Pembantu Seksi Itu Punya Ku

Setelah mendapatkan apa yang dia ingin beli , haris dan arini pun kembali ke klinik tersebut . Dia lalu memberikan makanan yang tadi dia beli kepada dion untuk di makan bersama . Ketika selesai makan mereka pun beristirahat di bangku ruang tunggu tersebut .

Pagi pun menjelang ,sekitar pukul empat lewat lima puluh lima menit arini yang sedari nya dari malam tidak bisa tidur dia pun langsung bergegas untuk menuju ke musholah untuk sholat shubuh . sebelum berangkat tak lupa dia membangunkan dion untuk sholat bersama  . Tak butuh waktu lama untuk membangunkan dion karena sejati nya mereka sekeluarga adalah orang yang taat pada agama .

" kak , kaka tidak membangunkan abang haris ?? " tanya dion

" engga , kakak engga mau ganggu istirahat nya , kasian dia baru tidur " jawab arini

Haris yang mendengar hal itu merasa bahagia atas perhatian arini , karna sedari tadi memang haris hanya memejamkan matanya saja tidak benar benar tidur .

Lalu arini dan dion pun pergi ke mushola beriringan . Setelah sholat arini kembali lagi ke ruangan ayah nya saat dia kembali haris sudah diposisi terbangun .

" mas haris sudah bangun ?? "

" iya nih , kamu dari manah ? Ko tidak membangunkan aku ? "

" aku baru selesai sholat sama dion ."

" trus dion nya manah sekarang ?? "

" oh tadi aku suruh beli sarapan dulu mas untuk kita "

" loh kenapa engga kita ajah yang beli rin , kasian si dion harus pergi sendiri "

" engga apa apa mas dia kan udah besar umurnya saja udah 13 tahun , cuma emang dia rada manja ajah "

setelah setengah jam dion pun kembali membawa 3 bungkus nasi uduk di tangannya , mereka pun langsung memakannya bersama .

Pada saat mereka sedang makan suster pun memanggil arini , karena pak ridwan sudah siuman .

" mba arini sekarang boleh masuk ,soalnya pak ridwan sudah siuman mba "

" benarkah sus , yasudah kalau begitu terima kasih ya sus "

Arini pun langsung memasuki kamar tersebut yang diikuti dion dan haris dibelakangnya . Arini sangat senang melihat bapak nya jauh lebih segar dibandingkan dengan wajah nya tadi.

Dia pun langsung mengamburkan pelukannya lagi ke dalam dekapan sang bapak .

" maafkan arini ya pak "

" maaf untuk apa nak , seharus nya bapak yang minta maaf karena telah membuatmu khawatir "

" iya pak , tapi bapak janji tidak boleh melakukan hal seperti ini lagi ya pak "

" iya sayang , insya allah bapak sudah ikhlas dengan kepergian ibu mu "

Mereka pun saling menguatkan satu sama lainnya dan tidak lupa juga dengan dion di belakangnya . Haris yang melihat suasana seperti ini jadi semakin yakin untuk segera menikahi arini .

" hmmm " ucap haris

Arini yang baru sadar kalau dia telah melupakan keberadaan haris , kemudian bangkit dan seraya mengatakan ;

" eh maaf mas aku sampai melupakanmu , bapak kenalin ini mas haris . Majikan arini di jakarta "

" perkenal kan pak saya haris , majikan sekaligus calon suami anak bapak "

Pak ridwan yang kaget mendengar hal itu hanya melirik kearah arini pertanda minta penjelasan .

" calon suami ??? , arini naak apa itu benar kalau laki laki yang berada di hadapan bapak ini bakal menjadi calon suami mu ? " tanya pak ridwan

arini pun bingung harus berkata apa dengan bapaknya . di lain sisi Dia sangat mencintai haris , tapi di sisi lain dia takut kalau hubungannya nanti bakal menjadi bumerang buat dirinya sendiri . arini pun terdiam sangat lama hingga terdengar suara yang membuat lamunannya menjadi buyar .

" arini Sayang benarkan kalau aku ini calon suamimu !! . aku jauh jauh datang kesini untuk meminta izin dan meminta restu kepada orang tuamu ,  Kok setelah sampai di sini kamu malah diam ?? Tanya haris

" Pak Tunggu sebentar ya saya mau berbicara dulu dengan Mas Haris " ucap arini

arini pun menarik haris dengan kesal nya  dan membawanya keluar kamar ruangan tersebut .

" mas kenapa kamu berbicara kepada bapak ku seperti itu ?? , aku kan belum bilang iya kalau aku mau menikah dengan mu . Apa kamu tidak bisa menunggu sebentar ?  karena situasinya tidak memungkinkan untuk berbicara seperti itu , bapak masih sangat terpuruk . tunggulah sampai benar benar stabil baru kita berbicara ini lagi " ucap arini yang kesal kepada haris

"Terus bagaimana Arini aku sudah terlanjur bilang ke Bapakmu kalau kita ini akan segera menikah "

Saat sedang berdebat dari belakang dion memanggil mereka berdua ,

" kakak , abang katanya bapak mau berbicara kepada kalian berdua " ucap dion

Haris dan arini pun saling berpandangan dengan penuh tanya . Tidak mau berlama lama arini dan haris pun langsung menunu keruang pak ridwan kembali .

Ceklek

" pak ada yang bapak ingin sampaikan ?? Masalah yang tadi jangan difikirkan dulu ya pak "

" justru bapak sangat bahagia kalau kamu mau menikah nak , bapak sudah sangat tua . Apalagi sekarang ibu mu sudah tidak ada , kamu pantas bahagia nak . Selama ini kamu sudah banyak mengalah demi kita semua sekarang sudah saat nya kamu bahagia " ucap pak ridwan yang memegang erat tangan arini

Arini yang terharu atas perkataan bapak nya hanya bisa menciumi tangan bapak nya , dia sangat bersyukur memiliki orang tua yang selalu mengerti akan perasaannya . Walaupun dia sering mengalah untuk impiannya tapi dia ikhlas akan semua itu .

