NovelToon NovelToon
Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:126.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Jin kazama

Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.

Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.

Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Lin Chen Vs Monster Ular Bercula

Bab 27. Lin Chen Vs Monster Ular Bercula

Saat Raja Ular Bercula muncul, Lin Chen sedikit terkejut karena kekuatannya berada di Level 4, Bintang 1.

Hal itu membuatnya mengerutkan kening.

Kemudian, ia bergumam,

"Oh, Level 4, ya? Sepertinya dia baru saja menerobos. Tapi... fondasinya masih belum stabil," ucapnya dengan senyum tipis.

Dengan Mata Dewanya, Lin Chen dapat melihat fluktuasi energi yang keluar dari monster ular itu masih sangat kacau. Selain itu, monster tersebut tampaknya terpaksa keluar karena melihat rasnya dibantai habis-habisan oleh Lin Chen, yang akhirnya memicu kemarahannya.

Saat ini, di hadapan Lin Chen, berdiri seekor monster ular raksasa setinggi 8 meter dengan lebar 3 meter. Tubuhnya berwarna hijau, sementara sebuah cula setinggi 2 meter berwarna ungu gelap tumbuh megah di atas kepalanya.

Mata tajamnya menyiratkan niat membunuh yang luar biasa. Auranya yang mendominasi membuat area sekitar bergetar, sementara fluktuasi energi yang terpancar darinya menciptakan badai angin yang menghempaskan segala sesuatu di sekelilingnya.

Lin Chen menatap monster raksasa itu dengan mata terbelalak. Ini adalah pertama kalinya dia melihat makhluk sebesar itu.

Namun, bukannya takut, darahnya justru mendidih. Semangat bertarung dalam dirinya bergejolak hebat.

Seribu jalur meridian dalam tubuhnya menyala terang, membentuk jalinan bintang yang saling terhubung. Seketika, kekuatannya meningkat pesat hingga mencapai batasnya. Di saat yang sama, zirah sutra emas muncul dan menyelimuti tubuhnya, membuatnya tampak seperti Raja Perang yang siap bertempur kapan saja.

Elemen kayu yang menyelimuti lengannya berubah menjadi dua pedang pendek, yang segera dilapisi benang sutra emas, melipatgandakan ketajamannya.

Ya, daripada pedang panjang, dia lebih memilih pedang pendek,mirip seperti dagger yang lebih fleksibel dan nyaman digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Tidak lama kemudian, di sekitar Ratu Ular, sekumpulan monster ular kecil mulai berkerumun, mengepung mereka bertiga.

Melihat itu, Lin Chen, Lin Kong, dan Yuzu langsung memasang ekspresi serius.

"Lin Kong, Yuzu, kalian bekerja sama untuk membunuh ular-ular kecil. Apa pun yang terjadi, tetaplah waspada dan saling melindungi. Jangan sampai kehabisan energi, karena itu bisa berakibat fatal. Aku akan menghadapi yang terbesar sendirian," ucap Lin Chen dengan tegas.

Baik Lin Kong maupun Yuzu mengangguk hampir bersamaan, ekspresi mereka penuh kewaspadaan.

Terutama Yuzu, meskipun dia memiliki kekebalan terhadap racun, tetap saja, jika kehabisan energi dan diserang dari segala arah, tubuhnya tidak akan mampu bertahan.

Begitu pula dengan Lin Kong. Meski elemen petirnya sangat kuat, jika dia terkena racun, tubuhnya akan melemah dengan drastis. Oleh karena itu, kerja sama mereka untuk saling melindungi sangatlah penting demi menjaga kapasitas energi dan efisiensi dalam pertempuran.

Tanpa menunggu lama, pertempuran pun pecah.

Lin Chen melesat cepat ke arah Ratu Ular, tubuhnya bergerak seperti sambaran petir. Dalam sekejap, dia sudah tiba di hadapan monster itu dan segera mengayunkan kedua pedang pendeknya secara bergantian.

Di saat yang sama, elemen angin dan api menyelimuti pedangnya, meningkatkan daya serang sekaligus memberikan rasa sakit luar biasa pada tubuh monster tersebut.

"SLASH! SLASH! SLASH!"

