BROKEN HOME

pagi ini Marsya sudah berencana akan makan siang bersama yeshi karena ia hanya memiliki waktu 2 hari lagi bersama sahabatnya itu karena yeshi sudah harus kembali ke Korea Marsya sudah siap ia pun mencoba menghubungi yeshi

" ada panggilan.... masuk.... ada .... panggilan masuk.... ia sya ada apa tumben banget pagi-pagi lo nelpon gimana sukses nggak semalam nih " ucap yeshi

" apaan si lo emang ya udah rencana lo ya hari ini lo ada acara nggak nih soalnya gue mau ngajakin lo buat makan siang di restoran favorit gue mau nggak tenang saja gue traktir ko gimana mau nggak nih " sahut Marsya

" hmmmm.... sorry ya gue nggak bisa kayanya soalnya gue udah ada janji sama rekan bisnis gue sorry ya lain waktu oke " ucap yeshi, belum sempat Marsya menjawab yeshi sudah menutup telpon dari nya Marsya pun begitu kesal dengan sahabat nya itu tumben sekali yeshi menolak ajakannya ia pun mencoba menghubungi suaminya karena ia ingin sekali makan siang bersama sang suami dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang kerumah dan membereskan baju-bajunya dan ia ingin memasak makan siang untuk sang suami sebelum iaa turun ia berselfie sebentar

untuk menghilangkan rasa jenuhnya seharusnya hari ini ia masih bersenang-senang dengan sang suami namun karena tuntutan pekerjaan sang suami sudah harus bekerja sedang kan ia masih mengambil cuti untuk beberapa bulan Marsya begitu kesepian karena semua orang tidak ada satu pun yang mau berbagi kebahagiaan dengan nya Marsya mencoba menelpon Rangga namun masih belum ada jawaban dan ketika ia menelponnya kembali telpon darinya malah di tolak membuat Marsya begitu sedih dan ia begitu kesepian karena sekarang hanya ia sendiri apa lagi rumah nya yang sekarang begitu besar ia tiba-tiba ingin mempunyai buah hati mungkin jika ia mempunyai buah hati sang suami akan betah dirumah dan Marsya pun berencana untuk program hamil ia begitu menginginkan anak perempuan yang lucu akhirnya ia pun beranjak dari tempat tidur dan ia pun mengemasi semua barang-barang miliknya dan suaminya jangan sampai ada yang ketinggalan nanti nya setelah selesai ia memanggil pelayan hotel untuk membantu nya membawakan koper miliknya dan suaminya.

" Mōshiwakearimasenga, madamu, watashi ga tasukeru hitsuyō ga aru ta no nanika ga arimasu, he suru hitsuyō wa arimasen, madamu, anata o tasukeru koto wa watashi no gimudeari, watashi wa hotondo, otoko ga iru shita ni, madamu o wasurete imashita " ucap seorang pelayan hotel

maaf nyonya apa ada lagi yang perlu saya bantu tidak perlu sungkan nyonya sudah tugas saya membantu anda dan saya hampir lupa nyonya dibawah ada seorang pria sepertinya iya adalah sopir yang disuruh oleh suami nyonya iya menunggu nyonya dari tadi nyonya

" Ā, watashi ga motte kita korera no 2tsu no sūtsukēsu dakedenaku, korera mo motte kite kudasai shinpai suru hitsuyō wa arimasen takusan " sahut Marsya pun tersenyum manis kepada pelayan tersebut akhirnya Marsya pun turun kebawah menuju lobi hotel benar sopir itu adalah supir yang dikirim Rangga untuk menjemput nya supir tersebut pun langsung memasukkan koper miliknya dan Rangga kedalam bagasi mobil dan Marsya pun mengeluarkan sejumlah uang untuk pelayan tersebut karena ia sudah janji kepada pelayan tersebut

oh,tidak hanya dua koper ini yang saya bawa tolong bawakan ini juga tidak perlu khawatir aku akan memberikan mu imbalan karena sudah membantu aku terimakasih atas informasinya soal pria yang kau bicarakan iya memang iya adalah sopir yang dikirimkan suami ku untuk menjemput ku disini sekali lagi Terimakasih banyak

