NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang terpilih sebagai penerus khoham pendamping milik sang kakek. berpetualang mencari energi gaib tuk dapat membangkitakan Sukmanya. dan berambisi menghancurkan kerajaan gaib bersama sang khodam pendampingnya. setelah mendapatkan warisan khodam Raja kera dari sang kakek, kehidupan gadis itu seakan berubah dan sering berurusan dengan makhluk gaib, sang khodam pendampingnya yang di perintahkan oleh kakek dari gadis itu membuat gadis itu dan sukmanya ikut terlibat untuk memusnahkan Raja iblis dan seluruh pengikutnya. bagaimana kisah selanjuntya? mampukan gadis itu dan sukmanya beserta khodam pendampingnya menghancurkan kerajaan gaib itu.?? langsung disimak kuy ceritanya agar kalian tidak penasaran 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Membantu Orang Dijalan

"Hp itu dibelikan Reno maksudmu?" Dinda menunjuk ke arah tangan kanan Lisa.

"Iya.." sahut Lisa singkat.

"Wih.. enak banget lu Lis gue aja seumur umur gak pernah dibelikan hp sama cowok, mentok mentok cuma pakain, segitu baiknya Reno sama kamu."

"Gimana ya sebenarnya gue gak mau nerima nih Hp tapi si Reno nya maksa terus, mau gak mau ya gue terima."

"Kok bisa kamu dibelikan Hp Lis? pasti kamu nuntut Reno ya? wah parah lu Lis.. gak habis fikri gue bisa bisanya."

"Sembarangan aja! lu pikir gue matre." cetus Lisa sambil menoyor kepala Dinda dengan pelan, lantaran ia merasa kesal dengannya.

"Adoiii.. santai ngapa Lis sakit tau!" Dinda meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

"Habisnya main nuduh aja lu! gue tuh gak pernah minta minta sama cowok apa lagi nuntut membelikan barang barang mahal, ini tuh inisial Reno sendiri bukan kemauan gue." cetus Lisa kesal.

"Ya maaf Lis.. gue gak bermaksud ngomong seperti itu"

"Yaudah gapapa.. awas lu! ngomong seperti itu lagi gue jitak lu sampai koma sekalian biar tuman."

"Waduhh.. galak amat, jangan galak galak ngapa Lis ntar cepat tuan lu."

"Biarinn! habisnya lu ngeselin!"

Tringg.. tringg.. terdengar bel sekolah berbunyi para siswa nampak berhamburan menuju tempat duduknya masing-masing.

Singkat cerita.. kini Lisa pun sudah pulang, di tengah perjalanannya menuju ke rumahnya, tanpa sengaja dari kejauhan Lisa melihat seorang wanita yang di ganggu oleh para preman.

"Astagfirullah kenapa itu wahh ada yang gak beres nih." Lisa yang melihat akan hal itu ia bergegas mempercepat laju kedaraanya.

Lisa turun dari motornya. "Astagfirullahalazim.. woyy hentikan!"

Para preman preman itu nampak merebut tas yang di pegang oleh wanita itu bahkan mereka memperlakukan nya dengan kasar.

Lisa berlari kecil menghampiri wanita itu.

"Mbak.. mbak gapapa kan?" tanya Lisa ia merasa khwatir dengan wanita itu.

"Gapapa mbak saya gapapa." jawab wanita itu dengan tangan yang gemetar.

"Woyy! dasar kalian cemen semua beraninya sama cewek." sentak Lisa sambil melihat ke arah para preman itu.

"Siapa lo.? jangan sok jadi pahlawan disini lo, bocah baru kemarin sore aja sok sok an mau jadi pahlawan, pergi lah gadis manis bila tidak.. apa kau mau nasipmu seperti ayam."

Seorang pria bertubuh besar mengancam Lisa sambil menggoreskan tangannya ke lehernya seolah olah seperti menyembelih seekor ayam.

"Seharusnya kalian yang pergi dan jangan pernah melakukan hal hal yang merugikan orang lain, abang abang semuanya mending tobat dah, gak baik merampas barang yang bukan hak milik kita, hidup didunia hanya sementara jangan sampai kalian menyesal dikemudian hari dengan apa yang telah kalian perbuat." cetus Lisa ia coba menyadarkan para preman itu.

"Apa kamu bilang.? Bocah masih bau kencur sok sok an ceramain kita, emang lu pikir lu siapa." pria bertubuh kekar maju selangkah dengan gayanya.

"Udah bos kita sikat aja nih cewek.. lumayan kapan lagi ya gak." ucap seorang pemuda sambil menaik turunkan alisnya.

"Lakukan apapun sesuka kalian." ucap pria bertubuh kekar itu tidak melarang jika mereka melakukan apapun terhadap Lisa.

