NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dunia Lain
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang terpilih sebagai penerus khoham pendamping milik sang kakek. berpetualang mencari energi gaib tuk dapat membangkitakan Sukmanya. dan berambisi menghancurkan kerajaan gaib bersama sang khodam pendampingnya. setelah mendapatkan warisan khodam Raja kera dari sang kakek, kehidupan gadis itu seakan berubah dan sering berurusan dengan makhluk gaib, sang khodam pendampingnya yang di perintahkan oleh kakek dari gadis itu membuat gadis itu dan sukmanya ikut terlibat untuk memusnahkan Raja iblis dan seluruh pengikutnya. bagaimana kisah selanjuntya? mampukan gadis itu dan sukmanya beserta khodam pendampingnya menghancurkan kerajaan gaib itu.?? langsung disimak kuy ceritanya agar kalian tidak penasaran 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Kabar Duka

"Hmm.. lain kali aja deh gue pelajari tentang amalan yang ada di dalam buku ini."

Lisa berjalan ke arah lemari kamarnya, ia menyimpan cincin dan buku itu ke dalam lemarinya.

"Hadeh.. gabut juga dirumah terus, apa gue kerumah Dinda aja kali ya,? Hmmm.. gue kerumah Dinda aja deh dari pada gabut di kamar terus," ucap Lisa, lalu setelah itu ia langsung menyambar kunci motornya dan berjalan keluar.

Saat membuka pintu menuju keluar tiba tiba Lisa berpapasan dengan ibunya.

"Kamu mau kemana nak?" tanya bu Kasna pada putrinya.

"Lisa mau kerumah Dinda bu,, boleh kan Lisa main kerumah Dinda?"

"Oh, iya nak boleh kok, jangan terlalu sore pulangnya."

"Iya bu.. yaudah ya bu kalau gitu Lisa pergi dulu." ucap Lisa sambil mencium punggung tangan ibunya.

"Iya nak hati hati dijalan."

"Iya bu.. asalamualaikum."

"Waalaikumsalam" sahut bu Kasna.

Lalu setelah itu Lisa berjalan menuju motornya.

Lisa mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati perjalanan di siang hari yang cerah.

Tak lama kemudian Lisa pun sudah sampai di rumahnya Dinda, setelah mematikan mesin motornya Lisa pun langsung berjalan ke arah pintu.

Tok.. tok.. tok.. "Asalamualaikum,"

Din.. Dinda.. Dinda.! Lisa berucap sambil mengetuk pintu rumahnya Dinda.

"Waalaikumsalam" eh ada Nduk Lisa, ujar seorang paruh baya sembari membukakan pintu, dan teryata perempuan paruh baya itu merupakan ibunya Dinda.

"Dinda nya ada bu?" tanya Lisa pada ibunya Dinda.

"Ada Nduk.. ayo masuk kedalam Dinda nya ada di dalam kamarnya, coba deh kamu samperin si Dinda nya." sahut ibunya Dinda.

"Iya bu.. amit ya." ucap Lisa sedikit membungkuk sambil berjalan masuk kedalam.

Lisa nampak terus berjalan menuju kamarnya Dinda.

Din.. Dinda.. Dindaa..! Lisa berucap sambil mengetuk pintu kamar nya Dinda.

"Eh Lisa,? kapan kesini kok gak bilang bilang, ayo masuk Lis." ucap Dinda setelah membukakan pintu nampak sedikit terkejut saat melihat Lisa.

"Emang harus laporan dulu kalau gue mau kesini."

"Emm.. iya juga sih biasanya kan kamu kalau mau kesini chat aku dulu."

Lisa pun langsung masuk kedalam.

"Tumben kamu kesini Lis ada apa?" tanya Dinda sambil duduk di atas kasurnya.

"Gapapa sih sangking aja gue kesini, jenuh gue dirumah terus gak ada temannya." sahut Lisa.

"Oh kirain ada apa."

"Kemarin kamu kenapa Din kok gak masuk sekolah.? tanya Lisa basa basi.

"Kemarin gue agak gak enak badan, mungkin gue besok masuk."

"Oh pantesan.. si Doni nyariin kamu terus tuh padahal cuma di tinggal satu hari udah bingung dia nya."

"Biasa lah namanya udah terlanjur sayang, gak ada kabar satu hari nyariin terus dia."

"Dih kepedean lu, emang iya.??

"Iya lah gue rasa sih gitu, btw lu sendiri gimana Lis,? anak mana pacar lu, kenalin sama gue lah kalau udah ada cowok."

"Gak ada, seperti yang kamu tau boro boro mau pacaran satu pun gak punya."

"Jiah.. kasian banget ngenes gak tuh. Hahaha... makannya buruan cari cowok lah, keburu tua gak laku lu, Hahaha...." ledeknya sambil tertawa lebar.

