Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Keesokan harinya....

Hari ini adalah hari dimana para murid yang berhasil lolos seleksi akan berangkat ke akademi untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi, mereka semua pergi dengan perasaan yang riang gembira. Namun, kegembiraan itu hanya sementara saat mereka mengetahui bahwa cara agar dapat pergi ke akademi Tianhua adalah terbang menggunakan pedang.

"Ah sialan! Aku tidak bisa melakukan ilmu peringan tubuh." gerutu salah satu murid.

"Bagaimana ini? Aku juga tidak bisa melakukannya, apakah kita akan gagal?" sahut murid yang lain.

"Kalian ini sebenarnya kenapa sih? Kenapa hal sepele seperti ini saja tidak bisa kalian lakukan?!" ucap seorang gadis cantik sambil menaiki pedangnya dan terbang menjauh.

Semua orang langsung terkesima, mereka tak menyangka bahwa akan ada orang yang langsung terbang menggunakan pedangnya seperti ini. Mereka semua bertanya-tanya sebenarnya siapa gadis yang langsung terbang itu, tak berselang lama mereka kembali di buat terkejut karena Shen Xinyi yang langsung terbang mengunakan pedangnya dengan kecepatan tinggi begitu juga dengan Tang Yuchen.

"Astaga! Itu bukankah pangeran ketiga dan tunangannya?!" ucap salah satu murid dengan ekspresi yang terkejut.

"Itu memang pangeran ketiga dan tunangannya, hebat sekali! Mereka berdua ternyata sama-sama hebat." sahut murid yang lain.

"Apa yang kalian tunggu?! Ayo cepat pergi! Kita harus tiba di akademi sebelum matahari tenggelam!" ujar tetua keempat yang saat itu kebetulan sedang bertugas untuk mengawal para murid baru.

Dengan cepat semua orang yang ada di sana langsung mencoba berbagai macam cara agar mereka dapat terbang melesat ke akademi, lagi dan lagi mereka di buat terkejut dengan kedatangan seorang gadis muda yang berkulit eksotis. Gadis itu bukan menaiki pedang melainkan menaiki sebuah harimau putih dengan sayap yang sangat besar.

"I-itu kan hewan suci milik wilayah negara Timur!" seru seorang murid sambil menunjuk ke arah gadis itu.

Semua orang yang ada di sana langsung saling bertatapan, mereka semua tidak mau kalah satu sama lain. Alhasil mereka berbondong-bondong mengambil pedang dan berusaha untuk terbang dengan pedang itu, usaha memang tidak akan mengkhianati hasil. Akhirnya mereka semua berhasil terbang menggunakan pedang tersebut menuju Akademi Tianhua.

Akademi Tianhua...

Shen Xinyi dan 3 orang lainnya sampai terlebih dahulu di akademi Tianhua, kedatangan mereka semua langsung di sambut oleh tetua utama dengan ramah. Tetua utama pun membawa mereka berempat untuk masuk ke dalam akademi, di sepanjang jalan perhatiannya terus mengarah kepada Shen Xinyi. Entah kenapa ia merasa cukup tertarik dengan Shen Xinyi, dirinya merasa bahwa Shen Xinyi mempunyai daya tarik yang cukup besar terlebih lagi energi mana-nya yang mengalir di dalam tubuhnya.

"Mohon maaf tetua, jika saya boleh bertanya bagaimana agenda pelatihan di akademi ini?" tanya seorang gadis dengan kulit eksotis.

"Maaf, sebelumnya bisakah kamu memperkenalkan dirimu terlebih dahulu? Ah.. Kalian juga!" ucap tetua utama sambil menatap keempat orang yang ada di depannya saat ini.

"Ah, maafkan saya! Perkenalkan nama saya Akira Nakai. Saya berasal dari negara yang berada di wilayah timur." seru Akira sambil membungkuk hormat.

"Perkenalkan nama saya Cheon Su-Ji." Cheon Su-Ji adalah orang pertama yang berangkat menggunakan pedang terbang ke Akademi Tianhua.

"Perkenalkan nama saya Shen Xinyi." seru Shen Xinyi sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Anda pasti sudah tahu siapa saya kan?" tanya Tang Yuchen sambil tersenyum.

