NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Tidak Sepenuhnya Bersalah

Usai Xinyu pergi, Yi Xuan meminta Yi Yusha untuk duduk dan berbicara dengannya. Yi Xuan ingin tahu kenapa Xiaoyu begitu nekat membicarakan masa lalu di hadapan semua orang sore ini.

Yi Yusha bahkan mendengarkannya dan tidak berinisiatif untuk segera menghentikannya. Gadis itu melambaikan tangan.

"Biarkan saja. Yueya hanya ingin mengatakan apa yang mengganggu pikirannya saja. Itu juga di luar pemikiranku. Lagi pula sangat wajar bila dia kesal. Itu kesalahanmu sendiri, kenapa meletakkan mereka untuk bekerja sama?

"Yuxuan, Orang-orang Yinliang selalu membenci Keluarga Liang. Dan kau seakan tidak tahu hal itu, meminta Xiaoyu untuk membantu Xinyu? Kau sungguh tidak berpikir dia akan memanfaatkan hal itu untuk membalas dendam?

"Jika aku adalah Yueya, aku lebih memilih membunuhnya secara langsung dari pada membiarkannya dihabisi bandit-bandit itu.

"Dan sebuah keberuntungan saat kejadian itu tidak berhasil membunuh Xinyu. Kau senang, hah? Kau senang sudah melindungi orang yang membunuh ayahmu?"

"Yusha. Dia itu tidak membunuh ayahku, tidak membunuh satu pun keluargaku." Yi Xuan melotot serius.

"Dan kau masih membelanya? Yuxuan, kau lupa apa tugasmu berada di Yunan? Kau harus membalaskan dendam ayahmu itu. Lalu menyelesaikan tugas kita dan segera menemukan keturunan terakhir Kaisar. Kau masih berpikir untuk berduaan mengelilingi dunia dengan pengkhianat itu—"

"Dan dia bukan pengkhianat, Yusha. Kalau dia seperti yang kamu katakan itu, kenapa dia merelakan hidup tenteramnya untuk datang ke Gunung Wanshang demi kembali menyelidiki kasus lama yang menjerat ayahku dan keluarganya?

"Jika membahas balas dendam. Balas dendam juga harus kepada orang yang tepat. Urusan ini belum jelas siapa yang bersalah, siapa yang benar. Untuk itulah, aku membantunya meluruskan masalah ini.

"Yusha. Aku ini demi Ziyou. Demi Xinyu yang ingin memperbaiki kesalahannya. Juga demi ayahku agar segera mendapatkan keadilan di mata dunia.

"Yusha. Aku tahu betul apa yang sedang kulakukan sekarang. Ini sama sekali tidak bertentangan dengan rencana kita. Kita bisa terus mencari keberadaan keturunan terakhir itu. Sambil aku terus menyelidiki hubungan apa yang melibatkan ayahku dengan Keluarga Liang.

"Pembantaian itu bukan hal yang mudah diselidiki. Aku yakin ada sesuatu yang tersembunyi di balik kejadian hari itu.

"Kau juga jangan terus mengatakan kalau Xinyu adalah pengkhianat dan aku tidak pantas bergaul dengannya.

"Bagaimana pun, aku harus menghormatinya sebagai murid tunggal ayahku. Yusha. Aku lapar, berikan aku makanan."

Yusha terdiam sebentar, lalu mendengus kesal, dia tidak bisa berbuat apapun saat Yi Xuan sudah mengatakan segalanya seperti tadi.

Dia akhirnya menyiapkan makanan untuk Yi Xuan, bahkan merapikan beberapa barang yang akan dibawa menuju puncak gunung sore ini.

"Aku membawakan beberapa pakaian untukmu dan Xinyu, juga beberapa tahil perak. Setelah tiba di sana, carilah sebuah desa bernama Desa Gudu. Orang-orang di sana menyimpan informasi lama untuk beberapa master dunia persilatan. Kau sebutkan saja nama ayahmu, warga yang kau temui akan menjawab apapun pertanyaanmu. Mereka pasti mengetahui tentang tempat yang kau cari itu." Yusha meletakkan buntelan kain berisi pakaian. Juga menyerahkan kantong uang berisi tahil perak.

"Terima kasih." Yi Xuan menerima nya dengan senyuman lebar.

"Oh iya. Jika warga bertanya dari mana asalmu, jangan pernah menjawab Ibu Kota. Warga Desa Gudu sangat tidak menyukai Ibu Kota. Sekali saja mereka mendengar kamu menyebutkan satu hal tentang Yunan, mereka tak segan lagi mengusir kalian dan tidak akan mengizinkan kalian datang lagi." Yi Yusha memperingatkan satu hal lagi.

