NovelToon NovelToon
Cinta Lelaki Sempurna

Cinta Lelaki Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.

Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.

Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.

Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.

Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri muda lelaki tua

Keesokan harinya....

Ryan bersama Rea datang ke sebuah rumah orang kaya yang selalu menjadi tempat mereka berhutang.

Dia adalah Pak Brahman, lelaki 60 tahun yang tinggal di rumah besar dan segala hal untuk dia bisa banggakan, lebih tepatnya, dia seorang juragan beras dan makelar tanah.

Tentu siapa pun menganggapnya sebagai sosok orang paling kaya di desa Pakusanga, memiliki rumah tingkat dua dan sawah luas, menjadikannya tempat untuk berhutang demi mencukupi kebutuhan keluarga.

"Kenapa harus aku yang menemanimu ?." Keluh Rea .

"Jangan bicara begitu istri ku, bapak sendiri yang minta, karena bapak sedang kurang enak badan."

Itu terjadi cukup mendadak, setelah terlalu banyak terkejut dalam satu hari, entah karena melihat uang satu koper dan TV baru di rumahnya, membuat asam lambung Samroji kambuh.

"Padahal sudah aku ingatkan untuk tidak begadang dan banyak-banyak minum kopi." Ujar Rea.

"Mau bagaimana lagi, bapak sangat senang dengan TV baru, sampai-sampai dia mengundang semua tetangga buat nonton bola."

Keengganan Rea untuk datang ke rumah pak Brahman bukan tanpa alasan, selain keributan yang terjadi dengan ibu-ibu penggosip, dimana salah satunya adalah istri pak Brahman.

Dan juga, Rea memiliki kenangan buruk yang terjadi di masa lalu, membuatnya tidak senang jika harus bertemu dengan orang itu.

"Apa sebaiknya aku pulang saja." Gumamnya.

"Hmmm ?." Ryan menoleh ke arah Rea.

"Kenapa kau malah senyum-senyum sendiri."

"Tidak, aku hanya merasa senang setelah bisa tidur bersama mu." Jawab Ryan.

"Kau tidak melakukan hal aneh kepadaku kan ?." Rea merasa khawatir.

"Tidak, sungguh aku tidak melakukannya."

Meski curiga tapi Rea tidak memiliki bukti kalau Ryan benar-benar mampu menahan diri dari godaan.

"Sudahlah, dan kau berhenti tersenyum !." Rea selalu risih karena dia menganggap kalau senyum Ryan itu hanya sebuah kedok dari sifat aslinya.

Di dalam rumah dua lantai itu.

Tiba-tiba saja suara keributan terdengar... "Jika kau tidak bangun sekarang, maka aku akan mengadu, bahwa kau tidak ingin bersekolah lagi."

Seorang wanita muda berusia 20 tahun dengan wajah hasil polesan make up hingga cerah mengkilap seperti disiram minyak solar berjalan menuruni tangga dari ruangan atas lantai dua.

Pak Brahman yang baru saja keluar kamar, bisa melihat raut wajah istrinya tertekuk dan cemberut..."Sela dimana Gee ?."

"Itu loh anak mu, sepertinya dia benar-benar membenciku, aku panggil dia untuk pergi sekolah, tapi aku dibentaknya."

Brahman bingung..."Bersekolah, kenapa harus sekolah ?."

"Lah bukankah tadi papa minta untuk dibangunkan Gee, karena dia harus sekolah ?." Sela sama-sama bingung.

"Ini hari Minggu, aku cuma ingin dia bangun, aku tidak ingin anakku jadi orang malas." Jawab Brahman.

"Oh begitu..."

Sela adalah istri muda Brahman, setelah istri pertamanya meninggal, dia tentu berpikir mencari wanita muda yang bisa mengurus kehidupannya. Terlebih lagi dengan semua kekayaan dari bisnis jual beli tanah dan beras, dia tidak memiliki seseorang untuk menghabiskannya.

"Oh iya papa sudah dengar tentang anak pak Samroji." Tanya Sela.

Brahman duduk di sofa dan mengambil koran... "Iya, dia menikah dengan anak pak Rahmat kan ?."

"Jadi gini, si Rea itu jadi belagu setelah menikah, waktu belanja di warung mas Soni kemarin, berani-beraninya dia membentak ku." Ucap Sela mengadu kepada Brahman.

Brahman terkejut..."Loh, kok begitu ?."

Mulut Sela mulai bergaya seperti ibu-ibu penggosip pada umumnya... "Katanya 'Biar kalian tahu kalau keluargaku akan jadi kaya dan kalian tidak bisa menghina kami lagi, kami sudah bukan orang miskin.' gitu... siapa juga yang menghinanya, aku dan ibu-ibu lain cuma bicara kenyataan saja."

"Berani-beraninya, padahal kalau tidak aku bantu, Rea itu cuma bisa sekolah sampai SMP, harusnya dia berterimakasih." Raut wajah Brahman tampak kesal.

"Dia juga ngomong buat ngelunasin hutangnya, sekalian bunga-bunganya juga." Sela semakin memanas-manasi.

"Sombong sekali."

"Aku yakin, Samroji paksa Rea nikah biar bisa kecipratan hartanya pak Rahmat." Lanjut Sela semakin menyiram minyak kedalam api.

Sela seperti bicara tanpa pernah bercermin, memang wanita muda mana yang mau menikah dengan lelaki berusia 60 tahun, sedangkan burungnya saja tidak lagi bisa bangun, kecuali ada niat dan tujuan terselubung.

