NovelToon NovelToon
KAKAK TIRIKU JODOHKU

KAKAK TIRIKU JODOHKU

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat
Popularitas:714.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lusica Jung 2

Aster Jung adalah gadis cantik dan satu-satunya putri dalam keluarga Jung. Aster memiliki teman masa kecil bernama Zian Rey. Awalnya semua baik-baik saja tapi persahabatan mereka perlahan merenggang saat keduanya beranjak remaja hingga Rey dan Aster menjadi musuh bebuyutan.

"Zian Rey, aku tidak akan pernah kalah darimu. Akan ku buktikan pada dunia jika aku lebih baik darimu."

Banyak yang menyayangkan renggangnya persahabatan mereka termasuk keluarga besar Rey dan Aster. Mereka ingin mereka bisa bersatu. Hingga sebuah keputusan besar pun diambil, Aster dan Rey menjadi saudara tiri.

Dan seiring berjalannya waktu benih-benih cinta tumbuh di hati mereka berdua. Rey dan Aster saling mencintai namun sama-sama tidak ada yang menyadari perasaan masing-masing. Dan Rey baru menyadari betapa besar arti kehadiran Aster setelah wanita itu pergi dari hidupnya.

Enam tahun kemudian Aster kembali dengan seorang gadis kecil bernama Hanyeon.

"Sebenarnya dia adalah Putri kandungmu. Benih yang malam itu kau tanam di dalam rahimku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 "Aster Di Lamar"

Semua sudah berada di meja makan kecuali Rey Bungsu Zian itu masih belum keluar dari kamarnya. Sementara Hanyeon berada dalam pangkuan Kris, mereka berdua bercanda dan tak jarang tawa renyah keluar dari bibir mungil Hanyeon

"Ahhh! Uncle hentikan, kau membuat perutku sakit. Hahahahha!" Kris menggelitik perut Hanyeon, sementara Aster hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah mereka. Zian Lee yang tak mau kalah langsung mengambil Hanyeon dari pangkuan Kris.

"Nah, sekarang, Hanyeon, giliran main dengan kakek ne. Unclemu sudah kelelahan, mungkin saja karna faktor U."

"PAPA."

Lee membawa Hanyeon menjauh dari Kris. Kris yang merasa tak terima segera bangkit dari duduknya dan mengejar Lee yang membawa lari-lari Hanyeon. "Pa, kembalikan Hanyeon padaku." Renggek Kris memohon

"Tidak mau, memangnya kau saja. Papa juga ingin bermain dengannya." Sahut Yesung menimpali.

"Apa kalian fikir putriku adalah barang yang bisa diperebutkan." Seru suara dingin yang berasal dari belakang. Terlihat Rey menuruni tangga dengan tatapan dinginnya. Hanyeon tersenyum dan segera turun dari gendongan Yesung.

"Papa," Yeon berhambur ke dalam pelukan Rey yang membuka kedua tangannya lalu membawa gadis kecil itu ke dalam gendongannya. "Wow, Daddy sangat tampan." Yeon berseru puas melihat bagaimana tampannya Rey hari ini.

Dia menuruti permintaan Hanyeon. Sebuah kemeja lengan terbuka berwarna putih yang tiga kancing teratasnya di biarkan terbuka hingga memperlihatkan singket hitam yang menjadi dalaman kemejanya dan celana bahan hitam.

Sementara itu, Aster hanya bisa mendengus geli, memangnya apa sih kerennya Rey dengan pakaian lengan terbuka seperti itu? Ya meskipun Aster tak bisa memungkiri betapa panasnya Rey dalam balutan kemeja itu.

Malam semakin larut. Namun mereka masih tetap terjaga, saat ini keduanya tengah duduk dihalaman belakang menikmati langit malam bertabur bintang. Kepala Aster bersandar pada bahu kiri Rey sementara tangan mereka saling bertautan.

