NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Jihan bertabrakan dengan Reyhan saat bersamaan Reyhan ingin ingin masuk dan Jihan ingin keluar.

“Kenapa tidak menjawab telepon ku! Pesan ku tidak pernah kau balas?” cerocos Reyhan dengan sedikit kesal.

“Ponsel ku hilang?” singkat Jihan lalu meninggalkan Reyhan yang masih ingin bertanya.

Sambil terus menggerutu Jihan berjalan ke depan menuju taksi online nya yang sudah menunggu untuk mengantarkan nya

“Kenapa pagi-pagi harus bertemu Reyhan selingkuhan istri nya Alex. Buat mood ku rusak saja,” batin Jihan selama perjalanan ia terus saja menggerutu karena masih kesal dengan prasangka nya yang masih menuduh Reyhan menjadi selingkuhan istri dari Alex.

Padahal yang menjadi selingkuhan pada kenyataannya ia lah dirinya sendiri.

Di lain sisi Reyhan sedang duduk di meja makan bersama Elisa karena ia mengajaknya untuk sarapan bersama.

“Apa kau tidak takut lagi padaku, Elis?” tutur Reyhan dengan tatapan menggoda.

“Makan lah, aku yakin kau orang baik,” balas Elisa lembut.

Entah kenapa jantung Reyhan berdetak kencang dan tiba-tiba gugup di depan Elisa. Akan tetapi, ia berusaha bersikap santai agar Elisa gadis cantik nan polos itu tidak tahu jika saat ini Reyhan sedang gugup di hadapannya.

“Kau tidak bekerja?”

“Aku bekerja di rumah mengajar online, atau mengajar privat jika ada yang memintaku,” jawab Elisa sambil mengunyah makannya.

“kau mengajar apa?” tanya Reyhan lagi sambil meminum segelas susu.

“Semua mata pelajaran aku bisa, tergantung permintaan muridku mau di ajarkan apa?”

Elisa sudah selesai sarapan ia pun bergegas membereskan piring kotor menuju dapur, sedangkan Reyhan terdiam karena baru kali ini ada seorang wanita yang bisa membuat jantungnya

“Selain cantik ia juga sangat pintar. Boleh kah aku mencintainya? Tapi apa pria seperti ku pantas menjadi kekasihnya?” gumam Reyhan dalam hati, ia mulai menaruh hati pada Elisa sejak ia pertama kali bertemu.

Namun dengan kenyataan yang bertolak belakang antar hidup nya yang selalu bergonta ganti pasangan dan tidur dengan banyak wanita membuatnya tidak berani mengungkapkan perasaannya.

“Baiklah, Elisa aku pergi dulu, terimakasih sarapannya. Sampaikan pada Jihan untuk menghubungi ku jika sudah membeli ponsel nya yang baru,” pamit Reyhan yang di angguk ki Elisa.

***

Jihan tengah sibuk berkutat dengan lap top nya, saat ini ia harus memberikan laporan pada Bobby dan harus selesai saat ini juga.

“Makan siang di restoran dekat kantor,” celetuk seorang pria yang merupakan teman sekantor.

“Baiklah,” singkat Jihan dengan tatapan menggoda.

Seperti itulah Jihan jika sudah ada pria yang mengajaknya untuk sekedar makan atau menemani nya di kafe. Asalkan si pria ada uang jihan akan bersedia menemaninya.

Pria itu pun meninggalkan Jihan dengan wajah yang sumringah, akhirnya sekian lama ia mengajak gadis pujaan nya baru kali ini Jihan meresponnya.

Nara yang baru saja masuk ke dalam ruangan berpapasan dengan pria tersebut lalu bertanya ada apa tersenyum seperti orang tidak waras, dan pria itu pun menjawab dengan senang hati karena siang ini ia akan berkencan dengan Jihan. Membuat Nara hanya bisa menggelengkan kepalnya heran.

Nara pun menghampiri Jihan yang masih fokus mengerjakan laporan yang harus segera di selesaikan,

“Jihan, boleh aku bertanya sesuatu?

“katakan lah!”

“Apa dulu kau pernah di sakiti seorang pria?” sanggah Nara dengan penuh hati-hati takut menyinggung perasaan Jihan.

Jihan yang mendengar itu pun menghentikan jari-jari lentiknya yang sedang mengetik lalu menoleh ke arah Nara,”kenapa kau bertanya seperti itu? Oh … aku tahu kau mengira aku sering mengencani pria dan menguras uangnya makanya kau berfikir begitu!” jawab jihan sambil tertawa kecil.

“Aku serius! Jangan tertawa, Ji!” tegur Nara penuh penekanan.

“Iya, ya, aku juga serius, Nara, jangan kan di sakiti mencintai seorang pria dengan serius saja aku tidak pernah,” jelas nya.

