NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Konsekuensi

"Sebentar-sebentar Rhe... sepertinya semua yang barusan loe ceritain ke gue terlihat baik-baik saja. Dan juga dari semua hal yang loe ceritain ke gue tadi juga loe nampak bahagia... Tidak ada sesuatu yang aneh menurut gue." potongku pada Rhea sembari mengeluarkan sebungkus rokok dari celana jeans ku.

"Gue belum selesai Je... Itu baru awal saja..." ucap Rhea lirih dengan wajah yang terlihat masih muram.

Lalu kunyalakan rokok yang kini sudah ku genggam. "Baiklah.. Loe boleh lanjutkan..." kataku dengan nada yang sengaja kulirihkan.

Rhea pun menggangguk dan langsung kembali bercerita...

***

Malam itu setelah kepulangan Mark, Rhea langsung buru-buru kembali masuk menuju rumah nyonya Sulastri. Dibukanya pelan-pelan pintu kayu bercat warna cokelat itu sembari melangkahkan kakinya masuk ke ruang tamu.

Namun baru berjalan beberapa saat, alangkah terperanjatnya Rhea melihat nyonya Sulastri yang ternyata sedang duduk termenung seorang diri disofa dengan pandangan mata yang kosong.

Rhea memberanikan diri menyapa wanita setengah baya itu yang nampak masih menggunakan make up tebal dengan anting besar yang menggantung dikedua telinganya. "Hh..hh..hh..hmmm permisi nyah.. nyonya belum tidur jam segini?" tanya Rhea dengan nada hati-hati.

Nyonya Sulastri langsung membalikkan badannya kearah gadis muda yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya itu, wanita setengah baya itu seolah-olah sudah tau akan kehadiran gadis tersebut.

"Belum." jawab nyonya Sulastri datar namun dengan nada yang terkesan cukup tegas.

Mendengar jawaban seperti itu dari nyonya Sulastri tentu saja membuat Rhea menjadi sedikit salah tingkah. "Kalau begitu... Saya ijin kembali ke kamar dulu nyah." jawab Rhea mencoba menghindari suasana canggung diantar dirinya dan nyonya Sulastri.

"Tunggu dulu!! buru-buru sekali kamu!! jangan pergi dulu!" larang nyonya Sulastri dengan nada yang mulai meninggi. "Kamu tau kan Rhe?! ini sudah jam berapa?" cecar nyonya Sulastri tanpa basa basi dengan tatapan mata yang begitu tajam.

Belum sempat Rhea menjawab, tiba-tiba nyonya Sulastri kembali mencecar gadis itu dengan segala perkataannya.

"Apa pantas seorang gadis seperti dirimu menerima tamu hingga larut malam seperti ini, tamu lelaki pula!!" "Kamu pikir kamu siapa dirumah ini?!" hardik Nyonya Sulastri spontan.

Alangkah kagetnya perasaan Rhea ketika mendengar perkataan nyonya Sulastri barusan, Gadis muda itu segera langsung menundukkan kepalanya, dirinya menjadi merasa bersalah karena telah menerima kedatangan Mark malam itu.

"Harusnya kamu sadar diri!! Disini kamu itu sebagai apa?" bentak nyonya Sulastri dengan nada mencibir kepada gadis muda itu.

Rhea menjadi semakin kaget dibuatnya, perasaan gadis itu menjadi semakin tak karuan, pedih, sakit, merasa bersalah semua menjadi satu didalam lubuk hatinya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa dirinya hanya bisa terdiam dengan kepala yang semakin tertunduk.

"Kenapa kamu diam?! Baguslah kalau kamu diam!! Karena saya tidak ingin mendengar alasan apapun atas tindakanmu barusan!! Lanjut nyonya Sulastri masih dengan nada meninggi.

Wanita setengah baya itu lalu berjalan pelan mendekati Rhea yang masih berdiri kaku didepannya.

"Sekali lagi saya peringatkan kamu ya Rhe!! Saya tidak mengijinkan siapapun bertamu dirumah ini tanpa seijin dari saya!! Saya juga tidak mau jika nanti kejadian seperti malam ini terjadi lagi!! Mengerti kamu?!" Bentak nyonya Sulastri terus terang.

Rhea hanya menggangguk lemas. "Ss...ss... saya mengerti nyah, maafkan kelakuan saya tadi, saya janji tidak akan mengulanginya." jawab Rhea yang mulai terlihat ketakutan.