**Sono basho no atarashī fun'iki

suasana baru ditempat yang baru**

akhirnya ia pun sudah sampai didepan rumah barunya tersebut begitu mewah dan simpel menurut nya apa lagi ia sekarang hanya sendiri dia harus siap dengan pekerjaan nya sekarang ia bukan hanya seorang wanita karir namun ia juga sudah menjadi istri ia harus bisa membagi waktunya sekarang ia tidak bisa main-main lagi ia pun masuk kedalam rumah ia pikir hanya dia ternyata ada 15 pelayan yang disuruh untuk membantu nya akhirnya Marsya merasa begitu lega setelah tahu jika ia akan ada banyak yang membantu nya ketika ia masuk semua pelayan sudah menunggu kedatangan nya ia pun merasa senang dan salah seorang pelayan pun menyapa nya

" selamat pagi nyonya perkenalkan nama saya Rina Tamaki saya adalah kepala pelayan disini nyonya selamat datang nyonya semoga nyonya nyaman dengan kami nyonya jika nyonya memerlukan sesuatu nyonya bisa memanggil saya " ucap Rina Tamaki adalah kepala pelayan dirumah nya Marsya pun menyuruh beberapa pelayan untuk membawa kopernya sedangkan ia pun pergi meninggalkan mereka dan menuju dapur karena ia ingin memasak makan siang dengan sang suami

ia pun mulai memasak dengan modal resep milik sang mamah ia membuat makanan kesukaan sang suami tidak butuh waktu lama ia pun sudah selesai masak dan memasukan beberapa makanan untuk sang suami ia tak ingin sang suami makan diluar karena ia takut sang suami akan sakit karena makan diluar

namun di lain tempat Rangga sedang sibuk dengan berkas-berkasnya karena ia hari ini akan pulang terlambat dan ia juga belum mengabari sang istri Rangga pikir jika istrinya sedang bersenang-senang dengan adik sepupunya itu ketika ia mengecek handphone nya ia begitu terkejut ternyata sang istri menelponnya lebih dari 15 kali jam istirahat siang pun tiba Rangga awalnya tidak ingin makan siang diluar ia hanya ingin berdiam diri diruangan nya dan tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ternyata adalah Mayumi Tanaka adalah putri dari rekan bisnis ayah nya yang ternyata sudah menyukai nya sejak Mayumi di percaya untuk menggantikan sang ayah Rangga adalah cinta pertama nya dan Mayumi tidak tahu jika Rangga sudah menikah dengan Marsya karena memang sifat Mayumi ketika ia mencintai seorang laki-laki ia tidak pernah mencari tahu informasi tentang laki-laki yang selalu ia sukai dan rata-rata memang laki-laki yang ia suka sudah memiliki istri mayumi pun dengan sifat manja nya itu memohon kepada rangga untuk menemaninya makan siang hari ini dilain tempat Marsya sedang menuju kantor rangga untuk mengantarkan makan siang untuk suaminya namun ternyata rangga sudah menerima tawaran mayumi untuk makan siang tak butuh waktu lama akhirnya mereka pun turun melewati lift kotoko yang melihatnya menjadi kesal dengan mayumi karena boss nya itu baru saja menikah namun sudah digoda oleh wanita lain apalagi sekarang Marsya adalah sahabat nya ia tak ingin sahabat nya menangis akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti mereka berdua dan Marsya pun sudah didepan kantor dan menuju lobi kantor namun Marsya tidak melihat rangga yang lewat disamping nya bersama seorang wanita namun ia hanya melihat kotoko yang tergesa-gesa mengikuti bosnnya Marsya pun memanggil nya sepontan kotoko pun terkejut dan ia harus mengatakan apa

" kotoko, kau mau kemana kenapa terburu-buru sekali ada apa sebenarnya " tanya Marsya yang masih bingung

