NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan tentang Al

"Theo pulang besok," ucap Ziza memberitau ketika mereka bertemu di parkiran kampus.

Ziza sengaja turun dan menghampiri sahabatnya ketika melihatnya baru keluar dari mobil.

Kampus Ziza sendiri masih cukup jauh. Supirnya, dia minta menunggunya sebentar.

"Besok kamu ikut jemput mereka?" tawar Ziza ketika melihat Ruby masih diam.

"Kayaknya ngga bisa, Za. Kelasku ada ujian besok," tolak Ruby pelan.

"Yaa.... Ngga seru, dong." Wajah Ziza menunjukkan raut kekecewaan yang sangat jelas.

"Habis gimana lagi, Ziza. Kalo ngga hadir, dosennya ngga mau kasih nilai. Dikosongin gitu aja. Padahal tinggal kasih nilai E aja, kan, sama sama nilainya nol," sungut Ruby.

Ziza tersenyum setengah dipaksa.

"Bener karena ada ujian, kan?"

"Iya, Zizaaa......"

"Ya udahlah. Hanya saja aku merasa kamu nggak ingin bertemu Theo."

DEG.

Ziza selalu bisa menebak isi hatinya.

"Nggaklah. Ngapain juga," sangkal Ruby cepat. Dia berusaha mengembangkan senyumnya agar Ziza percaya dengan alasannya.

Ziza tersenyum maklum. Dia sudah bertanya tanya pada Quin dan si kembar Deva Dewa tentang sikap aneh Theo. Tapi ketiganya menjawab ngga tau.

Theo malah memberikan jawaban aneh.

"Tanya aja sama Ruby."

"Kenapa Ruby?"

"Ya udah jangan ditanya Ziza."

"Emangnya Ruby ada salah sama kamu?"

"Mungkin."

Setelah itu Ziza ngga nanya lagi ke Theo. Malah tambah pusing. Apalagi Ruby juga ngga ngerti salahnya apa.

"Ya udah kalo gitu. Aku ke kelasku, ya," senyum Ziza mengalah.

"Ya, hati hati." Ruby menjejeri langkah Ziza sampai ke mobilnya.

"Sabtu besok ikut, ya," ucap Ziza penuh harap. Mereka akan memancing dengam menggunakan yatch.

"Hemm..... Aku lihat nan---."

"Si Al ikut," potong Ziza cepat.

Ruby terdiam, mulai mengerti kenapa Ziza sangat berharap dia ngga menolak kali ini.

"Oke." Senyumnya terkembang manis. Dia ikut senang melihat cahaya di mata sahabatnya kian terang. Dulu setelah Khalid dinyatakan meninggal, cahaya itu meredup.

Bodoh amat dengan Theo, umpat Ruby membatin.

Laki laki itu, tiga tahun ini sudah sangat asing padanya

Mungkin sekarang dia sudah bisa memikirkan untuk meralat jawabannya atas tembakan Endru,.yang sudah dia tolak tiga tahun yang lalu.

"Thank's, By," ucap Ziza sambil masuk ke dalam mobil yang pintu mobilnya sudah dibukakan oleh pak supirnya.

Ruby melambaikan tangannya ketika mobil yang membawa Ziza melaju pergi.

"By, kok, di sini?"

Ruby tersenyum mendengar sapaan lembut itu.

"Ngantar Ziza."

"Oo."

Mereka saling melempar senyum. Endru mendekat dan kini mereka sudah berjalan beriringan.

Ruby melirik Endru yang nampak kokoh di sampingnya .

Mungkin sekarang sudah saatnya? batin Ruby berusaha ikhlas menerimanya.

Endru tampan, kekar, juga pintar. Ngga sedikit yang menyukainya. Teman sekelas atau pun yang beda jurusan.

Dulu pernah dia tolak karena mengharap Theo. Tapi makin ke sini Theo semakin asing padanya.

Tanpa sadar Ruby menghembuskan nafas panjang.

"Kenapa?" Endru sampai berpaling menatapnya.

"Ngga apa apa." Ruby.berusaha tampak baik baik saja.

Endru tersenyum tipis.

"Bisa cerita kalo lagi ada masalah."

Ruby tertawa pelan, menahan rasa getir di dalam dadanya. Seolah menegaskan kalo dia baik baik saja.

"Ngga ada apa apa."

Hanya satu kurangnya Endru dibanding si nyebelin Theo. Hatinya ngga bergetar saat bersamanya. Sedangkan Theo, mendengar namanya saja sudah bisa membuatnya resah.

*

*

*

"Ada apa?" agak ogah ogahan Fazza menjawab ketika Kaysar tiba tiba menelponnya di malam buta.

Sepupunya itu lupa soal perbedaan waktu?

Dasar.

Dalam hatinya dia mengumpat.

"Masih malam, ya, di sana. Sorry, aku lupa," kekeh Kaysar tersadar. Dia yang nggak bisa tidur hingga hampir subuh, iseng menelpon Fazza. Tepatnya ngga sabar menunggu siang.

"Ada apa kamu menelpon di jam ngga biasa." Fazza sudah tidak ingin berbasa basi.

"Oke oke, begini. Ada seorang pemuda dari Dubai yang jadi tetangga baruku. Setyawan merasa dia mirip Khalid, padahal wajahnya jauh berbeda."

"Bukannya Khalid sudah meninggal katamu?" Fazza makin ngga mood. Sudah tiga tahun yang lalu dia dengar sendiri pengakuan itu dari Kaysar.