"Tenang saja, perkataanmu akan kuingat." Yi Xuan melambaikan tangan.

"Kau bisa menargetkan dirimu berapa lama berada di sana? Kita juga harus bergegas mencari Guo Geng. Aku akan segera pergi ke Yunan untuk mengunjungi Ziqian dan membuat rencana dengannya, ketika kau pulang nanti, kita bisa segera pergi." Yusha memberikan beberapa camilan kering juga untuk perjalanan Yi Xuan.

Pemuda itu mengangguk sambil menjejalkan beberapa camilan ke dalam mulutnya, "Aku akan segera kembali. Tunggulah di kediaman Ziqian saja."

"Bukankah kediamanmu baru?"

"Iya, tapi aku tidak bisa membiarkanmu mengotorinya."

"Sialan."

•••

Yi Xuan mulai menunggangi kudanya untuk menyusul Xinyu yang sudah menunggu di tepi sungai.

Perasaannya pasti sedang kacau, sebenarnya Yi Xuan ingin memberikan waktu sendiri lebih banyak untuk Xinyu.

Tapi hari akan segera gelap. Meninggalkan Xinyu di tengah gunung sendirian pasti sangat berbahaya. Apalagi gadis itu masih terluka karena pertarungan kemarin.

Beruntung Yi Yusha mempermudah perjalanan mereka dengan memberikan titik koneksi terbaik untuk mencari Toko Obat Kuno.

Setelah kudanya berlari beberapa kilometer, dia akhirnya tiba di tepi sungai yang Xinyu maksud. Tapi gadis yang sedang menunggunya itu tidak ada.

Yi Xuan hanya melihat seekor kuda yang terikat di batang pohon, sedang makan rumput yang sepertinya disediakan seseorang.

Tak jauh dari kuda itu berdiri, ada seorang nenek tua yang sedang memancing di tepi sungai. Nenek tua itu tak terkejut dengan kehadiran Yi Xuan yang tiba-tiba berhenti di sekitar tempatnya memancing.

"Sungai yang arusnya deras, tidak bisa mengembalikan air ke hulu. Sungai yang arusnya tenang, juga tidak bisa mengembalikan air ke hulu. Begitu tiba di hilir, semuanya juga sudah diatur oleh Langit." Nenek itu menyenandungkan sebuah lagu.

Yi Xuan mendengarkannya sambil mencuci muka di sungai, air yang begitu jernih, menampakkan bebatuan kecil di dasar sungai. Riak-riak air terdengar samar, Yi Xuan menoleh ke arah hilir sungai, dia melihat gadis yang dia cari sedang merenung sambil duduk memeluk lutut. Sesekali diam-diam menyeka sudut matanya, lalu melampiaskan kekesalannya dengan melempar kerikil ke dalam sungai.

Yi Xuan menghela napas, hatinya ikut sesak melihat Xinyu merasa sedih seperti ini. Dia perlahan menghampiri wanita itu sambil mengeluarkan bungkusan berisi camilan kering yang disiapkan Yi Yusha tadi.

Bagaimana pun, Xinyu sudah disakiti luar-dalam oleh Xiaoyu. Yi Xuan sangat mengerti kenapa Xinyu ingin duduk merenung sendirian di tepi sungai.

Xinyu ingin menenangkan hatinya dan tidak meluapkan kemarahan pada orang sembarangan, dia adalah wanita tangguh yang pandai menyembunyikan kemarahannya, dan semua rasa sakitnya.

Tapi pemikiran Yi Xuan tidak sepenuhnya benar. Xinyu melakukannya bukan hanya karena tidak bisa melampiaskan kemarahannya.

Dia justru sepenuhnya menyalahkan diri sendiri atas kejadian masa lalu itu. Setelah sekian tahun berusaha dilupakannya, hari ini Xiaoyu mengingatkannya kembali sebuah dendam abadi yang sedang menuju ke arahnya.

"Xinyu, makanlah ini, perjalanan kita masih jauh, kamu tidak boleh pergi dengan perut kosong." Yi Xuan menawarkan makanan dengan sikap yang begitu lembut.

Xinyu tiba-tiba terkekeh, "Yi Xuan, kau tidak membenciku juga?"

Yi Xuan meletakkan bungkusan camilan itu di atas bebatuan besar, lalu menatap nenek tua yang sedang memancing ikan beberapa meter di dekat mereka.

"Apa kamu mendengar nenek itu bernyanyi?" tanya Yi Xuan sambil terus menatap nenek tua.

"Aku mendengarnya."

"Lalu apa kau mengerti yang dia maksud?" Yi Xuan menarik sebuah batang kayu, lalu meletakkannya di atas aliran sungai.

