NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Pak Bayu meraih alat perekam di meja memastikan setiap kata pengakuan itu terekam sempurna, pikiran nya melayang pada wajah keluarga dari Dinda saat di pemakaman.

"Kamu tidak hanya mengambil nyawanya Denis!" ujar Bayu nada suaranya berubah menjadi penghakiman yang dingin. "Kamu mengkhianati kepercayaan keluarganya dan kamu menghancurkan hati keluarganya yang pernah menyambutnya sebagai bagian dari keluarga mereka!" ucap pak Bayu.

Di dalam ruangan yang sunyi dan dingin itu, Denis hanyalah seorang pemuda yang dikuasai amarah, kini meringkuk dalam penyesalan yang terlambat. Di luar keadilan telah ditegakkan, pembunuh telah tertangkap dan yang tersisa hanyalah proses hukum untuk memastikan bahwa janji yang diberikan di samping makam Dinda.

*****

Ruang sidang pengadilan negeri terasa dingin dan hikmat, udara bergetar dengan ketegangan yang tertahan di kursi penonton. Rizky, Ibu Wati dan Intan duduk berdampingan menggunakan pakaian serba hitam mereka seolah-olah menyerap seluruh cahaya di ruangan itu. Selama ber bulan-bulan sejak Dinda dikuburkan, hari ini adalah satu-satunya tujuan mereka menyaksikan Denis Hardika menerima ganjaran atas perbuatannya.

Di kursi terdakwa, Dennis tampak lebih kurus dan pucat dibalut kemeja putih yang tampak terlalu longgar ia menghindari tatapan mata Rizky, intan, dan Bu Wati matanya terpaku pada lantai marmer.

Hakim ketua, seorang wanita paruh baya dengan sorot mata tajam membaca keputusan terakhir, setiap kata-kata terasa seperti pukulan palu yang mematikan

"Menimbang dari bukti-bukti yang sah, pengakuan terdakwa dan keterangan saksi majelis hakim memutuskan bahwa terdakwa Dennis Hardika terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pidana pembunuhan berencana terhadap korban Dinda Kumalasari.

Jantung ibu Wati berdebar kencang tangannya mencengkram erat lengan putranya.

"Oleh karena itu majelis hakim menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Penjara Seumur Hidup," ucap Hakim ketua.

Kata-kata itu bergema di ruang sidang, penjara seumur hidup bagi keluarga dari Dinda itu bukanlah kegembiraan yang mereka harapkan itu adalah kelegaan yang dingin, pahit dan tidak pernah cukup. Mereka tidak akan pernah bisa mengembalikan Dinda dan hukum apapun terasa tidak sebanding dengan kematian Dinda.

Air mata Bu Wati akhirnya menetes, kali ini bukan air mata duka yang menghancurkan melainkan air mata keikhlasan yang menyakitkan. Keadilan yang ditegakkan tetapi harganya terlalu mahal.

Denis setelah mendengar vonis itu terlihat ambruk di kursi wajahnya yang pucat kini diliputi keputusasaan. Rizki menatap tajam ke arah pemuda yang pernah ia anggap keluarga itu.

"kau telah mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan, tapi itu tidak akan menghidupkan kembali adikku!" bisik Rizky suaranya paruh hanya didengar oleh ibu dan adiknya.

Setelah palu hakim ditekuk mengakhiri persidangan, pak Bayu yang berdiri di barisan belakang mendekati Rizky, Bu Wati, dan Dinda.

"Bu Wati...! ini akhir dari proses hukum, keadilan untuk Dinda telah ditegakkan!" ucapnya dengan nada hormat.

Ibu Wati mengangkat wajahnya menatap pak Bayu dengan mata sembab

"Terima kasih inspektur," katanya lemah. "sekarang kami bisa fokus pada satu hal mengingat bahwa Dinda telah pergi untuk selamanya!"

Rizky menggenggam tangan pak Bayu, sebuah isyarat rasa terima kasih yang mendalam

"Adik saya sudah tenang pak dan itu semua yang kami butuhkan!" ucap Rizky.

Mereka pergi meninggalkan ruang sidang. Di luar langit mendung yang selama berbulan-bulan terasa abadi kini tampak sedikit mereda. Keadilan telah memenangkan pertempuran tetapi perang melawan rasa kehilangan akan berlanjut selamanya. Bagi ibu Bu Wati dan keluarga hukum penjara seumur hidup Bagi Denis hanyalah bab terakhir dari sebuah dokumen hukum, sementara kesedihan mereka akan menjadi hukum seumur hidup yang tak terhindarkan. Mereka melangkah maju kembali ke rumah yang kini terasa semakin sunyi membawa satu-satunya harta yang tersisa kenangan tentang Dinda.

******

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun tak terasa mereka menjalani kehidupan normal dengan semua kesedihan yang ada sudah sepuluh tahun lamanya. Usaha toko mereka tetap berjalan bahkan menambah beberapa cabang lagi. Kini Intan telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik begitu pun juga dengan Rizky yang tumbuh menjadi pria matang dan tampan.

"Tut...Tut..Tut...!"