“lalu kenapa, Ji kau terus melakukan ini! Apa kau tidak takut dengan karma?” celetuk Nara membuat gadis itu terdiam

Ya, Jihan tidak pernah memikirkan itu karena baginya bersikap matre pada semua pria merupakan balas dendam atas penghinaan orang-orang padanya. Dahulu ia dan keluarganya sangatlah miskin sampai semua orang termasuk para pria memandangnya dengan sebelah mata, sepeninggal orang tuanya ia hanya Sena lah yang berjuang mati-matian untuk menyekolahkan Jihan sampai lulus. Walau harus membanting tulang bekerja keras sampai Jihan tidak tega dan memutuskan untuk langsung bekerja saja tidak ingin kuliah.

Akan tetapi, saat itu dengan tekad yang kuat dan bantuan David yang selalu ada di sisi Sena untuk membalas budi kebaikannya karena sudah menolongnya dari kejadian naas yang hampir merenggut nyawa david mereka pun berhasil mendirikan rumah bordil.

Dan saat itu juga Sena bertekad membiayai kuliah Jihan walau tidak sepenuhnya karena Jihan juga membayarnya sendiri uang kuliahnya hasil memeras uang para pria yang suka rela memberikannya padanya Walaupun ada beberapa pria yang meninggalkannya tidak sedikit juga pria yang di tinggalkan begitu saja oleh Jihan setelah menguras habis uang nya.

“Yang membuatku begini karena penghinaan semua orang dan tatapan nya yang sinis dengan ku. Jadi aku tidak takut yang namanya karma, karena mereka lah yang membuatku jadi seperti ini, Nara!” tandas Jihan dengan penuh penekanan.

Raut wajah Jihan yang tadi nya terlihat manis berubah menjadi amarah yang penuh dendam ia akan bertekad untuk menjadi orang kaya suatu saat nanti dan membuktikan jika ia juga bisa menjadi wanita karir yang sukses.

Nara tidak bisa bertanya apa-apa lagi jika memang itu alasannya yang menjadikan Jihan seperti ini. Ia hanya khawatir dengan temannya itu jika suatu saat nanti ia terjebak cinta dengan Alex yang sekarang menjalin hubungan terlarang dengan pria dingin itu.

***

Jam dinding bergaya Aston yang terpampang di ruangan Alex menunjukkan pukul dua belas siang, Alex membereskan beberapa berkas karena siang ini ia akan menemui klien besar di sebuah restoran.

Dengan di damping Cakra yang membantunya di kantor karena sampai saat ini belum juga menemukan sekretaris pengganti Becca. Dengan cekatan Cakra membukakan pintu mobil tuan mudanya.

Di lain sisi di sebuah restoran mewah telah duduk dua pria paru baya yang sedang meeting membahas kerja sama kedua perusahaanya.

“Sudah lama kita tidak bertemu setelah sepuluh tahun yang lalu, benarkan Antonio!” ucap seorang teman lama setelah sepuluh tahun silam tidak bertemu dan sekarang mereka sedang bersantai sambil membahas tentang pekerjaan.

“Kau benar sepuluh tahun lalu saat Marcel datang ke rumahku dan …” ucapnya berhenti ketika Ricardo berteriak memangil Alex yang telah tiba.

“Nanti saja kita sambung, Anton. Kau tidak ingin putramu mengetahui nya kan?” sela Ricardo dan Antonio hanya menganggukkan kepalanya.

“Maaf aku sedikit terlambat, apa sudah selesai meeting nya om,” tukas Alex sambil menarik kursi lalu duduk dengan santai.

“Sudah Alex, kita tidak perlu meeting panjang lebar karena aku sudah sangat mengetahui perusahaan papa mu yang sangat terkenal dengan ketegasan dan kekejamannya,” sindir Ricardo seperti biasa, tetapi Antonio tidak menggubrisnya karena sudah terbiasa dengan sikap Ricardo yang selalu to the point tidak suka basa-basi.

Namun berbeda dengan Alex yang tidak tahu apa-apa jadi dia sedikit terkejut dengan sikap teman papanya tersebut dan menatap Antonio sekilas. Antonio langsung memberi isyarat jika semua akan baik-baik saja Alex pun hanya menurut saja.

Ia mulai membuka tas berwarna hitam membukanya kemudian mengambil beberapa berkas surat perjanjian kerjasama. Saat Ricardo tengah sibuk melihat-lihat berkas yang ingin di tandatangani, Alex berniat memesan sesuatu lalu ia pun memanggil pelayan resto. Saat mengangkat tangannya ke udara netranya tertuju pada dua orang pria dan wanita yang sedang asik mengobrol sangat mesra membuat Alex meradang di buatnya.

“Sialan wanita itu! Seenaknya dia bermesraan dengan pria lain tepat di hadapan ku!”

*

*

bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!