NovelToon NovelToon
Cherish My Love!

Cherish My Love!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen Angst / Keluarga
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Writle

Masa remaja, masa yang penuh akan rasa penasaran, rasa ingin mencoba dan juga rasa yang sulit dimengerti bernama Cinta.
Ini adalah kisah Cinta enam orang remaja SMA, dengan segala problematika mereka yang beragam rasanya.
Pahit, asam dan manis seperti rasa Jeruk, Blueberry dan juga Cherry.

Yuk ikuti keseruan cerita mereka di sini. 🐢

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Writle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jauh Dekat

...🫐🫐🫐...

Senin pagi di SMA Batrisyia Ciara, atau SMA BaCa. Sekolah yang bisa dibilang elite ini pada awalnya menerapkan sistem persekolahan normal, yaitu masuk di hari senin hingga hari sabtu lalu libur di hari minggu.

Namun dimulai senin minggu lalu, sistem sekolah berubah menjadi full day school, dimana sekolah hanya sampai hari jum’at, akan tetapi jam pelajarannya bertambah.

Jam pulang sekolah yang semula pukul 2 siang hari berpindah menjadi pukul 5.30 sore hari terkadang sampai pukul 6 petang.

Siswa-Siswi yang biasanya pulang menggunakan bus kini tidak punya pilihan lain selain mengganti transportasi, karena jadwal bus hingga pukul 5, bus akan berhenti di halte lagi pukul 8 malamnya.

Begitu juga dengan Yuri yang awalnya pulang menggunakan bus, tapi seminggu ini ia diantar jemput oleh “orang kesayangan” Daddynya. Membuat rumor dan desas-desus buruk tentang dirinya semakin ramai saja, tapi Yuri mengabaikannya.

... 🫐🫐🫐...

#(Yuri’s_Point_of_View)

Sudah seminggu sejak kejadian dimana aku meminta Ari menjauhiku. Dan ternyata laki-laki itu melakukan seperti apa yang kukatakan.

Jika sebelumnya dia selalu menyapa dan mengajak berbicara, namun seminggu belakangan ini dia seolah menganggapku tidak ada. Dia mengalihkan pandangan saat kami tidak sengaja bertatapan, dia putar arah saat tahu ada aku di arah yang sama.

Jujur hatiku sedikit ngilu karena hal itu, semua ucapanku di hari sabtu hanya omong kosong belaka. Aku tidak pernah merasa terganggu dengan sikap dan tingkah lakunya, justru aku bersyukur bisa kenal dia.

Akan tetapi aku hanya tidak mau dia terlibat dengan masalahku, aku tidak ingin citranya jadi ikut jelek di mata orang lain.

Jika dibilang suka, aku memang menyukai Ari. Siapa yang tidak suka diperlakukan dengan baik? Meskipun pertemuan pertama kami agak menyebalkan, tapi aku tidak pernah menyesal pernah dipertemukan.

Iya, aku suka Ari, tapi aku tahu diri. Ari punya dunia yang berbeda. Dia punya keluarga yang penuh akan kehangatan sedangkan keluargaku berantakan.

Mochammad Fachri adalah lelaki yang punya banyak teman, seorang teladan, aktif berorganisasi dan banyak disukai karena baik hati.

Sedangkan aku hanya Yuri, Yuvarani Jessany yang gaya bicaranya aneh, tidak punya banyak teman, dan juga dirumorkan jadi simpanan.

Aku lebih dari sadar diri dalam menyukai Ari, jadi biarlah rasa ini kupendam sendiri dan memutuskan untuk menyuruhnya pergi.

Seminggu belakangan ini gosip aneh soal diriku semakin menyebar, sepertinya sudah menjadi rahasia bersama, tapi aku tidak peduli mereka bicara apa.

Aku juga tidak peduli mereka menaruh tulisan-tulisan menjijikkan di lokerku seperti “perempuan jal*ng, pelac*r" dan tulisan lain semacam itu, asal mereka tidak mengusik sahabatku aku tidak peduli dengan semua itu.

Tapi hari ini keterlaluan. Jadwal pelajaran baru telah diumumkan minggu lalu, jam olahraga pindah ke hari senin. Olahraga bukan lagi jam terakhir di kelasku, setelah itu masih ada satu mata pelajaran lagi, jadi kami harus mengganti baju dan sepatu.

Tapi saat akan berganti pakaian, atasan seragamku telah koyak, sepertinya digunting dengan sengaja. Aku tidak tahu apa salahku pada mereka, kenapa mereka membenciku sebegininya.

