NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Angst / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:845.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Ketukan palu dari hakim ketua, mengakhiri biduk rumah tangga Nirma bersama Yasir Huda.

Jalinan kasih yang dimulai dengan cara tidak benar itu, akhirnya kandas juga ... setelah Nirma dikhianati saat dirinya tengah berbadan dua.

Nirma memutuskan untuk berjuang seorang diri, demi masa depannya bersama sang buah hati yang terlahir tidak sempurna.

Wanita pendosa itu berusaha memantaskan diri agar bisa segera kembali ke kampung halaman berkumpul bersama Ibu serta kakaknya.

Namun, cobaan datang silih berganti, berhasil memporak-porandakan kehidupannya, membuatnya terombang-ambing dalam lautan kebimbangan.

Sampai di mana sosok Juragan Byakta Nugraha, berulangkali menawarkan pernikahan Simbiosis Mutualisme, agar dirinya bisa merasakan menjadi seorang Ayah, ia divonis sulit memiliki keturunan.

Mana yang akan menang? Keteguhan pendirian Nirma, atau ambisi tersembunyi Juragan Byakta Nugraha ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Tubuh Nirma terhenyak, menatap nanar pada netra kecewa milik juragan Byakta. “Bu_kan macam tu maksudnya.”

“Ron!” Juragan Byakta memanggil sang tangan kanan, memintanya untuk membawa Kamal.

Kamal yang memang sudah mengenal Ron, mau di gendong.

Selepas kepergian Kamal, juragan Byakta menatap intens sosok wanita yang kembali menunduk. “Bila tak seperti itu, lalu yang benar apa, Nirma?”

Nirma meremas kuat tangannya, mengabaikan rasa perih akibat duri yang masih menancap dalam daging. “Aku tak ingin terus menerus merepotkan mu, Mas.”

“Lantas, apa yang kau lakukan ini bukan merepotkan namanya? Dirimu datang setelah melakukan kekerasan, menghajar orang tanpa berpikir akibatnya, tak nya kau bayangkan macam mana nasib Kamal kalau sampai ibunya dipenjara, Nirma?” tanyanya dengan nada rendah bercampur geram.

“Mas ….” Nirma menatap lurus pada pria yang duduk di sofa seberang meja.

“Tolong lakukan apapun itu untuk melindungi ku, sama seperti dulu Mas menyembunyikan keberadaan ku agar tak terendus Yasir beserta keluarganya,” pintanya sungguh-sungguh dengan air mata berderai.

“Mengapa harus saya? Bukankah kau memiliki Abang ipar yang bisa diandalkan?” Alis juragan Byakta naik sebelah, dalam hati ingin mencocokkan jawaban Nirma.

“Tak mungkin aku meminta pertolongan bang Agam, sudah cukup diri ini membuat malu Mbak Mala di masa lalu. Pun, namaku sudah jelek di mata warga kampung serta tetangga desa. Pasti nanti bakal banyak mulut sumbang bersuara pedas, aku takut berdampak pada keluarga kecil Mbak serta Mamak. Belum lagi status diri ini yang seorang janda.” Nirma mengelap air matanya agar tidak menghalangi pandangan.

Juragan Byakta manggut-manggut, apa yang diperkirakan sesuai dengan jalan pikiran Nirma. Wanita dihadapannya ini lebih memilih mendatanginya daripada meminta bantuan keluarganya sendiri.

Semua itu akibat perbuatan tak bermoral Nirma di masa lalu. Merebut tunangan kakak kandungnya, nikah diam-diam, mengadakan pesta tanpa melibatkan keluarga ibu kandungnya. Hal tersebut jelas menjadi gunjingan warga, banyak yang membahas tentang dua bersaudari saling berebut satu pria, Yasir Huda.

“Sungguh aku belum bisa memaafkan diri sendiri, Mas. Karena ku, Mamak dan Mbak Mala pernah hidup begitu menderita, lantas setelah mereka bahagia, mana mungkin diri ini tega mengusik nya lagi. Karena itu pula aku memilih pergi dari kampung, menjauh agar para orang yang ku sayangi dengan segenap jiwa raga bisa hidup damai,” akunya dengan nada bergetar.

“Perbuatanmu kali ini, bisa dimanfaatkan oleh mantan ibu mertuamu untuk mengajukan banding tentang hak asuh anak. Dikarenakan kau pun tak jauh berbeda dari putranya yang masuk penjara, kemungkinan besar ia memiliki peluang untuk menang.” Juragan Byakta menyilangkan kakinya.

Deg.

Nirma menggeleng kuat, jelas dirinya tidak mau hal tersebut terjadi, ia nyaris berteriak histeris. “Tolong lakukan apapun, Mas! Jangan sampai Kamal diasuh bi Atun!”