" ini.... a... anu.... " sahut kotoko dengan nada bicara yang sedikit gugup karena ia takut Marsya akan menangis jika tahu apa yang terjadi namun ia harus jujur jika tidak sama saja ia menutupi semuanya

" cepat katakan lah " ucap Marsya yang masih menunggu jawaban dari kotoko pun akhirnya menceritakan semuanya dan tiba-tiba ekspresi wajah Marsya berubah murung dan kesal ia pun menyuruh kotoko ikut dengan nya untuk membututi suaminya itu akhirnya mereka memasuki mobil pribadi milik Marsya mereka hampir kehilangan mobil rangga namun akhirnya rangga berhenti di sebuah restoran ternama di Tokyo restoran tersebut terkenal dengan "steak sapi nya yang lembut " Marsya semakin panas ketika mayumi menggandeng tangan sang suami

sudah hampir setengah jam mereka masih di restoran tersebut Marsya yang melihat tiba-tiba meneteskan air matanya karena ia begitu cemburu dengan mayumi dan dalam hatinya pun berkata " seharusnya aku yang disana bukan dia " kotoko yang melihat nya pun ikut sedih Lagi-lagi mayumi berulah ia mencoba mencium pipi rangga namun rangga menolak karena sudah tidak tahan lagi Marsya pun mengamuk dan berjalan kemeja dimana rangga dan mayumi berada Marsya pun menyiram rangga dengan air minum miliknya rangga pun begitu kaget karena ternyata sang istri melihat nya sedari tadi belum sempat rangga bicara Marsya pun pergi meninggalkan mereka berdua rangga hendak mengejar sang istri namun di tahan oleh mayumi

karena saking ia kesalnya ia meninggal kan kotoko di restoran tersebut dengan hati yang marah ia mengemudi dengan kecepatan penuh ia begitu kecewa dan ia pun tak bisa lagi menahan diri lagi berkali-kali rangga menelponnya namun tak ada jawaban

akhirnya Marsya pun sampai rumah dan semua pelayan pun begitu heran kenapa nyonya mereka pulang namun dengan keadaan menangis mereka tak ingin ikut campur mereka melanjutkan pekerjaan mereka semuanya Marsya pun mengunci pintu kamar dengan rapat-rapat karena ia hanya ingin sendiri karena kesal Marsya mematikan lampu semua barang-barang yang ada dikamar nya pun habis sudah karena semua di lempar oleh Marsya ia pun dengan tak sadarnya ia memukul kaca sehingga mengeluarkan begitu banyak darah namun tetap saja Marsya masih menangis dari pagi hingga malam Marsya masih belum keluar kamar dan ketika rangga pulang pun ia tidak bisa masuk karena ia tahu betul sifat sang istri niat rangga ingin menjelaskan semuanya ia berusaha untuk berbicara namun tak ada jawaban dari Marsya ternyata Marsya sedang duduk di pojok kasur untuk menenangkan dirinya ketika ia mendengar suara rangga langsung Marsya melemparkan makanan yang telah ia buat untuk rangga karena kesal buat apa dimakan lebih baik ia lempar rangga yang mendengar suara tersebut berusaha membuka pintu namun tidak berhasil dan akhirnya rangga menyuruh anak buahnya untuk mengambil kan kayu karena ia ingin mendobrak pintu kamar tersebut ia khawatir jika Marsya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan benar dugaan nya ketika ia menyalahkan lampu rangga terkejut melihat bercikan darah segar milik sang istri sepontan rangga langsung mendekati sang istri namun Marsya menolak untuk didekati dan karena ia takut Marsya berbuat nekat lagi rangga pun menggendong Marsya kekasur dan rangga pun keluar untuk mengambil kotak obat dengan penuh kelembutan rangga mengobati tangan sang istri namun Marsya tak menghiraukan semuanya ia masih terlamun dan masih menangis

" sayang maafin aku ya aku tahu aku salah dia ituh cuma rekan bisnis aku " ucap rangga yang berusaha menjelaskan semuanya

