NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Angst / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:241.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Ketukan palu dari hakim ketua, mengakhiri biduk rumah tangga Nirma bersama Yasir Huda.

Jalinan kasih yang dimulai dengan cara tidak benar itu, akhirnya kandas juga ... setelah Nirma dikhianati saat dirinya tengah berbadan dua.

Nirma memutuskan untuk berjuang seorang diri, demi masa depannya bersama sang buah hati yang terlahir tidak sempurna.

Wanita pendosa itu berusaha memantaskan diri agar bisa segera kembali ke kampung halaman berkumpul bersama Ibu serta kakaknya.

Namun, cobaan datang silih berganti, berhasil memporak-porandakan kehidupannya, membuatnya terombang-ambing dalam lautan kebimbangan.

Sampai di mana sosok Juragan Byakta Nugraha, berulangkali menawarkan pernikahan Simbiosis Mutualisme, agar dirinya bisa merasakan menjadi seorang Ayah, ia divonis sulit memiliki keturunan.

Mana yang akan menang? Keteguhan pendirian Nirma, atau ambisi tersembunyi Juragan Byakta Nugraha ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Tubuh Nirma terhenyak, menatap nanar pada netra kecewa milik juragan Byakta. “Bu_kan macam tu maksudnya.”

“Ron!” Juragan Byakta memanggil sang tangan kanan, memintanya untuk membawa Kamal.

Kamal yang memang sudah mengenal Ron, mau di gendong.

Selepas kepergian Kamal, juragan Byakta menatap intens sosok wanita yang kembali menunduk. “Bila tak seperti itu, lalu yang benar apa, Nirma?”

Nirma meremas kuat tangannya, mengabaikan rasa perih akibat duri yang masih menancap dalam daging. “Aku tak ingin terus menerus merepotkan mu, Mas.”

“Lantas, apa yang kau lakukan ini bukan merepotkan namanya? Dirimu datang setelah melakukan kekerasan, menghajar orang tanpa berpikir akibatnya, tak nya kau bayangkan macam mana nasib Kamal kalau sampai ibunya dipenjara, Nirma?” tanyanya dengan nada rendah bercampur geram.

“Mas ….” Nirma menatap lurus pada pria yang duduk di sofa seberang meja.

“Tolong lakukan apapun itu untuk melindungi ku, sama seperti dulu Mas menyembunyikan keberadaan ku agar tak terendus Yasir beserta keluarganya,” pintanya sungguh-sungguh dengan air mata berderai.

“Mengapa harus saya? Bukankah kau memiliki Abang ipar yang bisa diandalkan?” Alis juragan Byakta naik sebelah, dalam hati ingin mencocokkan jawaban Nirma.

“Tak mungkin aku meminta pertolongan bang Agam, sudah cukup diri ini membuat malu Mbak Mala di masa lalu. Pun, namaku sudah jelek di mata warga kampung serta tetangga desa. Pasti nanti bakal banyak mulut sumbang bersuara pedas, aku takut berdampak pada keluarga kecil Mbak serta Mamak. Belum lagi status diri ini yang seorang janda.” Nirma mengelap air matanya agar tidak menghalangi pandangan.

Juragan Byakta manggut-manggut, apa yang diperkirakan sesuai dengan jalan pikiran Nirma. Wanita dihadapannya ini lebih memilih mendatanginya daripada meminta bantuan keluarganya sendiri.

Semua itu akibat perbuatan tak bermoral Nirma di masa lalu. Merebut tunangan kakak kandungnya, nikah diam-diam, mengadakan pesta tanpa melibatkan keluarga ibu kandungnya. Hal tersebut jelas menjadi gunjingan warga, banyak yang membahas tentang dua bersaudari saling berebut satu pria, Yasir Huda.

“Sungguh aku belum bisa memaafkan diri sendiri, Mas. Karena ku, Mamak dan Mbak Mala pernah hidup begitu menderita, lantas setelah mereka bahagia, mana mungkin diri ini tega mengusik nya lagi. Karena itu pula aku memilih pergi dari kampung, menjauh agar para orang yang ku sayangi dengan segenap jiwa raga bisa hidup damai,” akunya dengan nada bergetar.

“Perbuatanmu kali ini, bisa dimanfaatkan oleh mantan ibu mertuamu untuk mengajukan banding tentang hak asuh anak. Dikarenakan kau pun tak jauh berbeda dari putranya yang masuk penjara, kemungkinan besar ia memiliki peluang untuk menang.” Juragan Byakta menyilangkan kakinya.

Deg.

Nirma menggeleng kuat, jelas dirinya tidak mau hal tersebut terjadi, ia nyaris berteriak histeris. “Tolong lakukan apapun, Mas! Jangan sampai Kamal diasuh bi Atun!”

Kala tak mendapatkan jawaban, rasa panik Nirma seketika meningkat. Ia lantas berdiri lalu berlutut tepat di depan kaki ayah angkatnya Kamal.

