NovelToon NovelToon
The Painters : Colour Wars

The Painters : Colour Wars

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi
Popularitas:830
Nilai: 5
Nama Author: Saepudin Nurahim

Rahmad Ajie, seorang mekanik body & paint di Jakarta, tak pernah mengira hidupnya berubah drastis karena ledakan cat radioaktif. Tubuhnya kini mampu mengeluarkan cat dengan kekuatan luar biasa—tiap warna punya efek mematikan atau menyembuhkan. Untuk mengendalikannya, ia menciptakan Spectrum Core Suit, armor canggih yang menyalurkan kekuatan warna dengan presisi.

Namun ketika kota diserang oleh Junkcore, mantan jenius teknik yang berubah menjadi simbol kehancuran lewat armor besi rongsoknya, Ajie dipaksa keluar dari bayang-bayang masa lalu dan bertarung dalam perang yang tak hanya soal kekuatan… tapi juga keadilan, trauma, dan pilihan moral.

Di dunia yang kelabu, hanya warna yang bisa menyelamatkan… atau menghancurkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saepudin Nurahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Baru

Ajie duduk di teras depan, tangan kanannya memegang cangkir kopi hitam pekat. Aroma kopi yang baru diseduh menyebar hangat, menemani kesunyian pagi. Pagi ini, ia tidak buru-buru mengenakan armor ungu gelapnya atau melesat ke misi penyelamatan berikutnya. Ia membiarkan dirinya menikmati waktu yang sangat langka: waktu untuk dirinya sendiri.

Langit biru membentang tanpa awan, angin pelan mengibarkan daun-daun pohon mangga di halaman rumahnya. Suara kendaraan jauh di jalan raya seperti latar yang jauh dari hiruk-pikuk biasanya. Di meja kecil, beberapa dokumen dan ponsel tergeletak, tapi Ajie tak menghiraukannya. Kopi di tangannya terasa sempurna—pahit tapi hangat, seperti hidupnya sekarang.

Di sudut matanya, ia melihat bayangan yang familiar melangkah menuju teras. Melly. Sahabat lama yang selalu membawa warna dalam hidupnya, bukan hanya lewat cat dan teknologi, tapi lewat kehadirannya yang tulus dan jujur.

Melly membawa tas kecil di bahunya, wajahnya sedikit murung tapi berusaha menampilkan senyum tipis. Ajie menyambutnya dengan anggukan kepala dan senyuman yang lebih hangat.

“Pagi, Mel. Kopi?” Ajie menawarkan, menunjuk ke cangkir di tangannya.

Melly menggeleng pelan. “Nggak, aku lebih butuh ngobrol sama kamu. Ada sesuatu yang harus aku bilang.”

Ajie mengangguk, menyisihkan kopinya. “Kamu serius? Kok wajah kamu kayak orang yang habis lihat hantu.”

Melly duduk di kursi di sampingnya, menarik napas panjang. “Aku nggak suka bikin kamu panik, Ji. Tapi ini penting.”

Mereka diam beberapa saat, hanya suara alam dan sedikit hiruk pikuk kota yang merayap masuk ke teras rumah itu.

“Dua bulan ini... semuanya berubah, ya,” Melly mulai, suaranya pelan tapi penuh tekad. “Aku lihat kamu jadi lebih kuat, lebih dikenal. Tapi aku juga dengar... sesuatu yang nggak baik sedang bergerak di balik layar.”

Ajie menatap Melly. “Maksud kamu?”

Melly menunduk, lalu mengangkat kepala dengan tatapan tajam. “Ada kelompok baru yang mulai main di Indonesia. Mereka bukan cuma cari kekuasaan biasa, tapi... mereka ingin mengendalikan teknologi super. Yang mirip dengan apa yang kita hadapi di Jerman dulu. Aku dapat info dari jaringan aku di Batara Raya.”

Ajie menegang. “Kamu yakin?”

“Ya, dan ini nggak main-main. Mereka punya dana besar, pengaruh, dan—” Melly ragu sejenak, “—mereka tahu tentang kamu, tentang The Painters.”

Ajie meremas cangkirnya sedikit. “Jadi mereka mengincar aku?”

“Lebih dari itu,” Melly menatap dalam, “Mereka mau kamu berhenti, atau lebih buruk, mereka mau kamu bergabung dengan mereka. Atau kamu hancur.”

Suasana berubah seketika. Pagi yang cerah seolah menjadi gelap oleh bayang-bayang ancaman yang datang tanpa diundang. Ajie tahu, ini bukan sekedar kata-kata kosong dari seorang teman yang khawatir. Ini serius.

“Tapi kenapa kamu nggak bilang lebih awal?” Ajie bertanya.

Melly menghela napas. “Aku sedang menyelidiki, dan aku nggak mau bikin kamu panik tanpa bukti. Tapi sekarang... aku rasa waktunya kamu harus tahu. Aku juga bawa sesuatu.” Ia membuka tasnya perlahan dan mengeluarkan sebuah perangkat kecil, menyerupai alat komunikasi canggih dengan layar holografik.

Ajie mengambil perangkat itu, matanya fokus pada gambar yang muncul: simbol-simbol asing, peta lokasi tersembunyi, dan data yang menunjukkan pergerakan besar di beberapa titik kota.

“Ini,” kata Melly, “adalah jejak mereka. Organisasi yang lebih besar dan lebih licik daripada Altheron. Mereka beroperasi di bawah radar, tapi mereka sudah mulai beraksi.”

Ajie menatap data itu, rasa berat menggelayuti dada. Ia teringat pada semua yang telah terjadi, pada pertempuran yang sudah dilalui, dan pada janji yang belum selesai.

“Jadi... apa langkah kita sekarang?” tanya Ajie.

Melly menatapnya dengan mata penuh tekad. “Kita harus bersiap. Ini bukan cuma tentang kamu, atau aku. Ini tentang semua yang kita perjuangkan. The Painters bukan lagi hanya pahlawan lokal. Kita sekarang sudah masuk ke medan perang yang lebih besar.”

Ajie mengangguk pelan, menyimpan perangkat itu ke dalam saku jaketnya.

Suara ponsel Melly berdering memecah keheningan. Ia menatap layar, lalu menarik napas panjang.

“Aku harus ngomong sesuatu sama kamu, Ji...” Melly memandang Ajie dengan mata yang sulit dibaca. “Aku... besok aku harus balik ke Batara Raya. Aku nggak tahu kapan bisa kembali ke sini. Mungkin... mungkin kita bakal lama nggak ketemu.”

Ajie terdiam, sedikit terkejut. “Kenapa, Mel?”

Melly menghela napas, lalu tersenyum samar. “Ini bukan cuma soal aku. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan di sana. Dan aku harus siapin semuanya... sebelum aku bisa cerita lebih banyak ke kamu.”

Ajie menatapnya, rasa penasaran menggantung berat di udara. “Apa maksud kamu? Cerita apa yang belum kamu bilang?”

Melly menatap ke kejauhan sejenak, lalu menatap kembali Ajie dengan tatapan penuh arti. “Nanti aku akan kasih tahu, Ji. Tapi sekarang... aku cuma bisa bilang, hati-hati.”

Ia berdiri, merapikan tas di bahunya. “Aku harus pergi sekarang. Jangan tunggu aku terlalu lama.”

bersambung....

1
lalakon hirup
suka di saat tokoh utama nya banyak tingkah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!