"Mangsa empuk nih asikk, hahaha.." Para anak buah preman itu maju mendekati Lisa.

"Weh mau ngapain lo. pergi gak! gue teriak nih.. tolong.. to.. "..

Salah seorang pemuda langsung membekap mulut Lisa, Lisa tidak tinggal diam begitu saja ia nampak berusaha memberi perlawanan.

"Jangan bersuara jika kamu tidak ingin mati!" preman itu berbisik dengan suara yang menakutkan.

"Aduh..gimana ini?" wanita itu nampak panik luar biasa lantaran tidak tau hendak berbuat apa, berteriak minta tolong pun ia tidak berani takut akan para preman itu mencelakai Lisa.

Lisa coba memberi perlawanan ia nampak menendang kaki pemuda itu, Ia langsung tersungkur, sedangkan ketiga teman yang lainnya seketika itu mulai bergerak melawan Lisa, mereka terlihat baku hantam bisa dibilang pertarungan ini tidak adil antara cewek melawan 3 orang cowok sekaligus bagi sebagian orang yang melihatnya itu merupakan hal yang gila dan tak wajar.

Lisa nampak mahir saat melawan preman itu ia jadi teringat ilmu bela diri yang di ajarkan langsung oleh Raden, dan langsung mengunakan nya pada saat itu juga.

Bugg.. bugg.. Arghhh..

Lisa menendang kaki seorang preman itu, tendangan yang ia lakukan mengenai tepat perut preman itu hingga membuatnya langsung tersungkur, preman itu tidak dapat bangkit lagi rasa sakit yang ia rasakan membuatnya tak berdaya.

Sedangkan wanita yang sempat Lisa tolong itu nampak terheran-heran dan kagum kala melihat Lisa yang nampak melawan para preman itu.

Keempat preman itu nampak tergeletak semua di tanah Lisa sudah berhasil menghajar para preman itu.

"Hah apah.! pada goblok semua masa ngelawan cewek pada gak becus." seorang pria bertubuh kekar yang sedari tadi hanya diam saja kini ia langsung turun tangan untuk melawan Lisa.

"Hah.! se se setannn.. cabut.. cabut.. cabut guys, kabur woyy kabur..." pria bertubuh kekar itu seakan merasa sangat ketakutan saat ada di hadapan Lisa, bagaimana tidak dilihatnya di belakang Lisa nampak terdapat sesosok Kera raksasa yang tengah berdiri gagah dibelakang Lisa.

Pria bertubuh kekar itu pun langsung lari ketakutan meninggalkan para anak buahnya tanpa menghiraukan mereka sangking takutnya.

"Aaaaa setannn..!! Boss...!! bos tungguin bos..."

Keempat anak buah preman itu langsung lari kocak kacir saat melihat sesosok makhluk yang sangat menyeramkan berdiri dibelakang Lisa, tak peduli dengan keadannya yang kurang stabil bahkan sampai tersungkur dan kembali bangkit sangking takutnya.

Lisa yang melihat hal itu ia merasakan sangat heran sekaligus kebingungan.

"Mereka pada kenapa ya?" guman Lisa heran.

Lisa melirik ke belakang. "Loh Reden.? pantesan aja tuh preman pengecut pada kabur, syukurin pasti takut dah tuh." guman Lisa di dalam hatinya, ia takut penyebab preman itu pada kabur karna takut melihat Raden.

Seketika itu sosok Raden pun tak lagi nampak dan menghilang.

"Makasih banyak ya mbak.. untung aja ada sampean mbak.. kalau gak ada sampean gak tau deh apa yang akan terjadi, pasti preman itu mencelakai saya,, teryata mbaknya jago silat ya, pasti mereka pada takut sama mbaknya."

Wanita itu berterimakasih sama Lisa dengan raut wajah yang berbinar.

"Iya mbak sama sama.. lain kali hati hati ya mbak,, usahakan jangan sendirian kalau lewat di jalan yang sepi, bahaya banget untung aja mereka tidak sampai mencelakai mbak." ucap Lisa.

"Iya mbak.. sekali lagi makasih banyak mbak sudah bantuin saya, yasudah ya mbak kalau gitu saya permisi dulu." ucap wanita itu sambil tersenyum.

"Tunggu mbak.. apa gak sekalian bareng sama saya aja biar saja anterin pulang."

"Gak deh mbak.. gak usah repot repot rumah saya deket dari sini kok." wanita menolak ia merasa sungkan.

"Hmm.. gitu ya?"

"Iya mbak.. yasudah kalau gitu saja pulang dulu, mari mbak."

"Iya mbak hati hati." Lisa tersenyum.

Setelah itu Lisa kembali mengendarai motornya menuju kerumahnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!