NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:141.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

[REVISI]
.
.
.
Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan disebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Tidak ada yang mempercayainya, bahkan Ibunya sendiri memojokkannya sehingga ia menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah? Bagaimana keduanya bersatu dengan perbedaan dan masa lalu mereka?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Isbat Nikah

[REVISI]

.

.

.

"Matur suwun nggih, Mas. Kulo lanjut teng KUA riyen." ucap Qiana kepada Mas Kepala Desa.

(Terimakasih Mas. Saya lanjut ke KUA dulu.)

"Nggih Dek, ati-ati." (Iya Dek, hati-hati.)

Mas Kepala Desa masuk ke dalam rumah setelah mengantarkan Qiana dan laki-laki yang dikenalkan sebagai Bapak mertuanya. Sang istri segera menyambutnya dan menanyakan perihal Qiana yang mencarinya. Mas Kepala Desa tahu istrinya tidak menyukai Qiana, sudah pasti nantinya sang istri akan bergosip dengan ibu-ibu yang lain. Tetapi ia juga tidak bisa menutupinya, sehingga ia pun mengatakan yang sebenarnya jika Qiana datang untuk meminta surat untuk persyaratan mengurus surat nikahnya.

Ia juga dengan sengaja mengatakan jika mertua Qiana sangat menyayanginya, buktinya mertuanya sendiri yang mengantarkannya mengurus surat nikah karena suaminya bekerja di pulau Kalimantan. Mas Kepala Desa berharap dengan mengatakan hal tersebut warga desa tidak menjelekkan Qiana yang menikah mendadak dengan mahar 150 ribu. Ia merasa kasihan karena masalah tersebut masih diungkit oleh ibu-ibu yang suka bergosip. Sayangnya harapan Mas Kepala Desa harus musnah, karena istrinya justru semakin tidak suka dengan Qiana.

Sedangkan Qiana sedang mengisi surat permohonan Isbat Nikah atau permohonan pengesahan nikah di KUA yang selanjutnya akan diteruskan ke Pengadilan Agama. Karena keadaan khusus yang dialami oleh Qiana, pegawai KUA bersedia menjadi salah satu saksi untuk naik ke Pengadilan Agama dan satu saksi lagi Qiana meminta tolong kepada Ustadz Firman yang menikahkannya. Dengan terpenuhinya semua persyaratan, siang itu juga Qiana berangkat ke Pengadilan Agama.

Beruntung pada saat Qiana ke sana, tidak banyak kasus yang ditangani sehingga berkas Qiana segera masuk dan mendapat persetujuan untuk melakukan isbat nikah. Sekitar 2 jam kemudian surat nikah Qiana pun diterbitkan. Bapak, Mamak dan Qiana merasa lega karena kecepatan proses yang mereka lalui untuk mendapatkan surat nikah. Kini pernikahannya dengan Chandra bukan lagi pernikahan di bawah tangan, melainkan pernikahan yang sah secara agama dan diakui oleh hukum negara dengan bukti surat nikah.

Setelah menyelesaikan urusan di Pengadilan Agama, Qiana kembali ke rumah. Ibu Ningsih telah menyiapkan makan malam untuk mereka semua. Makan malam berlangsung dengan hikmat sampai Chandra menghubungi Bapak untuk menanyakan proses pembuatan surat nikah.

“Piye urusane, Pak?”

(Bagaimana urusannya, Pak?)

“Alhamdulillah lancar, perangkat deso karo KUA ora ngengel-ngel dadi urusan langsung lancar moro pengadilan agama. Ra sah kuatir, wes sah agomo lan negoro.”

(Alhamdulillah lancar, perangkat desa dan KUA tidak mempersulit jadi lancar mengurus sampai pengadilan agama. Tidak perlu khawatir, sudah sah secara agama dan negara.)

“Alhamdulillah... Matur suwun nggih, Pak.” ucap Chandra penuh rasa syukur, Bapak yang telah membantunya mendapatkan surat nikah.

(Alhamdulillah... Terima kasih, Pak.)

“Ra masalah, wes dadi kewajiban wong tuo. Ibuke Qiana arep gawe syukuran, kapan wakmu cuti?”

(Tidak masalah, sudah jadi kewajiban sebagai orang tua. Ibu Ningsih mau mengadakan syukuran, kamu kapan cuti?)

