{ cerita ini lanjutan dari " Tiba-tiba Jadi Gadis Petani" } ....
Tiba-tiba saja jiwa Eleanor di pindahkan ke dunia paralel lain. Ia menjadi gadis miskin yang lemah dan sakit-sakitan. Kedua orang tua gadis tersebut tidak bisa membawanya kerumah sakit karena tidak ada biaya untuk pengobatannya.
.
.
.
"Eh.. dimana aku bukankah aku sedang menikmati hidup mewah ku" gumam eleanor saat ia ia membuka matanya ia sudah berada dalam gubuk reyot..
.
.
.
ini hanya cerita santai tidak banyak konflik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh lima
"Benarkah! Kamu ingin aku bekerja di rumahmu, tapi mengapa kamu mempekerjakan aku dan ibuku, banyak orang yang bekerja sebagai Art yang berpengalaman juga sudah di latih, beda dengan kami yang belum berpengalaman." Ucap Rara dengan ragu-ragu, sebenarnya ia juga ingin bekerja bersama Lea,tapi mengapa dirinya yang belum berpengalaman.
"Entahlah, mungkin karena kamu jujur dan tulus jadi aku tertarik padamu, jangan di jawab sekarang tanyakan kepada ibumu lebih dulu, jika ia setuju telpon aku, kalian bisa tinggal di rumahku, kamu tidak jauh-jauh lagi bolak-balik ke desa dan kota untuk sekolah." Jawab Leanor.
"Baik! Terimakasih banyak Lea ku rasa ibuku pasti mau, nanti malam aku kabari kamu jika ibuku setuju." Ucap Rara senang, mendapatkan pekerjaan juga ada tempat tinggalnya.
"Aku kembali dulu untuk segera mengabari ibuku, becaknya juga sudah tiba." Ucap Rara dengan sopan lalu ia naik becak.
Leanor juga pulang menuju rumahnya dengan berjalan santai, telah sampai dirumah didepan pagar, ternyata Bastian sudah menunggu disana.
" Akhirnya kamu kembali juga, jarak rumah dari sekolahmu yang paling dekat, mengapa kakak yang terlambat pulang." Kata Bastian cemberut, ia sudah menunggu lama di sini.
"Maaf! Adikku sayang kakakmu yang cantik ini ada perlu yang harus di selesaikan, sudah lama menunggu ya!" Jawab Leanor dengan tersenyum sambil mengacak-acak rambut adiknya " ini bukalah kunci pagarnya." Ucap Lea sambil melemparkan kunci pagar kepada adiknya.
Setelah Bastian membuka pintu pagar ia mengembalikan kuncinya kepada kakaknya.
" Kak, apa kamu butuh boncengan, aku bisa membawamu?" Ucap Bastian sambil mengajak kakaknya naik sepeda.
" Tidak usah badan ku berat kamu tidak akan sanggup, sepedamu juga tidak ada tempat duduk boncengannya." Jawab Leanor sambil mengambil kunci pagar tangan Bastian lalu ia berjalan menuju rumahnya meninggalkan adiknya itu sedang bengong.
" Kak lea! Tunggu aku." Bastian mengayuh sepedanya mengejar Leanor, ia memarkirkan sepeda di samping rumah di bawah pohon mangga.
Setelah mengganti pakaian Leanor kembali keluar rumah dan di ikuti oleh adiknya.
"Kak Lea sudah sudah janji hari untuk mengajariku membawa sepeda motor listrik!" Ucap Bastian sambil mengekor di belakang kakaknya itu.
" Ku kira kau sudah lupa aku hari ini ada kedatangan tamu, aku akan mengajari mu sebelum tamuku datang." Ucap Lea mengubah arah jalannya ke arah garasi, lalu ia mengeluarkan motor listrik.
" Naiklah, aku di belakang mu untuk memapah mu, supaya kamu tidak oleng saat mengendarai nya." Ucap Leanor, Bastian baik ke atas motor.
"terimakasih kak aku akan naik sekarang" lalu Bastian naik ke atas motor listrik tersebut langsung men-star tombolnya.
"kak setelah itu bagaimana, apa terus jalan?" tanya Bastian lagi.
"kamu putar gas ini, pelan-pelan saja karena kamu baru mempelajari." ucap Leanor.
"iya, ia berjalan dengan pelan." kata Bastian senang motornya berjalan.
"pelan-pelan jangan terlalu kencang, dan putar saat jika jalannya berbelok." ucap Leanor lagi saat melihat jalan berbelok adik nya hanya mengambil jalan lurus saja.
"iya aku lagi mencoba membelok stangnya" balas Bastian.
