NovelToon NovelToon
Nasib Si Kayya Yang Miskin

Nasib Si Kayya Yang Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Kayyana Putri hanyalah seorang gadis yang sedang berusaha ingin membahagiakan ibunya. Di tengah kehidupannya yang serba kekurangan, suatu malam, Kayya kebetulan menolong seorang gadis bernama Vira.

Bermula dari sana, Nasib Kayya perlahan berubah. Seperti apa perubahan nasib Kayya? Apakah nasib baik atau nasib buruk? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Tempat Tinggal Baru

Mobil yang dikemudikan Jovan sampai di sebuah rumah. Di belakang mobil Jovan ada mobil Varo mengikuti. Vira ikut duduk di mobil Jovan untuk menemani Kayya dan ibunya.

Mobil diparkir di tepi jalan. Rumah ini terlihat sederhana dan asri. Di depan rumah ini ada halaman kecil yang sejuk karena ada pohon mangga yang menaungi halamannya.

Jovan turun sambil membawa kunci. Rumah ini dulunya rumah milik keluarga Jovan, tetapi orang tua Jovan sudah tiada dan Jovan tinggal di apartemen di dekat perusahaan. Saat kemarin Nicky menanyakan rumah ini, Jovan awalnya agak kurang setuju, karena bagaimana pun juga rumah ini merupakan tempat yang penuh dengan kenangan kedua orang tuanya. Akan tetapi, karena Nicky sudah menjanjikan sesuatu padanya, Jovan akhirnya menyerahkan rumah ini pada Nicky.

"Mari silahkan masuk."

Kemarin tengah malam itu juga Jovan mencari beberapa orang untuk membereskan semua barang-barang milik orang tuanya. Jovan hanya menyisakan beberapa barang yang menurutnya tidak terlalu penting seperti ranjang, lemari dan beberapa peralatan dapur. Kulkas, sofa dan lain sebagainya, Jovan tidak peduli.

"Ibu, ini kunci rumahnya, semoga ibu dan Kayya betah tinggal di sini."

Jovan sudah undur diri. Tadi Dia sudah bertukar nomor dengan Kayya, besok Kayya sudah harus ke perusahaan atas perintah Nicky. Jadi Jovan segera mengirim tugas apa saja yang harus Kayya lakukan besok.

Jovan sendiri tidak tahu apa yang diinginkan oleh atasannya. Seolah dia tidak menyukai wanita seperti Kayya, tetapi semua perbuatannya justru malah menunjukkan kebalikannya.

Setelah Jovan pergi, Kayya dan bu Rahayu agak bingung dengan apa yang harus dilakukan. Rumah ini sangat bagus sehingga mereka takut untuk menyentuh apapun.

"Kayya, ayo kita berkeliling rumah ini. Kak Nicky meski jutek dan dingin, tetapi dia lumayan juga. Dia tidak asal memberimu tempat tinggal."

Kayya dengan patuh mengikuti Vira. Rumah ini tidak kecil juga tidak luas. Cukup untuk ditinggali Kayya dan ibunya.

Bu Irene duduk di sofa, dia menarik Bu Rahayu dengan lembut. "Duduk sini dulu aja. Eh, boleh kan aku panggil Kak aja. Biar kita ga asing."

"Aduh, nyonya saya yang ga enak."

"Nyonya apa? Vira dan Kayya sekarang berteman, masa orang tuanya bersikap kaku. Oh, ngomong ngomong usia kakak berapa?"

"Usia saya 43 tahun."

"Oh, berarti lebih tuaan saya, dong. Saya usianya 47 tahun. Anak pertama saya yang tadi namanya Nicky, usianya 27 tahun, anak kedua namanya Reyvan, usia 24 tahun, sedangkan ini Varo usianya 21 tahun. Vira ini sebenarnya produk tidak terduga. Awalnya saya kira saya menopause dini, ga tahunya hamil, tetapi syukurnya yang keluar anak perempuan. Jadi lengkap sudah."