Sesekali Aster mengusap lengannya yang hanya tertutup kain tipis dressnya, udara malam kian menusuk dan bodohnya dia tidak membawa mantel hangatnya saat keluar tadi, sementara Rey terlihat biasa-biasa saja meskipun kemeja lengan terbuka yang membalut tubuhnya. "Kau kedinginan?" tanya Rey seraya melirik Aster.

Wanita itu mengangguk. "Sedikit." jawabnya. Rey melepaskan genggamannya dan beralih memeluk tubuh Aster dengan salah satu tangannya. Mencoba menyalurkan rasa hangat pada tubuh wanitanya.

Keduanya kembali larut dalam suasana hening yang menghanyutkan. Tak sepatah-kata pun keluar dari bibir Rey maupun Aster. Mereka sama-sama menikmati suasana yang menyejukkan hati dan jiwa. "Oh ya, Rey," Kemudian Aster mengangkat wajahnya dan menatap wajah Luhan yang kini menatap padanya

"Ada apa?" tanya Rey

Aster tampak berfikir kemudian menggeleng. "Tidak jadi, tiba-tiba aku mengantuk, bagaimana kalau kita masuk sekarang? Malam ini kau bisa tidur bersama, Hanyeon, lagi." Ucap Aster seraya bangkit dari duduknyal "Baiklah kalau kau masih ingin di sini, aku masuk duluan ne." Aster tersenyum dan mulai beranjak sampai seruan Rey menghentikan langkahnya.

"Aster, tunggu." Dan otomatis membuat langkah Aster terhenti. Rey bangkit dari duduknya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya. Aster tampak bingung dan terus bertanya-tanya.

"Ada apa?" Tanya Aster memastikan. Rey meraih tangan Aster kemudian menyematkan cincin itu pada jari manisnya.

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk meresmikan hubungan kita. Aku ingin kita bertiga menjadi keluarga kecil yang utuh, untuk itu menikahlah denganku." Pinta Rey bersungguh-sungguh. Kedua mata Aster tampak berkaca-kaca, ia kehilangan kata-katanya saat melihat cincin yang kini tersemat dijari manisnya.

"Rey, ini...?" Aster mengangkat wajahnya dan menatap Rey tak percaya. Pria itu mengangguk, Aster menyeka air matanya dan berhambur memeluk Rey. Air matanya jatuh tanpa mampu ia cegah. Aster sampai kehilangan kata-kata saking bahagianya. Rey tersenyum dan dengan senang hati dia membalas pelukkan Aster

"Aku mau, Rey. Aku mau menikah denganmu." jawabnya lirih.

Rey melonggarkan pelukkannya, sorot mata kanannya yang teduh menatap sepasang mutiara hazel Aster begitu dalam. Perlahan tapi pasti Rey mendekatkan wajahnya pada wajah Aster kemudian mel*mat pelan bibir ranumnya. Iris kanannya tertutup rapat begitu pula dengan kedua mata Aster, kedua tangannya mengalung pada leher Rey.

Semakin lama ciu*an itu berubah menjadi ciu*an panas yang menuntut, tidak hanya bi*ir mereka saja yang saling beradu panas, namun lidah mereka pula turut mengambil alih.

Dan live kiss yang mereka lakukan membuat seseorang hanya bisa menggigit jarinya. Orang tersebut mengintip dari balik jendela kamarnya, dan melihat mereka yang begitu panas membuatnya ingin segera memiliki pasangan juga kemudian menikah dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.

"Kapan aku bisa seperti mereka juga? Aku kan juga ingin berciuman seperti itu. Ya Tuhan, segeralah kirimkah jodoh untukku. Tidak perlu cantik yang penting dia memiliki wajah yang mungil, mata yang bulat, hidung yang mancung dan bibir yang tipis.

Tidak perlu sexy yang penting dia memiliki kulit seputih porselen dan bentuk tubuh yang ramping serta berkaki jenjang. Rambutnya tidak perlu terlalu indah yang penting panjang, bergelombang dan berkilau. Yang biasa-biasa saja asalkan dia lihai di atas kasur." Ujar orang tersebut yang tak lain dan bukan adalah Kris.

