NovelToon NovelToon
Jennaira (The Real Princess)

Jennaira (The Real Princess)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / TKP / Menyembunyikan Identitas / Putri asli/palsu
Popularitas:231.8k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jennaira adalah putri kandung dari keluarga bangsawan Bakari. Ia terlahir dari rahim istri kedua Aston Bakari yang bernama Jenny. Ibu kandung Jennaira tersebut adalah cinta pertama Aston. Jenny terlahir dari trah rakyat jelata, bukan berdarah bangsawan.

Kebahagiaan Aston hancur setelah kematian Jenny secara mendadak.

Suatu malam, Jennaira (21 tahun) sedang berjalan kaki menuju ke sebuah klub malam terbaru di kotanya. Ia punya pekerjaan gelap yakni mencuri dompet-dompet orang kaya.

Jennaira terkejut melihat sebuah sedan mewah mengalami kecelakaan tunggal di depan kedua matanya. Ia berlari ke TKP untuk menolong.

Akan tetapi, Jennaira begitu terkejut melihat wajah seorang wanita muda yang ditolongnya itu ternyata mirip sekali dengan wajahnya.

"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan wajahku? Apa aku punya saudara kembar?" batin Jenna.

Bagaimana bisa Jennaira, putri kandung dari putra mahkota Keluarga Bakari bisa tinggal berjauhan dari keluarga aslinya yang kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 - Makanan Kesukaan Ares

Ares yang telah cukup lama melamun sembari memandang masakan Jenna, tak menyadari jika ada dua wanita telah berdiri tak jauh darinya saat ini.

"Perut kakak tidak akan kenyang kalau cuma memandangi mereka terus," ucap Jenna secara tiba-tiba.

Sontak hal ini membuat Ares tersadar dari lamunannya. Ia segera menoleh ke arah sumber suara di mana Jenna dan Lusi berdiri menatapnya.

Perlahan Jenna tersenyum tipis sembari melangkah ke tempat Ares berada.

"Si_apa yang me_masak ini semua?" tanya Ares dengan suara sedikit terbata-bata.

Ares sengaja bertanya seakan pura-pura tak tau. Padahal ia tau jika semua itu yang memasak adalah Jenna dibantu oleh Lusi.

"Tentu saja aku yang memasaknya dan Lusi juga membantuku," jawab Jenna sengaja mengikuti permainan Ares yang sedang pura-pura tak tau. "Ayo kita makan. Perutku udah ker0ncongan," imbuhnya.

"Aku tak ingin makan. Tadi aku cuma lagi cari Lusi," ucap Ares sengaja berbohong.

Ares masih berusaha menjaga jarak dengan Jenna. Ia tak mau tertipu kedua kalinya akan topeng yang dipakai adiknya itu. Doktrin dari sang ibu masih melekat di dalam kepalanya. Walaupun akhir-akhir ini perlahan mulai memudar. Alhasil membuat Ares dilema. Perang antara logika dan hatinya tentang sosok Sovia Bakari.

"Ngapain kakak cari Lusi?" tanya Jenna penuh selidik membaca gelagat Ares.

"Mau minta dibuatkan mie instan kuah. Aku lagi pengin makan itu," jawab Ares yang kembali berbohong.

"Ngeles terus kayak bajaj! Putra mahkota k0lokan gengsinya segede gaban!" batin Jenna menggerutu sebal. Ia tau jika Ares sedang berbohong padanya.

"Di mansion ini tak ada makanan instan. Semua sudah aku buang ke tong sampah sejak kemarin. Sekarang, makanlah yang ada dan kenyangkan perutmu yang kurus itu!" paksa Jenna seraya mendorong kursi roda Ares untuk berada di meja makan yang menjadi tempatnya.

"Duduk yang manis. Cewek-cewek suka pria yang badannya sedikit berisi dan perutnya kotak-kotak. Bukan kayak triplek begini!" cibir Jenna sengaja.

"Badanku bukan triplek!" balas Ares bersungut tak terima.

"Oke, bukan triplek tapi papan kayu yang tipis banget. Hehe..." sahut Jenna seraya tertawa kecil.

