NovelToon NovelToon
Dimanja Suami SMA

Dimanja Suami SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Sebuah bakti kepada orang tua, mengharuskan perempuan berumur 27 tahun menikah dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya yang selama ini ia anggap sebagai adik. Qila yanh terbiasa hidup mandiri, harus menjalani pernikahan dengan Zayyan yang masih duduk di bangku SMA. “Aku akan membuktikan, kalau aku mampu menjadi imam!” Zayyan Arshad Qila meragukannya karena merasa ia lebih dewasa dibandingkan dengan Zayyan yang masih kekanakan. Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Bagaimana keduanya menghadapi perbedaan satu sama lain? Haloo semuanya.. jumpa lagi dengan author. Semoga kalian suka dengan karya baru ini.. Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengalah

“Deng, jangan marah lagi.” bujuk Zayyan.

Qila yang masih kesal hanya diam. Entah mengapa ia bisa sekesal itu dengan suaminya. Selain kesal, ia juga tidak tahan saat dekat dengan suaminya. Aroma maskulin yang biasanya menenangkannya, kini membuatnya merasa mual.

Dokter mengatakan jika itu adalah hal yang wajar dialami oleh ibu hamil karena pengaruh perubahan hormon kehamilan dan akan kembali normal setelah melewati trimester pertama.

“Abang jangan dekat-dekat!” Qila menggeser duduknya karena Zayyan mendekat.

“Kalau tidak boleh dekat-dekat dengan istri, Abang harus bagaimana?”

“Menjauh! Abang membuatku mual.”

“Aku sudah mandi, Deng!”

“Tetap saja baunya membuatku mual.” Qila menutupi hidungnya.

Selera makannya hancur karena rasa mual yang dideritanya. Siang ini ia hanya bisa masuk nasi beberapa suap dan jus karena Zayyan yang memaksa mendekat.

Zayyan menghembuskan nafas dalam. Ia harus mengalah saat menghadapi ibu hamil yang hormonnya sedang tidak stabil. Mau tak mau, ia menjauh dan berbicara dengan jarak satu setengah meter.

Bahkan kedua orang tuanya secara khusus menggaris bawahi kalau dirinya harus menuruti semua yang Qila mau agar kelak anaknya tidak ileran.

Kedua orang tua Qila yang sengaja mendengarkan dari ruang Tengah hanya bisa pasrah. Mau bagaimanapun itu adalah pengaruh kehamilan, bukan keinginan Qila. Mereka tegur juga percuma, yang ada Qila akan marah.

Beberapa hari berlalu, Zayyan masih tidur di luar karena Qila masih tidak mengizinkannya masuk ke dalam kamar.

Sekitar satu minggu kemudian, barulah Qila bisa dekat dengan Zayyan. Tetapi hanya sebatas duduk berdua. Untuk tidur, Qila masih memilih untuk tidur sendiri.

“Apa perlu periksa?” tanya Zayyan yang menemani Qila muntah di kamar mandi.

“Tidak, Bang. Kata dokter, ini lumrah. Aku hanya perlu minum obat anti mual saja.”

“Tapi kamu terlihat pucat.”

“Jelas saja pucat, Bang. Dari pagi aku tidak bisa makan apa-apa.”

“Kamu mau makan apa? Akan aku belikan.”

“Rujak boleh, Bang. Sama es buah sepertinya segar.” Zayyan mengangguk.

Ia segera berangkat setelah memastikan istrinya beristirahat di kamar.

Sepanjang jalan mencari rujak, Zayyan melihat beberapa penjual rujak. Bingung mana yang diinginkan istrinya, Zayyan membeli masing-masing satu porsi. Mulai dari rujak dengan sambal gula merah, rujak jambu kristal kocok, dan rujak dengan garam terasi.

Untuk es buah, Zayyan membeli satu porsi dan satu porsi es teler dengan durian. Saat akan kembali, ia melihat ada penjual manisan mangga dan kedondong. Ia membeli satu porsi lalu pulang ke rumah.

Ana yang melihat belanjaan Zayyan menggelengkan kepalanya.

“Lain kali beli satu porsi saja. Belum tentu Qila mau memakan semuanya.” Kata Ana.

“Tidak apa, Bu. Aku tidak tahu apa yang diinginkannya jadi membeli semuanya.”

“Ibu hamil itu hanya ingin mencicipi.” Zayyan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Benar saja apa yang dikatakan Ana. Qila hanya mencicipi rujak yang dibeli Zayyan dan hanya menghabiskan satu porsi es buah. Alhasil Zayyan yang menghabiskan dan sisanya ia simpan ke dalam kulkas.

Setelah menghabiskan es buah, Qila merebahkan tubuhnya di kamar dan terlelap. Zayyan menatap wajah istrinya yang terlihat lebih tirus dari biasanya, ia menjadi merasa bersalah.

Andai saja ia tidak memaksa tanpa pelindung, mungkin istrinya tidak akan menderita seperti sekarang. Tetapi tidak ada kata “andai”. Kehamilan adalah rezeki dari Allah, tentu ia tidak boleh mengingkarinya yang mana menjadikannya kufur nikmat.

