NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Sang Mafia

Penjara Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Konflik etika / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:68.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!

"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"

Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.

Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?




IG otor : Kolom Langit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAPETAKA

Bagaimana dengan mobil gadis aneh itu? Sudah selesai?" tanya Zian pada Dimas.

"Belum, Bos... Semalaman aku begadang mengerjakannya, tapi mobil sialan itu seperti betah berada di sini, aku benar-benar kesulitan memperbaikinya," jawab Dimas kesal.

"Cepat bereskan! Aku tidak mau bertemu gadis menyebalkan itu lagi."

"Baik, Bos!"

Baru saja Zian mengatakan tidak mau bertemu gadis menyebalkan itu, sosok Naya sudah muncul di depan pagar dengan menyunggingkan senyum manisnya. Ziam menghela napas panjang layaknya orang yang sedang frustasi. Entah mengapa Naya begitu menyebalkan baginya.

"Mau apa kau kemari?" tanya Zian dengan ketusnya.

"Aku mau menjenguk mobilku," sahut Naya dengan percaya dirinya.

Dasar gadis gila! batin Zian.

"Kalau kau begitu mengkhawatirkan mobilmu, kenapa kau minta Dimas merusaknya?" Zian lagi-lagi mengeluarkan kalimat sindirannya yang pedas membuat Naya menunduk malu.

"Maaf, aku khilaf."

"Itu bukan khilaf tapi gila." Dimas berbisik di samping Zian.

"Aku tidak di tawari duduk?" Naya dengan tidak tahu malunya langsung duduk di kursi berhadapan dengan Zian. Dia menyunggingkan senyum indahnya, namun Zian tidak menatapnya sedikitpun.

"Aku kan sudah bilang padamu akan menghubungimu kalau mobilmu sudah selesai. Kenapa kau datang sekarang?"

"Kenapa kau dari tadi terlihat sangat kesal. Biar aku tebak, kau pasti sedang pusing kan? Ada yang bisa aku bantu?"

"Anak kecil tidak tahu malu sepertimu bisa apa?" Zian bergumam pelan, namun gumamannya dapat di dengan jelas oleh gadis itu.

Pangeranku yang galak, kau terlihat lebih sexy saat sedang kesal begitu.

Tidak lama kemudian, Mia datang menyusul Naya ke bengkel itu, membuat Zian bernapas lega.

"Mia... bawa temanmu ini pergi dari sini," pinta Zian.

Laki-laki itu merasa tidak tahan dengan celotehan Naya yang seakan mengobrak-abrik jaringan otaknya.

"Kenapa, Kak? Ada apa dengan Naya?" tanya Mia heran.

"Kau kan yang membawa malapetaka ini padaku... Sekarang ambil kembali malapetakamu ini dan bawa dia pergi jauh dari hadapanku."

Ucapan Zian yang frontal tanpa di saring itu membuat Naya menganga tak percaya. Bagaimana mungkin ada orang se-to the point ini di dunia.

Dia menyebutku apa tadi, malapetaka? batin Naya.

"Maaf ya, Kak. Terkadang Naya memang menyebalkan, " bisik Mia pelan di telinga Zian, "ayo Nay, kita kan mau ke kampus," ajak Mia kemudian.

"Ke kampus? untuk apa?"

"Untuk belajar memperbaiki otakmu yang koslet itu. Sana pergi!" usir Zian.

Mia lalu menarik tangan Naya dan menyeretnya keluar dari bengkel itu. Namun matanya terus tertuju pada sosok lelaki idamannya di belakang sana.

"Mia... Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!!" ucapnya seraya menghempaskan tangan Mia yang menggenggamnya erat.

"Apa yang aku lakukan? Kau serius bertanya?"

" Kau mengganggu usahaku tahu,"

Mereka malah bertengkar di depan bengkel itu. Mia mendorong bahu Naya hingga gadis itu mundur beberapa langkah, "Justru aku sedang menyelamatkanmu dari usahamu mempermalukan dirimu sendiri? Nay, kau tidak dengar dia menyebutmu MALAPETAKA," ucap Mia kesal seraya menekan kata malapetaka.

"Kapan? Aku tidak dengar dia bilang begitu... Aku mendengarnya seperti membaca puisi cinta untukku,"

Mia menepuk jidatnya mendengar kenarsisan temannya yang berlebihan itu. Entah tindakan memalukan apalagi yang akan di lakukan Naya untuk mendapatkan perhatian dari pujaan hatinya itu.

"Cukup! Hentikan Nay..." ucap Mia frustasi.

Kedua gadis itupun segera menuju ke kampus. Naya terpaksa harus mengikuti temannya yang kesal karena ulahnya.

***

"Bos, sepertinya aku mengerti ada apa dengan gadis aneh itu," kata Dimas yang kembali di sibukkan dengan mobil milik Naya.

"Apa maksudmu?" tanya Zian.

"Aku yakin dia menyukaimu, Bos!"

Zian yang sedang menyeruput kopi hitamnya itu langsung tersendak kopi yang baru akan masuk ke kerongkongannya.

"Kau sudah gila, ya?" teriak Zian.

"Bukan aku, Bos. Kaulah yang akan gila oleh kelakuan gadis itu. Dia sengaja memintaku merusak mobilnya dan membuat montir manapun kesulitan memperbaikinya. Aku mengerti sekarang apa maksudnya menyuruhku melakukannya," tutur Dimas panjang lebar.

"Memang apa maksud dan tujuannya,"

Dimas menendang ban mobil itu dengan kesal, merasa telah di kerjai habis-habisan oleh gadis ingusan itu, "Dia ingin sering-sering kemari dan bertemu denganmu."

Zian langsung terlonjak mendengar ucapan Dimas. Dia baru menyadari sikap Naya yang selalu tebar pesona di hadapannya.