"Itulah. Tapi bukan hanya Setyawan. Ziza, Gista juga merasa sosok itu ngga asing. Sean juga."

Hening.

"Kapan si kembar pulang?"

"Katanya besok."

"Pastikan si kembar melihatnya. Terutama Quin."

"Kami juga berpikir sama."

"Siapa namanya?"

"Dia mengenalkan dirinya Al. Aku sudah suruh orang membuntutinya. Dia bekerja di perusahaan milik pengusaha Timur Tengah Abdar Razaq. Aku kurang tau apa hubungan mereka. Setau aku, Abdar duda tanpa anak," cerocos Kaysar tanpa jeda.

"Oke. Kabari aku setelah melihat respon Quin."

KLIK

Fazza langsung memutuskan sambungan telponnya.

Matanya sudah sangat mengantuk.

Sementara Kaysar sudah merasa lega karena telah mengatakan semuanya pada Fazza.

*

*

*

"Orang orang mulai menyelidiki kematianmu dan papamu lagi. Tadi kepala polisi di sana menelpon Om." Abdar menatap anak sahabatnya dengan raut ngga tenang. Ada kecemasan memancar di matanya.

Sejak awal dia tidak setuju dengan ide pengurasan harta istri kedua Anggoro.

Tapi Khalid tidak mau mendengar. Bahkan Khalid dan kedua temannya membuat perusahaan perusahaan mama tirinya sampai bangkrut.

Khalid tetap tenang.

"Om yakin, mereka pasti sudah punya sketsa kalian. Ini sangat bahaya. Apalagi kalo mereka bisa meretas nomer telpon."

Yang dihadapi mereka kumpulan profesional yang kejam.

"Aku sudah meminta temanku meninggalkan Dubai dan memutuskan hubungan sementara. Kami sudah berhenti, Om. Om tenang saja."

Om Andar menghembuskan nafas lega.

"Syukurlah kalo begitu. Om mencemaskan keselamatan kalian. Terutama kamu."

"Ya, Om."

"Ada yang mau On tanyakan." Abdar menjeda ucapannya sebentar.

"Kenapa kamu membeli rumah di dekat Kaysar? Identitasmu sebagai Khalid bisa terbongkar."

Om Abdar sudah menyelidiki hubungan Khalid dengan Kaysar dan Setyawan, ketika anak buahnya memberikan beberapa foto penampakan dua orang berwajah Asia itu padanya.

"Maaf, Om. Aku.... Aku hanya mau mengenal putri Om Kaysar lebih dekat. Hatiku merasa ingin begitu," jawab Khalid pelan. Sulit untuk menjelaskan, karena dia sendiri juga belum tau, ikatan apa yang pernah terjalin diantara mereka.

"Maksudmu Ziza Az Zahra? Ini sangat bahaya kalo dia sampai mengenali kamu."

Khalid tak menjawab.

"Kamu mencintai gadis itu?"

Khalid menatap sahabat papanya dengan dalam. "Entahlah, Om. Tapi hati dan pikiranku selalu mengingatnya setelah pertemuan pertama kami."

Om Abdar menyandarkan punggungnya di kursinya.

Keadaan malah tambah runyam.

"Bisakah kamu tetap sebagai Al saja? Kamu bisa menikahi da dengan nama itu nanti," ujar Om Abdar memberikan solusi.

"Tapi ngga sah, om," senyum Khalid agak melebar. Lagi pula dia belum berpikir sampai sejauh itu. Semuanya masih samar dan fuzzlenya masih belum terbentuk.

"Iya, sih." Bahkan saat akad pun Khalid harus nyebut nama papa kandungnya. Anggoro, bukan dia.

Om Abdar sudah bisa bayangkan apa yang akan terjadi. Khalid akan kembali jadi incaran Jesica-istri kedua Anggoro. Dia bisa dibu--nuh!.

Apalagi kalo tau, Khalidlah yang membuat perusahaan perusahaan besarnya sampai harus gulung tikar.

Tapi kabar baiknya, Khalid sudah punya backingan yang sangat kuat. Siapa yang ngga tau kekuasaan Kaysar. Ditambah teman teman calon papa mertuanya, Khalid bisa dipastikan akan aman aman saja.

Tapi tetap saja Om Abdar merasa khawatir. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi pada Khalid.

Melihat kengototan dan keras kepalanya, membuat Om Abdar ngga akan bisa tidur nyenyak di hari hari ke depannya.

"Apa ingatan kamu sudah kembali?"

"Belum, Om. Aku juga bingung kenapa ingin mendekati Ziza. Oh ya, Om tau, saat aku makan nasi goreng buatan mama Ziza, aku tiba tiba teringat, kalo dulu mamaku ngga pernah masak sepedas itu. Aku tiba tiba ingat kalo mama sangat jarang masak makanan yang berbumbu kuat. Tapi wajah mama kabur. Muncul kemudian hilang," ungkap Khalid panjang lebar.

"Oh ya?" Om Abdar terkejut mendengarnya. Takut dan senang bercampur jadi satu.

Senang karena ingatan masa lalunya yang tenggelam sudah muncul ke permukaan. Takut kalo Khalid shock dan jadi ngedrop lagi jika mengingat kematian tragis mamanya.

"Aku merasa saat bersama Ziza, ada potongan potongan ingatan yang muncul begitu saja, Om."

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!