SAHABATKU KEKASIHKU
Dengan langkah cepat seorang wanita menuju sebuah kamar hotel, sebuah pesan dari ponselnya membuat dadanya bergemuruh dan ingin segera melihat dengan mata kepalanya sendiri benarkah sang kekasih sedang berada dalam sebuah kamar hotel dengan seorang wanita
Wanita itu adalah Ira Maya Hartanto, anak tunggal dari keluarga pemilik perusahaan JAYA TEXTILE HARTANTO, keluarga yang sangat disegani dan dihormati karena kesuksesannya di dunia bisnis beserta kedermawanannya
Walaupun berasal dari keluarga kaya, Ira tidak pernah manja dan hidup glamor, justru didikan orang tua yang selalu mengajarkan hidup sederhana mampu membentuk pribadi Ira menjadi kuat dan mandiri, hingga akhirnya Ira memutuskan untuk kuliah di Ibu kota Jakarta dan bekerja di sana
Begitu juga dengan kisah cinta dan persahabatannya, Ira mempunyai empat orang sahabat yang pernah hidup dalam satu kontrakan ketika masih duduk di bangku perkuliahan, kini ke tiga sahabatnya sudah membina rumah tangga masing-masing, kecuali dirinya dan Satria Adijaya yang masih belum berfikir untuk mencari pasangan hidup ke pelaminan
Ira dan Satria hampir memiliki nasip yang sama dalam menjalani kisah cintanya, Satria yang di khianati boleh tunangannya ketika akan menikah dan Ira yang sudah dua kali di khianati oleh kekasihnya, hingga akhirnya menerima perjodohan kedua orang tuanya dengan anak teman bisnisnya yaitu Tama Mahardika
Awalnya semua berjalan sempurna, perkenalan dengan karakter masing-masing berjalan dengan lancar, Tama sepertinya sosok laki-laki yang penyayang dan bertanggung jawab, hingga jalinan kasih keduanya berjalan hampir 2 tahun, sampai pada akhirnya, sore itu Ira mendapatkan pesan masuk beserta pesan foto yang memperlihatkan bahwa kekasihnya sedang berada di kamar hotel dengan seorang wanita
Ira memaksa untuk mengambil kunci kamar hotel ke resepsionis, setelah mendapatkannya segera menuju kamar hotel yang dituju, dengan pelan Ira membuka pintu kamar itu dan masuk, bagaikan tersambar petir, Ira melihat bagaiman kekasihnya bergelut diatas ranjang sedang menikmati tubuh seorang wanita, memompanya dengan keras sampai tidak menyadari kehadiran Ira di sana
"Jadi begini yang kau lakukan di belakangku Tama?" suara Ira mengejutkan aktifitas gila kedua orang yang ada di atas ranjang
"Ira, Kau?"
Ucap Tama yang sangat terkejut tak percaya melihat kehadiran Ira dengan tubuh polosnya
"iya, ini aku, wanita yang kau pikir bisa kau bodohi, Breng*sek!"
Ira segera mengeluarkan handphone dan memfoto kedua orang yang masih bertelanjang bulat diatas ranjang
"hei ! apa yang kau lakukan Ira, jangan menggambil gambar sembarangan!"
Bentak Tama sambil menutupi tubuhnya dengan selimut
"ini untuk bukti, agar aku bisa lepas dari pertunangan bodoh yang keluargamu inginkan, Bang*sat!"
"Jangan lakukan itu Ira, kita bisa bisa bicara baik-baik, ini hanya salah paham"
"hal seperti ini kau bilang salah paham, dasar Baji*ngan kau Tama!"
Ira segera melangkah cepat keluar dari kamar hotel, dan segera menuju ke suatu tempat, sampai di sana Ira langsung duduk mengambil handphone yang ada dalam tasnya untuk menghubungi seseorang
"Halo, Sat kamu dimana?"
"Aku lagi di Apartemen, barusan nyampek, ada apa sih Ir?"
"Aku lagi suntuk Sat, membutuhkan mu, bisa kamu ke sini sekarang?"
"Oke, kamu jangan kemana-mana, aku akan ke sana"
TUT TUT
Sambungan telepon terputus
Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki yang merupakan sahabat Ira sejak SMP, Satria berlari kecil menuju ke tempat meja yang di tempati Ira dan segera duduk di depan Ira lalu memesan minuman kesukaan di Cafe Ambarawa ini
"dah lama disini Ir?" tanya Satria
"Hem, lumayan "
"Ada apa lagi?"
"Nih lihat, buka galeri dan video nya" Ira menyerahkan Handphone nya
"What!, An*jing si Tama Ir, lagi ngang*kang sama siapa ini bang*sat?"
"Ya mana gue tau, gak sempat kenalan tadi"
"Jadi ini barusan Ir, Baji*ngan bener ya si Tama, pengen gue hajar ini orang, terus kamu gimana?"
