Cinta Di Dalam Perjodohan

"Apa maksud mu." Tanya Azka.

"Maaf tuan, bukan nya saya lancang menasehati anda tapi menurut saya anda sudah keterlaluan tuan. Bukan nya anda sudah memiliki istri yang cantik dan masih tersegel dengan aman dan rapi, tapi mengapa anda masih mau bermain dengan wanita lain. Nona Natasya sudah membantu Anda untuk sembuh tapi ketika anda sudah sembuh kenapa ada mengkhianati nya. Saya tidak menyangka anda pria seperti itu tuan.

"Sayang, ada apa ini, kenapa ribut sekali." Ucap Natasya yang keluar dari ruang pribadi Azka dengan masih sempoyongan.

Natasya jatuh ke dalam pelukan Azka dan memeluk nya. Bayu terkejut bukan main saat melihat Natasya keluar dari ruang pribadi Azka. Dugaan dan Fitnahan yang di tuduh kan nya ternyata salah 100 persen.

"Maaf tuan, saya tidak ingin mengganggu momen anda bersama nona, saya permisi dulu." Ucap Bayu dan langsung keluar dari ruangan Azka dengan wajah yang memerah menahan malu.

"Mampus aku, bisa di pecat sekarang juga. Nona bantu saya, buat isi hati tuan Azka membaik." Batin Bayu.

"Kamu sudah bangun, apa mau lagi." Tanya Azka.

"Sayang.. Aku lelah, aku ingin makan." Jawab Natasya.

"Makan aku saja." Ucap Azka sambil mencium dahi Natasya.

"Sayang, aku benar-benar lapar, kamu sudah menghabiskan ku tapi tidak mau bertanggung jawab."

"Hmm kita main sekali lagi." Ucap Azka.

"Sekali lagi, tidak-tidak aku tidak sanggup." Kata Natasya.

"Kalau begitu, aku tidak mau menemani mu makan."

"Sayang, kenapa kamu tega sekali pada ku." Natasya mendudukkan kepala nya.

"Aku bercanda sayang, ayo kita makan. Kamu mau makan apa." Tanya Azka.

"Kita makan di kantin perusahaan saja ya, di sana makanan nya enak." Jawab Natasya.

"Apa benar enak, aku belum pernah makan di sana."

"Sekarang ayo kita makan di sana, aku sudah banyak kehilangan tenaga." Ucap Natasya.

"Ayo, untuk istri tercinta ku apa yang tidak." Kata Azka.

Natasya agak berjaga jarak pada Azka, ia takut jika diri nya di cap. tidak baik oleh seisi perusahaan jika terlalu dekat dengan Azka.

"Sayang, kenapa tidak menunggu ku." Azka tersenyum sambil menggandeng tangan Natasya.

Kejadian ini menjadi gosip baru di Winarta grup, mereka semua tidak menyadari jika wanita yang kemarin di bawa Azka adalah Natasya. Tidak ada yang berani melirik ke pasangan bahagia ini karena takut terkena masalah.

"Sayang, tidak enak dan karyawan di sini." Ucap Natasya.

"Hay kalian, apa kalian keberatan jika saya dan nona ini bergandengan tangan." Tanya Azka pada karyawan yang sedang berkumpul.

"Ti... tidak tuan." Jawab mereka semua dan langsung pergi meninggalkan Azka dan Natasya.

"Tidak ada yang keberatan, jadi buat apa merasa tidak enak." Ucap Azka.

"Kamu benar-benar membuat ku malu, dasar si bucin Azka." Kata Natasya.

"Kamu duduk biar aku yang memesan makanan." Ucap Azka.

"Tapi kamu harus mengantri, tidak ada menyerobot antrian karena mereka semua juga lapar." Kata Natasya.

"Sayang, aku bos di perusahaan ini dan aku harus mengantri makanan."

"Mau atau tidak, kalau tidak biar aku saja." Kata Natasya.

"Baiklah, aku saja."

Azka berjalan mendekati antrian yang cukup panjang, Mereka semua terkejut saat melihat kedatangan Azka dan langsung ingin menyingkir.

"Anda bisa duluan tuan." Ucap salah satu orang.

"Tidak ada yang menyingkir, tetap dalam antrian seperti tadi atau kalian saya pecat."

Mereka semua langsung berbaris rapi seperti semula, ancaman Azka membuat kaki mereka gemetar, apalagi Azka memancar aura yang dingin dan terlihat kejam.

Setelah setengah jam berdiri akhirnya giliran Azka yang mengambil jatah makanan nya, ia memesan semua makanan yang ada, karena tidak tau makanan kesukaan Natasya.

"Yeaa sudah sampai." Ucap Natasya.

"Biar aku suapi." Kata Azka.

"Tidak, ini memalukan, aku bisa makan sendiri."

"Sejak kapan kamu berani membantah perkataan ku." Ucap Azka dengan memasang wajah yang berbeda.

"Sayang, kamu marah, jangan marah maaf." Natasya sangat takut jika Azka marah, apalagi mereka sedang berada di tempat umum.

"Buka mulut mu." Ucap Azka.

Natasya langsung membuka mulut nya, dan perlahan dan penuh perhatian Azka menyuapi Natasya makan sampai makanan itu habis.

"Sudah kenyang." Tanya Azka.

"Sudah, terimakasih. Kamu masih marah pada ku."

Azka diam tidak menjawab Natasya, ia membuka air mineral dan memberikan nya pada Natasya.

"Minum." Ucap Azka.

"Aku tidak akan bisa marah pada mu sayang, aku hanya berpura-pura saja." Azka memeluk Natasya yang terlihat sangat sedih.

Natasya membalas pelukan itu, ntah kenapa ia sangat takut jika Azka kembali seperti dulu lagi.

"Kamu membuat ku takut." Ucap Natasya