Wanita Cuek Dan Pria Dingin

Didalam kamar Haikal semua hening, Semua terkejut dengan kebenaran ini, terutama Rian.

" Nek, nenek harus istirahat sekarang, Sudah cukup sedihnya, sekarang saatnya meniti bahagia" Akbar bicara masih menggenggam tangan nenek Petra.

Haikal mengaguk, Roy tersenyum dan Rian hanya diam termenung.

Nenek Petra dan Akbar keluar, hanya ada Roy, Rian, dan Haikal.

Rian menunduk kepalanya, Roy mendekat dan memeluk pundaknya memberikan ketenangan.

" Aku, kecewa sama nenek, aku juga membenci Rios, " Rian bicara dengan kemarahan tangan nya sudah menggenggam keras.

" Ian, kita tidak belajar dan mencari kebenaran untuk membalas dendam, tujuan kita menghilangkan dendam, lagian nenek sudah tua, setidaknya dia ingin kebahagiaan dihari tua, dengan keutuhan keluarga." ucap Roy yang menepuk-nepuk pundak Rian.

Rian menatap Roy dengan sinis, Roy membalasnya dengan senyuman.

" Aku juga sama kecewa, tapi setidaknya aku bahagia karena aku masih punya keluarga, saudara kembar ku" Roy semakin kuat memeluk Rian.

Sedangkan Haikal hanya diam, tatapan mata kosong, dihati kecilnya, diapun kecewa, terluka,marah. Tapi Haikal melakukan nya hanya dalam diam, bahkan menagis pun dalam diam.

Dadanya sesak, terasa sakit yang menyayat, menerima kenyataan ayah, ibu, dan kakaknya terbunuh secara mengenaskan.

....

Ceklekk... pintu terbuka....Akbar masuk dengan wajah cemas..

" Kal, cek laporan keuangan dan saham, seperti ada masalah, Sekretaris mu coba menghubungi kalian tapi tidak bisa," Akbar masuk dengan tergesa-gesa.

Haikal bangkit menghidupkan handphone nya, Roy dan Rian pun bangkit, melihat hp mereka.

" Saham jatuh, keuangan merugi, ada apa ini" jawab Roy .

" Roy, kumpulkan semua tim, malam ini juga, karena besok ada pertemuan pemegang saham, dan kau Ian tutupi kebocoran keuangan perusahaan kita," jelas Haikal.

" tapi kal, perusahaan diluar negeri juga mengalami kekacauan, dan akan ada pengaruh di sini, dan tidak mudah menutupi nya" jawab Rian

" Tenanglah, ini hanya peringatan, perketat pengawalan kalian, Siaga dengan orang disekitar kalian, jangan sampai pergerakan perusahaan bocor." Haikal melangkah keluar diikuti oleh Akbar, Rian dan Roy .

" Jangan sampai nenek tau, Biarkan nenek istirahat" pinta Akbar.

Semua mengangguk masuk ke mobil masih-masing.

....

Dihotel...

Bunga sedang berselancar dilaptop nya, ekspresi wajahnya langsung berubah.

" Ra , perusahaan keluarga Chrispeter diluar negeri sedang ada masalah, Apakah itu berpengaruh dengan saham disini." tanya Bunga.

" Selama 5tahun ini, Perusahaan mereka diluar negeri selalu naik turun, Ada yang ingin menghancurkan nya, tapi bisa bertahan sampai sekarang, dan hebatnya tidak pernah bocor informasi naik turun nya" jawab Dara.

" Berarti jika kali ini bocor, hanya sebagai pancingan, tidak ada pengaruh dengan saham," ucap Bunga.

" itulah kehebatan Haikal, dia bermain tarik-ulur, saat musuh lengah dia menyerang dan perusahaan itu dipastikan hancur, dan akan dimiliki oleh Peter grup." timpal Dara.

....

Haikal sedang mengadakan rapat dadakan dengan orang yang cukup berpengaruh, Rapat diadakan dengan tertutup.

Semua yang ada disana, terlihat tegang 3jam berlalu belum ketemu titik terang.

Haikal bangkit dan berputar mengelilingi orang-orang yang sedang duduk.

Haikal berdiri dibelakang seseorang pria paru baya, pria tersebut saat ini sedang gemetaran, tangannya dingin, wajahnya tertunduk.

" Aku benci pengkhianatan, puluhan tahun kalian bekerja dengan Peter grup,kalian mendapatkan untung yang sangat besar, Tapi mengapa sekarang berpindah haluan, dan kalian bocorkan informasi perusahaan" ....

Haikal bicara sambil melangkah dan kembali ketempat duduknya, Haikal memukul meja kaca didepannya, dan bbrraaakkk kaca pecah berhamburan, semua bangkit mundur,.