Nyonya Sulastri terdiam sejenak lalu ia menghela napasnya dalam-dalam. "Baiklah... Kali ini saya tidak akan menghukummu, tapi... Jika lain kali kamu melanggarnya dan mengulanginya kembali maka kamu harus siap dengan segala konsekuensi yang akan saya berikan kepadamu!!" Bentak nyonya Sulastri lagi dengan nada yang seakan-akan sedang mengancam Rhea.

Rhea kembali mengangguk pelan, mulutnya tetap terkunci rapat, pandangan matanya pun tetap tertuju kebawah. Ia masih merasa kaget, kaget karena kenapa nyonya Sulastri bisa sebegitu hebat marahnya. Ia masih merasa bersalah, bersalah karena telah lancang menerima kehadiran Mark dirumah itu. Ia juga masih merasa takut, takut karena memikirkan apa yang akan ia tanggung jika suatu saat dirinya melanggar peraturan nyonya Sulastri.

Nyonya Sulastri lantas kembali duduk di sofa, diambilnya secangkir kopi yang nampak sudah dingin karena telah ia biarkan begitu saja sedari tadi tanpa ia minum seseruput pun.

Wanita setengah baya itu lalu nampak diam sejenak sambil dirinya menghela napas pelan-pelan. "Ya sudahlah kalau begitu kali ini saya maafkan... Sekarang kamu boleh istirahat. Kembalilah ke kamarmu." ucap nyonya Sulastri kali ini dengan nada yang nampak sudah sedikit lebih tenang.

"Tee.. Tee... Terimakasih nyah... Sekali lagi saya minta maaf dan saya janji tidak akan mengulanginya kembali." ucap Rhea lirih.

Lalu Rhea segera bergegas membalikkan badannya dan berjalan menuju ke kamarnya dengan langkah lunglai.

***

Sesampainya di kamar, tanpa ada aba-aba Rhea langsung merebahkan badannya ke tempat tidurnya. Gadis itu mencoba untuk memejamkan matanya berharap untuk segera tertidur lelap, namun ternyata upaya itu gagal ia lakukan, dikarenakan ia teringat dengan segala perkataan nyonya Sulastri tadi.

Pikiran Rhea saat itu masih begitu kacau balau dipenuhi dengan segala kegundahan yang menyelimuti hati kecilnya.

"Kenapa harus seperti ini? Kenapa harus terjadi seperti ini?" Gumam Rhea dalam hati dengan air mata yang tiba-tiba meleleh dari pelupuk matanya.

"Mungkin memang semua ini salahku, tidak seharusnya aku menerima kehadiran Mark dirumah ini!! Tidak seharusnya aku menemui Mark dirumah ini!!" teriak Rhea dalam hati.

Matanya menatap nanar kearah langit-langit kamar, seketika itu juga ia teringat dengan ibunya yang berada di kampung, sesosok wanita yang telah membesarkan dirinya sepenuh hati.

Saat itu juga ia pun membayangkan wajah terkasih ibunya dan tak terasa air mata gadis itu semakin mengalir deras dikedua pelupuk matanya.

"Kalau saja bukan demi ibu... Tidak mungkin aku mau pergi ke Jakarta... Kalau saja bukan demi ibu tidak mungkin aku mau bekerja sebagai pembantu rumah tangga... Dan kalau saja ada ibu di sini tentu aku tidak akan merasa kesepian dikala hatiku sedang sedih seperti ini." pekik gadis itu didalam hati.

Rhea kini sadar dan semakin paham bahwa sebenarnya ia masih sangat membutuhkan sosok ibu kandungnya untuk berada disisinya, untuk sekedar menemaninya disaat ia sedih atau bahkan hanya untuk sekedar mengusap air mata yang sedari tadi ia teteskan.

ibu tak terhitung berapa banyak air susu yang telah habis kuhisap darimu, masih juga aku tetap membutuhkanmu untuk sekedar mengalirkan rasa kasih dan sayangmu...

"Bu... maafin Rhea yang cengeng..." bisik Rhea lirih didalam hati kecilnya.

Air mata gadis muda itupun kini semakin mengalir deras dipipinya dan hampir membasahi sarung bantalnya.

"Bu... Rhea rindu...." bisik gadis cantik itu lirih didalam lubuk hati kecilnya.

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!