"Ya ampun. Kenapa Tuhan mengirim makhluk seperti itu ke dalam hidupku,"

****

Setibanya di kampus, Naya melenggang dengan anggunnya. Naya yang normal merupakan seorang gadis cantik dan anggun. Merupakan primadona kampus. Namun, jika sudah berhubungan dengan Zian, ia akan menjelma menjadi bodoh, pecicilan dan aneh.

Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara seseorang memanggilnya.

"Nay... Itu baru pangeran yang sesungguhnya," ucap Mia saat melihat Malvin menghampiri mereka.

Marvin adalah seorang pria dewasa berusia 28 tahun, mahasiswa S2 yang jatuh cinta pada Naya dan terus berusaha mengejarnya. Laki-laki itu sangat populer di kampus. Selain tampan, dia juga berasal dari keluarga kaya raya. Keluarganya adalah pemilik kampus tempat mereka kuliah.

"Nay, aku mencarimu sejak tadi." kata Marvin.

"Ada urusan apa?"

"Aku hanya ingin mengajakmu keluar malam ini ke acara pembukaan klub baruku."

"Aku sibuk, maaf ya..." ucap Naya ketus.

Gadis itu lalu meninggalkan Marvin begitu saja membuat Mia berdecak.

Dasar bodoh! Dia mengabaikan seorang pangeran sungguhan dan mengejar laki-laki biasa seperti Kak Zian. Naya apa yang kamu lihat dari seorang montir seperti Zian. Mia membatin.

"Kak Marvin, maafkan Naya. Dia memang begitu. Aku akan bicara dengannya."

"Baiklah, ajak dia malam ini ya..." pinta Marvin.

"Siap!"

Dari kejauhan sana, seorang gadis terlihat mengepalkan tangannya menatap Naya.

Gaby, adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah lama menyukai Marvin. Namun Marvin hanya melihat seorang Kanaya dalam hidupnya. Gaby pun merencanakan sesuatu untuk menjebak Naya dan membuat Marvin menjauhinya.

"Kita lihat saja, Kanaya Adiwinata. Aku akan meruntuhkan keangkuhanmu dalam satu malam saja!" ucap Gaby dengan tatapan emosinya.

****

"Nay, apa yang kau lakukan? Para gadis di kampus mengejar Kak Marvin, dan kau terlalu banyak bertingkah. Kesempatan tidak datang dua kali lho..."

"Kau ini bicara apa? Aku tidak mengerti." ucap Naya seraya membaca buku.

"Ayolah Nay, kau bilang sedang menunggu pangeran. Kak Marvin itu pangerannya. Bukan Kak Zian. Kau tahu, kalau di bandingkan dengan Kak Marvin, Kak Zian tidak ada apa-apanya. Dia bahkan hanya seorang montir pemilik bengkel kecil. Sedangkan Kak Marvin, kau tidak akan bisa menghitung jumlah kekayaannya,"

Tiba-tiba Naya merasa kesal mendengar ucapan Mia yang seolah merendahkan Zian.

"Diamlah Mia! Jangan coba membandingkan pangeranku dengan orang lain. Apalagi hanya dengan Marvin yang aneh itu. Memangnya kriteria laki-laki idaman hanya ada pada mereka yang kaya? Kan tidak." katanya kesal.

"Kau pasti sudah gila, Nay... Kau tidak bisa bedakan antara besi hitam dan emas,"

"Tentu saja aku bisa bedakan. Zianku adalah emasnya kan?"

Aku menyerah. Sekarang aku benar-benar percaya jika cinta itu tidak mengenal logika.

Mia kemudian teringat pada undangan Marvin yang mengajak mereka pergi ke pembukaan klub baru miliknya.

"Oh ya Nay... Mari kita pergi ke pembukaan klub baru milik Kak Marvin," ajak Mia dengan mata berbinar.

"Kau saja, aku malas" sahut Naya.

"Ayolah Nay... Kita akan bersenang-senang, ini kan malam minggu..."

"Aku mau bersenang-senang di rumahmu saja."

Mia terlonjak mendengar ucapan Naya yang bilang ingin bersenang-senang di rumahnya. Sudah pasti yang di maksud Naya adalah mengintip Zian dari balik jendela menggunakan teropong jarak jauhnya.

"Naya... Kenapa kau jadi gila kalau menyangkut Kak Zian?"

****

BERSAMBUNG

1
Asiana Tyas
Luar biasa
Linna_Naa^•^
ceritanya bagus thor sangat menghibur/Kiss//Kiss//Kiss/
Wulan Bahrain
Luar biasa
Sweet Girl
Pas... benget si Otor... sama gambar nya.
Wulan Bahrain
aku tuh baca novel ini udah 3 kali tapi tetal aja nangis
Linna_Naa^•^
ya ampun naya sempet2nya dandan/Sob/
Linna_Naa^•^
udah dong thor, kamarku kebanjiran nih/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
tissue ku sampe habis thor/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
/Sob//Sob//Sob/
Sweet Girl
Semoga aja ibunya Danis belum tidur.
Sweet Girl
aaou aaou....
Sweet Girl
Nasibmu Dimas....
Sweet Girl
kasihan Dimas Tor....
Sweet Girl
Ayo bobok Leee, Ndak pingin punya adik ta...??
Linna_Naa^•^
itu kia mu ziaaaannnnnnn/Curse/
Sweet Girl
Bwahahahaha saat hamilpun masih bisa mengancam.
Sweet Girl
bwahahahaha waspada Dim...
Sweet Girl
syukaaa
Sweet Girl
Sama Dimas di bawa ke Villa hutan biar aman🤣🤣🤣
Sweet Girl
kok bisa Alex benasin Rama?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!