“Anak Ayah, jangan susahkan Ibu, ya? Jaga Ibu saat Ayah tidak ada disisi kalian. Ayah beberapa hari lagi harus kembali ke sekolah.” Gumam Zayyan sembari mengusap perut Qila yang masih datar.

Beberapa hari sebelum Zayyan kembali ke Daerah Timur, Qila mengizinkannya untuk tidur di kamar. Qila bahkan dengan manja menjadikan lengan suaminya sebagai bantal.

Zayyan tidak keberatan, ia justru merasa senang dengan apa yang Qila lakukan. Ia juga dengan sabar menuruti semua keinginan Qila.

Cuti yang diambil Qila berakhir lebih cepat dari liburan Zayyan, sehingga ia sudah harus kembali bekerja saat Zayyan masih memiliki 3 hari libur.

Selama itu Zayyan mengantar jemput Qila ke perusahaannya yang tidak jauh dari rumah. Semua rekan kerja Qila akhirnya tahu kalau suami yang dinikahinya adalah seorang berondong.

Ada yang memuji dan menginginkan hal yang sama, ada yang mencibir, ada pula yang mendukung. Kiki yang baru pertama kali melihat Zayyan secara langsung berteriak heboh. Ia bahkan tanpa sungkan meminta Zayyan mengenalkan temannya.

“Bukannya kamu sudah pacaran dengan mekanik baru?” tanya Qila.

“Iya, aku kira dia sudah berondong. Tetapi ada yang lebih berondong darinya, jadi lebih menarik!” jawab Kiki bersemangat.

“Jangan dilihat berondongnya, Kak! Yang penting itu dia benar-benar suka atau tidak. Kalau hanya mau memanfaatkan Kakak, bagaimana?” tanya Zayyan.

“Eh! Kenapa kamu bilang begitu?”

“Berondong biasanya hanya mengandalkan tampang untuk mendekati perempuan yang bisa membiayai hidupnya.”

“Bukannya kamu dibiayai Qila?”

“Tentu saja tidak! Aku sebagai kepala keluarga tentu harus menafkahi istriku.” Kata Zayyan dengan percaya diri.

“Kamu itu masih sekolah! Membiayai dari mana?”

“Rahasia! Kakak tanya saja kepada istriku!” Kiki menatap Qila yang masih asyik menghabiskan bobanya.

Sebagai jawaban Qila menganggukkan kepalanya, membuat Kiki tidak percaya.

Ia mengira selama ini Zayyan hanya mengandalkan kedua orang tuanya dan Qila dalam pernikahan karena statusnya sebagai pelajar. Mendengar Zayyan bisa menafkahi istrinya tentu tak lantas ia percaya.

“Jangan bilang kamu nafkahi Qila dari uang saku yang diberikan Ayah dan Ibumu!”

“Tentu saja Tidak! Nafkah itu hasil jerih payahku, bukan dari kedua orang tuaku.” Zayyan tidak mau kalah karena merasa diremehkan.

“Kamu yakin? Memangnya apa yang bisa dilakukan anak SMA sepertimu?”

“Banyak! Jaman sudah modern seperti sekarang, mau kerja apa juga bisa. Kakak saja yang tidak tahu!”

“Dasar bocil!” Kiki merasa tersinggung dengan perkataan Zayyan.

Zayyan yang hendak menjawab, mengurungkan niatnya karena Qila sudah menatap keduanya dengan tatapan tajam.

“Kalian bisa tidak rebut?” tanya Qila.

Zayyan dan Kiki menganggukkan kepala mereka. Setelah suasana kembali tenang, Qila melanjutkan menikmati boba dan mengajak Zayyan pulang karena sudah masuk waktu maghrib.

.

.

.

.

.

Hallooo semuanya… ketemu lagi dengan author. Beberapa hari ini author tidak sanggup menegakkan kepala, jadi tidak bisa up. Alhamdulillah author sudah sehat berkat doa semua pembaca. Terima kasih dan selamat membaca…

1
indy
selamat qila zayyan
indy
sweet banget si zayyan
Princes Family
baca cerita ini bikin senyum2 sendiri. Ngehaluuuu aja bikin seneng 😆

Meski back to realita nya kondisi suami, ortu, dan mertua yang kaya gini sepertinya jarang ada ya? apalagi suaminya termasuk masih usia remaja. Kalo d dunia nyata ada sosok Zayyan, hebat banget ya ortunya bisa didik anak seperti ini
Meymei: Ada kak, cm gak semirip Zayyan 🤭
total 1 replies
indy
zayan jangan forsir tenaga sdh mau ujian
indy
semangat
indy
lanjut
indy
sweet...
indy
lanjut
indy
sweet banget
indy
banyak yang hati, teman sekolah zayyab dan teman kerja qila
Mudrikah Ikah
lanjutan nya mana
Meymei: Sabar ya kak 😁
total 1 replies
Susanti
mampir thor
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Rian Moontero
qu mampir kak mey🖐🤩🤸🤸
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!