... 🫐🫐🫐...

#(Ari’s_Point_of_View)

Aku menjauhi Yuri seperti permintaannya, meskipun awalnya sulit bagiku untuk menerima kenapa aku disuruh pergi begitu saja, mana aku dibilang sebagai pengganggu olehnya, tapi sekarang sepertinya aku cukup mengerti jalan pikiran Yuri.

Gosip menjijikkan yang tidak manusiawi itu malah semakin ramai, aku merasa tidak becus mengendalikan teman sekelasku sendiri. Aku juga merasa bersalah karena mungkin Legi yang menyebarluaskan gosip ini, karena tidak terima aku pukuli.

Meski menjauh aku tetap tidak bisa tidak peduli pada Yuri, apalagi bisa dibilang aku juga ikut bertanggungjawab karena menjadi penyebab semua ini. Aku selalu memperhatikan Yuri diam-diam entah dia sadar atau tidak.

Sebenarnya setiap pagi bangkunya selalu penuh dengan coretan aneh tak berperasaan, aku yang selalu datang lebih pagi menghapus coretan itu supaya tidak dibaca Yuri. Tapi rupanya masih ada hal-hal yang tidak dapat kucegah.

Buktinya kini gadis itu sedang meratapi seragam sekolahnya yang rusak, dasar manusia-manusia tidak punya otak, apa yang membuat mereka tega melakukan hal-hal seperti ini? Hanya karena gosip yang bahkan kebenarannya belum mereka ketahui.

“Hei.” Kutarik tangan siswi perempuan yang tengah lewat di koridor itu.

“Kenapa Ri?” Jawab gadis yang ternyata adalah Layla, ia teman sekelasku, lebih tepatnya wakil ketua di kelasku.

“Tolongin gue dong.” Pintaku padanya.

Gadis itu tampak berpikir sebentar, “Gue nggak punya duit.” Katanya dengan wajah ketus, mungkin dikiranya aku mau meminjam uang.

Aku mengibaskan tanganku cepat “Nggak ih, gue bukan mau pinjem duit.”

“Terus apa?” Katanya. Kemudian Aku menyodorkan totebag biru muda pada gadis itu.

“Apaan nih, lo suka gue ya, pake kasih hadiah segala. Tapi sorry ya Ri, tipe gue yang kayak Jake Ensetrip.” Jawabnya kepedean dengan raut wajah sok kasihan.

Ingin kugeplak kepalanya Layla, kalau boleh jujur dia juga bukan tipeku, tipeku yang seperti Kazuha Leserasera atau yang seperti Yuri saja. 🐢Ekhem.

“Yeuh, mana mau Jake sama lo Layla, dia tahu lo idup aja kagak.” Balasku padanya.

Layla mendelik sebal, “Lo tuh kpopers beneran bukan sih, kok nggak supportif gitu deh.” Kesalnya.

Aku menggeleng pelan “Gue kpopers realistis.”, Layla mencibirku “Belum tahu aja lo seasik apa halu.” Katanya, ia lalu mengintip isi totebag yang tadi kuberikan.

Layla menatapku tajam, “Ini seragam lo?” Tanyanya lagi.

“Iya.” Jawabku.

“Pasti mau dikasih pinjem ke Yuri.” Ia menebak jalan pikiranku.

Aku mengangguk saja membalasnya. Dia tampak garuk-garuk kepala.

“Aduh, gue sebenernya nggak mau terlibat sama hal ini.” Katanya bergeming.

“Lo kasih sendiri aja lagian kenapa?” Tambahnya.

“Gue kan cowok La, nanti gosipnya makin kemana-mana.” Balasku.

“Ah Elah, gue takut banget sama gengnya si Legi.” Katanya.

Ternyata benar perkiraanku, Legi yang menyebarkan gosip tentang Yuri, aku benar-benar harus mendisiplinkan anggotaku sendiri.

“Please La, udah mau masuk.” Aku meminta padanya, tidak ada waktu untuk mencari orang lain, karena Ara dan Rifqi juga tidak kelihatan batang hidungnya.

“Oke gue mau.”

“Makas-“

“Tapi dengan satu syarat, beliin gue album Ensetrip.” Katanya mantap.

Aku menghela nafas lelah, “Okay deal.” Kataku. ‘Bye-bye uang jajanku sebulan.’

... 🫐🫐🫐...

#(Author’s_Point_of_View)

Yuri yang tengah duduk di kelas, masih memakai seragam olahraganya yang ia balut dengan hoodie biru muda itu dihampiri Layla.