Mendengar mama Irene banyak bercerita, bu Rahayu menjadi agak rileks. Dia tidak se-tegang tadi. Varo menyusul Vira dan Kayya. Mereka melihat kamar yang sepertinya disediakan memang untuk Kayya. Di atas ranjang ada dua tas karton tergeletak di sana.

Dari pesan yang dikirim Jovan tadi, itu adalah baju ganti untuk Kayya dan ibunya. Jovan juga berkata jika di samping, di garasi ada motor yang bisa dipakai Kayya untuk ke mana-mana. Padahal gadis itu sama sekali belum pernah naik motor.

"Vira, aku sebenarnya merasa sangat tidak enak pada keluargamu. Aku merasa seperti sedang memanfaatkan kalian."

"Apanya yang tidak enak? Asal kamu tahu, kakakku itu sangat kaya. Dia juga sangat menyayangiku. Jadi dia mungkin tidak terlalu memikirkan hal ini. Kamu terima saja dan kerja dengan baik sebagai balasan, bagaimana?"

Kayya mengangguk. Dia memang harus membalas kebaikan ini meski itu artinya dia akan bekerja pada Nicky selamanya.

Setelah mama Irene dan yang lainnya pulang, kini tinggallah Kayya dan ibunya. Keduanya saling memandang dan masih belum percaya bisa tinggal di rumah yang begitu nyaman ini.

"Nak, apa beneran ga apa-apa kita tinggal di sini?"

Kayya tersenyum, dia menyentuh tangan ibunya dan mengusapnya dengan lembut. "Ibu tenang saja. Aku akan membalas semua kebaikan ini, Aku akan bekerja dengan sungguh sungguh, meski itu artinya aku harus mengabdi pada keluarga Vira selamanya."

Saat menyentuh tangan ibunya, Kayya tiba-tiba teringat dengan emas dan uang penjualan gelang kemarin. Dia mengambil tasnya yang tergeletak di sofa.

"Bu, ini." Kayya menyerahkan uang dan juga sisa perhiasannya pada Bu Rahayu.

"Kemarin aku cuma jual dua gelang, Bu dan ibu lihat ini, uangnya banyak sekali, Bu. Dua gelang harganya sekitar 17 juta, di potong biaya jadi masih sisa 16 juta lebih."

"Kamu pegang saja uangnya, Nak. Ibu tidak memerlukan uang ini. Mungkin memang kemarin itu salah satu firasat buruk, kalau saja seandainya waktu itu ibu tidak memaksamu menjualnya, mungkin emas emas ini ikut terbakar di rumah lama kita," kata Bu Rahayu dengan sendu.

Bagaimana pun juga dia sudah lebih dari 20 tahun tinggal di sana bersama suaminya. Semua kenangan itu kini sudah hangus terbakar.

Melihat ibunya teringat dengan rumah mereka, Kayya segera mengalihkan percakapan.

"Ibu lapar ga?" karena kita sekarang punya uang banyak, bagaimana kalau sesekali kita beli makanan enak, Bu," ucap Kayya sambil memeluk lengan ibunya dengan manja

Bu Rahayu tersenyum, dia mengusap rambut Kayya dengan lembut. "Terserah kamu saja."

Namun, tak lama terdengar pintu rumah mereka diketuk. Kayya buru-buru bangkit dan membuka pintu.

"Atas nama mbak Kayya?" Seorang pria seperti kurir berdiri sambil membawa kotak dari kardus.

"Ya, itu saya. Ada apa ya, Mas?"

"Oh, ini ada kiriman, silahkan tanda tangan di sini."

Saat membubuhkan tanda tangannya, Kayya agak tidak yakin. tetapi Kayya tetap menandatangani resi itu. Kayya bingung siapa sebenarnya yang mengirim paket ini. Setelah mendapatkan tanda tangan Kayya, kurir itu langsung pergi.

Kayya agak kesusahan saat membawa paket itu, Kardusnya agak berat, dengan hati-hati ia membuka kardus itu, dia tertegun melihat isinya. Ada ayam segar, buah, sayur-sayuran dan daging juga telur, lalu ada beras yang dikemas dan beberapa bumbu.

