NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berlalu

Setelah 14 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:58.1k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.

hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

"Ini minum dulu, Ma." Raka menyerahkan sebotol air mineral yang sudah dibuka tutupnya.

"Makasih, Nak." Karina menerima minuman itu tetapi tidak langsung meminumnya.

"Lebih baik kamu diperiksa dulu, Rin. Kamu pucet banget."

Karina hanya menggeleng saja untuk menjawab pertanyaan Gala.

Ya, karena Gala, Ibu Widia langsung mendapatkan penanganan secara intensif, tidak seperti para korban lain yang masih menunggu di IGD. Lagi pula, Ibu Widia termasuk salah satu korban dengan kondisi yang parah.

"Keluarga Ibu Widia."

Seketika, ketiga orang yang hampir terlelap karena memang sudah tengah malam itu, langsung tersadar kembali karena suara seorang Dokter yang menginterupsi mereka.

"Ya, Dok. Saya anaknya." Karina langsung bangkit dan mendekati sang Dokter. "Bagaimana keadaan Ibu saya, Dok?"

"Begini, Bu. Sebelumnya, kondisi Ibu Widia memang sudah sangat parah ketika sampai disini. Beliau mengalami beberapa luka bakar dan terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida." Dokter itu masih menjeda penjelasannya.

"Apa Ibu saya sangat parah, Dok?" sela Karina penasaran sekaligus cemas.

"Maaf sebelumnya, Bu. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Ibu Widia. Tapi, rupanya Tuhan lebih sayang kepada beliau."

"Apa?!" lirih Karina dengan linangan air mata tanpa dikomando. "Dokter pasti bohong kan?"

"Maaf, Bu. Pukul 00.17 WIB, Ibu Widia sudah dinyatakan meninggal dunia."

"Tidak....!! Dokter Bohong. Ibu saya nggak mungkin meninggal." Karina langsung histeris. Seketika Gala lah yang memegangi Karina karena Raka pun sudah jatuh terduduk di kursi tunggu pasien.

"Maaf, Pak. Bapak bisa menyelesaikan segala urusan administrasi Ibu Widia agar jenazah bisa segera diproses oleh pihak rumah sakit."

"Baik, Dok,"

"Nggak!! Dokter harus sembuhin ibu saya. Ibu saya nggak boleh meninggal." Karina masih tak terima.

"Rin, tenang. Semua udah diatur sama Tuhan, Rin. Kita nggak bisa menolak ataupun mengelak ketetapan Tuhan."

Karina hanya bisa terus menangis. Mengabaikan ucapan Gala yang menurutnya nggak penting. "Awas, aku mau ketemu Ibu."

Dengan Kasar, Karina melepaskan pelukan Gala. Selanjutnya, ia masuk ke ruang perawatan sang Ibu yang sudah terbujur kaku dengan balutan selimut putih yang menutupi tubuhnya.

Saat sampai di samping ranjang sang Ibu. Karina membuka perlahan selimut yang menutupi wajah Bu Widia. Ada beberapa luka bakar di pipi beliau. Tapi entah kenapa beliau masih cantik dengan senyum dalam lelapnya.

"Ibu...." lirih Karina yang sudah didampingi Gala dan Raka.

"Nenek..." Raka menangis. Dia pun tak kalah terluka dengan kepergian sang Nenek yang selalu baik hati kepadanya.

Gala sendiri sampai bingung harus stand by untuk siapa. Keduanya terlihat sangat rapuh dan lemah.

"Maafin Karina, Bu. Karina belum bisa bahagiain Ibu. Karina cuma bisa ngerepotin Ibu aja. Huhu...."

"Jangan tinggalin Raka, Nek. Nanti siapa yang akan belain Raka kalau Mama marah? Siapa yang bikinin Raka mi instan kalau malam-malam Raka kebangun karena laper? Siapa yang kasih Raka uang buat ke mall sama Devan dan Boby? Huuu..."

Mendengar keluhan Raka, tangis Karina semakin pecah. Dia sadar betapa tergantungnya dirinya kepada sang Ibu. Ibu yang selalu mensupport dirinya dalam keadaan apapun. Ibu yang sudah melahirkan dirinya ke dunia ini. Ibu yang sudah merawat dan mendidiknya seorang diri tanpa seorang suami karena ayah Karina telah lebih dulu berpulang. Ya, Karina kehilangan sandaran sekarang. Karina kehilangan jantung hatinya. Karina lemah dan sekarang Karina jatuh pingsan untuk yang ketiga kalinya.

Karena sudah lewat tengah malam, pemakaman Ibu Widia belum bisa dilakukan. Apalagi dengan kondisi Karina yang memang butuh perawatan sejenak. Akhirnya, Gala memutuskan untuk mengebumikan ibu Widia esok hari agar Karina bisa mengantar sang Ibu sampai di peristirahatan terakhirnya.

Dan benar saja, setelah menghabiskan satu kantong cairan infus, Karina sudah lebih sehat dari sebelumnya. Sehingga pagi ini, dia bisa mengikuti segala prosesi pemakaman Ibunda tercinta. Ya, karena mereka sudah tak memiliki tempat tinggal lagi, Ibu Widia langsung dikebumikan setelah semua proses pemakaman dilakukan. Ternyata beliau pun tak sendiri. Masih ada satu korban meninggalkan dunia lagi yang juga dikubur saat itu juga.