Kala tak mendapatkan jawaban, rasa panik Nirma seketika meningkat. Ia lantas berdiri lalu berlutut tepat di depan kaki ayah angkatnya Kamal.

“Aku mohon Mas, tolong diri ini! Kalau memang tak bisa, dan aku harus menjalani hukuman di balik jeruji besi penjara. Aku mohon lindungi serta sembunyikan keberadaan Kamal, Mas.” Nirma tergugu, demi sang buah hati ia rela bersimpuh.

Byakta Nugraha menurunkan kakinya. “Berdirilah! Kau tak pantas bersimpuh macam itu. Tanpa dipinta pun, saya akan melakukan apa saja demi menghindarkanmu dari jeratan hukum!”

Namun, Nirma tetap bergeming, menunduk dalam dengan bahu sedikit membungkuk. “Mas … apa keinginanmu ingin mempersunting ku masih berlaku? Bila iya, aku bersedia kau nikahi.”

Juragan Byakta terhenyak, ia menjatuhkan diri serta ikut berlutut. “Lihat saya, Nirma!”

Nirma menurut, menatap lutut mereka yang nyaris bersentuhan, lalu mendongak dan langsung bertemu pandang dengan netra beriris hitam legam.

“Kau yakin dengan kata-kata mu itu?” tanyanya tidak percaya.

“Insya Allah.” Ia mengangguk pasti, dalam hati menyakinkan diri sendiri bila jalan inilah yang benar.

“Apa kau siap menanggung konsekuensinya? Bila kita telah menikah, maka takkan ada namanya perpisahan! Ikhlas kah dirimu menghabiskan sisa umur dengan pria mandul macam saya ini? Bisakah kau berbagi cerita sampai melenguh mendesah di atas ranjang? Sebab saya menginginkan pernikahan yang sebenar-benarnya, bukan hanya sekedar kedok semata demi memberikan Kamal kehidupan sempurna layaknya anak lain. Bagaimana Nirma?”

Buliran bening itu terjatuh lagi, Nirma menutup mata guna menata hati serta menenangkan gemuruh di dada. ‘Semua ini demi Kamal. Agar tak ada lagi manusia biadab yang berani menyakitinya. Akan ku pastikan masa depannya terjamin, aman, serta nyaman.’

Kelopak mata berbulu mata lentik itu terbuka, ia mengangguk, mengenyahkan semua keraguan. “Ya, aku bersedia!”

“Alhamdulillah.” Juragan Byakta mengusap wajahnya.

“Mas, bolehkah aku meminta satu hal?” tanyanya ragu-ragu.

“Silahkan!”

“Tolong jangan sampai salah satu anggota keluargaku tahu perihal yang terjadi di rumah sakit, dan tentang alasan kita menikah.” Nirma menunduk dalam.

“Kau tak perlu risau. Segala sesuatunya akan saya bereskan tanpa meninggalkan jejak. Yang perlu dirimu lakukan, cuma percaya pada saya, bisakah?” andai mereka telah sah, pasti ia akan merengkuh bahu ringkih Nirma.

“Ya, saya percaya. Mas ….” Nirma kembali menatap sendu. “Terima kasih.”

Juragan Byakta mengangguk. Lalu ia berusaha berdiri, tangannya terulur.

Nirma mengerti kode itu, ia menyambut tangan calon suaminya.

“Naiklah ke lantai atas! Saya akan memanggil dokter untuk mengobati telapak tangan mu!” Ia melepaskan genggaman mereka, membiarkan Nirma melangkah.

Saat ibu dari Kamal itu sudah menaiki undakan tangga, juragan Byakta berjalan ke arah dapur, meminta pelayan untuk menemani dan membantu Nirma.

Kemudian ia mencari keberadaan Kamal, ternyata putranya tengah bermain bersama bibi pelayanan, mereka memberi makan kelinci di halaman belakang. Sedangkan Ron berdiri tegak sambil mengamati.

“Ron! Hubungi dokter wanita, pinta dia untuk datang! Lalu, telepon jua pengacara Aji! Sudah waktunya kita BERTINDAK!” Bibirnya menyeringai, dalam hati menyerukan kemenangan.

“Baik Juragan!”

‘Akhirnya kau luluh jua Nirma. Saya akan membalaskan setiap tetes air matamu! Setiap kata hinaan yang dilayangkan kepada putra kita!’

“Yah … Yah!” Kamal berseru riang, jari pendeknya menunjuk kelinci berwarna hitam putih.

“Bagus kan Kelincinya? Itu milik Kamal. Khusus Ayah yang belikan.” Ia usap pucuk kepala putranya.

“Nak, mandi dengan Ayah ya. Badan Kamal lengket, abis itu istirahat ya.” Begitu semangat ia mengangkat Kamal, membawanya untuk dimandikan.