Di dalam kardus juga ada secarik kertas. Kayya membacanya dan dia pun terharu. Hanya karena ia menolong Vira tanpa berpikir panjang, dia mendapatkan begitu banyak hal baik.

"Itu apa, Nak?"

"Vira sama ibunya mengirim kita ini, Bu. Mungkin dia merasa kita asing di tempat ini jadi dia membelanjakan barang-barang ini untuk kita."

Bu Rahayu juga kini berkaca-kaca. Dia sangat terharu melihat kebaikan yang begitu tulus ini.

Kayya dan ibunya membawa semua ke dapur. Saat membuka kulkas, Kayya semakin tertegun melihat isinya. Di dalamnya terdapat banyak bahan makanan lengkap.

Di perusahaan, Nicky sedang mengadakan rapat daring. Jovan duduk di sampingnya sambil mencatat semua hasil pembicaraan dengan berbagai staf di beberapa anak cabang perusahaan Nicky. Setelah selesai, Nicky mematikan laptopnya dan menatap Jovan.

"Bagaimana dengan ibu dan anak itu?"

"Sejauh ini mereka sudah berada di rumah, saya sudah menyiapkan beberapa baju dan stok makanan, saya juga meninggalkan motor agar Kayya bisa memakainya jika bepergian."

Nicky mengangguk. Melihat sikap atasannya yang sedikit santai, Jovan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. "Lalu dimana anda ingin menempatkan Kayya, Pak?"

"Biarkan dia menjadi asisten saya. Ke depan pekerjaanmu akan lebih banyak. Jika proyeknya ini berjalan lancar, kemungkinan kamu akan sering ke luar kota."

"Tapi bagaimana dengan pendidikannya, Pak? Saya khawatir dia akan menjadi sasaran kemarahan karyawan yang lainnya."

Jovan agak ragu mengungkapkan ini, masalahnya Kayya hanya lulusan SMA, Ia pikir awalnya Kayya akan dijadikan office girl atau kalau tidak staf gudang.

"Aku akan bicara pada manager HRD untuk merahasiakan informasi mengenai dia."

Jovan akhirnya tidak banyak bertanya lagi. Dia hanya sedikit ragu. Dengan pendidikan Kayya, apakah dia mampu mengimbangi pekerjaan atasannya yang selalu ingin semuanya serba sempurna.

1
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Rasakan, emang enak/Tongue/
@pry😛
pecat ya kk... jgn di kasianin
@pry😛
mampus... ni yg aq tgg"... akhr ny kau di pcat
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aq baper bc ny... ya allah
Julia Manalu
sangat menantikan cerita nya. up terus
Bunda HB
semangat berkarya bintang 5 for your 💪 😅 ♥️
@pry😛
cie🤣🤣🤣❤❤❤❤
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kayy seumpamanya ni ya. kalo mereka bertiga naksir kamu, kamu mau milih siapa?😄
Suriyahlasminah Sari
Ah Nicky suka sama kayya .,...suka curi curi pandang Nic😁
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Sapa ya? atau jangan² Trio ulet bulu lagi🤣🤣
@pry😛
cp lg
Dewi kunti
sp tuch sok kenal,tmn kantor nya kali ya,asal jangan yg kmrn ngebully
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Dihh.. kalo orang dah hasad, iri, dengki mah susah ya😒
@pry😛
agak da yg janggal ni
@pry😛
babi...
lgsg pecat z np..
gk yakn kdpn ny bgs manusia ni
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kalo saja semua karyawan tahu Kayya dekat dengan semua anggota keluarga Bang Nick, mereka pasti makin julid/Facepalm/
@pry😛
gas kn yg di toilet td nic💪💪💪💪next
@pry😛
pigi kau babi
@pry😛
good... aq sk yg gercep gn....
next kk
@pry😛
nah lho kn...🤣🤣🤣🤣 bucin....
visual ny mn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!