Melihat Rey dan Aster yang begitu bahagia membuat Kris merasa iri dan dia ingin segera memiliki pasangan juga. Tapi sayangnya Tuhan masih belum juga mengirimkan jodoh untuknya. Kris masih menunggu dengan sangat sabar sampai jodohnya datang.

Tak ingin tersiksa semakin lama karna tak bisa seperti mereka, Kris memutuskan meninggalkan ambang jendela dan pergi berbaring di kasur king size miliknya. Dan dia berharap supaya bisa mimpi indah malam ini. Tidak muluk-muluk, setidaknya hanya sebuah ciuman dan menurut Kris itu sudah lebih dari cukup.

.

.

.

Malam yang dingin telah berlalu. Bulan telah kembali keperaduannya, sinar Mentari pagi yang hangat kini menggantikan peran Bulan mendampingi Bumi.

Di sebuah dapur yang sangat megah dan eletant. Terlihat sepasang Ibu dan anak tengah menyiapkan sarapan untuk semua penghuni rumah.

Gerakan tangan sang Ibu yang begitu cekatan tiba-tiba terhenti mana kala iris matanya menangkap sesuatu yang berkilauan tersemat pada jari manis putrinya "Aster, cincin ini! Kapan kau membelinya?!Kenapa sebelumnya Ibu tidak pernah melihat kau memakainya?" tanya wanita itu yang tak lain adalah Kahi.

Aster tersenyum manis. "Apakah Indah?" Kahi mengangguk. "Bukan aku yang membelinya. Tapi, Rey, dia melamarku semalam dan mengatakan ingin segera menikahiku." Jawab Aster menuturkan. Kahi menatap Aster tak percaya

"Benarkah?" wanita itu mengangguk. Kemudian Kahi segera memeluk putrinya itu. "Selamat, Sayang, Ibu turut bahagia untukmu." Aster tersenyum dan membalas pelukkan Kahi

"Gomawo, Bu, doakan saja yang terbaik untuk kami." Kahi mengangguk

"Pasti, Sayang."

Mereka melepaskan pelukkannya dan segera menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda. Baik Kahi maupun Aster tidak ingin membuat para pria sampai terlambat bekerja hanya karna sarapannya tidak siap tepat waktu.

Dan setelah lebih dari satu jam. Sarapan pun siapa, satu persatu mendatangi meja makan. Rey datang bersama Hanyeon digendongannya.

"Morning Princess." Sapa Aster pada putri kecilnya. Lalu pandangan Aster bergulir pada Rey. "Kau akan kembali bekerja hari ini?" tanya Aster melihat Rey telah rapi dengan pakaian kerjanya. Kemeja putih lengan panjang yang dibalut Vest abu-abu gelap yang senada dengan celana bahan dan jasnya.

"Hm, ada pertemuan penting hari ini. Malam ini aku akan membawamu dan Hanyeon makan malam di luar, jadi bersiaplah lebih awal." Pinta Rey yang kemudian di balas anggukan oleh Aster.

"Baiklah." Jawabnya tersenyum.

Hanyeon langsung menekuk wajahnya mendengar jika sang ayah akan pergi hari ini. Gadis kecil itu seperti tidak rela ditinggalkan oleh Rey Dan Aster yang menyadari perubahan sikap putrinya merasa heran. "Hei, Princess! Why do you look sad? Or Yeon not willing, Papa, to go to work?" Hanyeon mengangguk

"Yeon, does not want to be far from Papa." Jawab Hanyeon sambil mencerutkan bibirnya. Aster mendesah berat.

"Jangan mulai lagi, Zian Hanyeon, Papa harus pergi bekerja. Kau bisa bermain lagi dengan Papa setelah dia pulang bekerja." Omel Aster pada putri kecilnya

"Jangan memarahinya, Aster-ya. Wajar jika, Hanyeon, bersikap seperti ini. Dia hidup dan tumbuh tanpa seorang Ayah, wajar bila Hanyeon tidak ingin berjauhan dengan, Rey, setelah dia bertemu dengannya." Nasehat Zian Lee.