Selagi Brahman menikmati suasana pagi cukup menyenangkan, termasuk dimanjakan oleh wanita muda berusia 20 tahun yang dia nikahi beberapa tahun lalu.

Ketukan pintu terdengar membuat telinga tidak nyaman, hari Minggu adalah hari penting bagi Brahman, satu hari untuk beristirahat dan menikmati hidup dengan hasil kerja keras yang dia miliki.

"Sela, kau buka pintunya, siapa yang pagi-pagi seperti ini menganggu waktu istirahat ku."

"Iya papa."

Ketika Sela membuka pintu, sudah berdiri lelaki muda berwajah tampan, tubuh ideal, pakaian kemeja rapi dan senyuman lembut untuk diperhatikan.

"Oh ternyata Ryan rupanya, ada perlu apa datang kemari ?." Ucap Sela senang.

"Aku datang untuk bertemu pak Brahman, Bu." Jawab Ryan sopan.

"Jangan panggil ibu, Ryan, aku baru dua puluh tahun loh." Ujarnya.

"Kalau begitu, kak."

"Itu terdengar lebih baik." Tawa Sela seakan sedang menggoda Ryan.

Hingga setelah Sela menyadari jika Rea berdiri di samping Ryan sejak awal dan itu membuat kebahagiaan Sela seakan lenyap.

"Kenapa kau menggoda suami orang." Suara Rea terdengar tidak senang.

"Oh kau ada disitu selama ini, aku tidak melihatmu." Jawab Sela acuh.

"Sudahlah jangan banyak bicara, kami ingin membayar hutang keluargaku." Rea tidak mau banyak berbasa-basi, terlebih berurusan dengan istri Brahman ini.

Mendengar cara bicara Rea yang keras, membuat alis Sela berkedut. "Kau itu bisa sabar tidak, apa gunanya kau bersekolah."

"Tentu saja agar tidak berakhir sebagai wanita penggosip seperti mi." Jawab Sela dengan ketus.

Ryan tidak mau ada keributan terjadi dan segera mengambil alih pembicaraan mereka..."Maaf kalau ucapan istriku, kurang menyenangkan."

"Lihat Ryan, dia tahu bagaimana bicara dengan sopan, aku bingung kenapa kau mau menikahinya." Sela begitu sombong seakan dirinya lebih baik dari Rea.

Ryan tidak suka pertanyaan Sela, tapi harus tetap bersabar dan menunjukkan raut wajah poker face, karena tujuannya bukan untuk memulai perkelahian.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan tanya dulu apa suamiku bisa bertemu dengan kalian." Sela kembali masuk ke dalam rumah.

"Terimakasih kak." Ryan tetap menunjukkan sikap sopan dari balik wajah aslinya.

*******

Pak Brahman duduk memanjakan perut buncitnya dengan segelas kopi, roti panggang, selai nanas dan kertas koran.

Berita panas terbaru dari koran kemarin sore menarik perhatian Brahman.

'Seorang artis top papan atas, ketahuan berselingkuh dengan kuli bangunan, alasannya bikin tercengang ?, katanya rumah tangga terlalu biasa saja, dan ingin merasakan tantangan.'

"Kenapa berita-berita di Indonesia ini seperti acara lawak, apa mereka tidak bisa mencari Berita yang bermutu ?." Brahman menggerutu.

Sela baru saja kembali..."Papa, Rea dan suaminya itu ingin bertemu dengan papa." Ucap Sela.

Saat Sela mengatakan nama Rea dan suaminya kepada Brahman, mata fokus membaca koran dan menikmati kopi di atas sofa, kini terbuka lebar dan ada senyum lain terlintas di wajahnya yang kendur.

"Biarkan mereka masuk, dan bawa beberapa makanan, aku ingin tahu kenapa Rea mau menikah dengan lelaki bernama Ryan itu." Ketenangan Brahman benar-benar berubah.

Sela cukup terkejut, karena hampir tidak pernah lihat Brahman begitu semangat untuk menjamu tamu yang menganggu waktu istirahat di hari Minggu.

Bahkan pernah sekali mereka kedatangan penagih iuran koran harian, dilempar satu amplop penuh uang ratusan ribu di depan wajahnya.

Kemudian berkata ...'Ini uang untuk satu tahun, jika sampai ku lihat kau datang kemari hari Minggu, aku bawa kau ke pegadaian.'

Entah untuk apa di pegadaian, tapi itu memang benar terjadi.

1
partini
semakin mencurigakan hubungan majikan sama pelayan
Re
ya benar sekali, kita sedang membahas martabak
partini
lelaki waras ?
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
partini
aku masih dan belum faham alurnya
ig.sayventoon: sebenarnya sederhana, cuma gadis desa menikah dengan orang kaya. gitu kak....
total 1 replies
partini
aihhhh pembantu body aduhai hot meleleh bosnya malah kalah jauh 🤦🤦🤦 perbaiki come on you can do it aihhhh lucu bos vs majikan tapi Banyak sih di dunia real majikan kikuk kikuk ma bosnya
Re
lanjut terus Thor, jangan sampai berhenti ya... karya mu paling di tunggu...
Re
Emang lucu n out the box, paling di tunggu nih karya author satu ini, cuma sayang aja karya-karya yang lain jadi terbengkalai....

mohon untuk up terus Thor...
ig.sayventoon
karya terbaik yang pernah aku tulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!