Cinta Karang Samudra (Season 2)

"Pak jaya silakan, ceritakan kenapa bisa zenny itu namanya rose dan kenapa bapak kenal sama dia? " Tanya Tirtayasa mewakili semuanya jaya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Pak Tirtayasa, rose anak saya dari istri pertama saya.. Dia waktu itu dapat hukuman dan.. Dia kabur dari desa tersebut " Cerita jaya membuat irsyad berkerut kening "desa? Kembang jaya? " Tanya irsyad Jaya menganggukkan kepalanya sebuah masalalu itu siap ia. Gubris sekarang di waktu yang tepat,

𝘚𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭. 𝘉𝘦𝘳𝘶𝘴𝘪𝘢. 𝘭𝘪𝘮𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯. 𝘕𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 "𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺 𝘢𝘳𝘳𝘢𝘴𝘺𝘢 𝘌𝘭𝘣𝘦𝘳𝘵, 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘪 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘫𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘶𝘴𝘶𝘮𝘢 𝘌𝘭𝘣𝘦𝘳𝘵 " 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘴𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢.

"𝘕𝘰𝘯𝘢 𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘴𝘪𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶! " 𝘜𝘫𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶. 𝘗𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘣𝘪 𝘵𝘪𝘢. 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘪 𝘵𝘪𝘢. 𝘔𝘦𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘦 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬. 𝘒𝘶𝘴𝘶𝘮𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬,

"𝘒𝘢𝘬𝘦𝘬! "

"𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢? "

"𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴, 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘳𝘰𝘴𝘦 𝘬𝘢𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺"

"𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘺𝘢"

"𝘒𝘢𝘬𝘦𝘬, 𝘳𝘰𝘴𝘦 𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶 𝘬𝘢 𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺! "

"𝘈𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬! "

𝘚𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯. 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘦𝘯𝘢𝘮 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪-𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢. 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘯𝘺𝘢,

"𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬! , 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭! 𝘒𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶. 𝘔𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘳𝘰𝘴𝘦 𝘌𝘭𝘣𝘦𝘳𝘵!"

"𝘙𝘰𝘴𝘦.𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳! "

"𝘈𝘮𝘱𝘶𝘯 𝘰𝘮𝘢𝘩! "

𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬!

𝘉𝘶𝘨𝘩

𝘉𝘳𝘶𝘬!

Rose menangis sejadi-jadinya, bayang-bayang masa lalu itu selalu menghantui nya ia. Berjalan menuju lantai atas lantai yang selalu ia kunjungi ketika. Bersama sang mendiang kakek ke. Restoran tersebut tidak banyak yang berubah dari dulu masih tetap sama ia tersenyum kala angin menyapanya ketika menginjakkan kakinya, ke rooftop tersebut

"Kek, ternyata sedikitpun ngga ada yang berubah dari dulu aku kecil sampe saat ini. Rose. Rindu kakek" Suaranya penuh kesedihan. Rose tersentak kaget ketika sebuah tangan melingkar di pinggang nya, ia menoleh ke belakang irsyad menaruh kepalanya di bahu kiri sang istri membuat rose terdiam "jadi benar kamu anaknya pak jaya dek? "Tanya Irsyad rose menggeleng tegas " Aku, bisa jelaskan semuanya. Ke abang pleaseee dengarkan aku dulu "tegas rose dengan suara penuh ketakutan. " Kamu penipu! " Cebik Irsyad

"Dengarkan aku dulu! " Pinta rose memohon

"Penipu pergi kamu dari sini! " Usir irsyad namun. Kedua tangannya malah mengerat di pinggang rose "kenapa abang, ngga lepaskan aku? .. Kalau abang usir aku? " Tanya rose berkerut kening "Pergi, dari sini kita ke kamar hotel...! " Sahut irsyad membuat rose berdecak kesal ia melepaskan pelukkan irsyad membuat bibir irsyad menjuntai kebawah,

"Kenapa? , abang ngga marah sama aku.. Aku menipu abang loh! " Cecar rose dengan suara penuh kebingungan. Irsyad mengambil tangan rose lalu mencium punggung tangannya "buat apa?, papa. Kamu sudah menjelaskan sejelas-jelasnya ke abang papa mama kakek jadi?, marah?... Ngga dek " Sahut irsyad "bang.. Maafkan aku!, ini alasan kenapa aku ngga pernah mau menyerah kan diriku kepada abang, aku — takut abang meninggal kan aku ketika aku sudah menyerah kan diriku! .. Bang" Tutur rose lalu memeluk irsyad

"Ngga usah takut! Abang Selalu ada sama kamu sayang, " Irsyad menenangkan gadis tersebut. "Ingat abang selalu untuk kamu sayang! Jangan menangis!, "

"Abang aku mohon rahasiakan tentang, siapa aku ke aca sama mas alex! " Pinta rose

"Ya, abang akan lakukan itu sayang"

"Makasih bang"

"Sama-sama sayang! "

*.."

Lanjut atau tidak?

Lanjut ya!