" Dan ini lah peringatan ku," Haikal mengeluarkan senjata, dan mengarahkan didepan kepala seseorang yang sedang memohon ampun dengan berderai air mata, berlutut sampai sujud.

pppoooorrr....

" Dalam 2jam buat semuanya stabil, dan sampai jumpa besok di rapat kerjasama." Haikal melangkah keluar dengan senyum menyeringai.

Akbar mengikuti Haikal keluar, semua yang didalam hanya tertunduk diam, semua kaki gemetaran.

" Kal, kau terlalu kejam, perusahaan belum merugi, hanya informasi yang bocor, kau tidak harus membunuh seperti ini, kau hanya menambah musuh" ucap Akbar

Haikal hanya diam tidak perduli dengan ucapan Akbar, baginya pengkhianat harus mati.

....

Pagi hari dimeja makan, Roy dan Rian sudah ada didepan meja makan, Rian menatap Roy dengan serius tanpa berkedip.

" Kenapa, apa aku lebih tampan darimu" Tanya Roy .

" issshhhh.. aku hanya heran, kenapa wajah kita tidak ada kesamaan." timpal Rian

" entahlah, dan juga jaga bicara mu padaku, karena aku kakakmu" perintah Roy.

" Tau dari mana, padahal kita tidak tau siapa yang lahir duluan" jawab Rian sinis.

Yang lain mulai bergabung dimeja makan, Nenek Petra, Akbar dan Haikal.

" yang lahir duluan pun kalian ributkan, " ucap Akbar sambil tertawa mendengar perdebatan mereka.

Haikal hanya geleng-geleng aneh melihat dua anak yang dari dulu selalu bertengkar, Rian yang pemarah dan hoby nangis, tapi paling suka menggangu, siapa sangka dua makhluk ini kembar.

" Rian, kau sangat mirip ayahmu, dari wajahnya saat kecil kalian sangat mirip, sifatnya yang ceria, baik dan kadang pemarah, dan sangat suka bertualang ayahmu sangat cerdas dari kecil."

" dan Roy lebih mirip ibumu, dari segi wajah, dan sifat nya yang tenang, dan dewasa. ucap nenek Petra mengenang putra dan menantunya.

hhhaaaahhhaaha.... Tiba-tiba Rian tertawa ngakak membuat yang lainnya heran.

" berarti Roy mirip perempuan dong nek" ucap Rian yang terus tertawa, Akbar dan nenek Petra pun senyum tapi wajah Roy memerah dengan tatapan kesal kearah Rian.

" maaf kak, bercanda!" Rian memandang kekesalan di wajah Roy dan memutuskan diam walaupun masih senyum-senyum.

" kalau diperhatikan, bisa jadi kalian mirip, mata dan bibir kalian sama, Rian memiliki dua lesung pipi, dan Roy hanya satu itu jadi pemanis kalian" jawab Akbar menghibur Roy yang hanya dibalas senyum olehnya.

" Mereka mirip, satunya gila menciptakan obat-obatan, satunya gila menciptakan teknologi." timpal Haikal.

....

Bunga dan Dara, telah masuk kedalam mobil, menuju perusahaan Peter grup.

mereka dikawal beberapa pengawal yang mereka tugaskan, saat tiba mereka sudah disambut oleh direktur masing-masing devisi.

Saat keluar Bunga dan Dara saling pandang lalu melangkah masuk dengan penuh wibawa.

Didepan mereka telah berdiri seorang pria yang sangat mereka kenalin.

" selamat datang nona Bee dan nona Ara." ucap pegawai bersamaan tapi tidak dengan pria dihadapannya dia terdiam begong dan merasa aneh, dua wanita yang selama ini dirahasiakan identitasnya ternyata orang sangat dia rindukan.

....

Didalam sebuah Mansion berdiri seorang Pria paru baya..

" Haikal sangat cerdas, memanipulasi semuanya, benar-benar duplikat dari mu ayah." ucap seseorang.

Datanglah seorang pria menghadap nya...

" Ayah, mereka.."ucapnya yang langsung dipotong.

" ayah, tau mereka sudah mengetahui kebenaran, dan soal perusahaan Haikal berhasil mengatasi nya" ucap pria tersebut.

laki-laki paru baya tersebut memegang bahu pria tersebut...

" Dengarkan ayah, mulai sekarang lakukan peperangan, kau harus mengambil posisi Haikal, apa yang dia miliki itu Semua milikmu" ucapnya...

" iya, ayahh" ....

....

LANJUT UP MALAM...

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA..

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE READER...

dan mampir juga ke novel satunya..

SUAMIKU MASIH ABG...