NovelToon NovelToon
Gairah Presdir

Gairah Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mafia / Lari Saat Hamil
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aak ganz

jhos pria sukses yang di kenal sebagai seorang mafia, mempunya kebiasaan buruk setelah di selingkuhi kekasih hatinya, perubahan demi perubahan terjadi dia berubah menjadi lebih kejam dan dingin, sampai akhirnya dia tanpa sengaja membantu seorang gadis mungil yang akan menjadi penerang hidupnya. seperti apakah kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aak ganz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Sesampainya di restoran mewah, Jhos turun dari mobilnya bersama Nisa.

"Selamat datang, Tuan," sapa semua pelayan dan petugas di sana, menyambut kedatangan Jhos dengan penuh hormat.

Nisa memperhatikan suasana restoran yang begitu mewah, tetapi ia merasa heran karena tidak melihat satu pun pengunjung di dalamnya. "Kenapa restoran semewah ini pengunjungnya tidak ada satu pun? Pelayannya digaji pakai apa kalau begini?" gumamnya pelan, lalu berjalan dan duduk di kursi di samping Jhos.

"Kenapa kok restoran ini sepi sekali?" tanyanya polos, tanpa tahu bahwa Jhos telah memesan seluruh restoran karena ia tidak suka keramaian saat makan.

"Mungkin semua orang lagi tidak selera makan," jawab Jhos santai sambil tersenyum mendengar kepolosan Nisa.

"Oh begitu ya, Paman? Pantas saja sepi," ucap Nisa sambil mempercayainya. Ia lalu menatap wajah Jhos dengan seksama. Baru sekarang ia menyadari betapa tampannya pria di depannya ini. Wajahnya begitu sempurna, dengan hidung yang mancung, bibir tipis, dan alis yang rapi seperti semut yang berbaris.

"Ya Tuhan, aku baru sadar kalau malaikat penyelamatku begitu tampan sekali. Ini pasti bukan manusia, ini pasti malaikat, kan?" gumamnya dalam hati, sambil terus menatap Jhos dan menopang dagunya dengan tangan.

Jhos yang merasa diperhatikan terus-menerus akhirnya membuka suara. "Kau kenapa memandangiku seperti itu, gadis bodoh?" tanyanya dengan nada heran. Namun, Nisa tampak tidak mendengar dan masih asyik dalam lamunannya.

"Hai! Kamu kesurupan ya, bodoh?" tegur Jhos lagi, kali ini dengan nada yang sedikit lebih tinggi. Tatapan matanya bertemu dengan Nisa, membuat gadis itu terkejut dan tersadar.

"Paman tampan sekali. Apa paman punya kekasih? Pasti banyak, deh?" tanyanya polos, tanpa berpikir panjang.

Jhos menyipitkan matanya, mendengar pertanyaan itu. Ia tersenyum tipis sebelum menjawab, "Kamu baru sadar, ya? Kalau saya bilang saya tidak punya kekasih, apa kamu mau jadi kekasih saya?" godanya sambil tersenyum jahil.

Nisa terdiam sejenak, lalu dengan polosnya menjawab, "Siapa yang berani menolak laki-laki setampan paman?" Namun, begitu ia menyadari apa yang baru saja dikatakannya, wajahnya langsung memerah.

"Eh, maksud aku itu... Paman kan tampan, mana mungkin Paman tidak punya kekasih," ucapnya terbata-bata sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menutupi rasa malunya.

"Aduh, apa yang sudah aku katakan? Memalukan, sungguh memalukan," gumamnya sambil menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.

Jhos hanya tersenyum melihat tingkah lugu Nisa. "Gadis bodoh, kamu mau makan apa?" tanyanya sambil menatapnya dengan penuh rasa geli."Aku... ee... aku mau makan apa saja yang paman pesan," jawab Nisa sambil masih menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Jhos hanya tersenyum tipis lalu mengangguk dan segera memesan makanan.

"Kenapa tadi kamu dikejar-kejar oleh mereka?" tanyanya dengan nada ramah. Jhos sendiri merasa heran karena biasanya ia tidak banyak berbicara dengan orang lain, tetapi bersama gadis ini, ia jadi lebih terbuka.

Nisa menunduk sebentar, lalu mulai bercerita dengan ragu. "Jadi begini, paman... Aku kan masih kuliah, dan semester ini aku tidak bisa bayar uang kuliah. Aku pun mencoba mencari pekerjaan, lalu ada seseorang bernama Tuan Jonson yang menawariku kerja. Awalnya aku mau saja, tapi ternyata dia malah ingin aku bekerja sebagai teman minumnya di bar dan... menemaninya tidur. Begitu aku tahu maksudnya, aku langsung kabur, paman... Apalagi dia sempat merobek bajuku tadi," jelas Nisa dengan polos.

Jhos menyipitkan matanya saat mendengar cerita Nisa, lalu pandangannya beralih ke pakaian gadis itu yang robek. Baru sekarang ia menyadari bahwa bagian tubuh Nisa terlihat cukup jelas.