"Sialan lu Din mentang mentang punya pacar ngatain gue lu, Hmm.. gimana ya, semenjak kejadian itu gue masih troma sampai sekarang, gue males pacaran Din ujung ujungnya gue sakit hati lagi, lebih baik gue gini aja sekarang, bebas."

"Kelamaan jomblo gak laku lu yang ada, gini ya sekedar memberi saran, troma itu memang wajar gak ada yang salah, cuman tidak seharusnya kamu seperti ini terus. yang terjadi terjadilah, sampai kapan kamu seperti ini terus Lis."

"Ntah lah Din.. gue juga bingung, terkadang sih gue suka iri kalau liat orang pacaran, kayak gimana gitu, disisi lain aku takut kejadian dulu terulang kembali, gue males sakit hati lagi Din."

"Masalalu biarlah berlalu, coba deh perlahan buka pintu hatimu untuk menerima orang baru, gak seharusnya kamu seperti ini terus."

Tring.. tring.. tring..

Terdengar suara HP nya Lisa berbunyi saat mereka tengah asyik ngobrol.

Lisa pun langsung bergegas meraih HP nya.

"Ibu.? ada apa ya tumben ibu nelfon, ntar dulu ya Din ibu gue nelfon nih."

Dinda hanya mengangguk pelan. lalu Lisa beranjak dari duduknya dan berjalan menjauhi Dinda.

["Halo.. Asalamualaikum, ada apa ya bu?" tanya Lisa setelah mengangkat telefon dari ibunya.]

["Pulang lah nak kakekmu sudah tiada"]

["Hah.? Apahh..!! kakek.. kakekkk...!! ]

Seketika itu HP yang Lisa pegang luruh ke bawah dan terjatuh, ia sangat terkejut kala mendengar kabar jika kakeknya meninggal.

Air matanya luruh, Lisa berlari keluar dari dalam kamar Dinda sambil menangis.

"Loh.? Lis Lisaa.. kamu kenapa Lis?"

Dinda seakan menjadi heran dengan Lisa yang tiba tiba saja ia keluar dari kamarnya sambil menangis, Dinda pun langsung mengambil HP nya Lisa yang tergeletak di lantai.

"Lis... Lisaa.! Lisaa." ucap Dinda sedikit berteriak sambil berlari keluar mengejar Lisa. namun Lisa sudah tidak ada di depan rumahnya.

"Aduh.. gimana ini,? Lisa kenapa ya kok tiba tiba nangis? terus ini HP nya gimana?"

Dinda nampak terheran heran sekaligus kebingungan, ia tidak tau dengan apa yang sebenarnya terjadi pada temannya itu.

Terlihat ibunya Dinda nampak berjalan dari arah pintu menghampiri putrinya yang ada di depan rumah. ia nampak heran saat melihat putrinya seperti orang kebingungan.

"Loh Nduk kamu ngapain disisi,? kamu kenapa Nduk? ibu liat liat kamu kok kayak orang lagi kesusahan gitu, teman kamu yang tadi itu kemana Nduk udah pulang ya." tanya ibunya yang menimpali nya banyak pertanyaan.

"Udah pulang mungkin bu, tadi teman aku itu tiba tiba nangis terus langsung keluar gak tau pergi kemana, Dinda juga bingung sekarang ini HP nya teman aku ketinggalan tadi." sahut Dinda.

"Hah.? teman kamu itu kenapa Nduk?"

Ibunya Dinda nampak heran saat mendengar penjelasan putrinya.

"Gak tau bu,, Dinda juga bingung. terus gimana ini bu?"

"Yasudah Nduk gini aja coba kamu samperin kerumah nya, kembalikan HP nya itu"

"Iya deh bu, yaudah bu kalau gitu Dinda pergi dulu ya."

"Iya Nduk.." sahut ibunya singkat.

Dinda berjalan ke arah motornya yang terletak di samping rumahnya, ia pun langsung menaiki motornya menuju kerumah Lisa.

sesampainya Lisa di rumahnya ia pun langsung masuk kedalam, ia menghentikan langkahnya saat sampai di samping pintu, tubuhnya seakan terpaku, air matanya lurus sangat deras, dilihatnya jenazah kakeknya di kelilingi sekumpulan orang yang hendak memandikan jenazah kakeknya.

Kakek.. Kakekk..!!

Lisa nampak berlari kecil seraya terisak tangis ke arah jenazah kakeknya.

"Gak mungkin gak mungkin..!! Kakek... kakek jangan pergi kek, jangan tinggalin Lisa kek... bangun kek... kakekkk...!!!

Lisa menangis sejadi jadinya sambil memeluk jenasah kakeknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!