"Gimana apanya?"
"Ya nasip pertunangan lu lah, masih mau lanjut ?"
" Ih, ya jelas ogah, jijik gue sama si Tama, aku mau putusin saja, sebelumnya ngomong ke orang tua ku dulu sama bawa buktinya"
"Tapi loe gak pa pa kan Ir?, Perasaan loe sekarang gimana?, gak niat bunuh diri nyemplung ke Empang kan loe, takut aku lihat kamunya"
"Anjir, ya Enggaklah, ngapain nyiksa diri gitu, kegantengan tu si Tama kalau aku gituin"
"Ya siapa tau, tapi kamu baik-baik saja kan?"
"Entahlah Sat, aku kira Tama beda dari laki-laki yang sudah menyakiti aku sebelumnya, nggak taunya sama saja, setahun lebih aku membangun kepercayaan dan cinta buat dia, tapi kenyataannya seperti ini, nyesek banget Sat"
"Yang sabar Ir, namanya juga perjalanan hidup, lihat ni aku, sama kan kayak kamu, selalu di khianati pasangan, malah lebih parah aku"
"iya sih, wanita lu kebangetan emang ya, 3 hari menjelang nikah sama lu, eh malah main kuda-kudaan sama cowok lain, ha ha ha"
"Mulai kamu ya, seneng banget lihat aku menderita"
"Eh, Maaf Sat, kelepasan ni"
"Dasar, nggak nyadar nasip kamu sekarang sama kayak aku, mau aku olok-olok juga ni?"
"Coba aja kalau berani, mau aku tendang!"
"Dih, giliran diri sendiri main ngancam"
"Bodo, kan aku cewek, ya kamu harus ngalah lah "
"Main beda-bedain gander ni ceritanya"
"ya kan emang gitu kenyataannya'
"Halah, gender kita sih beda tapi kelakuan kamu sama saja"
"Kayak Cowok maksutnya?"
"Gak lagi, kayak Preman pasar malah"
"Bodo amat, pusing aku Sat, heran sama nasip kita ya, susah banget nyari pasangan yang setia"
"Bener tu, aku juga heran, lihat sahabat kita yang lain, dah pada bahagia sama kehidupan rumah tangganya, bentar lagi mereka akan melahirkan anak yang lucu"
"Hem, ngiri ya rasanya, kapan aku bisa ketemu pasangan kayak mereka, pengertian ,setia dan saling menghargai satu sama lain"
"sudah Ir, kita bersyukur aja, kita juga masih bisa berbagi kan, saling bantu"
"Yap, makasih ya Sat, kamu dah baik banget sama aku"
"sama-sama Ir, kamu juga selalu ada buat aku" ucap Satria sambil mengerjab-ngerjabkan matanya
"Ih, dasar, jijik aku lihatnya Sat" ucap Ira
"Hahaha" keduanya tertawa bersama
Mereka kini sangat bahagia, saling bercanda dan menghibur diri bareng, hingga tak terasa malam makin larut hingga jam satu malam, pegawai Cafe di sana sudah terbiasa dengan kelakuan mereka berdua, apalagi Satria adalah pemilik Cafenya yang sangat welcome dengan para pegawainya
"sudah malam Ir, yok aku antar pulang"
"aku bawa mobil sendiri aja Sat"
"Eh sembarangan, ini dah jam berapa, bahaya cewek jalan sendiri"
"Heh, mulai nyinyir kayak emak-emak"
Satria segera mengantar Ira pulang, di dalam perjalanan panggilan masuk dari handphone Ira berdering berkali-kali, Ira hanya melihatnya dan tidak menerimanya
"Siapa, Tama Ir?"
"Iya, tau tu orang mau ngapain lagi"
"Gak diangkat tu?" tanya Satria
"Males, paling ngajak adu argumen tu orang, bela diri sendiri, malah bikin emosi, menyebalkan"
"ya tapi masalah kalian kan tetep harus dibicarakan baik-baik, gak bisa main ilang-ilangan gitu aja, ingat Ir, jaga perasaan orang tua kamu tu"
"Iya, aku juga mikir kalau soal itu Sat"
(Kisah ini kelanjutan dari Karya Author yang pertama "POWER OF WOMAN" disarankan untuk mengintipnya agar bisa lebih paham )
Bersambung
Jangan lupa
LIKE
KOMEN
FAVORIT
HADIAH
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
POWER OF WOMAN
DOKTER ALENA
AKULAH WANITAMU
THE TRIPLETS
ACCIDENT IN LOVE
SUDAH SELESAI DIBACA, LNJUT KISAH IRA DN SATRIA SAHABATNYA REYNA..
2024-07-10
1
suharwati jeni
suka
2024-05-04
1
Sari
aku mampir gie thor smua karya mu sangat bagus aku suka
2024-04-07
0