Melihat hal tersebut, perasaan aneh  tiba-tiba naik dalam dirinya. Ia merasa aneh karena begitu cepat tergoda hanya dengan melihat gadis di depannya.

"Kalau saya yang memintamu bekerja untuk saya, bagaimana? Saya akan menjadikanmu asisten pribadi. Kalau kamu bisa memasak, kamu juga bisa memasakkan untuk saya," tawar Jhos dengan santai sambil melanjutkan makan. Awalnya, Nisa tampak ragu.

"Saya akan memberimu gaji dua juta dolar setiap bulan, bagaimana?" tanya Jhos, yang membuat semangat Nisa langsung terpacu.

"Benarkah, Paman? Aku bisa memasak dan mencuci juga! Kapan saya bisa mulai bekerja, Paman?" ucapnya penuh antusias.

Jhos tersenyum mendengar pengakuan polos gadis lugu di depannya. Sebenarnya, ia tidak perlu Nisa untuk mencuci pakaian, karena selama ini ia selalu membuang baju setelah memakainya. Namun, mendengar perkataan gadis itu, ia mendapatkan ide agar Nisa selalu berada di apartemennya.

"Hmm, baiklah. Kamu bisa mulai bekerja besok, dari jam lima sore sampai jam sepuluh malam," kata Jhos.

Mendengar hal itu, Nisa segera menghitung dengan jarinya. Hanya enam jam sehari! Ia tersenyum gembira, langsung berdiri, berjalan ke arah Jhos, dan memeluknya erat karena terlalu senang.

Jhos terkejut merasakan tubuh lembut gadis itu menempel padanya. Ia sungguh tidak bisa menahan diri jika seperti ini, keinginannya untuk segera melampiaskan hasrat semakin besar. Namun, ia sadar bahwa gadis di depannya tidak boleh dibuat takut, sehingga ia menahannya dengan susah payah.

"Baiklah, ayo saya antar pulang," ucap Jhos, lalu segera membawa Nisa keluar dari restoran.

Saat mereka berjalan keluar, semua pelayan di sana menundukkan kepala memberi hormat kepada Jhos. Pelayan wanita yang melihat Nisa merasa sangat iri, karena mereka melihat gadis miskin itu bisa dengan mudah mendekati Jhos, bahkan sampai menaiki mobilnya.

Setelah mengantar Nisa pulang, Jhos merasa pikirannya kalut. Hasrat yang sejak tadi ia tahan mulai membuatnya gila. Ia ingin segera mendapatkan pelampiasan secepat mungkin.

Dia langsung kembali ke kantornya dan memanggil sekretarisnya yang biasanya tempatnya melampiaskan semuanya.

"Lilis, masuk temui saya di ruangan saya, tunda pekerjaanmu," panggil Jhos melalui telepon. Lilis tahu apa yang diinginkan atasannya. Dia tidak pernah menolak Jhos, karena setiap Jhos memintanya, dia selalu mendapatkan bonus besar.

Sesampainya di ruangan Jhos, Lilis tidak melihat Jhos di mejanya. Lalu dia masuk ke ruang istirahat Jhos dan mendengar Jhos sedang mandi. Akhirnya, dia memutuskan menunggu Jhos di tempat tidur.

Jhos keluar dari kamar mandi dengan tubuh hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Tanpa berfikir, Jhos yang melihat sekretarisnya yang sudah  menunggunya langsung menghampirinya.

Lilis tanpa buang waktu langsung menunduk di bawah  Jhos. Dia selalu melakukan pemanasan seperti itu karena dia tahu Jhos sangat menyukainya.

"Akhh, terus sayang, aku mengakui kemampuanmu ," rintih Jhos sambil mengagumi kemampuan sekretarisnya dalam masalah ini.

Sambil memegang lilis, yang juga sangat menyukai.

Jhos sudah tidak tahan lagi dan langsung memulainya Tanpa ada halangan sedikit pun, semuanya masuk ke dalam.

"Sayang,kamu benar-benar pandai, teruskan saja," perintah Jhos kepada sekretarisnya yang sedang duduk di pangkuannya. Dia sambil memegang tangannya

"Malam ini milikmu, sayang. Nikmati saja, kita akan bermalam bersama di sini," kata Jhos sambil terus menikmatiny

Lilis sangat menikmati momen ini. Dia senang bisa bersama Jhos dan merasa nyaman di sampingnya.

Dulu Lilis adalah seorang model terkenal, namun dia keluar dari pekerjaannya karena atasannya yang genit dan tidak menyenangkan.

Ketika Lilis bertemu dengan Jhos di bandara, Jhos langsung menyapanya. "Bukankah kamu seorang model terkenal? Mengapa kamu sendirian di sini?" tanya Jhos pada Lilis yang sedang berada di dekat toilet.

"Maaf, Tuan. Aku kabur dari pekerjaanku karena atasanku selalu mengajakku tidur, dan aku selalu menolaknya. Aku tidak mau tidur dengan sembarangan pria," jawab Lilis dengan jujur. Jhos melihat kejujuran di wajah Lilis dan mempercayainya, lalu langsung menawarinya pekerjaan.