"Hoho! Tentu saja, kau kan muridku. Mana mungkin aku tidak mengenalimu, namun aku heran kenapa kamu sangat ingin kembali ke akademi? Padahal kamu sudah lulus 1 tahun yang lalu." tetua utama kembali bertanya kepada Tang Yuchen, di pikir-pikir memang rasanya ada sesuatu yang aneh. Bagaimana bisa seseorang yang sudah lulus dari akademi dan tinggal memetik buahnya ini malah masuk kembali ke akademi?!

" Pas sekali! Aku juga selalu bertanya-tanya, baik di kehidupan ini maupun kehidupan yang sebelumnya, padahal ini adalah saat yang paling tepat bagi dirinya untuk membangun relasi dengan semua orang yang berada di kekaisaran Tang. Apalagi di kehidupan sebelumnya Tang Jiale tak bisa berbuat apa-apa karena berada di akademi, namun dia tak pernah menunjukkan pergerakan." batin Shen Xinyi penasaran.

"Saya hanya ingin belajar lagi saja, menurut saya ilmu yang saya dapatkan masih kurang. Dan saya harap dengan kembalinya saya ke akademi ini maka ilmu saya akan menjadi semakin banyak." jawab Tang Yuchen tanpa celah.

"Wah! Pangeran ketiga dari Dinasti Tang ini boleh juga." seru Akira Nakai sambil tersenyum.

"Terima kasih Putri Nakai, anda terlalu memuji saya." ucap Tang Yuchen.

"Wah! Bagaimana bisa anda mengetahuinya? Padahal saya sudah menyembunyikan identitas saya loh~" tanya Akira Nakai kagum.

"Mudah saja, karena hanya keluarga kerajaanlah yang bisa mengendalikan hewan suci Tiger white." jawab Tang Yuchen.

"Begitu ya." Akira menganggukkan kepalanya pelan.

"Nona Shen ya?" seru Cheon Su-Ji.

"Anda mengenal saya?" tanya Shen Xinyi sambil menatap mata Cheon Su-Ji.

"Ya, nama keluarga anda cukup populer loh di wilayah keluarga Cheon. Perjuangan Jenderal Shen dalam mempertahankan negaranya benar-benar hebat!" sahut Cheon Su-Ji dengan mata yang berbinar.

"Terima kasih, ayah saya memang luar biasa!" seru Shen Xinyi sembari tersenyum.

"Tidak-tidak! Saya justru merasa sangat senang karena dapat bertemu dengan anda, jika saya bisa bertemu dengan anaknya mungkin suatu hari nanti saya akan bertemu dengan Jenderal Shen?" ujar Cheon Su-Ji senang.

Tetua utama tersenyum puas melihat kedekatan 3 perwakilan negara yang ada di depannya saat ini, ini merupakan awal yang sangat bagus bagi akademi Tianhua. Dengan begini, posisi Akademi Tianhua akan berada di posisi yang paling tinggi dan melebihi Akademi Yuan Hui.

...****************...

Tak berselang lama semua murid akhirnya sampai di akademi, dengan cepat mereka langsung di arahkan untuk pergi ke asrama masing-masing. Kebetulan, Shen Xinyi satu asrama dengan Cheon Su-Ji dan Akira. Mereka bertiga merasa lega sekaligus senang karena mereka seasrama.

"Sungguh menyenangkan! Siapa yang dapat menyangka bahwa kita bertiga akan berada di satu asrama." ucap Akira bahagia.

"Benar juga, padahal sebelumnya saya sudah pasrah akan seasrama dengan anda berdua." sambung Cheon Su-Ji sembari merapikan barang bawaannya.

"Iya saya juga tidak menyangka bahwa kita akan satu asrama." seru Shen Xinyi yang saat itu sedang menulis surat untuk adiknya.

"Wah! Coba lihat diluar, ada seorang pria yang berdiri sambil membawa sepiring kue bulan!" ucap Akira yang tak sengaja melihat ke arah jendela. Dengan cepat semua orang yang ada di sana langsung melihat ke arah jendela.