguk pelan, Satria langsung tersenyum dan kemudian mencium perlahan bibir Ira, melu*matnya pelan, tangan Satria meraba pinggang dan punggung istrinya, sentuhan yang sangat lembut berhasil membuat istrinya kini mulai mende*sah, Perlahan Satria membuka semua baju yang di pakai wanitanya, kini pemandangan indah tubuh istrinya terpampang nyata, has*rat Satria langsung melesat tinggi

Sedangkan Ira yang sudah merasakan tubuhnya terasa terbakar, dengan reflek alaminya membuka semua baju Suaminya, dan keduanya sudah polos tanpa sehelai benangpun, tangan Satria yang meremas kedua bukit kembarnya membuat Ira semakin melayang, hingga ada sesuatu yang di rasakan Ira kini memasuki miliknya

"Sshh, yang, apa jarimu bersih?" Tanya Ira di tengah Desa*hannya

"Hem, sshh, enak yang?"

Ira tidak menjawab dan hanya menegangkan tubuhnya, jari Satria dengan aktif bermain di dalam sana, hingga membuat tubuh Ira semakin menegang, Satria tersenyum melihat milik istrinya kini sudah mulai basah, keduanya masih posisi berdiri dan Satria melepaskan Jarinya dengan pelan

Perlahan Satria membalik tubuh istrinya dan kini sudah menghadap tembok, kedua tangannya kini meraba kedua bukit kembar istrinya lagi, dan meremasnya berulang-ulang, Ira mend*esah kembali, bibir dan lidah Satria bermain di punggung Ira dan sesekali menggigitnya hingga meninggalkan banyak jejak disana

Ira sangat terkejut ketika merasakan milik suaminya berusaha memasukinya dari belakang

"Auh, yang?!" Ucap Ira

"Rileks yang, aku masukkan dari belakang ya?"

"Aku takut yang"

"Tenang, rileks, sakit sebentar" ucap Satria

Ira hanya terdiam dan berusaha menghangatkan kembali tubuhnya dengan menempelkan tangan Satria di bukit kembarnya, Satria tersenyum meremasnya lagi dan sesekali bermain di puncaknya, dengan gerakan yang sedikit kuat Satria mendorong pusakanya masuk ke dalam inti*m sang istri hingga berhasil masuk dan membuat Ira memekik

"Ah!, Pelan yang"

Satria membiarkan miliknya terbenam dan mengusap perut bawah istrinya lembut untuk memberikan kenyamanan, dengan pelan Satria menggerakkan maju mundur miliknya

"Yang, Ohh, sshh, milikmu sangat sempit, apa masih sakit?" Ucap Satria

"Emh, sshh, sedikit yang"

Gerakan Satria kini berubah menjadi agak cepat dan dalam, kaki Ira agak di lebarkan dan tubuhnya sedikit condong ke depan, kini akses keluar masuk pusaka Satria terasa lebih mudah, hingga kemudian Satria memacunya dengan cepat dan dalam, tubuh Ira terguncang saat milik suaminya memasukinya berulang kali, gerakannya makin cepat dan tangan Satria beralih memegangi pinggul istrinya untuk menahan dan menancapkan miliknya dengan dalam, hingga akhirnya keduanya berteriak saat meledakkan sesuatu secara bersamaan

Peluh bercucuran di tubuh keduanya, nafas yang memburu terdengar dengan jelas dan saling bersahutan, Satria mengeluarkan pusakanya dan melihat miliknya meleleh keluar dari milik istrinya, Satria mengambil tisue dan membersihkannya perlahan, kemudian memeluk istrinya kembali

"Terimakasih sayang, kau capek?"

Ira masih mengatur nafasnya kembali sebelum Satria kini menginginkan dirinya lagi, perlahan Satria mengangkat tubuhnya, menggendongnya seperti Koala dan duduk di sofa, kini tubuh Ira di pangkuan suaminya

"Masukkan sayang, aku masih menginginkanmu" ucap Satria lirih

Ira sempat bingung dengan keinginan Satria, namun tangan Satria menuntun tangan Ira untuk mengelus miliknya yang sudah tegak menantang untuk memasukkan ke dalam miliknya, dan kini milik Satria terbenam sempurna di dalam sana

Ira mulai menggerakkan tubuhnya ke atas dan kebawah, terlihat milik Satria kini keluar masuk menerjang miliknya, hingga sebuah hasrat yang sangat nikmat di rasakan oleh Ira membuatnya mendesah dan berteriak berkali-kali

"Yang, aakh, aku ingin_" ucap Ira

"Lepaskan yang, kita bersama, ooh"

Tak lama kemudian keduanya berteriak melepaskan puncak kenikmatan yang sudah siap meledak lagi di dalam sana

"AAAH!"