Pedang pendeknya menebas dengan liar, membuat monster itu mengerang kesakitan.

Meskipun sudah bersiap, kecepatan Lin Chen yang sangat tinggi membuat sang monster kesulitan mengantisipasi arah serangannya. Namun, berkat kemampuan regenerasi yang luar biasa, luka-luka itu segera menutup dengan cepat.

Ratu Ular yang marah mengeluarkan gas hijau pekat, itu adalah racun yang sangat mematikan dan ganas.

Melihat itu, Lin Chen segera melesat ke belakang dan menstabilkan dirinya di atas cabang pohon besar.

Meskipun kebal terhadap racun, kepadatan asap beracun itu tetap membuatnya merasa tidak nyaman.

Perlu diketahui, meskipun Lin Chen memiliki Mata Dewa yang bisa menembus segalanya, tetap saja, saat monster itu benar-benar serius, kecepatannya meningkat drastis.

Monster itu benar-benar mengerikan. Dengan tubuh sebesar itu, dia tetap bisa bergerak lincah dan cepat.

Di sisi lain, saat berada di dalam kabut racun, Lin Chen merasakan tekanan tak terlihat yang memperlambat gerakannya. Dalam sekejap, dia menyadari bahwa kabut itu bukanlah racun biasa, melainkan Domain Racun milik sang monster.

Tiba-tiba, Ratu Ular membuka mulutnya lebar-lebar, menampakkan taring tajam yang siap mencabik-cabik tubuh Lin Chen hingga hancur berkeping-keping.

Namun, Lin Chen sudah mengantisipasinya. Dia memanfaatkan elemen angin untuk bergerak cepat di udara.

Meskipun tubuhnya terasa berat dan sulit digerakkan, dengan sedikit paksaan, akhirnya dia berhasil menghindar. Hanya selang satu detik setelah dia bergerak, kepala monster itu langsung menggigit pohon tempatnya berdiri tadi, lalu mengunyahnya hingga hancur berkeping-keping.

"WUSH! CRASH! BOOM!"

Pohon itu benar-benar hancur menjadi serpihan yang tak terhitung jumlahnya.

Bisa dipastikan, jika Lin Chen masih berada di sana, meskipun tidak mati, tubuhnya pasti akan mengalami luka. Dan luka, sekecil apa pun, tetap akan menimbulkan rasa sakit serta menurunkan efisiensi tempurnya.

Lin Chen tiba-tiba menepuk jidatnya. "Aduh, bodoh sekali aku! Karena terlalu bersemangat sampai lupa kalau aku punya kemampuan hukum ruang dan waktu," gerutunya.

Tiba-tiba, suara Lin Xiao Xiao menggema di benaknya.

"Ya, kamu memang benar-benar bodoh, Tuan. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagimu. Dalam situasi apa pun, kau harus tetap tenang dan tidak boleh ceroboh. Untung saja monster ular itu memiliki kekuatan yang sama denganmu. Tapi jika ia lebih kuat, kau pasti sudah mati," ucap Lin Xiao Xiao dengan nada tajam.

Mendengar kata-katanya, Lin Chen hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Dengan suara canggung, dia berkata,

"Iya, iya, aku tahu. Lain kali aku tidak akan ceroboh lagi."

Dia tidak marah ataupun tersinggung, karena ini memang kesalahannya. Justru, dia bersyukur ada yang mengingatkannya. Karena itu berarti, dia bisa memperbaiki diri agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Baguslah kalau kau sadar. Sekarang gunakan hukum ruang dan waktu untuk mengalahkan monster itu. Jika kau memanfaatkannya dengan baik, ditambah kekuatan elemen Pohon Kehidupan yang bisa beresonansi dengan berbagai elemen serta benang sutra emas, aku yakin kau bisa membantai makhluk itu dengan mudah. Ingat, kalahkan secepat mungkin. Efisiensi dalam pertempuran adalah segalanya!" ucap Lin Xiao Xiao.

Lin Chen mengangguk. "Baik! Aku akan menghabisinya dengan cepat. Terima kasih, Xiao Xiao. Aku sadar pengalaman bertarungku masih minim. Jika aku membuat kesalahan, apapun itu..jangan ragu menegurku."