Sungai yang tadinya mengalir tanpa hambatan menjadi berriak lebih kencang karena batang kayu menghalangi jalannya.

"Masa lalu itu, bagaimana pun kita menyesalinya, juga tidak akan bisa mengembalikannya lagi. Lihatlah arus sungai ini. Bagaimana pun kita mencoba menghentikannya, ia akan tetap melewatinya untuk tiba di hilir sana.

"Xinyu, jika kau masih menyesali masa lalumu, cobalah untuk memperbaikinya di masa depan. Tak perlu menyalahkan diri atas hal yang terjadi di masa lalu. Apalagi kesalahan itu tak sepenuhnya salahmu. Kau tidak sepenuhnya bersalah. Kau cobalah untuk membersihkan kesalahan yang menjadi bagianmu ini.

"Xinyu, jika kau ingin memperbaiki kesalahanmu, aku bersedia membantumu hingga menemukan titik terang. Aku berjanji." Yi Xuan tersenyum menatap jenderal kecil itu.

"Kau memercayaiku?"

Yi Xuan mengangguk mantap, "Tentu saja aku memercayaimu. Memangnya siapa Xiaoyu itu? Kenapa aku harus lebih memercayainya dari pada memercayai teman dekatku ini? Apalagi masalah Ziyou sama sekali tidak ada hubungannya denganku."

Xinyu refleks terkekeh kecil mendengar ucapan Yi Xuan yang terbilang mengada-ngada. Suasana hatinya sudah lebih baik dari sebelumnya.

Bungkusan camilan itu akhirnya dibuka dan dimakan olehnya. Xinyu tersenyum penuh harga, ternyata masih ada satu orang lagi yang menghargainya tanpa memandang peristiwa yang terjadi di masa lalunya.

Yi Xuan tersenyum puas karena dirinya berhasil menghibur Xinyu yang sedang sedih. Dia meluruskan kakinya, kemudian menghela napas panjang.

Angin sore terasa dingin saat bertabrakan dengan kulit, dia memejamkan mata sambil tersenyum kecil, berharap kelak tidak menemukan hambatan apapun lagi di tengah perjalanan.

"Kita langsung menuju Desa Gudu saja. Di sana, kita bisa menanyakan tentang toko obat itu kepada warga yang kita temui." Yi Xuan membuka kendi arak, lalu meminum beberapa teguk, "Kamu ingin?" dia juga menawarkan kendi arak lain untuk Xinyu.

Xinyu menggeleng, "Kalau begitu kita harus bergegas, jarak desa itu masih beberapa jam. Kita harus tiba di sana sebelum tengah malam."

1
dezzweet
niat banget pengen jodohin ziquan sama nona liu
Floricia Li
serem banget ...
Floricia Li
benar benar penciuman anjing (keinget inuyasha XD)
Floricia Li
waaah sangat kerenn!
dezzweet
Cerita ini, cerita terbaik yang saya baca di novel toon. Harapan saya sebagai pembaca semoga authornya sehat dan sukses selalu untuk ke depannya. Aamiin
Kangee
hiat?
Xiao Lianhua: haha kelewat sibuk😭
total 1 replies
Kangee
lanjut2😁🥱
NurAzizah504
Aku sedih baca part ini
NurAzizah504
Kenapa kamu jdi kejam begini, heh?
Xiao Lianhua: Yongheng: Jangan sembarang menilai dulu.🤣🤣
total 1 replies
NurAzizah504
Mampus
NurAzizah504
Masalahnya rumit sekali, tapi seru
mama Al
pasti pendekar yang sedang di bicarakan
mama Al
kagak pegel tuh kepala di putar
Kangee
lnjutkan.. tambahin lagi gregetnya..😁
Xiao Lianhua: sippp makasi penyemangat🤩🤩
total 1 replies
NurAzizah504
Kenapa harus ditangkap?
Xiao Lianhua: musuh bebuyutannya itu lohh, 20 tahun sejak nanhu hancur, si kaisar yunan masih dendam aja🤣
total 1 replies
NurAzizah504
Apa itu putra mahkota?
Xiao Lianhua: yesss, mereka akan jadi suami istri nantinya🤣
total 1 replies
NurAzizah504
Aaaa, aku suka aku suka /Joyful/
Indah Sae
lanjuuut
NurAzizah504
Bersaing ga tuh? /Facepalm/
NurAzizah504
ASTAGA! DEMI APA /Facepalm/
NurAzizah504: Nikahin aja lah mereka berdua /Sob/
Xiao Lianhua: demi cinta Yi Xuan kepada Xinyu🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!