Satria langsung ******* bibir Ira kembali, kemudian memeluknya erat dalam keadaan duduk polos di atas sofa, Satria tersenyum melihat pemandangan seksi tubuhnya dan istrinya terlihat di depan kaca di depannya

"Yang, lihat ke belakang, cepat" ucap Satria

"Ada apa sih Yang, aku masih capek" ucap Ira yang masih polos dipangkuan suaminya

"Sudah, cepat noleh bentar"

Ira menuruti keinginan suaminya dan menoleh ke belakang, dirinya sangat terkejut melihat bayangannya di dalam cermin dan langsung memeluk kembali Satria, dengan muka yang tampak kemerahan karena malu, Satria terkikik melihat Istrinya yang malu dan bahkan menyembunyikan wajahnya di leher Satria

*

Sementara di luar sana Rio sudah mengumpat berkali-kali di depan Andre, pasalnya saat Rio tengah melewati kamar Satria, melihat keduanya bertempur dalam kenik*matan hingga lupa menutup korden jendelanya, sontak Rio langsung shock melihat pemandangan panas di siang hari dan ngacir dengan kepalanya yang serasa berasap

"Bang*sat, dasar teman lak*nat!" Ucap Rio kesal

"Kenapa loe, katanya mau cari makanan keluar Villa, kok datang-datang malah emosi?" Tanya Andre heran

"Keterlaluan Satria itu Ndre" ucap Rio

"Kenapa emang?"

"Lagi nusuk istrinya dari belakang, kordennya gak ditutup, mata gue jadi ngelihat, breng*sek!" ucap Rio

"Apa, hahaha, terus?" Ucap Andre makin penasaran

"Terus teriak lah mereka pada ngerasa nikmat, bang*sat!" Ucap Rio

Andre makin tertawa lagi, dan Rio langsung nyemplung ke kolam renang untuk mendinginkan kepalanya

Sesaat kemudian keluarlah Iwan dan istrinya yang sudah tercetak banyak tato alami menempel di leher nya

"Emh, lihat tu si bumil, semakin besar hamilnya semakin besar pula lib*idonya" ucap Rio

"Hehe, iya ya, yang sudah pada punya pasangan Sah, lagi ngerjai kita nih kayaknya" ucap Andre

Dan muncullah Satria dan pasangannya yang sudah nyengir, ikutan nimbrung di teras dekat kolam renang, kini semuanya berkumpul dan saling melempar bercandaan yang membuat suasana makin ramai, selama 3 hari mereka berada di Villa itu dan akhirnya segera pulang ke Jakarta bersama-sama

Bulan madu Satria dan Ira memang sengaja di tunda oleh keduanya dikarenakan adanya kontrak kerja yang harus di selesaikan dan nilainya sangat besar di perusahaan masing-masing, hingga akhirnya keduanya memutuskan segera kembali ke Jakarta dan bekerja kembali seperti biasanya

Kali ini sudah diputuskan bahwa keduanya akan tinggal di apartemen mewah milik Satria yang baru, Apartemen Ini lebih besar dan nyaman untuk di tempati dua orang, Ira sangat senang mendapati ada ruang kerja untuknya juga di sana

Pagi ini tidak seperti biasanya, Ira sudah bangun sebelum subuh dan sudah memasak untuk suaminya, juga mempersiapkan dirinya untuk bekerja, semua makanan untuk sarapan pagi juga sudah siap, Satria tersenyum dan mengecup kening dan bibir istrinya kemudian duduk bersama untuk sarapan, setelah semua selesai, keduanya berangkat kerja, kali ini keduanya bawa mobil pribadi masing-masing di karenakan Keduanya punya kesibukan yang berbeda

Hingga Satria akhirnya sampai juga di tempat kerja, Satria terkejut mendapati Imelda sudah berada diruangannya bersama dengan sekertaris nya

"Maaf kalian sudah disini, bukankah kita ada janji nanti siang?," Ucap Satria tenang

"Iya, selamat ya Sat akhirnya kamu menikah juga" ucap Imelda

"Iya terimakasih" ucap Satria

"Jadi apa dulu yang kita bicarakan?" Tanya Satria kepada Imelda

"Aku ingin kontrak kerja sama dengan perusahaan mu" ucap Imelda

"Hem, aku akan lihat proposal nya dulu" ucap Satria

"Jadi kamu gak percaya?" Ucap Ira

"Bukan begitu, kita harus sesuai prosedur dan profesional dalam bekerja Mel"

"Baiklah, ini pelajarilah dulu, kalau kamu ok, aku ingin kerjasama" ucap Imelda kemudian segera beranjak pergi dari kantor Satria

Bersambung

Kisah ini kelanjutan dari Karya Author yang pertama "POWER OF WOMAN"

Masih bisa Up sekali sehari 1 Episode

Jangan lupa berikan dukungan Author

LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN

FAVORIT FAVORIT FAVORIT

HADIAH HADIAH HADIAH

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE