NovelToon NovelToon
PERANGKAP CINTA

PERANGKAP CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Percintaan Konglomerat / Nikah Kontrak / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:224
Nilai: 5
Nama Author: Fuji Jullystar07

apa jadi nya semula hanya perjalan bisnis malah di gerebek paksa warga dan di nikahi dwngan ceo super galak???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fuji Jullystar07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 4

Di luar,sebuah mobil hitam elegant telah menunggu mereka.

Selama perjalanan menuju salon, suasana di dalam mobil terasa tenang, hanya suara musik lembut dari radio menemani keheningan mereka. Namun rasa penasaran Calista tak bisa di tahan.

" Kita mau kemana pa? Aku lihat jadwal pertemuan  dengan investor jam lima sore " tanyanya heran

" Kita kesalon " Jawab Arsenio singkat

" Buat apa ke salon, bapak mau nyalon? Wah gak nyangka pantes ganteng  ternyata suka perawatan "

Arsenio tersenyum tipis "Bukan buat saya tapi untuk kamu Calista,saya ingin kamu terlihat sempurna malam ini."

Memang benar malam ini spesial. Mereka akan menghadiri pertemuan dengan investor dari Dubai, tapi alih alih fokus  urusan bisnis, Arsenio lebih memikirkan penampilan Calista.mungkin kedengaran nya aneh, tapi baginya, melihat Calista tampil sebaik mungkin adalah cara menunjukan bahwa ia istimewa.

Setiba nya di salon Pesona, nuansa langsung berbeda. Tempat itu tanpak modern dan elegan, dengan desain interior yang minimalis di balut dengan kemewah. Lampu gantung kristal memancarkan cahaya hangat, sementara aromaterapi yang wangi memenuhi udara. Para stylist yang mengenakan seragam hitam menyapa mereka.

"Selamat datang, Tuan Arsenio, Nona Calista. Kami sudah menunggu kedatangan Anda," Ucap  seorang stylist muda bernama mawar, yang mengenakan apron hitam. Matanya melirik Arsenio sejenak sebelum beralih ke Calista, tampak terpukau.

Tiba tiba seorang wanita paruh baya datang menyambut hangat.

" Sayang ku Arsen sudah lama kamu gak kesini"  Seru nya langsung memeluk keponakan nya.

" Tante Amira, gimana kabar tante. Aku kesini bawa Calista buat di make over bikin secantik mungkin ya " Jelas Arsenio maksud kedatangan nya.

Melirik ke arah Calista " Omo siapa nih? cantik banget,pacarmu ya Arsen " excited Amira wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik dan bugar di usia 35 tahun ia pemilik salon mewah Pesona.

" Udah tan jangan bikin Calista canggung,Nanti kita ngobrol,sekarang aku temenin dia dulu "

" Oke " Jawab  Amira ceria langsung melangkah pergi

Calista merasa sedikit kikuk, sementara Arsenio tampak santai dan tak terganggu sama sekali. Meraka dibawa ke ruang perawatan pribadi yang didesain dengan mewah. Tempat itu dilengkapi dengan kursi kulit berwarna krem yang nyaman dan beberapa pot tanaman hijau yang menambah kesan sejuk.

"Silakan duduk di sini, Nona Calista," kata Mawar, menunjuk kursi besar yang sudah disiapkan dengan berbagai alat rias di sekitarnya.

Calista duduk dengan ragu, sementara Arsenio berdiri di sampingnya, mengamati dengan seksama. Mawar mulai merapikan rambut Calista, menata helai demi helai dengan hati hati.

"Untuk malam ini, kita akan memilih look elegan, namun tetap memperlihatkan sisi anggun" ujar Mawar dengan suara lembut namun tegas. "Lebih suka  gaun yang klasik atau modern?"

Calista sedikit terdiam, bingung. "Aku tidak tahu harus memilih yang mana, terserah aja " katanya dengan jujur, meski agak malu.

Arsenio tersenyum lembut. "Tenang aja  percayakan saja pada mereka."

Stylist mulai bekerja. Dengan cekatan, ia memulai proses make up, menciptakan nuansa natural yang memancarkan keanggunan alami. Foundation yang digunakan memberikan efek kulit Calista tampak halus dan bercahaya, sementara riasan mata dengan sentuhan warna netral mempertegas bentuk mata indahnya. Lipstik berwarna nude melengkapinya, memberi kesan lembut namun memikat.

Saat proses make up selesai, stylist meminta Calista untuk mencoba beberapa gaun yang telah disiapkan. Calista merasa sedikit gugup, tapi suasana salon yang tenang membantu menenangkan pikirannya.

Pertama, ia mencoba gaun berwarna merah burgundy dengan desain klasik, namun tidak ada reaksi yang memadai dari Arsenio. Setelah itu, ia mengganti dengan gaun hijau tua yang sedikit lebih modern. Tapi, Arsenio hanya menatap sekilas dan berkata, “Tidak cocok.”

Akhirnya, Calista mengenakan gaun satin ivory yang terbuat dari bahan lembut dan berkilau. Gaun itu memiliki detail bunga kecil di bagian pinggang dan sedikit potongan di punggungnya yang memberi kesan seksi namun tetap anggun.

Calista keluar dari ruang ganti dan melangkah dengan hati hati ke arah cermin besar di sudut ruangan. Sesaat ia berdiri di depan cermin, matanya terbelalak melihat dirinya. Gaun itu benar-benar pas di tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya yang ramping, sementara warna ivory membuat kulitnya tampak semakin bersinar.

Namun, yang paling membuatnya terkejut adalah pandangan Arsenio yang tidak berpaling darinya. Ia terdiam, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kamu sangat cantik," ucapnya, hampir tak terdengar.

" Apa,tadi bapak ngomong apa " Tanya calista memastikan.

Arsenio pura pura batuk untuk mengalihkan rasa salah tingkah nya

Uhuk

Mawar ikut berseru " Teh calista mah meni cantik pisan, naha teh calista gak ngerawat kulit nya itu di rawat dikit teteh udah kaya artis besar " Puji mawar terkesima dengan kecantikan calista

*( ka calista cantik sekalih kenapa kakak gak rawat kulit nya, padahal kalau di rawat dikit bakalan jadi artis besar)

Calista tersenyum malu " Kamu bisa aja, saya cantik karna tangan kamu yang udah merias saya "

" Gak usah formal teuing atuh teteh asa  kasaha wae nama saya mawar "

*( gak usah formal banget, kaya kesiapa aja nama saya mawar) .

Mawar mencuri pandang ke aresenio " Menurut pak arsen  gimana teh calista cantik kan? " Tanya mawar sambil kedipin mata

" Jelek  " Jawab Arsenio  Buang muka

" Kamu banyak waktu luang ya? " Sarkas arsenio ke mawar

" Hehe saya pergi dulu yah teh calista pak arsen "

Sepeningalan Mawar, Arsenio mengeluarkan kotak kecil dari sakunya, membuka kotak kecil  ia mengeluarkan kalung emas putih dengan liontin batu bulan yang indah. Batu bulan itu berkilau dengan lembut, membuat Calista terdiam.

"Ini untukmu," Bisik nya Arsenio, lalu melingkarkan kalung itu di leher Calista.

" Pak ini terlalu mahal saya gak enak..."

" Buang aja kalau gak mau pake " Potong Arsenio sambil menyematkan kalung.

Kalung itu terasa dingin di kulitnya, namun sentuhan Arsenio membuatnya merasa hangat.calista mengigit bibirnya lalu mengikuti  Arsenio yang lebih dahulu melangkah ke luar.

___

Bandung, pukul 17.10 pm  di restoran fine dining

Suasana restoran elegan dengan lampu kuning hangat yang memantul lembut di permukaan meja marmer. Calista duduk di sebelah Arsenio, masih canggung karena baru sampai. Ini pertama kalinya dia ikut dinner bisnis Arsenio. Di depannya duduk pasangan dari Dubai, seorang pria berwajah tegas dan wanita cantik berhijab dengan senyum ramah.

Mereka berbincang dalam bahasa Arab, cepat dan lancar. Calista cuma bisa tersenyum dan fokus ke air putih di gelas kristal beningnya. Ia tak paham satu kata pun, tapi berusaha terlihat kalem.

Pelayan datang membawa hidangan pembuka scallop panggang yang disajikan di atas puree kembang kol, dihias microgreens dan tetesan saus lemon butter. Aroma gurih dan segar menyelimuti meja.

Lalu pria Dubai itu melirik ke arah Calista dan bertanya sambil tersenyum, "Man hadhihi?"

*( siapa wanita ini)

Arsenio menjawab santai, “Zawjati fi al mustaqbal ”

*(Calon istriku di masa depan.)

"In shaa Allah, sanatazawwaj hadha al-usbu "

*(InsyaAllah minggu ini kami menikah)

Reaksi si investor dan istrinya langsung berubah ceria. Mereka mengangguk angguk sambil tersenyum lebar.

"Mabrouk! Allah yewaffa’kum!" ucap mereka bersamaan.

*( semoga allah memberi keberhasilan /kelancaran )

Calista ikut tersenyum, meski tak ngerti apa-apa.

Hidangan utama tiba, wagyu steak medium rare dengan saus red wine reduction, ditemani kentang fondant dan sayuran panggang yang dipotong presisi. Warna dan plating-nya tampak seperti karya seni.

Setelah percakapan beralih ke topik lain, Calista menyenggol pelan lengan Arsenio dan bertanya pelan, “Tadi mereka ngomong apa sih?”

Arsenio melirik sekilas, lalu senyum miring. “Mereka bilang kamu cantik.”

Calista langsung nyengir. “Serius? Aduh… orang Dubai suka memuji berlebihan banget ya.”

Arsenio cuma mengangguk santai, sambil ngunyah pelan appetizer nya. “Hmm, banget padahal kamu jelek.”

Calista langsung mendelik dan bodo amat yang penting Calista senang banget. Pipinya merona. Dadanya hangat. Ia jadi lebih percaya diri, duduk lebih tegak, dan senyum terus sepanjang makan malam.

1
robleis_XD
Gak sabar lanjut ceritanya
Robert
Bikin ketawa sampe perut sakit.
dziyyo
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!