Mata Lin Xiao Xiao sedikit membelalak. Tuannya yang satu ini benar-benar berbeda. Dia tidak sombong dan mau menerima kritik. Perasaan hangat mengalir di hatinya. Dia senang memiliki tuan seperti ini.

Setelah menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, tatapan matanya menjadi tajam. Raut wajahnya berubah dingin, dan niat membunuh yang luar biasa jelas terpancar dari tubuhnya. Temperamennya benar-benar berubah ketika dia memasuki kondisi fokus ekstrem.

Dalam sekejap, dia mengaktifkan hukum ruang dan waktu miliknya. Energi dari kedua hukum itu berputar dengan liar dan segera menyebar di udara, menyebabkan ruang dan waktu di sekitarnya terdistorsi. Segala hal di sekitarnya tiba-tiba terlipat oleh hukum ruang dan terhenti oleh hukum waktu.

Lin Chen memfokuskan kedua hukum itu pada monster ular raksasa di depannya. Dia mencurahkan seluruh energi yang ada di tubuhnya untuk mengunci target besar itu, dan...

"BOOM!"

Energi tak terlihat itu mengunci tubuh monster ular dengan begitu kuat hingga tubuhnya kesulitan untuk bergerak.

Lin Chen, dengan satu pikiran, segera mengubah dua daggernya menjadi sulur kayu yang membungkus tangannya, membentuk sebuah armor tangan. Benang sutra emas yang menyelimutinya membuat armor itu menjadi sangat kuat, sekeras baja yang tak bisa dihancurkan.

Elemen pohon kehidupan segera beresonansi dengan energi di alam sekitar, menyatu dengan dua elemen lainnya, yaitu angin dan air. Kali ini, dia akan menggunakan tinju terkuatnya: Tinju Ombak Penghancur Langit. Lapisan pertama memiliki lima gelombang ledakan yang berhasil dia gabungkan dengan tinju gelombang.

Dengan memanfaatkan elemen angin, Lin Chen segera melesat seperti anak panah yang terlepas dari busurnya. Dia menyadari bahwa penggunaan hukum ruang dan waktu menguras energi dengan cepat, sehingga efisiensi waktu sangat penting dalam pertempuran kali ini.

"WUSH!"

Sosoknya melintas seperti badai angin yang ganas, dia berteriak dengan penuh semangat.

"TINJU OMBAK PENGHANCUR LANGIT!"

"WUSH!"

1
Megi Mariska
💕💕💕💕
Megi Mariska
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Megi Mariska
🔥🔥🔥🔥🔥
Megi Mariska
🔥🔥🔥🔥
Mia Sagitarius
lnjut
Mia Sagitarius
mantap
Mia Sagitarius
semangat💪💪💪
Johan Wahyudi
lanjuut
Megi Mariska
Peserta lain ngapain juga di ceritain secara rinci dan mendetail gituh Thor ???? Apa mereka itu MC nya ??? GA kan ??? Sorry jadinya w skip chapter ini
Mia Sagitarius
lnjut
Mia Sagitarius
up
Mia Sagitarius
lnjut
Mia Sagitarius
mantap jiwa
Mia Sagitarius
bbr"nekad...hahahaa
Megi Mariska
Serius Thor ...??? Ember Api ..??? GA ada nama lain yang terlintas kah ??? 😭😭😭😭
Napa ga sekalian aja pake nama baskom api, kaleng api, tong api, gentong api, kuali api, gayung api...???? GA ada keren2 nya nama nya 😭😭😭😭
Bikin nama yg keren dikit lah ... Pil Matahari Api kek, Pil Api Tornado kek, Pil Api Membara kek 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Megi Mariska
Lhaaaaaaaaaaaaa... Kirain setelah dapat mata dewa, kekuatan nya meningkat drastis, karena awalnya kan dah mulai mencoba latihan menyerap qi nya... Kok ini malah baru awal pemurnian qi 1 .... Apalagi 20 meridian udah terbuka ... Paling ga "normal" nya udah bisa naik ke pemurnian tubuh kek 🤔🤔🤔🤔🙄🙄🙄🙄🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Aru Lauje
klen hong
Aru Lauje
tubuh emas abadi
Aru Lauje
ular piton
Aru Lauje
benua wisteria
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!