" aku tidak perduli kau masih tetap sama seperti yang dulu aku capek aku mau tidur " sahut Marsya pun membalikkan badannya karena ia sedang tidak ingin melihat wajah rangga pun memutuskan untuk membersihkan diri

tak butuh waktu lama rangga pun membaringkan tubuh nya ditempat tidur ia pun tak lupa mengecup kening sang istri Marsya yang pura-pura tidur pun merasa nyaman ketika sang suami memeluk nya dari belakang dang ngucap kan selamat tidur untuk nya

" muach.... selamat malam sayang aku janji aku akan selalu mencintai kamu karena hanya kamu perempuan satu-satunya dalam hidup aku nggak ada perempuan lain karena sejak awal hanya kamu yang aku sayang maafin atas kesalahan aku tadi pagi sayang " ucap rangga yang mencium kening Marsya rangga memeluk erat tubuh sang istri.

***pergi tanpa pamit**

akhirnya matahari pun sudah muncul walaupun Marsya masih kesal dengan sang suami ia tak lupa untuk menjalani kewajiban nya sebagai seorang istri ia pun bangun dan turun kedapur ia menyiapkan sarapan pagi untuk sang suami walaupun tangannya masih diperban tak jadi masalah untuk nya setelah menyiapkan sarapan pagi ia menyiapkan baju untuk sang suami karena hari ini ada jadwal meeting ia tak ingin melihat sang suami terlihat jelek setelah selesai semuanya ia membangun kan sang suami

" kak bangun.. ayo kamu bangun mandi setelah itu kamu turun ya aku udah buatin sarapan ayo ka kan pagi ini kamu ada meeting kan ayo kak bangun kalo nggak aku siram nih " ucap Marsya pun membangun kan rangga ternyata sudah bangun dari tadi dan ia hanya ingin diperhatiin oleh sang istri rangga memeluk Marsya secara tiba-tiba membuat Marsya terkejut dan marah

" udah deh... jangan sok romantis mandi sanah pacar kamu mungkin lagi nungguin kamu dikantor " ucap Marsya membuat rangga tertawa geli ternyata ketika sang istri ngambek begitu lucu menurut nya

" jadi kamu cemburu sayang akhirnya... buat kamu cemburu tuh susah kan dulu kamu yang buat aku cemburu sama lucas sekarang kamu malah cemburu " sahut rangga pun masih memeluk sang istri

" udah deh... males ah.. please jangan bahas itu " ucap Marsya pun bangkit dan pergi meninggalkan rangga.

setelah mandi rangga pun turun dan makan bersama sang istri menu pagi ini membuat nya lahap untuk menghabiskan sarapan nya pagi ini Marsya berencana untuk reunian bersama sahabat-sahabatnya pas ia masih dibangku kuliah ia sengaja tidak memberitahu rangga karena ia masih kesal dengan sang suami biarkan suaminya itu mencarinya dan ketika mereka sedang makan tiba-tiba handphone milik Marsya berbunyi ternyata sana sahabat nya menelponnya untuk menanyakan ia datang atau tidak membuat rangga cemburu ia pikir jika itu seorang pria yang menelpon sang istri.

" siapa yang menelpon sayang " ucap Rangga yang bertanya kepada sang istri

" bukan urusan kamu, urus saja wanita yang kemarin bersama kamu tak usah perdulikan aku " sahut Marsya yang masih kesal dengan Rangga

" sudah aku bilang dia hanya rekan bisnis bukan siapa-siapa jadi jangan marah-marah terus dong sayang nggak enak tahu pagi-pagi kamu udah ngajak berantem sama aku apa lagi sekarang bukan kita doang disini ada banyak pelayan bersikap lah dewasa sayang maafkan aku jika aku tak menjawab telpon dari kamu maafkan aku " ucap rangga pun sudah tidak mood untuk melanjutkan sarapannya karena jika ia masih disitu Marsya akan semakin marah kepadanya ia berpamitan untuk berangkat ke kantor.