Ron dan sang bibi pelayan tersenyum tulus, mereka ikut senang melihat pemandangan mengharu biru itu.

“Saya ikut bahagia, Ron. Akhirnya Juragan Byakta dapat merasakan macam mana berperan menjadi ayah sungguhan.” Sang bibi mengusap sudut matanya.

“Saya jua, Bik!” Ron sedikit melebarkan bibirnya.

.

.

Nirma telah diperiksa, dirinya jua sudah mandi dan mengenakan pakaian muslimah terusan dengan hijab instan. Lemari pakaian di kamar tamu, penuh dengan perlengkapan wanita berhijab, tak ketinggalan dalaman, walaupun ukurannya sedikit sempit dikenakan oleh Nirma yang masih menyusui.

“Mas, hendak kemana?” Nirma bertanya, mengamati penampilan juragan Byakta yang berpakaian rapi.

“Saya hendak ke pelosok kabupaten, menyelesaikan urusanmu! Kau jangan kemana-mana, berdiam diri saja di rumah! Kamal tertidur di kamar saya, ada bibi yang menjaganya,” beritahu nya.

Netra Nirma bergetar, ia masih menyimpan rasa takut. “Apa kira-kira aku bisa lolos dari kasus kekerasan ini, Mas …?”

.

.

Bersambung.

1
Elin Erliana
Luar biasa
Andri Yani
alamak kk cublik selalu bikin bayangan dan tebakanku salah terus 😁😁😁
Nita Nita
adem bener denger petuah mba dwi, tp itu diakhir knp lg hmmm🤔
Ibu² kang Halu🤩
apakah buk Nirma akan bertemu buk Mar si pemilik kontrakan agar mendapatkan kejelasan atau????
ahh semoga aja Ayah By mau jujur dan mereka baik2 saja.
bunda fafa
lebih baik tanyakan langsung sama mas by.. karena kl dipendam mas by gak akan peka nirma.. lelaki mmg gt.. kl pakai kode2 gak akan paham mereka jd langsung tembak sj ditempat/todong langsung dgn pertanyaan
Yunia Spm
sabar njih mas by....
bunda fafa
kamu sdh lega kan nirma saat tau fakta dr linda? trs km sdh curhat sama kak dwi.. tinggal skr ke perkebunan sawit mau ketemu siapakah.. apakah santo atau penjaga kebun sawit?
bunda fafa
salut sama kak dwi.. dewasa banget.. btw suami kak dwi seperti kebanyakan lelaki deh suka naruh handuk sembarangan plus ngrobohin baju dilemari wkwkwk.. sama ky paksu aku.. hasilnya istri teriak kenceng bak tarzan wkwkwk... esmosiii lemari jd berantakan 😆😆
Mommy'ySnowy 💕
mau kmna lgi nirma.? jngn bilang k rmh sapto ya... ?
Mommy'ySnowy 💕
betul kak dwi,,smua yg kak dwi katakan memang sprti itu nyatanya seorg laki2 tuhh,,,😂
Si Topik
mesti sering disiram petuah ni Nirma.. biar berkurang nethink nya 😅
Si Topik
berarti dia doyan gangguin mu tu mbak Dwi 🤣
tiada hari tanpa mendengar kicau-an mu mbak wkwk 😂
Nara's Mom
jangan bilang ima mau ngusut masalah santo dan anggun wkwkwk
Si Topik
naif dan gampang diperdaya nya Nirma susah hilang kek nya 🤣🤣🤣
Si Topik
klo aku liat si lindong kek gini, malah kek cerminan Nirma dulu di lapak Amala-Agam 😅
diawal menyebalkan sampe pengen nampol pala nya, ehh pas dah taubat.. respek awak dibuat nya 😊
Si Topik
defenisi villain tidak dilahirkan, tapi hadir karena diciptakan.. seperti si Lindong 🙂
ya moga aja dibalik hal yg terjadi ama si Lindong.. bisa membuat nya tobat macam Nirma 😊
Si Topik
yaa moga aja bom waktu nya Nirma ga jadi meleduk :"-v
walau ada benar nya perkataan Lindong.. tetap mesti berhati-hat^^
Si Topik
Maka nya, walau dia lagi mode sedikit waras.. tak elok dijadiin aliansi, soalnya perilaku nya berubah-ubah

jangan sampai terpedaya ya Ima 😅
Si Topik
Hilihh si Lindong berani ngatai om Dud dibelakang.. coba klo berhadapan auto Tremor seluruh badan nya 🤣
muhammad ibnuarfan
nah loh...kenapa itu...jangan lama2 up nya ya Thor...semangat buat othor nya...sehat selalu🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!