"Mianhae Appa, seharusnya aku bisa lebih memahami perasaan Hanyeon." Ucap Aster penuh sesal.

"Tidak perlu berdebat, aku akan membawa Hanyeon bersamaku. Selama aku meeting, Mir bisa menjaganya untukku." Sahut Rey menengahi. Ia terlihat bersungguh-sungguh, dan lagi pula Rey memang berencana mengenalkan Hanyeon pada semua orang. Aster menoleh pada Rey.

"Rey, kau yakin?" tanya Aster memastikan. Rey mengangguk. "Tapi bagaimana jika bocah ini sampai membuatmu repot dan merenggek minta pulang?" Aster merasa cemas. Ia sangat mengenal putrinya itu dengan sangat baik. Dan Rey segera menyakinkan pada Jessica bila semua akan baik-baik saja.

"Tenanglah, Sayang. Kau tidak perlu merasa cemas. Semua akan baik-baik saja. Mir, bisa menjaganya dengan baik. Lagi pula semua orang berhak tau jika dia Putriku dan aku bangga dengan hal itu." Tutur Rey.

"Rey," Aster menatap Rey dengan haru.

Rey tersenyum. Salah satu tangannya memgusap wajah Aster. "Kami pergi dulu. Jangan lupa untuk bersiap lebih awal." Aster mengangguk. Rey memgecup singkat kening Aster. Dan lagi-lagi Kris hanya bisa menghela nafas frustasi.

Dan akhirnya Aster pun mengijinkan Rey membawa Hanyeon pergi kekantornya, meskipun sebenarnya dia merasa cemas jika putrinya itu akan membuat Rey kerepotan, tapi dia tetap mengijinkan Hanyeon untuk pergi.

"Mereka selalu membuatku iri. Aku kan ingin bermesra-mesraan juga." Cicit Kris sambil menggigit jarinya.

Zian Lee mengangkat sebelah alisnya dan mendengus geli. "Makanya segera cari Istri jangan betah-betah jadi bujang lapuk." Ucap Zian Lee dan berlalu begitu saja.

"PAPA!!"

.

.

.

BERSAMBUNG."""

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
EndRu
ada Luhan dan Jessika di sini .. hemmm
EndRu
Aster kok bermarga Xi
Dan typo lain . ada Jian juga. haduh
EndRu
Tiba tiba ada Jia. Jesica
typo Thor 🙏
EndRu
visual Rry pakai eyepact seperti apa ya
EndRu
Drakor nya keren banget
EndRu
sering banget typo Jessika.. terus siapa lagi.itu
EndRu
Rey kayak Ketua mafia ya
EndRu
dijadikan berkedel mereka nanti. beraninya mengusik Rey
EndRu
misal pakai pengawal mungkin lebih aman Rey
EndRu
mbayangin cantik dan nggemesinjya Hanyeon
EndRu
perjuangan Aster luar biasa.
Rey akan selalu merasa bersalah mengingat beratnya perjuangan Aster. berbahagialah sekarang
EndRu
haru begini...
rengekan sang putri akhirnya membuat Naluri seorang Ibu luluh..
keputusan yang tepat Aster.
putrimu berhak tahu siapa ayahnya
EndRu
Nyesek yak
EndRu
mewek aku Kak 😭😭😭
EndRu
baru NGEH..
Choa ternyata laki laki
Ellnara: Choa itu cewek kakak
total 1 replies
EndRu
ini kayaknya nih sengaja deh. ditinggal berdua di rumah biar akur gitu..
EndRu
aria6 mana tahu klo kamu sebenarnya memendam rasa kepada adik tiri mu sendiri Rey
EndRu
Rey ga ambil fotonya Aster nih. kan cakep tuh
EndRu
ini di negeri mana ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!