Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal
Di tempat eksekusi
Terlihat sebuah keluarga sedang berjalan dengan posisi tangan dan kaki yang diikat serta diseret oleh para pengawal istana, keluarga tersebut tak lain dan tak bukan adalah keluarga Shen. Keluarga dengan latar militer yang sangat kuat! Sementara itu, dari kejauhan terlihat seorang gadis dan pria sedang menatap ke arah Keluarga Shen dengan tatapan mata yang sayu.
"Yang mulia, apakah anda yakin akan hal ini? Mana mungkin keluarga saya merencanakan pemberontakan?" ucap gadis itu dengan raut wajah yang sedih, ia sama sekali tak mengerti bagaimana mungkin keluarganya hendak memberontak kepada kekaisaran? Padahal keluarganya lah yang paling setia dan siap melakukan apapun demi kekaisaran.
"Shen Xinyi, tidak mungkin kamu akan membela penjahat kan?" tanya pria itu acuh tak acuh, ia nampak tak peduli dengan nyawa manusia yang saat ini ada di depannya.
"Tidak mungkin! Saya selalu mengabdi kepada kekaisaran, mana mungkin saya berkhianat?" elak Shen Xinyi dengan wajah yang tegas tanpa keraguan sedikitpun di dalam hatinya.
"Kalau seperti itu kamu harus menerima kenyataannya Xin'er, keluarga Shen merencanakan pemberontakan. Buktinya sudah jelas apalagi yang mau disangkal?"sambung pria itu tegas, mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria tersebut membuat Shen Xinyi terdiam, ia tak bisa melayangkan kalimat balasan. Karena menurutnya itu semua sia-sia!
"M-maafkan saya." seru Shen Xinyi sambil menundukkan kepalanya, ia tak sanggup melihat keluarganya mati di hadapannya.
"Baguslah!"
"Dengarkan ini! Keluarga Shen berniat untuk melakukan pemberontakan dan aku, sebagai kaisar akan memberikan hukuman mati kepada mereka semua!" ucap pria itu dengan bangga dan senyuman di wajahnya.
"Penggal!" titah pria tersebut, dalam hitungan detik kepala yang sebelumnya menyatu dengan tubuh itu langsung terputus begitu saja. Kini kepala dan badan sudah tidak saling terhubung, darah segar mengalir di tempat eksekusi. Teriakan puas dan kutukan dari para rakyat terdengar jelas.
Nyut...
Shen Xinyi memegang dadanya erat, ia merasakan sakit yang luar biasa. Nafasnya serasa berhenti pada saat itu juga! Ia ingin menangis, namun dirinya harus mempertahankan posisi sebagai putri mahkota dengan baik. Ia tak boleh mengotori posisinya, karena mau bagaimanapun juga ia sudah bersusah payah untuk mendapatkan posisi ini. Ia sampai harus kehilangan uang, dan keluarganya. Jadi, mana mungkin Shen Xinyi akan melepaskan posisi ini semudah itu? Dan tidak akan pernah ada seorang pun yang bisa merebut posisinya! Itulah yang dipikirkan oleh Shen Xinyi, namun semuanya hancur saat 1 hari menjelang pesta pernikahannya.
1 hari sebelum pesta pernikahan....
Hari itu, cuaca sangat buruk. Angin berhembus kencang, hujan yang tak kunjung reda, serta petir yang terus-menerus menyambar membuat suasana menjadi sangat mencekam. Saat itu Shen Xinyi sedang merias dirinya sendiri, ia berniat untuk menemui kaisar sekaligus tunangannya itu. Namun, begitu ia membuka pintu dirinya dibuat terkejut dengan kenyataan bahwa kaisar sudah berada di depan pintu kamarnya sambil membawa pisau dan cawan keabadian.
"Y-yang mulia? Apa yang sedang anda lakukan di sini? Saya baru saja hendak mengunjungi anda, oh ya! Pisaunya... Tolong singkirkan benda itu, saya mohon." bujuk Shen Xinyi panik, ia benar-benar tak dapat berpikir jernih sekarang. Ia sungguh panik dan takut jika nantinya ia akan di tusuk dengan pisau tersebut.
"Menurutmu apa yang akan aku lakukan? Aku datang ke kamarmu, tepat satu hari sebelum pernikahan. Selain itu aku juga membawa cawan keabadian." ucap kaisar dengan ekspresi yang datar, ia nampaknya tak peduli dengan keadaan Shen Xinyi.