"Bagaimana kalau kamu bekerja bersamaku? Kebetulan aku sedang membutuhkan seorang sekretaris seperti kamu. Aku melihat ada kejujuran di wajahmu. Jika kamu menerimanya, langsung saja datang ke kantorku," kata Jhos sambil menawarkan pekerjaan sebagai sekretarisnya.

"Baiklah, Tuan. Nanti jika ada waktu, saya akan datang ke sana. Saya permisi dulu," jawab Lilis sambil berbalik hendak pergi, namun Jhos segera memanggilnya kembali.

"Nona, maaf. Saya hanya ingin memberi Anda jas saya. Pakailah ini, jangan biarkan tubuh Anda terlihat oleh orang lain. Kita tidak tahu bagaimana pikiran mereka nanti. Pakailah," ucap Jhos sambil menyerahkan jasnya.

Lilis sangat tersentuh dengan perlakuan Jhos. Itu adalah pertama kalinya ia bertemu dengan seorang pria tampan, berwibawa, dan juga baik seperti Jhos.

"Terima kasih, Tuan. Saya permisi," ucap Lilis sambil mengenakan jas Jhos, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Seminggu kemudian, Lilis akhirnya datang ke kantor Jhos. Sesuai dengan tawaran yang diberikan, ia langsung diterima sebagai sekretaris Jhos. Selama lebih dari sebulan, Lilis menjalankan pekerjaannya dengan baik dan penuh kejujuran. Ia selalu menuruti semua perintah Jhos dengan sepenuh hati.

Hingga suatu hari, Lilis melihat Jhos dalam keadaan sangat frustrasi. Itu adalah pertama kalinya ia melihat Jhos dalam kondisi seperti itu. Jhos terlihat seperti mayat berjalan dan cepat sekali marah.

Jhos yang sebelumnya dingin dan sulit bergaul mulai berubah setelah Lilis membujuk dan menyadarkannya. Lilis melihat potensi dan kualitas yang dimiliki Jhos, serta menasihati agar tidak terlalu terpaku pada wanita yang telah meninggalkannya. Jhos mulai berubah menjadi ramah dan hangat terhadap Lilis.

Suatu hari, Lilis membawa dokumen untuk diserahkan kepada Jhos. Tanpa sengaja, buah baju yang hanya dua biji di depan dada Lilis terbuka dan membuat buah dadanya terlihat. Jhos menyadari hal ini dan bertanya mengapa Lilis tidak memakai pakaian dalam. Lilis menjawab bahwa ia tidak suka itu karena sulit menemukan yang sesuai dengan ukurannya. Jhos menyampaikan bahwa itu tidak baik untuk kesehatannya dan Lilis berjanji akan memperhatikan hal itu.

Ketika Jhos membungkukkan tubuhnya untuk mengambil buah baju Lilis, tanpa sengaja Lilis melihat bahwa Jhos juga terpengaruh.

Tuan saya tahu kondisi tuan sekarang, tuan pasti menginginkannya, dan karena aku tuan semakin bernafsu, aku teringat kalau tuan sekarang tidak punya kekasih untuk melampiaskan semuanya, aku bersiap bertanggung jawab tuan, tuntaskanlah semuanya bersamaku," ucap Lilis sambil menekan tangan Jhos, Jhos yang melihat tangannya itu lalu memperhatikannya.

Tanpa berfikir lagi Jhos langsung menarik tangan Lilis sampai bersentuhan dengan tubuhnya, lalu mencium bibir Lilis. "Apa sekarang ada kesibukan?" tanya Jhos memastikan sambil menciumnya.

"Kebetulan sekali hari ini kosong tuan, mungkin sebagai bonus buat tuan," kata Lilis dan langsung mengarahkan tangannya ke arah tubuh jhos.

Jhos merasakan sensitif itu membuatnya semakin bergairah, dan tidak tahan lagi, dia terus menikmati belaian dari sekretarisnya itu. "Sayang, aku menikmatinya teruskan, malam ini untukmu jangan sia-siakan," geram Jhos tidak tahan.

Wanita itu terus melakukan aksi itu  di dalam ruangan itu. "Maafkan aku kalau lancang tuan, tapi aku rasa ini yang terbaik juga untuk tuan dan aku juga menikmatinya tuan," wanita itu berkata seolah-olah dirinya adalah obat bagi Jhos.

"Baiklah kau lanjutkan saja, biarkan kita pemanasan dulu nanti lanjutnya ayo," ucap Jhos sambil menikmati disentuh oleh sekretarisnya. Namun, tangan Jhos mengarah ke arah dokumen di mejanya, dia menandatangani dokumen itu sampai selesai lalu melanjutkan aksi tangannya di tubuh sekretarisnya.

1
Sammai
lah Lilis mau dikemanakan jhos
Sammai
lah Lilis mau dikemanakan
partini
awal yg baguy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!