“Aku mohon Mas, tolong diri ini! Kalau memang tak bisa, dan aku harus menjalani hukuman di balik jeruji besi penjara. Aku mohon lindungi serta sembunyikan keberadaan Kamal, Mas.” Nirma tergugu, demi sang buah hati ia rela bersimpuh.

Byakta Nugraha menurunkan kakinya. “Berdirilah! Kau tak pantas bersimpuh macam itu. Tanpa dipinta pun, saya akan melakukan apa saja demi menghindarkanmu dari jeratan hukum!”

Namun, Nirma tetap bergeming, menunduk dalam dengan bahu sedikit membungkuk. “Mas … apa keinginanmu ingin mempersunting ku masih berlaku? Bila iya, aku bersedia kau nikahi.”

Juragan Byakta terhenyak, ia menjatuhkan diri serta ikut berlutut. “Lihat saya, Nirma!”

Nirma menurut, menatap lutut mereka yang nyaris bersentuhan, lalu mendongak dan langsung bertemu pandang dengan netra beriris hitam legam.

“Kau yakin dengan kata-kata mu itu?” tanyanya tidak percaya.

“Insya Allah.” Ia mengangguk pasti, dalam hati menyakinkan diri sendiri bila jalan inilah yang benar.

“Apa kau siap menanggung konsekuensinya? Bila kita telah menikah, maka takkan ada namanya perpisahan! Ikhlas kah dirimu menghabiskan sisa umur dengan pria mandul macam saya ini? Bisakah kau berbagi cerita sampai melenguh mendesah di atas ranjang? Sebab saya menginginkan pernikahan yang sebenar-benarnya, bukan hanya sekedar kedok semata demi memberikan Kamal kehidupan sempurna layaknya anak lain. Bagaimana Nirma?”

Buliran bening itu terjatuh lagi, Nirma menutup mata guna menata hati serta menenangkan gemuruh di dada. ‘Semua ini demi Kamal. Agar tak ada lagi manusia biadab yang berani menyakitinya. Akan ku pastikan masa depannya terjamin, aman, serta nyaman.’

Kelopak mata berbulu mata lentik itu terbuka, ia mengangguk, mengenyahkan semua keraguan. “Ya, aku bersedia!”

“Alhamdulillah.” Juragan Byakta mengusap wajahnya.

“Mas, bolehkah aku meminta satu hal?” tanyanya ragu-ragu.

“Silahkan!”

“Tolong jangan sampai salah satu anggota keluargaku tahu perihal yang terjadi di rumah sakit, dan tentang alasan kita menikah.” Nirma menunduk dalam.

“Kau tak perlu risau. Segala sesuatunya akan saya bereskan tanpa meninggalkan jejak. Yang perlu dirimu lakukan, cuma percaya pada saya, bisakah?” andai mereka telah sah, pasti ia akan merengkuh bahu ringkih Nirma.

“Ya, saya percaya. Mas ….” Nirma kembali menatap sendu. “Terima kasih.”

Juragan Byakta mengangguk. Lalu ia berusaha berdiri, tangannya terulur.

Nirma mengerti kode itu, ia menyambut tangan calon suaminya.

“Naiklah ke lantai atas! Saya akan memanggil dokter untuk mengobati telapak tangan mu!” Ia melepaskan genggaman mereka, membiarkan Nirma melangkah.

Saat ibu dari Kamal itu sudah menaiki undakan tangga, juragan Byakta berjalan ke arah dapur, meminta pelayan untuk menemani dan membantu Nirma.

Kemudian ia mencari keberadaan Kamal, ternyata putranya tengah bermain bersama bibi pelayanan, mereka memberi makan kelinci di halaman belakang. Sedangkan Ron berdiri tegak sambil mengamati.

“Ron! Hubungi dokter wanita, pinta dia untuk datang! Lalu, telepon jua pengacara Aji! Sudah waktunya kita BERTINDAK!” Bibirnya menyeringai, dalam hati menyerukan kemenangan.

“Baik Juragan!”

‘Akhirnya kau luluh jua Nirma. Saya akan membalaskan setiap tetes air matamu! Setiap kata hinaan yang dilayangkan kepada putra kita!’

“Yah … Yah!” Kamal berseru riang, jari pendeknya menunjuk kelinci berwarna hitam putih.

“Bagus kan Kelincinya? Itu milik Kamal. Khusus Ayah yang belikan.” Ia usap pucuk kepala putranya.

“Nak, mandi dengan Ayah ya. Badan Kamal lengket, abis itu istirahat ya.” Begitu semangat ia mengangkat Kamal, membawanya untuk dimandikan.

Ron dan sang bibi pelayan tersenyum tulus, mereka ikut senang melihat pemandangan mengharu biru itu.

“Saya ikut bahagia, Ron. Akhirnya Juragan Byakta dapat merasakan macam mana berperan menjadi ayah sungguhan.” Sang bibi mengusap sudut matanya.

“Saya jua, Bik!” Ron sedikit melebarkan bibirnya.

.

.

Nirma telah diperiksa, dirinya jua sudah mandi dan mengenakan pakaian muslimah terusan dengan hijab instan. Lemari pakaian di kamar tamu, penuh dengan perlengkapan wanita berhijab, tak ketinggalan dalaman, walaupun ukurannya sedikit sempit dikenakan oleh Nirma yang masih menyusui.