"Yang mulia ini tidak mungkin kan? Tidak mungkin anda hendak mencungkil kedua mata saya, mengambil kulit saya, dan menggunakan darah saya untuk menambah umur dan kecantikan seseorang kan?" seru Shen Xinyi tak percaya dengan apa yang ia pikirkan saat ini, ia yakin kaisar tak mungkin melakukan hal seperti ini kepadanya.
Tap.... Tap... Tap
Suara langkah kaki memecahkan keheningan di antara Shen Xinyi dan kaisar, seorang gadis yang nampaknya seusia dengan Shen Xinyi serta menggunakan penutup wajah berjalan mendekat ke arahnya dan kaisar.
"Hmph!"
Cup
Tanpa aba-aba gadis itu mencium kaisar dan kaisar pun membalas ciumannya dengan panas, Shen Xinyi yang melihat kejadian ini mulai tersulut emosi dan tanpa pikir panjang mendorong gadis itu menjauh dari Kaisar dan menamparnya.
PLAK
"SEBENARNYA APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN SHEN YIJING?! DIA ITU KAKAK IPARMU!" teriak Shen Xinyi dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya.
"Ahh! Sakit sekali, kak Jiale.. Kakak harus membelaku. Aku dan anak yang ada di dalam perutku sangat ketakutan." ucap Shen Yijing sambil berpura-pura lemah dan memegang perutnya.
"A-anak? K-kau h-hamil?" seru Shen Xinyi terbata-bata, ia tak percaya dengan apa yang baru saja dirinya dengar.
"Iya, dia saat ini sedang hamil 4 bulan. Dan anak yang ada di dalam perutnya adalah anakku!" sambung Tang Jiale bangga, ia nampaknya tak tahu malu karena secara tak langsung dirinya telah mengakui perselingkuhannya.
Jderr
Bagai disambar petir di siang bolong, kini Shen Xinyi tak dapat mengatakan apapun. Ia sudah kehilangan semua harapannya, perasaannya tak karuan, pandangannya menjadi kosong. Tak berselang lama masuklah seorang prajurit sambil membawa pedang dan memberikan perang tersebut kepada Tang Jiale, Tang Jiale pun mengambil pedang tersebut dan mengarahkannya kepada Shen Xinyi.
"Sebelumnya aku ingin mencungkil kedua matamu dalam posisi masih hidup dan memberikannya kepada Yijing, ketahuilah, dia menjadi buta semenjak beberapa bulan yang lalu karena menolongku. Namun kini aku berubah pikiran. Aku akan membunuhmu terlebih dahulu baru mencungkil kedua matamu dan mengulitimu juga mengambil darahmu." seru Tang Jiale sambil tersenyum ke arah Shen Xinyi.
"Hah... HAHAHAHA!"
"Yang Mulia, kenapa kakak tertawa seperti itu? Itu sungguh menakutkan!" tanya Shen Yijing dengan tubuh yang gemetar.
"Yijing-ku, jangan takut. Dia hanya menjadi gila!" jawab Tang Jiale sambil menyeringai. Shen Yijing pun menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia mengerti dengan apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu.
"Tang Jiale, apakah ini adalah balasanmu terharap semua jasaku?" tanya Shen Xinyi lemas, ia sudah tak punya tenaga lagi untuk menghadapi Tang Jiale.
"Kalau ku jawab iya bagaimana?" jawab Tang Jiale tanpa penyesalan sedikitpun.
"Baik, seharusnya dulu aku mendengarkan nasihat ayahku!"
"Shen Yijing, kamu sungguh tidak tahu malu! Ternyata buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ibumu naik ke atas ranjang ayahku dengan berbagai macam cara. Sekarang anaknya malah mengikuti jejak bejat ibunya! Padahal aku menganggapmu sebagai adik kandungku sendiri, namun bagaimana bisa kamu melakukan ini semua?" ucap Shen Xinyi tak percaya dengan apa yang terjadi, ia tak mengerti bagaimana bisa Shen Yijing melakukan ini semua? Padahal di keluarga Shen, Shen Yijing dan ibunya tidak pernah diperlakukan buruk.
"Kenapa ya?" ucap Shen Yijing sambil berjalan mendekat ke arah Shen Xinyi kemudian jongkok dan berbisik ke telinga Shen Xinyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Santy Susanti
Misiiiii Mampir yaaaà🤗🤗🤗🤗🤗🤗
2025-06-17
1