Ares hanya mampu terdiam sambil memasang wajah masam pada Jenna.

"Kau juga duduk, Lus." Titah Jenna.

"Makasih, Nona. Saya makan di dapur saja," tolak Lusi yang merasa tak enak hati jika harus makan satu meja dengan sang majikan.

"Duduklah. Ini perintahku," titah Jenna dengan tegas. "Kau sudah membantuku memasak semua ini. Jadi kau pantas duduk bersama kami di sini untuk menikmati makanan ini," sambungnya.

"Tapi Nona, sa_" ucapan Lusi seketika terpotong.

"Duduklah," sela Ares menyuruh Lusi untuk duduk sesuai ucapan Jenna.

Mendengar perintah dari Ares, akhirnya Lusi pun duduk di meja makan tepatnya di samping Jenna. Sedangkan Ares duduk di hadapan mereka berdua.

Lusi pun dengan sigap membantu Ares untuk mengisi piring. Sesuai permintaan Ares, ia ingin mencicipi semua makanan yang tersaji di meja makan.

Tentu saja Ares penasaran akan rasanya. Terlebih sudah cukup lama ia tak memakannya. Keluarganya tak pernah ada yang menanyakan padanya ingin makan apa atau dibuatkan sesuatu apa.

Bahkan sang ibu-Della jarang memberi perhatian seperti itu. Della terus mendoktrin pikirannya untuk sembuh demi mempertahankan gelar dan warisan sebagai putra mahkota keluarga Bakari.

Namun siang hari ini melihat makanan kesukaannya tersaji di meja makan, membuat Ares mendadak rindu pada mendiang Jenny.

Menu masakan Jenna hari ini yakni Scotch Egg atau telur sarang burung, Fish and Chips berpadu scallops serta olahan sayuran sebagai pelengkapnya.

Scotch Egg terbuat dari telur rebus yang dibungkus dengan daging dan tepung roti kemudian dipanggang atau digoreng. Kombinasi tekstur renyah dari lapisan luar dan kelembutan telur rebus di dalamnya menciptakan cita rasa yang khas dan memikat bagi para penikmatnya.

Makanan selanjutnya yakni Fish & Chips. Hidangan ini terdiri dari ikan yang digoreng dengan tepung garing dan kentang goreng yang renyah di luar, namun lembut di dalamnya. 

Menu ini sering disajikan dengan saus tartar yang segar, menambah kenikmatan hidangan ini. Jenna tak lupa menambahkan scallops untuk menambah cita rasa sesuai resep dari ibu kandungnya.

Perlahan Ares menyantap makanan tersebut satu per satu. Setiap suapan makanan tadi yang masuk ke dalam mulutnya, ia semakin teringat mendiang Jenny.

"Rasanya benar-benar sama. Aku merindukanmu, Tante Jenny." Batin Ares mendadak sendu.

☘️☘️

Ingatan Ares pun seketika kembali terngiang akan kenangan indah di masa lalu bersama Jenny. Baginya, kenangan yang terlupakan.

Saat itu Ares berumur empat tahun. Ia baru saja pulang sekolah pra TK atau playgroup. Selepas berganti baju, Ares memilih berdiam diri di ruang bermain miliknya yang berada di samping kamarnya.

Kala itu seluruh penghuni sedang pergi menghadiri acara kebangsawanan. Jenny jarang ikut di acara seperti itu. Bukan karena dirinya adalah istri kedua Daddy Aston.

Jenny lebih memilih untuk mengalah dan menjaga kredibilitas sang suami dari gunjingan orang di luar sana jika mengajak dua istrinya di acara formal seperti itu. Lagi pula Jenny tak suka dengan pesta-pesta para bangsawan.

Saat Jenny ingin pergi ke dapur membuat minuman kesukaannya, ia melihat Ares seakan melamun di ruang bermain yang kebetulan pintunya belum tertutup sempurna. Jenny memilih untuk menghampirinya.

"Ares," sapa Jenny.

Ares yang awalnya kepalanya tertunduk seketika mendongak mendengar suara Jenny menyapanya.