“Isih sekitar pitulilkur dino, Pak. Tapi Bapak atur ae telungpuluh dino dadi aku ora kesusu.”

(Masih sekitar 27 hari lagi, Pak. Tapi Bapak atur saja 30 hari dari sekarang, agar aku tidak terburu-buru nanti.)

“Iyo. Hla Qiana piye iki? Tak gowo balik opo tingal kene wae?” tanya Bapak meminta pertimbangan Chandra.

(Iya. Qiana bagaimana? Dibawa kembali ke Jogja atau ditinggal di Rembang?)

“Tinggal wae koyoke, Pak. Menngko sisan balik bar syukuran.” Chandra mengira jika istri kecilnya merindukan rumahnya.

(Tinggal di situ saja, Pak. Nanti balik sekalian setelah syukuran.)

Tepat setelah sholat isya', Bapak dan Mamak berpamitan untuk kembali ke Jogja. Tidak lupa beliau menyampaikan hasil pertimbangannya dengan Chandra kepada Qiana dan Ibu Ningsih. Qiana menurut dengan keputusan tersebut, ia pun mengambil tas ransel yang diserahkan oleh Fatir.

Setelah mobil Bapak menghilang dari pandangan, Ibu Ningsih masuk ke rumah diikuti Qiana dan Afifah. Sikap beliau masih sama, tetapi beliau

masih sempat menyuruh Qiana untuk menghubungi Mas Bali untuk mengambil barang yang diberikan oleh mertuanya. Barang tersebut akan dititipkan di sana untuk di jual, ketika acara sudah dekat maka Mas Bali akan mengembalikannya sesuai dengan jumlah yang ada. Hal ini dilakukan agar beberapa barang yang mudah busuk seperti bahan masakan tidak terbuang sia-sia karena masih ada selang waktu 1 bulan sebelum syukuran.

Beberapa menit kemudian, Mas Bali datang dengan mobil pick-up nya dan segera mengangkut barang-barang ke dalam bak mobil. Terlihat beberapa tetangga kepo mengintip di pelataran rumah mereka dengan berpura-pura sedang nongkrong. Qiana yang sudah hafal pun hanya diam saja membiarkan mereka berspekulasi.

"Mbak, Ibu minta ini diantarkan ke tempat Budhe." kata Afifah yang menyerahkan kantong plastik hitam berat.

"Kenapa tidak kamu saja?"

"Mbak yang disuruh." jawab Afifah singkat seraya meninggalkan Qiana setelah meletakkan bungkusan diatas meja.

Qiana melihat isi bungkusan tersebut yang ternyata adalah beras, gula, minyak goreng dan lain-lain. Ibunya ternyata sudah membongkar barang pemberian Mamak, Qiana bersyukur sang ibu menerima pemberian mertuanya. Semoga kedepannya hati sang ibu bisa luluh untuk bisa menerima pernikahannya dan juga suaminya, harap Qiana.

Tanpa membuang waktu, Qiana segera berangkat ke rumah Budhenya untuk mengirimkan bungkusan tersebut. Sesampainya di rumah Budhe, Qiana disambut sepupunya yang mengatakan jika Budhe sedang pergi ke Purwodadi untuk mengunjungi keluarga yang ada di sana. Qiana menyerahkan bungkusan tersebut kepada sepupunya dan memintanya untuk menyerahkannya ke Budhe jika beliau sudah kembali. Segera Qiana pamit dan kembali ke rumah. Ia tidak ingin berlama-lama di sana yang mana akan berakhir mendapat interogasi dari sepupunya yang kepo.

Baru saja Qiana masuk ke dalam kamar, Afifah sudah menyelonong masuk ke dalam dan merebahkan tubuhnya di kasur. Qiana tidak menghiraukannya, ia fokus dengan ponselnya untuk melihat apakah suaminya menghubunginya yang ternyata benar. Chandra mengiriminya beberapa pesan yang mengatakan jika dirinya sedang ada di Tuhup, Murung Raya - Kalimantan Tengah untuk melakukan pekerjaan. Kemungkinan sekitar 3 hari ia baru akan pulang.

Qiana menjawab pesan suaminya dengan mengatakan untuk berhati-hati dan ia akan menunggu kabar darinya ketika sudah selesai dengan pekerjaannya.

"HP baru, Mbak?" tanya Afifah yang tiba-tiba berada dibelakangnya.