" pak arini mohon restu ya pak , doakan hubungan arini dan mas haris selalu bahagia dunia akhirat "

" iya nak bapak selalu berdoa yang terbaik untuk kalian "

" pak , jadi bapak sudah merestui hubungan kita  ?? " tanya haris yang langsung menghampiri pak ridwan dan bergantian menggenggam tangan pak ridwan

" iya nak , bapak yakin dengan kamu . Pertama kali melihat kamu bapak langsung bisa melihat ketulusan cinta kamu ke anak saya . Tapi apa boleh saya minta satu permintaan nak ?? "

" apa itu pak ??? " tanta haris penuh tanda tanya

" bolehkan kalian menikah sirih terlebih dahulu sekarang ?? . Bapak takut tidak punya umur panjang . Bapak ingin melihat anak kesayangan bapak menikah sebelum bapak meninggal "

" pak , bapak tidak boleh berbicra seperti itu bapak pasti sembuh koo . Kan kata doktet bapak sudah baik baik saja " ucap arini

" kita kan tidak tau umur seseorang arini bapa cuma mau me__"

Belum sempat pak ridwan berbicara haris sudah memotong pembicaraan nya.

" iya pak saya mau menikah sirih dulu dengan arini " ucap haris yang membuat bola mata arini dengan sempurna

" apa maksud kamu mas ?? Jangan bercandan ini kita sedang tidak main main mas !!! " ucap arini dengan masih tidak menyangka dengan keputusan haris

" apakah muka saya kelihatan sedang main main ?? "

" tapi kan mas ! "

"Tidak ada tapi tapian lagi sayang , lebih cepat lebih bagus . Nanti aku akan memberitahu orang tua ku tentang hal ini , jadi kapan kita akan menikah ?? "

" bagaimana kalau sekarang nak , bapak sudaj tidak sabar nak haris "

" baiklah pak saya akan mengurus semua nya dan meminta izin untuk menikah di klinik ini "

Arini yang tidak tau harus berkata apa lagi hanya bisa pasrah dengan keputusan bapak dan haris tersebut . Lalu arin menghampiri dion yang duduk di bangku , dia hanya menyimak obrolan kakak nya dan sang bapak  . Arini yang melihat adik nya sedang melamun merasa kasihan kepada sang adik .

" dion kamu kenapa de , tidak boleh melamun sembarang tempat nanti digondol setan loohh. Sini duduk di samping kaka saja "

" eh ka arini , engga ko ka aku sedang membayangkan ibu ka . Coba ajah kalau ibu masih ada engga mungkin ayah bisa sampai masuk rumah sakit ,maafin dion ya ka sekali lagi . Karena dion tidak becus menjaga ayah kita jadi repot repot harus kesini "

" sudahlah dion ini semua sudah terjadi , jangan menyalahkan diri sendiri . Dan ingat ini terakhir kalinya kamu menyalahkan diri kamu sendiri "

" iya ka baik . Oh iya ka apakah kaka setuju dengan keputusan bapak itu untuk menikah sirih terlebih dahulu ?? "

" sebenarnya si kaka agak keberatan de , tapi mau gimana lagi ini permintaan bapak " ucap arini dengan wajah lesu .

Padahal ada sesuatu yang mengganjal di hati nya , apalagi kalau bukan restu dari orang tua haris . Dia takut nanti keluarga mereka tidak ada yang menerika kehadirannya , bagaimana kalau dia dikucilkan . Dia sudah membayangkan hal hal buruk yang bisa saja terjadi nanti nya .

Sementara kakak beradik sedang saling bercerita beda lagi dengan haris dan kedua orang tua nya yanv berdebT melalui sambungan telefon .

" ya engga bisa gitu dong ris , masa kamu mau secepat ini menikah . Malah nikah sirih dulu lagi , mau di taro manah muka papah nanti ris sama keluarga kita yang lainnya ??? "

" ya tetep lah pah muka papah seperti sedia kala , kenapa papah bingung banget siih . Kan haris yang jalanin kenapa harus mikirin apa kata orang !!!! Lagi pula setelah nikah sirih nanti kan di jakarta haris langsung meresmikannya pah "

" memangnya kamu punta uang ??? , pernikahan itu kan butuh uang yang banyak ris . Memang kamu fikir papah mau mengeluarkan uang papah ??  . Kita kan udah bikin kesepakatan "

" papah kan bilang setelah menikah bukan , ya sebelum menikah papah masih harus membiayai keperluan haris pah "

" yasudah terserah kamu sajalah , menyusahkan orang tua saja kamu . "

Tut

Tut

Tut

Marcel pun langsung mematikan saluran telfonnya . Dengan kesal dia langsung mematikan ponsel nya tanpa memberi salam kepada haris .

" ada apa sih pah kenapa papah terlihat kesal sekali ?? "

" itu anak mu , masa dia mau nikah sirih dengan arini !!! . Memang dia itu sudah tidak waras "

" memangnya mengapa ko bisa dia mau nikah siri dulu ?? Apa ada yang darurat pah? "

" katanya bapak nya si arini itu yang minta . Dia lagi dirawat jadi nya itu permintaan dari nya "

" yasudahlah pah kalau haris saja setuju kita sebagai orang tua sebaiknya berdoa saja untuk kebahagiaan anak kita "

" haaah mamah itu memang sama saja seperti haris "

Tak sengaja ada yang mendengar omongan mereka , dia pun kaget setengah mati mendengat percakapan tersebut .

Selanjut nya ......