"Ayo pulang, Ma."

Raka mengajak Karina pulang karena mereka sudah bertahan disana cukup lama setelah para pelayat meninggalkan area pemakaman. Percayalah, Gala masih setia ada di samping Karina dan anaknya itu.

"Mau pulang kemana?" lirih Karina yang masih belum bisa merelakan kepergian sang Ibu.

"Kalian bisa tinggal di apartemenku dulu." tawar Gala.

"Terima kasih atas bantuannya, Pak Gala. Tapi, cukup sampai disini saja kami berhutang budi kepada Bapak. Setelah ini, saya akan mengurus sendiri hidup saya dan anak saya." Suara Karina tidak keras, tidak pula lemah. Tapi, suara itu terdengar dingin di telinga Gala.

"Rin, kumohon. Jangan keras kepala dulu. Terserah kalau kamu mau berdiri sendiri suatu saat nanti ketika semua sudah membaik. Aku nggak akan cegah ataupun paksa kalian. Tapi setidaknya, untuk saat ini sampai kalian dapat tempat tinggal baru, kalian tidurlah dulu di apartemenku. Kamu tenang aja, aku nggak tinggal disana kok." Gala mencoba memberi Karina pengertian.

"Tapi kami sudah terlalu banyak merepotkan, Pak."

"Please, Rin. Jangan seperti ini. Bukan waktunya meninggikan ego kamu. Aku tahu kamu tidak menyukaiku, tapi setidaknya pikirkan dulu Raka, anak kamu."

Karina pun memandang Raka yang juga nampak pucat. Anaknya itu hanya tidur sebentar saja dini hari tadi. Selebihnya, Raka menunggu Karina sampai wanita itu membaik. Masih untung Raka memiliki fisik sekuat itu dan tidak pingsan seperti dirinya.

Oke, Karina memang harus mengalah untuk saat ini. Jika dia sudah kehilangan Ibunya, Karina pun tak ingin membuat anaknya menderita.

"Apa saya boleh minta bantuan lagi, Pak Gala?"

"Ya, katakan!" ucap Gala lembut. Lelaki itu justru senang jika Karina bergantung kepadanya.

"Tolong carikan kami kontrakan murah yang tidak terlalu jauh dari sekolah Raka." pinta Karina merendahkan dirinya. "Jangan terlalu mahal. Cukup yang terjangkau saja untuk kami. Dan saya tidak menerima kalau kamu yang membayarnya."

Mau tak mau, Gala harus menelan rasa kecewanya karena Karina tak semudah itu membuka dirinya meskipun dalam keadaan rapuh seperti itu.

"Ya, nanti aku carikan. Sekarang, kita pulang dulu ke apartemenku. Kalian berdua harus istirahat." untuk sementara, Gala hanya cukup menuruti Karina saja. Semoga saja suatu saat nanti, dia memiliki kesempatan untuk meminta maaf kepada wanita itu.

Dan Pada akhirnya, Karina dan Raka benar-benar menginap di apartemen Gala malam ini. Sebuah apartemen yang hanya sesekali di tempati oleh Gala saat dia malas pulang ke rumah.

1
Widi Widurai
batasan apaan. tiap hari rumah disatroni mulu
Yuli Ana
mengharukn sekali. keluarga bahagia🥰🥰🥰❤️
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
muna aprilia
lnjut
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
otak GALA udah travelling kemana yah,,ini parah ni🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
renata jngn coba2 sm kirana....awas tar dihajar sama raka😂😂😂😂
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
PAK GALA,,saran saya kamu ambil hati anakmu dulu,,bebaik dan berkawan,,berteman,,pasti tuh RAKA akan luluh nanti nya,,lagi kamu boleh ngarang cerita bahawa kamu kecelakaan dan diselamat warga kerana truk blong gitu,,tidak sampai meninggal seperti apa yang telah pak RENDRA katakan,,untuk kamu mendekatkan diri pada anakmu.tuh juga kamu pandai berbohong 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pak GALA kan udah punya isteri tuh ,,habis mahu simpan dimana tuh isteri kamu nanti nya GALA,,baik halalkan untuk pak RENDRA🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
idih gala maksa.....
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Dwi Winarni Wina
Karina gala itu horang kaya tajiiiiir melintir 7 turunan 7 tanjakan tdk akan abis.....
Lia Sakking
Luar biasa
Lia Sakking
Biasa
Dwi Winarni Wina
Anaknya gala sm karina dah besar sekolah menengah pertama,,,
Dwi Winarni Wina
Waktu memperkosa karina penampilan gala sangat dekil dan biasa aja msh tampan sih,,,
Dwi Winarni Wina
saingan rendra dan gala mendapatkan karina...
Dwi Winarni Wina
Raka sebenarnya tdk tega sm mama pasti kecewa dan sedij raka diskor pihak sekolah...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya raka dan tmn2nya diskor krn ketahuan ikutan tawuran
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
Dwi Winarni Wina
Akhirnya karina dipertemukan lg dgn org telah memperkosanya 14tahun yg lalu dan karina msh mengenai org itu memiiki tanda tato....
Dwi Winarni Wina
Karina akan segera bertemu dgn ayah kandungnya raka ternyata horang kaya dan tajiiiiir melintir,,,,
Setelah sekian lama 14tahun ayah dan ank akan bertemu dlm insiden mobil ayahnya dilemparin batu sm anaknya sendiri,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!