“Mas, hendak kemana?” Nirma bertanya, mengamati penampilan juragan Byakta yang berpakaian rapi.

“Saya hendak ke pelosok kabupaten, menyelesaikan urusanmu! Kau jangan kemana-mana, berdiam diri saja di rumah! Kamal tertidur di kamar saya, ada bibi yang menjaganya,” beritahu nya.

Netra Nirma bergetar, ia masih menyimpan rasa takut. “Apa kira-kira aku bisa lolos dari kasus kekerasan ini, Mas …?”

.

.

Bersambung.

1
Shee
Luar biasa
Bunda Aish
seumuran juragan Byakta tuh wajar dan sangat pantas punya perut melendung tu ... bisa jadi lambang kemakmuran juga kali ya 🤭🤭🤭
Cublik: Bukti keberhasilannya ya Kak 😁
total 1 replies
Dwi Ratnaningsih
novel yg beda dari yang lain, keren banget pokoknya aku suka 🫰☺️
Dhafitha Fitha Fitha
di pantai aj juragan biar berbeda kesan nya
Cublik: Sama kayak Dhien lah Kak 😁
total 1 replies
Reni
Alhamdulillah bahagia nya ternyata juragan byakta g hanya terobsesi tapi benar2 jatuh hati sama Kamal yg jadi perantara cinta ibu ayahnya suatu hari nanti 🤩🤩🤩🤩
restu dah dikantongi tinggal gasssss polllll resepsi yeeeeeeeee
Cublik: Yuhuuu 🥳
Ayok kondangan 🥰🥰❤️
total 1 replies
Yuliana Tunru
siap2 pernikahan yg berbeda tp alangkah baik x jika acara x di rmh byakta agar tak ada cemooh jg klga yasir yg akan mengacau dgn kata2 tak pantas..
Cublik: Iya juga ya Kak, biar berjalan sakral.
total 1 replies
Sri Murtini
ayo siapkan kado dipernikahan Nirma,baiknya mainan utk kamal aja , soalnya Byakta dan menyiapkan semuanya utk Nirma
Cublik: Iya ya Kak, jangan lupa mainannya dua ya Kak, biar Kamal gak rebutan ma Intan 🤣
total 1 replies
Purnama Pasedu
secepanya ya
Cublik: 🥳🥳🥳🥳🥳
total 1 replies
Hafifah Hafifah
lw udah nikah harus rajin olahraga tuh biar bisa kempes tuh perut 🤭🤭🤭
Cublik: Gak kempes kita tusuk aja biar kempes
total 1 replies
Hafifah Hafifah
setuju banget ama kamu juragan
Cublik: 🥳🥳🥳🥳🥳
total 1 replies
Hafifah Hafifah
ternyata mak syam toh
Bang Fay
akhir nya Restu pun di dapat juragan,benar kamal benasab pada ibunya nirma.selamat ya juragan semoga bahagia selalu /Heart//Heart//Heart//Heart/
Cublik: Aamiin 🤲🥰
total 1 replies
Mawar Hitam
wei langsung tabrak aja.

Gak tahu aja mereka, kalau juragan Byakta dan Aji sudah mepersiapkan seminggu sebekum hari H.nya.
Cublik: Hahahaha 😆
Kasihan si Aji 🤣
total 1 replies
Mawar Hitam
iyaa. benae mak. secara nasab ke ibunya
Cublik: Makanya ma juragan mau diputus betulan Kak, biar Yasir ma bi Atun gak berulah.
total 1 replies
Rubyred
ah....dah nak resmi dah hubungan nirma dan juragan kaya
Cublik: Yuhuiii 🥳
total 1 replies
Yuli Purwati
asheek....kondangan kita💃💃💃
Cublik: Heyakkkk 😁
total 1 replies
Yuli Purwati
wis nir,serahkan seluruh cinta dan jiwa raga mu pada juragan😁😁
Cublik: Jangan sungkan-sungkan Nir🤣
total 1 replies
Yuli Purwati
alamak😱 ku tarik lagi lah 💣💣💣.bahaya ini bahaya....😱😱 Mak syam tersayang rupanya yang tak setuju.maaf ya Mak,saya ambil lagi 💣💣💣 nya,sebelum meledhak.🌪️🌪️
Cublik: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jamilah Dwi
ahhh ku pikir si atun yg teriak bilang tak setuju, ternyata mak syam, kena jebakan superman diriku 🤣🤣
Cublik: Minumnya es jeruk kalau gak teh ya Kak 😁
Jamilah Dwi: tambah jeruk juga makin mantap 🤤🤤
total 3 replies
Ridho Meram
Aq selalu gagal fokus dengan perut nya. Penegas yang berulang mengenai perut ini dan tetap membuatku ngakak🤪😝😝😝🤣🤣🤣
Cublik: Hahahaha 🤣
Sengaja Kak, soalnya takutnya nanti perut gelambir nya lenyap 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!