"Iya." Qiana merogoh saku tas ranselnya dan mengeluarkan ponsel jadulnya.

"Ini biar dipakai ibu. Nanti kamu yang ajari ibu bagaimana cara menggunakannya." kata Qiana sembari menyerahkan ponsel tersebut.

"Mbak, aku mau masuk SMK." ungkap Afifah tiba-tiba.

"Kenapa SMK?"

"Aku ingin seperti Mbak yang bisa kerja setelah lulus." Afifah beralasan.

Qiana mengacak rambut sang adik dan mulai menjelaskan jika SMK tidak semuanya bisa langsung bekerja. Jika ingin melanjutkan kuliah masih bisa seperti SMA pada umumnya, hanya saja jurusan yang disesuaikan dengan skill yang sudah dimiliki. Qiana juga mengungkapkan jika dirinya bukan bekerja karena ia lulusan SMK, melainkan keadaan yang mengharuskannya bekerja. Jika ditanya, ia akan memilih untuk melanjutkan studinya karena cita-citanya adalah menjadi seorang guru.

Afifah hanya manggut-manggut mendengarkan penuturan sang kakak. Dalam pikirannya saat ini ia hanya ingin segera mengakhiri sekolahnya. Karena jika ia hanya berhenti di SMP, Qiana sudah pasti akan mengomelinya. Tetapi jika ia SMK dan tidak lanjut, setidaknya ia tidak akan dipaksa untuk kuliah karena sudah memiliki skill untuk bekerja. Ia berbeda dengan sang kakak yang suka belajar, ia adalah tipe yang belajar seadanya karena ia malas berpikir.

Tentu saja Qiana mengetahui isi kepala adiknya saat ini. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengusirnya untuk keluar karena ia ingin beristirahat.

.

.

.

.

.

Disclaimer:

Isbat Nikah yang sesungguhnya bisa saja memakan waktu yang lebih lama atau

lebih cepat. Yang ada dalam novel ini hanya semata-mata memberikan gambaran

bagaimana mengurus surat nikah setelah melakukan pernikahan siri. Untuk

keterangan lebih lanjut, bisa kunjungi site: https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/8107375/pengadilan-tinggi-agama-banjarmasin/pendaftaran-perkara-pengesahanisbat-nikah

1
Ria Nasution
cemburu akan merusak setiap pasangan apabila tidak dapat mengontrol setiap emosi
Tri Yani
kali ini qiana hanya milik Candra,Heru tidak bisa merebut dr suaminya....Candra n Heru baikan lah biar pertemanan kalian seperti dulu lagi🤝🤝
Yani
Memang jangan suka liat tampang sama penampilannya tapi tetap aja suka takut 🙏
Yani
Heru karma di bayar kontan
Melki
next
Meymei: siap kak 😊
total 1 replies
Ai Maswah
Luar biasa
Meymei: Terima kasih dukungannya kakak ☺
total 1 replies
Melki
next
Meymei: ditunggu yah..
total 1 replies
yunita
lnjut
Meymei: siap kak.. ditunggu yah☺
total 1 replies
Ria Nasution
sesuatu yang direbut belum tentu akan menjadi milik kita selamanya
Meymei: bener banget kak, karena bukan rezeki kita..
total 1 replies
Tri Yani
wah ternyata....
Meymei: ternyata... 🤭
total 1 replies
Melki
next
Yani
Ada dengan Heru ko panik gitu ?
Meymei: ada di bab selanjutnya kak.. hihihi
total 1 replies
Nabilah
setuju ini thor
Nabilah
please selesai sampai sini aj thor!
Meymei: ikuti terus kelanjutannya ya kak.. hihi
total 1 replies
Yani
Semoga Qiana cepat sembuh dari rasa takutnya
Meymei: aamiin..
total 1 replies
Yani
Semoga setelah kejafian ini si Novi bisa menjadi orang baik
Meymei: aamiin...
total 1 replies
Yani
Kasih orang tuanya kelakuan si Novi biar jera
Meymei: kasih tau maksudnya kak? 😅
total 1 replies
Yani
Makasih thor rencana ulet bulu ga berhasil
Meymei: hihihi 😆
total 1 replies
Yani
Jsngsn ssmpsi berhasil thor recana busuk si Novi jangan biar ulet bulu menang thor
Meymei: pantengin SMP akhir kak
total 1 replies
Melki
next
Meymei: siap kakak... ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!