NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 30

Malam semakin larut. Sementara itu, Varen masih terjaga karena tak kunjung bisa memejamkan matanya.

Dia duduk bersandar di atas ranjang tidurnya dengan arah pandang pada satu titik yang kabur.

Pikiran nya menerawang pada kejadian tiga jam yang lalu dimana Lea tapi lebih tepatnya mereka berciuman dengan penuh gairah di dalam mobil.

Varen tak mampu menahan hasratnya yang kian memuncak saat Lea tak henti menggoda dirinya. Menciumnya dengan nafsu yang seakan terus menuntutnya.

Meski Varen sempat lolos dari godaan Lea, tapi pada akhirnya dia menyerah dan balik menyerang Lea pada saat gadis itu kembali menyerangnya untuk yang kedua kalinya.

"Bagaimana Daddy akan bersikap padamu Lea? Daddy tidak tau harus menganggap kamu apa sekarang. Anak Daddy atau orang lain setelah kita....." Varen mengusap wajahnya. Tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya. Bahkan untuk mengingatnya saja rasanya dadanya sangat sesak dan sakit.

Yang membuat Varen terus merutuki diri, menyesali dan merasa sangat bersalah yaitu, Lea mencium dirinya karena gadis itu dalam keadaan tak sepenuhnya sadar. Atau mungkin saja gadis itu memang tak sadar melakukannya.

Sementara dia? dia itu dalam kondisi waras tapi kenapa justru memanfaatkan momen itu? Gadis yang dia besarkan dan dijaga dengan segenap jiwa raganya, tapi kenapa justru dirusak oleh dirinya sendiri.

Meski hanya ciuman bibir tetap saja Varen amat sangat merasa bersalah dan menganggap dirinya seorang ayah yang bejat.

Karena didorong oleh perasaan merasa bersalah yang terus berlarut, Varen menggerakkan kakinya menuju kamar Lea. Perlahan dibukanya pintu kamar Lea yang tak terkunci itu.

Terlihat Lea masih di posisi yang sama saat Varen meletakkan anak itu di tempat tidurnya. Lalu, dia mendekatinya dan diam memandangi wajah polos gadis itu seraya membatin penuh penyesalan."Maafkan Daddy. Maafkan Daddy. Daddy harap setelah kamu bangun nanti kamu melupakan semuanya."

Ketika Lea menggeliat, Varen sontak menegang karena khawatir lea menyadari keberadaannya. Sebelum hal itu terjadi, Varen bergegas pergi dari kamar itu.

Keesokan pagi. Lea menatap pada sebuah cermin dan memandangi wajahnya dengan senyuman. Pagi ini gadis itu terlihat bahagia sekali.

Bibir Lea tak henti tersenyum seraya dirabanya karena di bibirnya itu terdapat sebuah jejak. Jejak ciuman ganas Varen. Saking bergairahnya, Varen sampai menggigit bibirnya hingga meninggalkan luka kecil di sana.

Meski dalam keadaan setengah mabuk bukan berarti Lea lupa pada momen romantis mereka tadi malam. Dia tentu saja ingat bagaimana mereka berciuman saat di dalam mobil meski hanya berlangsung satu menit.

Ternyata apa yang dikatakan oleh Coky benar pikir Lea. Minum wine dapat menghilangkan stres. Bahkan bukan itu saja yang kini dia dapatkan. Tapi juga turut merasakan bahagianya dicium oleh pria yang amat sangat dicintainya.

"Thanks Coky. Berkat kamu membawa aku ke club dan memberi ku wine. Sekarang aku bisa merasakan bagaimana rasanya dicium Daddy."

Lea kembali terdiam. Dia berpikir jika Varen menciumnya apa itu artinya Varen juga memiliki perasaan yang sama dengannya? karena jika tidak mana mungkin menciumnya. Tapi jika memiliki perasaan yang sama dengannya kenapa Varen menolak cintanya?

Sang sopir berulang kali melirik pada kaca spion memperhatikan tuannya yang duduk di jok belakang. Sikapnya yang terus diam dengan arah tatap ke jalanan di sampingnya membuat sopir itu merasa segan untuk bertanya.

"Ehem. Maaf, Tuan. Sebenarnya kita mau kemana?" sang sopir akhirnya memberanikan diri bertanya setelah setengah jam hanya mutar-mutar kota di jam yang cukup dibilang terlalu pagi dan tanpa tujuan.

Tadi, Varen hanya meminta sopir untuk mengantar dirinya tanpa memberitahu tujuannya. Yang membuat si sopir terheran, Varen tidak memakai pakaian kerja seperti biasanya. Dia hanya menggunakan kaos biasa dan celana pendek serta sandal jepit.

Varen tersentak dari lamunannya, kemudian memijit pangkal hidungnya. Dia sendiri juga bingung hendak kemana. Tapi yang pasti, dia hanya ingin menghindari Lea pagi ini karena belum siap bertatap muka dengannya.

"Antarkan saya ke kantor saja."

"Tapi_"

"Jangan protes. Turuti saja." Varen tau apa yang hendak si sopir katakan padanya. Selain penampilannya, waktu pun masih terlalu pagi. Jadi kemungkinan belum ada aktifitas apa apa di kantornya.

"Baik, Tuan." Akhirnya sopir itu berbelok arah menuju kantor Varen.