Suara telepon tampak berbunyi yang mana berasal dari telepon milik Intan.

"Mbak Intan handphonenya berbunyi, maaf mba tadi saya sempat mengintip sepertinya dari ibu yang menelpon," ucap salah satu karyawan di toko mereka.

"oh iya Mbak, makasih ya," ucap Intan.

Intan melangkah pergi untuk mengambil handphonenya dan mengangkat telepon tersebut.

"Halo Bu, ada apa? Intan masih di toko bu. Apa Mas Rizky sakit Bu? apa sakitnya seperti dulu Bu?" tanya Intan yang kini terbelalak kaget saat mendengar kakak satu-satunya yang kini ia miliki kembali mengalami sakit seperti dulu.

"Baik bu, Intan akan segera pulang!" ucap Intan panik.

Intan bergegas pulang dan menitipkan tokonya kepada salah satu orang kepercayaannya.

Saat sampai di rumah ternyata calon istri dari kakaknya sudah ada di dalam menangis bersama Bu Wati.

"Arghh..arghhh..sakit..pergi kamu!" teriak Rizky.

"Ibu,mba, mas Rizky nya kenapa?" tanya intan.

"Kami juga ndak tahu tadi mas mu di bawa sama salah satu anak buahnya, yang mana katanya Mas Rizki sakit dan suka berteriak sejak semalam, ini sakitnya sama seperti dulu kenapa kini kembali lagi? kata Rizki Santetnya sudah berhasil dipatahkan dan dihancurkan,?" tanya Anggi yang memang ia sudah mengetahui tentang santet yang terjadi di keluarga calon suaminya.

"Apa santet itu kembali lagi bu? tapi kenapa bukannya bapak sudah berhasil menghancurkan santet itu?" tanya Intan.

"Entahlah nak ibu juga ndak tahu!" jawab Bu Wati.

"Argh..sakit..!" teriak Rizky.

"Ibu! pria berkepala kuda itu datang lagi! dia mau mengambil Mas Rizki Bu!" ucap Intan ketakutan.

Mendengar ucapan dari Intan semuanya syok dan kaget ternyata dugaan mereka benar santet itu telah kembali.

"Kalian tenanglah nak! ibu sudah tahu apa yang harus Ibu lakukan semuanya akan Ibu tangani, jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja, Ibu janji," ucap Bu Wati menenangkan anak-anaknya.

"Ibu sudah mendapatkan caranya Bu?" tanya Intan.

"iya nduk, tapi bolehkah ibu berbicara dengan masmu sebentar? kalian semua keluar dulu yah," ucap bu Wati.

"Tapi bu! Intan takut terjadi sesuatu kalau ibu di sini soalnya makhluk itu sekarang ada di samping Mas Rizki Bu!" ucap Intan.

"Tenanglah nak, ibu tidak akan kenapa-kenapa kalian jangan khawatir, bawalah mbakmu keluar nak!" perintah Bu Wati.

"Baik Bu!" jawab Intan.

Mereka semua keluar dan pintu kamar pun di kunci, intan hanya bisa harap-harap cemas saat ini. Meskipun suara yang mereka bicarakan di dalam tidak terdengar sampai keluar namun Intan masih bisa mendengar suara tangisan dari sang kakak dan ibu nya melalui celah-celah pintu.

"Mbak jadi takut dek, bagaimana kalau Ibu nggak berhasil menangani ini?" tanya Anggi yang saat ini mulai dilema untuk melanjutkan hubungannya dengan Rizky.

"Tenang ya Mbak Ibu pasti bisa menanganinya," jawab Intan mencoba menenangkan kakak ipar nya.

Dalam benak Intan, ia tidak menyangka santet itu kembali lagi. Mereka sekeluarga sudah hidup aman dan tenang selama sepuluh tahun ini, cukup sudah ia kehilangan ketiga orang yang ia sayangi ia tidak ingin jika harus kehilangan kakak satu-satunya. Dalam hatinya ingin sekali ia membantu ibu nya menangani teror santet yang kembali menghantui keluarga mereka namun ia tidak tau apa yang harus ia lakukan.

1
Siti Yatmi
kesenengan kayany yah...suruh jagain rumah...jiahhhh... semoga intan selamat yah ..
Siti Yatmi
tuh santet gimana nanganinnya...ya kali mati semua...
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Mewek sekali baca setiap bab nya,,,,

Ssuai judulnya,,,, apakah semua nya akan mati😔😔
Siti Yatmi
jiah Thor up nya dikit amat,,, penasaran deh Thor ... semangat terus nulisnya ya thor
Siti Yatmi
gimana sih Thor ko yah mati semua, trus sisa 1 apa bakal mati juga,,,lah trus nyeritain apaan dong Thor....
Siti Yatmi
amit2 punya sodara model begitu
Siti Yatmi
serem Thor....
Siti Yatmi
kenapa wanita selalu bodoh.. menyerah kan segala nya .dan berakhir mati....
Titin Arvin
bagus
Siti Yatmi
halo Thor....izin mampir ya Thor...menarik....
neni nuraeni
asup pnjra siah
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!