Leanor mengajari Bastian bagaimana cara membawa motor listrik satu jam kemudian Bastian bisa membawanya pelan-pelan. Kebetulan tamunya juga datang Leanor menyambut tamu tersebut dengan baik lalu ia membawa nya kedalam supaya lebih leluasa berbicara.
"Tian, kamu belajar sendiri dulu, tamu ku sudah datang." Ucap Lea sambil menghampiri kak Rina.
"iya kak, aku juga sudah bisa membawanya sendiri kok, kamu temani aja tamunya." jawab Bastian lalu ia belajar lagi dengan pelan. Ia sudah kecanduan membawa motor listrik.
"hati-hati membawanya jangan sampai jatuh, dan jangan terlalu kencang gasnya." kata Leanor masih khawatir.
"iya" jawab Bastian, setelah itu Leanor menyambut tamunya.
"Kak Rina silahkan masuk lebih dulu supaya saat kita berbicara lebih santai." Ucap Leanor sopan juga tersenyum kepada Rina.
"Tidak usah repot-repot Lea aku cuma memberikan surat-surat rumah,setelah kamu menandatangani nya rumah ini sudah sah jadi milikmu." Ucap Kak rina sambil mengeluarkan surat rumah dari dalam tasnya.
"Kak Rina sudah sampai di rumahku masak iya air putih saja tidak di minum, tunggu sebentar kak, aku membuatkan minuman untukmu, tidak akan lama." Ucap Lea lalu pergi kearah dapur, saat sampai didapur ia membeli minuman segar dari sistem, setelah menunggu waktu pas, ia kembali ke ruangan tamu sambil membawa minumannya.
"Silahkan di minum kak!" Leanor memberikan minuman segar tersebut kepada kak Rina.
"Aku cuma ngantar surat ini saja,tapi karena sudah ada minuman tentu aku minum!" Ucap Rina sambil meminum minuman yang diberikan Lea " hemm!! minuman ini segar sekali." Gumam Rina, ia langsung menghabiskan minuman.
"Langsung saja tolong kamu tanda tangani surat ini, dan tandatangan disini?" Rina memberikan file yang perlu di tandatangani oleh Leanor.
"Oke! Semuanya sudah selesai kamu simpan sertifikat nya, rumah ini sudah jadi milik mu!" Ucap Rina ia membereskan barang-barangnya.
"Terimakasih kak rina sudah mengurus semuanya." Ucap Lea sambil menyimpan sertifikatnya.
"Tidak masalah, karena urusan disini sudah selesai aku kembali dulu, kasihan Adel yang mengasuh ponakannya, dia sudah berkali-kali menelpon." Kata Rina setelah itu ia keluar dari rumah Lea.
Tak terasa malam pun tiba Lea dan Bastian juga sudah selesai makan malam, Bastian langsung istirahat karena ia sangat lelah dengan kegiatan di siang hari.
Leanor berlatih dalam di dalam ruang dimensinya, sambil menunggu telpon dari Rara.
Beberapa jam kemudian ponsel Leanor berdering, ia menyudahi latihannya lalu keluar dari ruang dimensi.
" Hallo!"
( Lea, ibu setuju bekerja dengan mu, besok pagi kami datang kerumahmu) Terdengar suara yang sangat gembira di sana.
" Syukurlah, pekerjaannya juga tidak berat hanya memasak dan membersihkan rumah" ucap Leanor
( Iya, oh ha kiriman alamat rumah mu besok pagi kami langsung kerumah mu saja)
"Oke! Jawab Leanor menyetujui lalu ia mengirimkan lokasi rumahnya " aku sudah mengirim nya silahkan cek!"
( Oke! Lea aku hanya menyampaikan itu padamu besok kita sambung lagi obrolannya) Kata Rara ia juga ingin berkemas malam ini juga membantu ibunya.
"Iya, aku tunggu kamu di rumahku" jawab Leanor.
Lalu sambungan ponselnya terputus Leanor kembali berlatih ilmu bela diri dalam ruang dimensi.
Setelah beberapa jam kemudian ia menyudahi latihannya, lalu ia kembali mandi sambil berendam air spritual hangat, otot-otot yang tegang kembali sehingga badan tidak lagi terasa sakit.
Setelah menyudahi mandinya Leanor beristirahat di ruang dimensinya, karena waktu di ruang dimensi sangat panjang, ia bisa istirahat lebih jika tidur di ruang dimensi.
cerita nya tidak bertele2 , FL nya jga gak menye2 pokoknya recommended dah.
untuk author nya semangat terus dalam berkarya.
dan kalau bisa terus crazy up ya author.