"Tante Jenny,"

"Ares ngapain duduk di sini, Nak?" tanya Jenny penuh kelembutan. Walaupun hatinya tau jika Ares sedang memikirkan sesuatu. Jenny sengaja berbasa-basi.

"Lagi main," jawab Ares singkat. Ia berusaha menutupi kegundahannya.

"Kalau main, kok diam. Apa mau Tante Jenny temani bermain?" tawar Jenny.

"Enggak perlu, Tan."

Ares kembali melamun. Jenny menangkap jelas hal itu.

"Jika ada sesuatu yang ingin didiskusikan, Ares boleh berbagi dengan tante. Bukankah Tante Jenny juga orang tua Ares,"

Ares sejenak memandang wajah Jenny yang tengah duduk di sampingnya. Lalu, ia memutus pandangannya dan kepalanya kembali tertunduk ke lantai. Hatinya masih dilanda bimbang untuk bercerita pada ibu tirinya itu.

"Apa di sekolah ada yang nakal dengan Ares?" pancing Jenny.

Ares pun menjawab dengan gelengan kepala.

"Apa Ares dapat nilai kurang bagus di sekolah?"

"Enggak, Tan. Sebenarnya..."

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Nena Anwar
lihat Aston kepintaran dan kecerdikan Jenna menurun dari Mommy Jenny jadi kamu tak perlu meragukan lagi jika Jenna lah putri kandungmu yg asli,,,halah si Demit Della mah apa bae dicemburuin apa bae dikeselin gk ada gitu pikiran baik2nya selalu saja buruk dimata hatinya jika menyangkut soal Jenny,,,pasti Max yg datang
Nena Anwar
wah Serge jodohmu sudah dekat dan kamu takkan jomblo lagi
Tuti Tyastuti
ahhh jenna daddy jadi malu kan🤭😂😂
Marta Meilinda
oalaah max... penasaran sama hal tersembunyi. sabar max... setelah mendapat amukan jenna, baru km boleh lihat.
Mira Hastati
mungkin itu mia
Upi Raswan
max jangan penasaran yaaa...hihi
makasih thooor ..ayo semangat teruuus untuk up..semangat demangaat semangaaat
As Lamiah
cie cie yg kepo nih dengan tanda sepesial Jenna dan jeny
ceuceu
jangan jangan max yang kepo 🤭
Ema
next ka/Grin/
Sugiharti Rusli
hadeh apa itu si Max yang akhirnya tiba di mansion Tropical yah, dia penasaran sama tanda lahir sang pujaan hati pasti tuh😊😁
Sugiharti Rusli
pasti dalam diary peninggalan Jenny juga disebutkan hal itu, dan tidak disangka ternyata Jenna juga memilikinya
Sugiharti Rusli
yah tanda lahir yang dimiliki seseorang, apalagi di tempat yang tersembunyi bagi sang pemiliķ, pasti ga akan bisa dipalsukan yah, karena ga akan tahu kalo dia bukan orang yang sangat mengenal dekat
Yusni
aku kasi secangkir kopi biar byk up nyaaaaaaa
dyah EkaPratiwi
hayoo siapa yang datang
Sugiharti Rusli
sepertinya barang yang disuruh Jenna bawa berhubungan dengan Sovia palsu deh itu, beruntung dia bertemu dengan si Max di jalan melalui insiden hampir tabrakan yah
Sugiharti Rusli
si Mia kan belum tahu kalo yang dulu terakhir dia temui adalah si Jenna dan bukan Sovia palsu yah,,,
Sugiharti Rusli
apa Jenna yah yang memanggil si Mia itu buat datang ke kediaman Bakari
Sugiharti Rusli
walo Jenna memiliki bukti dari sang mommy, dia tetap harus berhati-hati, semoga ayah si Max aka Rayyan mau membiarkan putranya membantu sang calon menantu yah mereka,,,
Sugiharti Rusli
semoga Jenna punya siasat tuk menghadapi keculasan paman dan juga oma Ruby yah, karena mereka pasti akan menggagalkan tes DNA terhadap si Sovia palsu,,,
Sugiharti Rusli
wah ternyata ada mata" si James rupanya dalam mansion itu selama ini yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!