“Hai Yuri.” Sapa gadis itu berbasa-basi.

Yuri mengangkat kepala, lalu mengerutkan keningnya, “Iya. Layla?” Jawab Yuri, agak tidak yakin dengan nama teman sekelasnya, karena mereka tidak pernah berbicara sebelumnya.

“Lo kenapa belum ganti?” Tanya Layla lagi berpura-pura tidak tahu.

Yuri tampak tersenyum getir sebelum menjawab “Seragam watashi hilang.” Bohongnya.

Layla sebenarnya sedikit bersimpati pada gadis ini, tapi dia takut pada orang yang menyebarkan gosip tentang Yuri, jadi ia lebih memilih berdiam diri.

Layla tampak mengedarkan pandangannya dan benar perkiraannya, Legi, Eldi dan Algi tengah menatapnya dengan tajam.

‘Lo bisa Layla, demi album Ensetrip.’ Batin Layla, menyemangati dirinya sendiri.

“Oh gitu, mau pinjem seragam gue nggak.” Lanjutnya menyodorkan totebag biru muda pada Yuri.

“Eh? Serius nggak apa-apa?” Jawab Yuri tampak senang.

“Serius. Nggak apa-apa pake aja.” Jawab Layla.

“Arigatou ya Layla, Anata baik banget.” Yuri segera menerima totebag itu dan bergegas ke ruang ganti untuk mengganti pakaian.

Di ruang ganti Yuri mengamati seragam itu, ukurannya sedikit lebih longgar dari seragam miliknya, padahal ia pikir ukuran Layla dan dirinya tidak jauh berbeda.

Wangi parfume di seragam itu juga agak berbeda dari yang ia cium tadi dari Layla. Entah kenapa Yuri merasa familiar dengan aroma seragam yang tengah ia kenakan, membuat Yuri penasaran seragam siapa yang Layla pinjamkan.

Tapi Yuri tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal itu, ia harus segera kembali ke kelas setelah ganti baju.

Semua siswa-siswi telah duduk di bangku, menunggu guru mata pelajaran terakhir yang akan dimulai beberapa menit lagi. Yuri masuk paling akhir karena dia baru mendapat baju ganti.

Ari diam-diam memperhatikan gerakan gadis itu, seragam miliknya tampak kebesaran di tubuh Yuri, hingga menyebabkan tangan gadis itu tenggelam dalam panjang lengan baju.

“Lucu.” Lagi-lagi tanpa sadar Ari menggumamkan hal itu.

“Luca-lucu, Luca-lucu, minimal pacarin lah.” Celetuk Irsyam di sebelahnya. Ari Cuma mendelik sebal.

“Oh iya lupa, kan disuruh udahan padahal belum mulai apa-apa ya.” Lanjut Irsyam menggoda sahabatnya.

“Biarin, daripada yang udah ciuman tapi nggak ada hubungan.” Balas Ari tak mau kalah.

“Sialan.” Decak Irsyam.

Ara dan Yuri yang duduk di depan  bangku kedua lelaki itu sebenarnya mendengar ucapan keduanya. Tapi masing-masing mereka tak mau angkat bicara.

...☆🍊🫐🍒☆...

1
Mr.sun
🫣
moodbooster🐝
menarik, penggunaan bahasa sangat bagus dan penulisan sangat rapih👍🤍
Writle 🐢: Terimakasihh. 🤍🐢
total 1 replies
Mada Rabka
ceritanya baguss, unik, menceritakan dua pasangan yang berbeda, mantapp 👍🏼semangatt tor 🐢♡
Qaidarra: salken kak
Writle 🐢: Terimakasihh. ♡🐢
total 2 replies
Mr.sun
masih lucu aja 😆
Writle 🐢: Tidak kepikiran jokes lain. 😌☝🏻
total 1 replies
Mr.sun
🤭
Mr.sun
Pepet terus jangan kasih kendorr
Mr.sun
nyaman bangett keliatannya
Mr.sun
semangattttt 🤍
Writle 🐢: Terimakasihh lagii. 💚🐢
total 1 replies
Abu sidiq
Sudut pandang utamanya sering berubah-ubah dan banyak penggunaan bahasa asing jadi sedikit membingungkan, tapi masih lumayan untuk dibaca saat gabut.
Mr.sun
hampir ke Isekai oleh truk Kun
Writle 🐢: Truck chan~
total 1 replies
Mr.sun
kewwreen
Mr.sun
semangattttt🫶🏼
Writle 🐢: Terimakasihh. 💚🐢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!