"Selamat pagi nona?" Pelayan yang saat ini sedang menata makanan di meja makan menyapa Lea yang baru saja datang dengan penampilan yang sudah rapih dan menggendong sebuah tas.

"Pagi juga bibi. Oh ya, apa bibi melihat Daddy sudah turun?" Tanya Lea. Tadi sebelum turun ke lantai dasar, Lea sempat mampir ke kamar Varen. Namun pria itu sudah tak ada di kamarnya.

"Sudah nona. Tapi Tuan Varen langsung pergi. Dia bilang akan sarapan di luar."

Mendengar informasi itu, Lea terdiam seraya menggerutu kesal dalam hatinya. Lagi lagi Varen pergi tanpa pamit dulu padanya.

Lea semakin dibuat bingung oleh sikap Varen. Baru semalam mereka berciuman seakan pria itu mengungkapkan perasaannya padanya. Tapi sekarang lelaki itu pergi begitu saja seolah ingin menghindar darinya.

Memikirkan hal itu, Lea merasa tak nafsu sarapan pagi ini. Dia memilih langsung pergi ke kampusnya mengendarai mobilnya sendiri.

Begitu memasuki gedung kampus, Lea melihat keberadaan Clara dan dua orang mahasiswi yang tengah berbincang diselingi tawa. Tapi, dia tak melihat adanya Vania dan Mia. Entah kemana kedua bestie nya itu.

Lea diam dengan perasaan ragu karena posisi Clara berada di jalanan yang hendak di lewatinya. Tapi kemudian dia memutuskan untuk melewatinya saja dan tak akan mempedulikan keberadaan mereka.

"Kalian tau tidak kalau di kampus kita ini ada mahasiswi yang bekerja sebagai pe rek. Dia menjual diri pada om om."

"Kamu serius ? Memangnya siapa orang itu?"

"Jadi kalian mau tau?"

"Mau banget. Ayok dong beri tau kita siapa orangnya?"

"Tuh yang barusan lewat."

"Maksud kamu, Lea ??" Kedua gadis menyahut serempak dengan suara keras dan arah tatap pada Lea.

Mendengar namanya disebut, Lea berhenti dan kemudian berbalik menyorot tajam pada Clara.

Clara tersenyum sinis setengah tertawa. Lalu membisiki sesuatu pada kedua gadis yang sedang bersamanya itu.

Tangan Lea mengepal di bawah disertai dengan raut wajah dingin. Kemudian, dia mendekati ketiga gadis tersebut.

Ketiga gadis itu pun melihat pada Lea dengan wajah pongah seperti menantangnya.

"Mau apa kamu?"

Plak.

Lea menjawab pertanyaan sinis Clara dengan tamparan keras pada wajahnya sampai wajah gadis itu menghadap ke samping.

Sambil memegang pipinya dan dada kembang kempis, Clara berkata dengan nada marah karena tak terima di tampar Lea." Kurang ajar. Berani-beraninya kau menamparku!"

Lea tersenyum miring. Katanya." Itu akibatnya bagi orang yang berani memfitnahku. Itu belum seberapa gurl. Lihat saja nanti. Jika gosip murahan mu itu menyebar di kampus ini, kau orang pertama yang akan aku cari, dan aku tidak akan segan-segan untuk menyeret mu ke kantor polisi."

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Wah Lea nyusul 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tentu saja 🤭
💥💚 Sany ❤💕
Siap2 kejutan datang ya Varel.... 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan sampai pas disana ada hal yg tak terduga yg bikin Lea ngambek ato apalah
💥💚 Sany ❤💕
Rey.... Rey.... kayaknya bener2 dech dah jatuh cinta ma Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Kira2 begitulah Varel, makanya cepet2 nikah. Lagian Lea kurang apa.... coba.
💥💚 Sany ❤💕
Lama2 akal sehat sang daddy bisa hilang gara2 tingkah konyol putrinya 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Akhirnya pertahanan Varen runtuh juga 😂😂😂
Linda Ayu Tong-Tong
woooy thor..elu bertapa apa gmn lama amat up nya..
njamur gue thor nunggunya...😩😩
Linda Ayu Tong-Tong: ayolah thor up tiap hri gtu lo..sma aq kangen sazhia dan babang shaka
Annami Shavian: maafkeun. Belum longgar waktunya 😆
total 2 replies
Nar Sih
kamu harus tegas dgn lea varen ,biar putri mu jdi ank yg lebih baik lgi
💥💚 Sany ❤💕
cerita yg bagus dan selalu dinanti. Aku suka karakter Lea n juga sang daddy.
💥💚 Sany ❤💕
Lea napa mabuk sich...?. Walo dia kecewa janganlah... lari ke minuman.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ngerti kan Rey 🤨
💥💚 Sany ❤💕
Sukurin dech kamu Clara, aktingmu gak mempan ma Varen 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Gak jera2 juga si Selly. Gak anak gak emak sama aja, sama2 ngajar Varen karna harta, ya....ditambah rupa juga.
yumi chan
thor bt aja lea cuek mnjauh mulai skrng thor sm varen dn biar varen yg gntian ngejar varen..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ternyata 🤫
Nar Sih
kasihan amat ya kmu shelli di cuekin nih sama varen ,ternyata ibu sama ank ,,,ngk bnr nya
Nar Sih
bnr cara mu varen mendidik lea biar lea ngk bar bar lgi
💥💚 Sany ❤💕
Makin seru ceritanya..... 🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!